Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENGARUH CMC DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP PROFIL STABILITAS EMULSI (O/W) MENGGUNAKAN SANTAN KELAPA YANG DICAMPUR EMULSIFIER PRODUK ETANOLISIS PKO DAN TWEEN 80 Yuniarti, Lani; Murhadi, Murhadi; Suharyono, Suharyono; Hidayati, Sri
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v1i1.5674

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan CMC dan lama penyimpanan serta interaksi antara keduanya dalam mempertahankan stabilitas emulsi santan yang menggunakan campuran emulsifier produk etanolisis PKO dan tween 80.  Penelitian dilakukan secara faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan.  Faktor tersebut terdiri dari : konsentrasi CMC terhadap santan yang menggunakan campuran emulsifier produk etanolisis PKO dan tween 80 terdiri dari 8 taraf yaitu 0%; 0,2%; 0,4%; 0,6%; 0,8; 1%; 1,2% dan 1,4% b/v (A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, dan A8), dan faktor lama penyimpanan terdiri dari 6 taraf yaitu 0 jam, 24 jam, 48 jam, 72 jam, 96 jam dan 120 jam (B1, B2, B3, B4, B5 dan B6). Data yang dianalisis homogenitas (Barlett) dan kemenambahan (Tukey) datanya kemudian dianalisis dengan sidik ragam untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antar perlakuan pada taraf nyata 5% dan 1%.  Kemudian data yang diperoleh juga akan diuji lanjut dengan uji OP (Ortogonal Polinomial) pada taraf 5% dan 1%.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan penambahan CMC dan lama penyimpanan terdapat pengaruh nyata pada taraf 5% terhadap nilai daya stabilitas emulsi santan.  Kombinasi penambahan CMC dan lama penyimpanan terbaik dihasilkan pada perlakuan A7B4 (Penambahan CMC 1,2% dan penyimpanan selama 3 hari) dengan nilai rata-rata 96,67% serta memiliki warna dengan nilai rata-rata 4,18 (Putih Kekuningan), aroma dengan nilai rata-rata 3,35 (Asam), penampakan dengan nilai rata-rata 3,05 (Muncul Gelembung), dan nilai pH rata-rata 4,71.
MANAJEMEN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK UREA DI PT. MNO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Batubara, Andar; Hidayati, Sri; Utomo, Tanto Pratondo; Suroso, Erdi; Murhadi, Murhadi
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v1i1.5704

Abstract

Persediaan merupakan faktor penting dalam produksi dan menempatkan sebanyak 50% dari modal investasi.  Pupuk urea merupakan bahan utama yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas tebu. Tujuan penelitian adalah mendapatkan metode persediaan yang paling cocok untuk PT MNO.  Metode menggunakan Economic Order Quantity (EOQ), Period Order Quantity (POQ), Reorder Point (ROP) yang dibandingkan dengan metode konvensional.  Metode POQ menghasilkan biaya terendah dengan jumlah biaya persediaan untuk pupuk urea sebesar Rp. 41.300.070.000 dengan penghematan sebesar Rp.  826.185.500/tahun
FORMULASI SABUN CUCI PIRING RACIKAN DENGAN PENAMBAHAN GEL LIDAH BUAYA DAN JERUK NIPIS Mulyani, Novita; Murhadi, Murhadi; Susilawati, Susilawati; Sartika, Dewi
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v1i2.6348

Abstract

Sabun cuci piring merupakan pembersih yang dibuat dengan reaksi kimia antara kalium atau natrium dengan asam lemak dari minyak nabati atau lemak hewani. Permasalahan yang sering terjadi pada sabun cuci piring adalah Dermatitis Kontak Iritan, untuk mengatasi masalah tersebut, perlu adanya formulasi campuran gel lidah buaya dan jeruk nipis untuk memberikan kesan halus, kesan lembut, melembabkan kulit, mempercepat proses pengentalan dan untuk memberikan aroma yang khas pada sabun cuci piring. Pada penelitian ini digunakan formulasi campuran gel lidah buaya dan jeruk nipis dengan konsentrasi gel lidah buaya 0%, 6%, 7%, 8% 9%, 10% dan jeruk nipis 4% dan 8%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi sabun cuci piring racikan dengan penambahan gel lidah buaya dan jeruk nipis sesuai SNI 06-2048-1990 tentang mutu dan cara uji sabun cuci piring. Penelitian disusun secara faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 3 kali ulangan dan 2 faktor. Data yang diperoleh dianalisis ragam dan dilakukan uji kehomogenan (keseragaman) ragam (Barlett’s test) serta dianalisis lebih lanjut dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Pada penelitian ini sabun cuci piring dengan formulasi 6% gel lidah buaya dan 8% jeruk nipis direkomendasikan untuk digunakan karena data hasil uji BNJ yang diperoleh banyak menghasilkan tidak berbeda nyata dengan hasil tinggi busa 2.67 cm, derajat keasaman 5.67, warna 4.05 (suka), aroma 3.60 (suka), kekentalan 3.50 (suka), dan penerimaan keseluruhan 3.90 (suka).
EFEK COATING DENGAN KITOSAN DAN WAKTU PENCELUPAN PADA COOKING LOSS DAN SENSORI UDANG VANAME (Litopenaeus Vannamei) SELAMA PENYIMPANAN DINGIN Cahyani, Atika Dwi; Kustyawati, Maria Erna; Rizal, Samsul; Murhadi, Murhadi
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v1i2.6397

Abstract

Kerusakan yang cepat pada udang segar (Litopenaeus vanname) perlu diminimalisir karena mempengaruhi kualitas. Pengembangan metode yang dapat menunda penurunan kualitas udang adalah pelapisan kitosan dengan penambahan ekstrak jahe dan penyimpanan dingin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi kitosan dan lama perendaman terhadap susut masak dan preferensi panelis terhadap udang. Penelitian ini disusun menggunakan RAK faktorial dengan 2 faktor yaitu konsentrasi kitosan (0, 1, dan 2%) dengan penambahan ekstrak jahe 0,75% (b/v) dan lama perendaman (1, 2 dan 3 menit). Data susut masak dan uji sensoris yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan (DMRT) dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat kombinasi perlakuan konsentrasi kitosan dan waktu pencelupan yang tepat terhadap cooking loss udang. Kombinasi perlakuan konsentrasi kitosan dan waktu pencelupan yang tepat terhadap sensori udang yang disukai panelis pada kenampakan udang coating yaitu perlakuan konsentrasi 1% dengan waktu pencelupan 3 menit sebesar 6,79, pada bau udang coating yaitu perlakuan konsentrasi 1% dengan waktu pencelupan 2 menit sebesar 6,52 dan pada tekstur udang coating yaitu perlakuan konsentrasi 1% dengan waktu pencelupan 3 menit sebesar 6,49. Tidak terdapat kombinasi perlakuan konsentrasi kitosan dan waktu pencelupan yang tepat terhadap sensori udang yang disukai panelis pada penerimaan keseluruhan udang coating.