Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Extrapolasi

Integrasi 2D dan 3D Tekla Structure Gedung Beton Bertulang sebagai Proses Building Information Modelling (BIM) Setyawan, Wahyu; Nasihien, Ronny Durrotun; Tistogondo, Julistyana
EXTRAPOLASI Vol 21 No 02 (2024)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/ep.v21i02.11809

Abstract

Abstrak Proyek pembangunan gedung laboratorium RSUD Sumberglagah Mojokerto menggunakan struktur beton bertulang, seluruh elemen struktur dikerjakan secara langsung di lokasi (cast in place). Dalam proses pembangunan ditemukan masalah ketidaksimetrisan kolom struktur. Untuk mengatasi melebarnya masalah tersebut, diterapkan Building Information Modelling dengan melakukan permodelan struktur gedung. Software Tekla Structure memungkinkan pembuatan permodelan tiga dimensi secara detail pada setiap elemen struktur. Tekla Structure dapat melakukan penghitungan kuantitas material secara otomatis (quantity take-off), sehingga kebutuhan volume beton dan besi dapat dihitung secara akurat. Integrasi antara gambar dua dimensi dan tiga dimensi mempermudah pembacaan dan review gambar, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan akurasi desain perencanaan maupun saat pelaksanaan. Hasil quantity take-off menunjukkan terdapat selisih volume antara perhitungan konvensional dengan analisa dari Tekla Structure. Penerapan Building Information Modelling menggunakan Tekla Structure diharapkan dapat memberikan solusi efektif dalam menyelesaikan masalah struktur dan meningkatkan efisiensi perencanaan serta pelaksanaan proyek. Kata kunci: Building Information Modelling, Quantity Take Off, Struktur Beton Bertulang, Tekla Structure Abstract The construction project of the laboratory building of Sumberglagah Mojokerto Hospital utilized a reinforced concrete structure, all structural elements were cast in place. During the construction process, there was a problem with the asymmetry of the structural columns. To solve the widening problem, Building Information Modeling is applied by modeling the building structure. Software Tekla Structure memungkinkan pembuatan permodelan tiga dimensi secara detail pada setiap elemen struktur. Tekla Structure can automatically calculate the quantity of materials (quantity take-off), so that the volume requirements of concrete and steel can be calculated accurately. The integration of two- dimensional and three-dimensional drawings makes it easier to read and review drawings, thereby improving the quality and accuracy of planning design and execution. The quantity take-off results show that there is a volume difference between conventional calculations and analysis from Tekla Structure. The application of Building Information Modeling using Tekla Structure is expected to provide effective solutions in solving structural problems and improve the efficiency of planning and project implementation. Keywords: Building Information Modelling, Quantity Take Off, Reinforced Concrete Structure, Tekla Structure
Material Quantity Take Off dengan Model BIM pada Dokumen Perencanaan Struktur Gedung DKV ITS Muslim, Hakim; Nasihien, Ronny Durrotun; Tistogondo, Julistyana
EXTRAPOLASI Vol 22 No 01 (2025)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/ep.v22i01.11802

Abstract

Keterlambatan dalam proyek konstruksi sering disebabkan human error, seperti kesalahan dalam menterjemahkan gambar Detail Engineering Design (DED) dan perhitungan volume material. Teknologi Building Information Material (BIM) dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan struktur beton dan pembesian dalam bentuk 3D menggunakan Autodesk Revit dan membandingkan hasil Quantity Take Off (QTO) dengan volume kontrak pada proyek Pembangunan Gedung DKV ITS. Hasil menunjukkan adanya selisih antara volume yang didapatkan dari metode BIM dengan volume kontrak. Seperti pada perhitungan pembesian pelat tipe 1 menunjukkan selisih awal 19.900,96 kg dikarenakan Revit tidak dapat memperhitungkan overlap pembesian. Setelah dilakukan pemodelan ulang menggunakan overlap pembesian selisih menjadi 1.072,98 kg. Penggunakan BIM dalam proyek penghematan biaya pelaksanaan sebesar Rp. 19.379.315,00 atau sekitar 0,29% dari nilai kontrak.