Akidah semua ajaran yang diwahyukan Allah kepada NabiNya untuk disampaikan kepada umat manusia adalah sama, tidak mengalami perubahan di dalamnya. Iman kepada asma dan sifat Allah merupakan bagian dari akidah. Namun dari zaman salaf terdahulu sampai sekarang masalah asma wa shifat menjadi perdebatan, khususnya di kalangan para ulama, sehingga dibutuhkan berbagai rujukan untuk membantah masalah ini. Salah satunya Mahasin At-Ta’wil yang ditulis oleh Muhammad Jamaluddin Al-Qasimi. Di masa modern ini, belum ada penelitian tentang penafsiran sifat-sifat Allah yang merujuk pada pemikiran Al-Qasmi, maka hal ini membuat penulis tertarik untuk membahas tentang sifat-sifat Allah berdasarkan tafrir Al-Qasimi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana penafsiran Al-Qasimi terhadap sifat-sifat Allah dan bagaimana metode Al-Qasimi dalam menafsirkannya. Penelitian ini lebih difokuskan pada sifatsifat yang banyak diperdebatkan, seperti istiwa, kalam, kursiy, yad, ityan, dan maiyah. Penelitian ini menggunakan library reasearch dan menggunakan metode tafsir tematik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Al-Qasimi dalam menafsirkan sifat Allah berdasarkan ulama salaf. Metode Al-Qasimi dalam menafsirkan ayat-ayat sifat adalah dengan menyebutkan pendapat beliau terlebih dahulu. Selanjutnya menyembutkan pendapat ulama lain untuk menguatkan pendapatnya. Selain itu, terkadang Al-Qasimi juga menyebutkan beberapa pembahasan penting yang harus diperhatikan, seperti syubhat-syubhat dalam menafsirkan sifat Allah dan cara untuk membantahnya. Abstract The creed of all the teachings revealed by Allah to His Prophet to be conveyed to mankind is the same, there is no change in it. Faith in the names and attributes of Allah is part of the faith. However, from the time of the previous Salaf until now the issue of asthma wa shifat has become a debate, especially among scholars, so that various references are needed to refute this problem. One of them is Mahasin At-Ta'wil written by Muhammad Jamaluddin Al-Qasimi. In modern times, there has been no research on the interpretation of the attributes of Allah that refers to Al-Qasmi's thoughts, so this makes the writer interested in discussing the attributes of Allah based on Al-Qasimi's interpretation. The purpose of this study is to describe how Al-Qasimi interprets the attributes of Allah and how Al-Qasimi interprets them. This research focuses more on traits that are much debated, such as istiwa, kalam, kursiy, yad, ityan, and maiyah. This research uses library research and uses thematic interpretation method. The results of this study indicate that Al-Qasimi in interpreting the nature of Allah based on the salaf scholars. Al-Qasimi's method of interpreting the nature verses is to mention his opinion first. Furthermore, mention the opinion of other scholars to strengthen his opinion. In addition, sometimes Al-Qasimi also mentions some important discussions that must be considered, such as doubts in interpreting the nature of Allah and how to refute it.