Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Hubungan Fear of Missing Out dengan Impulsive Buying Pada Remaja Penggemar K-Pop di Purwokerto Riyanto, Imelda Amabel; Murti, Heru Astikasari Setya
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 3 (2025): Agustus 2025. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/g-couns.v9i3.7573

Abstract

Adanya perkembangan K-Pop yang marak di Indonesia membuat penggemarnya untuk ingin selalu melekat dengan idola nya. Hal ini yang menjadi pendorong bagi penggemar, terutama remaja untuk selalu membeli barang-barang yang berkaitan dengan idola nya secara impulsif. Pembelian spontan ini disebut sebagai impulsive buying, yang dapat didorong melalui berbagai faktor, salah satunya adalah faktor psikologis yaitu Fear of Missing Out. Remaja yang mengalami FoMO akan merasa tertekan dan stres jika tertinggal suatu tren dibandingkan dengan temannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara FoMO dengan impulsive buying pada remaja penggemar K-Pop di Purwokerto. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif korelasional kepada 115 partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara FoMO dengan impulsive buying yang dilakukan oleh remaja penggemar K-Pop di Purwokerto. Sehingga individu, terutama remaja, diharapkan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai dampak psikologis FoMO, yang dapat memengaruhi perilaku konsumsi terhadap individu. Kata kunci: fear of missing out, impulsive buying, K-Pop, psikologi sosial, remaja
Work Engagement and Organizational Citizenship Behavior as Predictors of Employees' Job Motivation at PT. Indonesian Tourism Village Dusun Semilir Tanti, Tanti; Wijono, Sutarto; Murti, Heru Astikasari Setya
Interdiciplinary Journal and Hummanity (INJURITY) Vol. 3 No. 11 (2024): INJURITY: Journal of Interdisciplinary Studies.
Publisher : Pusat Publikasi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58631/injurity.v3i11.1377

Abstract

This research aims to determine the simultaneous role or influence of work engagement and organizational citizenship behavior on job motivation. The method used is quantitative, with research techniques employing saturated sampling conducted on 137 employees of PT. Desa Wisata Indonesia, Dusun Semilir. Data were collected using the Utrecht Work Engagement Scale developed by Schaufeli and Bakker (2010), the Organizational Citizenship Behavior scale developed by Organ (1988), and the Job Motivation scale developed by Maslow (1945), which have been tested for validity and reliability. Data were processed using IBM SPSS 25. The research results show that work engagement and organizational citizenship behavior simultaneously predict job motivation among employees. The partial T-test results show that work engagement has an effect on job motivation.
Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Loyalitas Karyawan PT. Yafindo Marico Indonesia Brillianty, Grace; Murti, Heru Astikasari Setya
Psyche 165 Journal Vol. 18 (2025) No. 1
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jpsy165.v18i1.549

Abstract

Loyalitas karyawan diperlukan agar terbina kinerja yang baik. Loyalitas karyawan yang tidak terjaga, akan berdampak pada perusahaan dan membuat Perusahaan menghadapi berbagai masalah serius. Salah satunya adalah tingginya tingkat pergantian karyawan, yang menyebabkan biaya tambahan untuk perekrutan dan pelatihan, serta menurunnya produktivitas. Selain itu, perusahaan dapat kehilangan talenta berbakat yang mencari peluang lebih baik di tempat lain. Masalah loyalitas ini juga berdampak pada kerugian finansial, karena pengeluaran untuk mengisi posisi yang kosong terus meningkat. Reputasi perusahaan pun bisa memburuk akibat keluhan dari karyawan yang tidak puas, baik secara langsung maupun melalui ulasan publik. Karyawan yang tidak loyal sering kali kehilangan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan mereka, yang mengakibatkan penurunan kualitas kerja. Tidak hanya itu, ketidakpuasan karyawan dapat menyebar di lingkungan kerja, menciptakan suasana negatif yang menurunkan moral tim secara keseluruhan. Dalam jangka panjang, masalah-masalah ini berisiko menghambat pertumbuhan perusahaan. Loyalitas karyawan merupakan respon terhadap persepsi dukungan organisasi (perceived organizational support). Karyawan yang merasa perusahan menghargai kontribusi mereka dan peduli terhadap kesejahteraan mereka cenderung membalas dengan loyalitas. Salah satu faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan yaitu motivasi kerja, motivasi dapat digunakan untuk mendorong karyawan mengerahkan tenaga dan pikiran guna mencapai tujuan suatu perusahaan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan loyalitas karyawan. Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dengan metode desain korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan loyalitas karyawan PT. Yafindo Marico Indonesia Boyolali (r=0,512 dan sig.=0,000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada loyalitas karyawan.
Exploring the Impact of Self-Esteem on Online Self-Disclosure of Second Account Users on Instagram: Trust as a Mediator Lase, Christianty Charisda; Kristinawati, Wahyuni; Murti, Heru Astikasari Setya
Bulletin of Counseling and Psychotherapy Vol. 6 No. 2 (2024): Bulletin of Counseling and Psychotherapy
Publisher : Kuras Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/00202406954000

Abstract

This study aims to determine whether trust plays a role in mediating the influence of self-esteem on online self-disclosure of second Instagram account users. The research method used is a quantitative method carried out using multiple linear regression using the Process Hayes model 4 program with the bootstrapping method to test the mediation effect. RSES (Rosenberg's Self-esteem Scale) modified by Tombeng and Yuwono is used to measure self-esteem; Rotenberg's interpersonal trust scale which has been modified by researchers is used to measure trust; and the Revised Self-Disclosure Scale (RSDS) which has been modified by researchers is used to measure online self-disclosure. Participants totaled 251 students from the UKSW Faculty of Psychology. The results showed that trust mediates the influence of self-esteem on online self-disclosure (ab = .167, SE = .057, 95%, CI [.071, .296]). Self-esteem was found to increase the emergence of a sense of trust which then led to online self-disclosure.
Problem-Focused Coping Training to Reduce Stress in Drug-Involved Prisoners Kristianingsih, Sri Aryanti; Murti, Heru Astikasari Setya; Ambarwati, Krismi Diah
Bulletin of Counseling and Psychotherapy Vol. 6 No. 2 (2024): Bulletin of Counseling and Psychotherapy
Publisher : Kuras Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/002024061012000

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan problem-focused coping untuk mengurangi stres pada WBP kasus narkoba. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adalah ada perbedaan tingkat stres pada WBP kasus narkoba sebelum dan setelah pemberian pelatihan problem-focused coping. Berdasarkan hasil penelitian diketahui hasil perhitungan (z=-1,062b; p=0,288), yang berarti bahwa tidak ada perbedaan tingkat stres antara hasil pre test dengan post test. Dengan demikian H0 diterima dan H1 ditolak. Pelatihan problem-focused coping yang diberikan tidak mengurangi stres yang dialami oleh WBP kasus narkoba di Rutan Salatiga. Hasil ini menunjukkan bahwa problem-focused coping tidak cukup untuk mengurangi stres sehingga kemungkinan diperlukan kombinasi antara problem-focused coping dengan emotion-focused coping. Program pelatihan yang dibuat perlu lebih holistik dan komprehensif sehingga akan lebih efektif dalam mengurangi stres. Selain itu, diperlukan juga sistem evaluasi dan pemantauan untuk mengukur efektivitas pelatihan mengenai coping terhadap stres. Tidak adanya pengaruh pelatihan problem-focused coping terhadap stres pada hasil penelitian ini mendorong dilakukannya penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih memadai dan pelatihan strategi coping yang lebih komprehensif.
The Relationship Between Body Image and Self-Confidence Among Gym Members Taniady, Vania; Murti, Heru Astikasari Setya
Bulletin of Counseling and Psychotherapy Vol. 6 No. 1 (2024): Bulletin of Counseling and Psychotherapy
Publisher : Kuras Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/00202406855000

Abstract

As a teenager, you often face many changes, especially internal body image and self-confidence. This research aims to understand the relationship between body image and self-confidence in gym members. The research method used is quantitative with a correlational design to statistically measure and statistically analyze the relationship between body image and self-confidence. A total of 117 gym members in Salatiga were research subjects. They were selected using an accidental sampling technique, which means they were chosen by chance from the available population. The data analysis method used for the correlation test uses Spearman’s Rho. The research results show a positive relationship between body image and self-confidence. That is when someone has a positive perception of body image and tends to have self-confidence. The Spearman's Rho correlation coefficient value of .617 indicates that this relationship is strong. In addition, a significance value (sig.) of .000 indicates that this relationship does not occur by chance. The results of this study suggest that increasing body image can help improve self-confidence. Thus, this research provides positive insight into the relationship between body image and self-confidence in gym members, which can help them improve their self-perception and self-confidence.
The Lifelong Learning Scale Through an Indonesian Lens: An Adaptation and Validation Study Rikumahu, Marchya Carina Exaudy; Murti, Heru Astikasari Setya
Bulletin of Counseling and Psychotherapy Vol. 7 No. 1 (2025): Bulletin of Counseling and Psychotherapy
Publisher : Kuras Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/002025071335000

Abstract

This study aims to adapt and validate the Wielkiewicz’s Lifelong Learning Scale (LLS) to ensure its suitability for measuring lifelong learning tendencies among university students in Indonesia. The participants in this study consisted of 808 university students. The adaptation process followed the cultural adaptation guidelines proposed by Beaton et al. (2000), which included forward translation, synthesis, backward translation, expert committee, and test of the pre-final version. Data analysis involved content validity assessment, item discrimination analysis, reliability testing, and confirmatory factor analysis (CFA). The results indicated that Aiken's V values ranged from 0.80 to 0.93, item discrimination indices varied between 0.314 and 0.652, and reliability was α = 0.866. The confirmatory factor analysis yielded χ² = 319, RMSEA = 0.056, SRMR = 0.038, CFI = 0.930, and NFI = 0.905, indicating that the model fit the empirical data. Based on these findings, this measurement instrument is deemed valid and can be used to assess lifelong learning tendencies among university students in Indonesia.
Pelatihan personal confidence untuk meningkatkan kepercayaan diri berbicara di depan umum pada mahasiswa STAK Terpadu Pesat Salatiga Bata, Stifhany Angelina; Murti, Heru Astikasari Setya
Jurnal Anugerah Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Anugerah: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Bidang Keguruan dan Ilmu Pen
Publisher : Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/anugerah.v7i1.6911

Abstract

Berdasarkan survei awal terhadap 47 mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAK) Terpadu Pesat Salatiga, sebanyak 27,7% responden menyatakan bahwa kurangnya kepercayaan diri, terutama saat berbicara di depan umum, merupakan tantangan utama dalam perkuliahan. Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa melalui pelatihan berbasis praktik langsung. Metode yang digunakan meliputi ceramah singkat, diskusi interaktif, simulasi, praktik presentasi, peer coaching, latihan mental (reframing dan self-talk positif), serta sesi refleksi. Evaluasi efektivitas pelatihan dilakukan melalui pre-test dan post-test, observasi performa, serta self-assessment. Peserta dalam kegiatan ini berjumlah 40 mahasiswa aktif. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan dalam kepercayaan diri mahasiswa, yang tercermin dari kenaikan skor post-test rata-rata sebesar 1,05 poin dibandingkan pre-test. Observasi dan penilaian presentasi menunjukkan peningkatan dalam artikulasi, kontak mata, dan penyampaian pesan. Mayoritas peserta juga melaporkan peningkatan persepsi kepercayaan diri melalui self-assessment. Pelatihan ini menunjukkan bahwa metode berbasis praktik dan umpan balik terstruktur efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa saat melakukan presentasi di depan umum.
The Relationship Between Self-Regulated Learning and Metacognition in Students Receiving Academic Achievement Scholarships Rahayuningtyas, Nadya Saraswati; Murti, Heru Astikasari Setya
Psyche 165 Journal Vol. 18 (2025) No. 2
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jpsy165.v18i2.566

Abstract

The Grade Point Average (GPA) is one part of the results of student learning achievement. For scholarship recipients with certain minimum requirements on GPA. Maintaining a GPA is certainly not easy for students and often encounter many challenges, especially in self-regulated learning and metacognition. The purpose of this study was to determine the relationship between self-regulated learning and metacognition in students receiving academic achievement scholarships. The research method used in this study was quantitative with a correlational research type. Participants in this study were 123 students receiving academic achievement scholarships at Satya Wacana Christian University Salatiga, participants were selected using a purposive sampling technique . The data analysis method used for the correlation test in this study used Spearman's Rho . The results of this study showed a positive relationship between self-regulated learning and metacognition with a Spearman's Rho correlation coefficient value of 0.634 and a significance of 0.000. This indicates that the higher the self-regulated learning ability of an individual, the higher the metacognition of the individual. This research has significant implications, particularly for students receiving academic achievement scholarships, for improving their metacognition by enhancing self-regulated learning . This suggests that students receiving academic achievement scholarships need to focus on self-regulation in learning, evaluate their learning process, and maintain self-motivation. The effective contribution of self-regulated learning to metacognition in students receiving academic achievement scholarships is 40.2%.
Kesejahteraan Psikologis dan Eskapisme pada Mahasiswa Pemain Videogame Christian, Angga; Murti, Heru Astikasari Setya
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 4 No. 6 (2025): JURNAL LOCUS: Penelitian & Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v4i6.4107

Abstract

Video game (permainan video) merupakan hal yang sangat digemari oleh berbagai kalangan saat ini, terutama kalangan mahasiswa. Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Jember membuahkan hasil dimana sebanyak 63 mahasiswa diukur durasi bermain gamenya, 13 orang memainkan game diatas 5 jam dalam sehari. Ditemukan bahwa kualitas PWB seseorang akan menjadi semakin buruk beriringan dengan peningkatan intensitas bermain. Hasil ini dipengaruhi oleh adanya motivasi eskapisme. Eskapisme dengan bermain game kemudian memicu terjadinya stres psikologis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara eskapisme dan Psychological Well Being (PWB). Desain penelitian ini adalah kuantitatif korelatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif signifikan dengan taraf signifikansi 0,01 dengan koefisien korelasi sebesar 1,000 untuk variabel eskapisme dan 0,772 untuk variabel PWB. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara perilaku eskapisme dan PWB pada mahasiswa pemain game. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, yaitu ragam game yang dimainkan, dan adanya interaksi sosial dalam game online, sehingga pemain game bisa membentuk hubungan positif dengan orang lain dan mengalami pertumbuhan pribadi. Kemudian ada dua tipe eskapisme, yaitu eskapisme positif dan negatif. Hal ini dikemukakan dalam penelitian mengenai eskapisme, dimana eskapisme sering dipandang buruk karena kesan “melarikan diri” dari kenyataan, dalam kasus ini adalah bermain videogame. Jika merujuk ke eskapisme positif, bermain videogame justru menjadi sarana pelepas penat dan memulihkan diri. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak.