Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)

Penerapan Berbalas Pantun Dalam Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Kelas V Sekolah Dasar Anengsih, Anengsih; Muryani, Muryani; Jamaludin, Ujang
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Mandala Education (Januari)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v9i1.4387

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan berbalas pantun pada pembelajaran berbasis kearifan lokal sebagai upaya untuk mengenalkan dan melestarikan budaya bangsa pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Pantun merupakan puisi lama, salah satu karya sastra yang sudah dikenal lama oleh masyarakat. Di beberapa daerah di Indonesia, berbalas pantun dapat ditemukan sebagai tradisi turun temurun. Misalnya berbalas pantun terdapat dalam rangkaian tradisi palang pintu di DKI Jakarta, Tangerang dan sekitarnya. Namun demikian, materi melisankan pantun tidaklah mudah untuk dipahami siswa. Hal ini karena pantun memiliki aturan penulisan yang tidak sederhana. Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran berbasis kearifan lokal agar siswa lebih mudah untuk memahami informasi yang berkaitan dengan nilai-nilai yang telah dipahami sebelumnya. Selanjutnya nilai-nilai budaya dapat disinkronkan melalui karya sastra. Hal ini sejalan dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Mendikbud no. 22 tahun 2016 tentang standar proses bahwa proses pembelajaran di SD mengakomodasi pembelajaran tematik terpadu, selanjutnya pada aspek keberagaman budaya dapat diintegrasikan dalam konteks pembelajaran dengan memasukkan konten kearifan lokal. Penelitian ini dilakukan di SDIT Tunas Harapan Ilahi pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Adapun metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu suatu rumusan masalah yang memandu penelitian untuk mengeksplorasi atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara yang akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku yang diamati. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana penerapan berbalas pantun dalam pembelajaran bahasa indonesia berbasis kearifan lokal di kelas v sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbalas pantun dapat meningkatkan motivasi belajar, peran aktif siswa, dan keterampilan melisankan pantun, sehingga berbalas pantun dapat dijadikan pembelajaran alternatif yang direkomendasikan dalam materi melisankan pantun sebagai upaya untuk mengenalkan dan melestarikan budaya bangsa.
Kompetensi Guru Dalam Pengembangan Kurikulum Anengsih, Anengsih; Muryani, Muryani; Hakim, Lukmanul
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Mandala Education (Januari)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v9i1.4225

Abstract

Kurikulum nasioanal berbasis kompetensi sudah terselenggara sejak 2004 ,kini di saat kurikulum merdeka diluncurkan oleh menteri pendidikan Nadiem Nakarim, bahwa sebuah kompetensi seringkali di artikan sebagai keterampilan semata atau hanya dibutuhkan untuk vokasi, namum yang sebenarnya adalah mampu mendemontrasikan aksi nyata untuk memecahkan masalah. Kompetensi merupakan hasil dari proses belajar dan berfikir. Kompetensi adalah hasil dari proses belajar dan berfikir tingkat tinggi yang membuktikan transferability, mahir di situasi baru dengan berbagai kombinasi, bukan hanya tugas rutin yang bisa diprediksi. Prestasi didefini- sikan bukan sekadar sukses dalam ujian dan pelajaran sekolah, tetapi sesungguhnya menjadi kunci untuk terus beradaptasi dan melakukan sinergi lintas bidang ilmu dan profesi yang berkelanjutan. Setiap kegiatan pengembangan kurikulum hendaknya menggunakan landasan yang kuat sehingga akan melahirkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan, yang dapat dijadikan dasar pokok keputusan tentang kurikulum karena berdasarkan landasan-landasan tersebut dapat dijawab pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti: 1) Jelaskan mengapa dalam kurun waktu tertentu kurikulum sekoloh terutama kurikulum pendidikan dasar? harus selalu ditinjau kembali untuk dikembangkan diperbaharui, 2) Apa yang dimaksud dengan Kebijakan Pemulihan Pembelajaran?, 3) Mengapa kita memerlukan Kurikulum yang berubah ? , 4) Apa yang perlu orang tua siapkan ketika satuan pendidikan anak mereka menerapkan Kurikulum ?5) Landasan dan prinsip pengembangan kurikulum pendidikan terutama kurikulum pendidikan dasar? 6) Bagaimana bentuk struktur kurikulum dengan penerapan Kurikulum 7)  hal-hal apakah yang harus diajakan kepada generasi muda agar dapat membimbing mereka ke kehidupan yang baik, 8) seberapa jauh peranan dan tanggung jawab sekolah dalam hal ini, 9) relevansi pendidikan terhadap kebutuhan dan struktur masyarakat, 10) peranan teknologi dan struktur keluarga terhadap praktek kependidikan di sekolah, 11) pemenuhan kebutuhan dasar manusia lewat jalur pendidikan, 12) relevenasi struktur kurikulum dengan tahap-tahap perkembangan kedewasaan anak didik, dan masih banyak lagi pertanyaan yang relevan. Melalui kajian terhadap bidang-bidang yang menjadi landasan pengembangan kurikulum ini, hal-hal yang bersifat normatif dan ideal yang menjadi tumpuan tujuan penyelenggaraan pendidikan dapat dianalisis, dan ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan pendidikan dengan tantangan yang sangat kompleks boleh dikatakan hampir tidak mungkin untuk merumuskan tujuan-tujuan kurikulum dengan hanya berpegang pada satu filsafat, teori pendidikan atau model kurikulum tertentu secara konsisten dan konsekuen. Oleh karena itu untuk mengakomodir tantangan dan kebutuhan pendidikan yang sangat kompleks sering digunakan model eklektik, dengan mengambil hal-hal yang terbaik dan memungkinkan dari seluruh aliran filsafat yang ada, sehingga dalam menentukan tujuan pendidikan lebih diusahakan secara bereimbang.