Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

The determination of quercetin in Plectranthus scutellarioides(L.) R.Br. leaves extract and its In SilicoStudy on Histamine H4 Receptor Moektiwardoyo, Moelyono; Levita, Jutti; Sidiq, Syafrudin Purnama; Ahmad, Khoziah; Mustarichie, Resmi; Subarnas, Anas; ., Supriyatna
Indonesian Journal of Pharmacy Vol 22 No 3, 2011
Publisher : Faculty of Pharmacy Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Skip Utara, 55281, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.578 KB) | DOI: 10.14499/indonesianjpharm0iss0pp191-196

Abstract

Plectranthus  scutellarioides  (L.)  R.Br.,  or  jawer  kotok,  Family  Lamiaceae, grows  widely  in  Indonesia,  and  has  a  long  history  of  therapeutic  usage  in Indonesian traditional jamuto cure various diseases. The brownish purple leaves of  Plecranthus  contain  alkaloids,  saponin,  flavonoids,  tannin,  volatile  oils,  and quercetin  which  has  been  proven  to  exert  antiinflammatory  activity.  In  this research,  a  determination  of  quercetin  in  Plecranthus  leaves  extract  was performed and followed by a study of its interaction with histamine H4 receptor to  understand its  anti-inflammatory  activity.  The  dry  leaves  were  macerated by using  a  mixture  of  methanol  and  water  (1:1)  for  48  hours  and  the  solvent  was evaporated  at  low  temperature  (40-50oC).  Analysis  of  quercetin  in  the  extract was performed by using reversed-phase HPLC method LC-10AT VP (Shimadzu), Atlantis  Hilicsilica  C18  (Waters®)  150  mm  x  4.6  mm,  5  µm  as  stationary  phase and  a  mixture  of  acetonitrile,  phosphoric  acid,  and methanol  (40:50:10),  flow rate 0.8 mL/minute.  In silicostudy of quercetin with histamine H4 receptor was performed by using AutoDock Tools 3.0.5. Histamine H4 receptor (H4R) belongs to  G  protein-coupled  receptors  which  is  involved  in arthritis,  asthma,  and inflammations.  The  3D  structure  model  of  H4R  was  built  by  using  MODELLER 9v7.  Quercetin  contained  in  Plecranthus  leaves  extract  was  0.05  %.  This compound interacted with H4R viahydrogen bond formation with Lys158 (2.006 Å)  and  Glu182  (2.048  Å),  and  van  der  Waals  interaction  with  Trp90,  Leu91, Asp94, Tyr95, Phe168, Thr178, Ser179, Tyr319, Phe344, and Tyr340, therefore Plecranthus  leaves  extract  might  have  a  chance  to  be  used  as  histamine  H4 receptor inhibitor.Key  words  :   histamine  H4  receptor,  in  silico  study,  Plecranthus  leaves,  Plectranthus scutellarioides, quercetin
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Hair Tonic Anti Alopesia Riska Nurul Hidayah; Dolih Gozali; Rini Hendriani; Resmi Mustarichie
Majalah Farmasetika Vol 5, No 5 (2020): Vol. 5, No. 5, Tahun 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v5i5.27555

Abstract

Permasalahan yang belakangan ini sering terjadi pada sebagian besar masyarakat salah satunya adalah kerontokan. Kerontokan adalah suatu kelainan dimana rambut terlepas dari permukaan kulit dengan jumlah diluar batas normal. Beberapa tanaman yang telah diteliti memiliki potensi sebagai perangsang pertumbuhan rambut adalah kangkung, teh hijau, mangkokan, alpukat, kembang sepatu, pakis munding, seledri, lidah buaya, akar manis, mentimun, kacang panjang, waru dan meniran. Tanaman tersebut dibuat sediaan hair tonic untuk memudahkan dalam penggunaannya. Hair tonic termasuk sediaan kosmetik yang berfungsi menjaga kesehatan rambut, merangsang pertumbuhan rambut, serta menguatkan rambut. Tujuan pembuatan artikel review ini untuk memberikan informasi mengenai ekstrak atau fraksi tanaman dengan formulasi dan evaluasi sediaan herbal hair tonic perangsang pertumbuhan rambut yang paling baik. Metode yang digunakan yaitu studi pustaka secara elektronik dengan mengakses situs pencarian jurnal internasional dan nasional menggunakan kata kunci formulation of hair tonic. Hasil dari artikel review ini menunjukkan bahwa formulasi sediaan herbal hair tonic sebagai perangsang pertumbuhan rambut dari ekstrak atau fraksi tanaman harus terdiri dari pelarut, humektan, peningkat penetrasi, anti oksidan, pengkelat, serta pengawet dengan hasil evaluasi meliputi pengujian penampilan, aroma, pH, homogenitas, stabilitas, viskositas, dan bobot jenis sesuai persyaratan yang diperuntukkan. Dari artikel review ini dapat disimpulkan bahwa sediaan herbal hair tonic sebagai perangsang pertumbuhan rambut yang mengandung 2.5% ekstrak daun teh hijau menunjukkan formula terbaik dimana formula tersebut terdiri dari bahan 75% etanol, 10% propilen glikol, 1% tween 80, 0.1% mentol, 0.2% sodium metabilsulfit, 0.025% Na2EDTA, 0.075% metil paraben, dan aquades dengan hasil evaluasi sesuai persyaratan yang diperuntukkan dan hasil uji aktivitas dengan parameter bobot rambut  sebesar 22.20 mg/cm2.
Review: Formulasi Dan Evaluasi Sampo Berbagai Herbal Penyubur Rambut Astiningsih Diah Pravitasari; Dolih Gozali; Rini Hendriani; Resmi Mustarichie
Majalah Farmasetika Vol 6, No 2 (2021): Vol. 6, No. 2, Tahun 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v6i2.27629

Abstract

Sampo adalah produk perawatan rambut paling umum yang digunakan masyarakat dengan bahan utama berupa surfaktan/deterjen. Salah satu tujuan penggunaan sampo adalah untuk mengobati masalah rambut rontok. Pengobatan rambut rontok menggunakan bahan sintetis serperti minoksidil dinilai belum cukup mengatasi rambut rontok karena menimbulkan efek samping yang tidak nyaman. Artikel ini bertujuan untuk membahas formulasi dan evaluasi sampo berbahan herbal perangsang pertumbuhan rambut disertai mekanisme herbal terhadap aktivitas pertumbuhan rambut. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka secara elektronik berbagai jurnal internasional dan nasional yang diakses dari situs Google Scholar dan ScienceDirect terhadap jurnal internasional maupun nasional. Hasil kajian pustaka menunjukan perbedaan formula berpengaruh terhadap hasil evaluasi fisik 7 formula sampo herbal. Mekanisme herbal dalam menyuburkan rambut yaitu antioksidan, antiinflamasi, peningkat densitas rambut, pelebar folikel rambut, perpanjang fase anagen, sebagai nutrisi folikel rambut, metabolisme androgen, inhibisi PAK1 (P21-activated kinases) dan induksi reaksi immunologi. Dari artikel ini dapat disimpulkan bahwa formula terbaik sampo adalah formula sampo ekstrak licorice dengan kandungan kombinasi surfaktan dan hasil evaluasi sesuai dengan syarat parameter evaluasi yang telah ditetapkan. Dalam perangsangan pertumbuhan rambut, herbal yang dijadikan sebagai bahan utama sampo memiliki mekanisme yang beragam.
THE EFFECT OF SOAKING, WASHING AND FRYING ON THE CONCENTRATION OF FORMALDEHYDE IN SANGE BELAH SALTY FISH Jutti Levita -; Wiwiek Indriyati -; Resmi Mustarichie -
Bionatura Vol 12, No 1 (2010): Bionatura Maret 2010
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Formaldehyde in food has developed as public issue in the last two years. Several foods, such as salty fish, wet noodles and tofu were laboratorically proven using formaldehyde as preservative. A study on the effect of soaking and frying towards the concentration of formaldehyde in salty fish has been carried out. Sange belah was chosen as the model. The fish was soaked in formaldehyde solution (250 ppm in concentration) for 12 hours then it was washed, fried, and distilled in closed system. Distillate was reacted with Nash Reagent. The yellow color formed was measured spectrophotometrically at λ 415 nm. Result showed that there was a decreasing of formaldehyde concentration in the sample (Δ 63.27% after washing and Δ 83.03% after frying).Keywords: Formaldehyde, salty fish, sange belah
Upaya Pengawasan BBPOM di Bandung Dalam Kejadian Penyalahgunaan Obat SILVI WULANDARI; Resmi Mustarichie
Farmaka Vol 15, No 4 (2017): Farmaka Desember
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.019 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i4.14734

Abstract

Penyalahgunaan obat merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi di lingkungan masyarakat saat ini. Jenis obat yang sering disalahgunakan adalah golongan narkotik, psikotropik dan obat-obatan lain yang mengandung zat adiktif. Salah satu kegiatan pengawasan dalam kasus penyalahgunaan obat adalah dengan melakukan pemeriksaan sarana apotek oleh pihak BBPOM di Bandung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui upaya BBPOM di Bandung sebagai unit pelaksana teknis BPOM dalam melakukan pengawasan peredaran obat yang sering disalahgunakan. Pemeriksaan dilakukan disalah satu apotek di wilayah Kab. Bandung dan merupakan pemeriksaan non rutin, serta tidak diketahui oleh pemiliki sarana. Dari hasil pemeriksaan ditemukan 245 tablet diduga  tramadol yang sudah dikemas dalam beberapa plastik kecil serta temuan lainnya yang berkaitan dengan aspek manajerial apotek. Seluruh temuan yang melanggar hukum selanjutnya akan dilaporkan kepada pihak BPOM oleh BBPOM di Bandung. 
WEWENANG DAN ALUR PEMERIKSAAN OLEH BALAI BESAR PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN BANDUNG TERHADAP KASUS TEMUAN PARASIT CACING PADA PRODUK MAKEREL YOVIA RIZKI ARRAHMAN; Resmi Mustarichie
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Farmaka (Juni)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.177 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.16736

Abstract

Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SISPOM) terdiri dari tiga lapis, antara lain sub-sistem pengawasan pelaku usaha (produsen), sub-sistem pengawasan pemerintah/BPOM, dan sub-sistem pengawasan konsumen. Kegiatan pengawasan obat dan makanan dilakukan melalui pengawasan ­pre-market dan post-market. Salah satu bentuk pengawasan post-market yang dilakukan yaitu sampling yang dilakukan oleh BPOM adalah terhadap sampel kasus makerel Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan wewenang dan alur pemeriksaan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) terhadap kasus temuan parasit cacing pada produk makerel di Bandung, Jawa Barat. makerel termasuk kedalam pangan olahan yang wajib teregistrasi dan diproduksi skala industri sehingga menjadi kewenangan BPOM untuk melaksanakan pengawasan terhadap produk yang telah dihasilkan. Alur pemeriksaan oleh BBPOM Bandung dimulai dari sampling pada sarana distribusi secara acak sampai dibuatnya laporan hasil uji atau (LHU) untuk dilaporkan kepada Badan POM.Kata Kunci: pengawasan, ­post-market, sampling, makerel. parasit cacing, obat dan makanan.
REVIEW ARTIKEL :WARFARIN DAN INTERAKSINYA DENGAN OBAT OBAT LAIN (ANTIDEPRESAN, ANTIBIOTIK, ANTIINFLAMASI NONSTEROID, DAN PARASETAMOL) syafira aulia; Resmi Mustarichie
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Suplemen Juni
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.265 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.17427

Abstract

Warfarin sangat populer digunakan sebagai antikoagulan semenjak tahun 1954. Namun, warfarin ini masih memiliki keterbatasan, yakni indeks terapi yang sempit serta interaksinya dengan obat dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan. Obat obat yang memiliki interaksi antara lain sertraline, citalopram-escitalopram, paroxetin, fluvoxamine, fluoxetine, venlafaxine, duloxetin, azithromycin, levofloxacin, trimetoprim /sulfametoksazol, antifungi golongan azol, meloxicam, dan paracetamol. Efek interaksi ini dapat berupa risiko pendarahan, peningkatan International Normalized Ratio (INR) hingga toksisitas warfarin.
REVIEW: TANAMAN OBAT UNTUK PENGINDUKSI TIDUR/ ANSIOLITIK Billy Dwi Saputra; Resmi Mustarichie; Jutti Levita
Farmaka Vol 19, No 2 (2021): Farmaka (Juli)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v19i2.27694

Abstract

Insomnia adalah keadaan dimana seseorang memiliki masalah dengan tidur dan berpengaruh terhadap kehidupannya. Kondisi tersebut menyebabkan kelelahan pada siang hari yang berujung pada sulitnya beraktivitas pada siang hari. Berbagai jenis obat penenang konvensional telah banyak digunakan dalam menangani kondisi ini, namun penggunaannya memiliki efek residual yang besar. Tanaman herbal digunakan sebagai alternatif dalam hal efek samping.  Tujuan dari artikel review ini untuk memberikan informasi mengenai tanaman obat untuk penginduksi tidur/anti ansietas dan menggambarkan potensi manfaat serta masalah keamanan. Metode pencarian literatur menggunakan PubMed dan Google Scholar. Terdapat banyak tanaman yang memiliki aktivitas penginduksi tidur (sedatif) dan ansiolitik yang berpotensi menjadi anti-insomnia menggantikan obat konvensional yang memiliki efek samping yang besar. Pengujian in vitro, in vivo hingga klinis telah banyak dilakukan terhadap tanaman herbal dengan berbagai aktivitasnya dan efek samping yang lebih rendah.Kata Kunci: Insomnia, penginduksi tidur, ansiolitik , tanaman herbal
AKTIVITAS ANTIDIABETES BEBERAPA TANAMAN DI INDONESIA SRI INDRAYANI; Resmi Mustarichie
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2154.952 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.22233

Abstract

REVIEW ARTIKEL : PENGAPLIKASIAN INTERNET OF THINGS (IOT) DALAM MANUFAKTUR INDUSTRI FARMASI DI ERA INDUSTRI 4.0 Agung Putu Surya Purna Kristyawan; Resmi Mustarichie; Lusius Ari Wardoyo
Farmaka Vol 20, No 1 (2022): Farmaka (Maret)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v20i1.37726

Abstract

ABSTRAKInternet of things atau IOT ialah suatu jaringan yang menghubungan antar objek secara terbuka dan komprehensif yang digunakan untuk mengatur, membagikan informasi dan data secara otomatis serta merespon suatu situasi dan perubahan pada lingkungan. Tujuan kajian review artikel ini untuk membahas mengenai Internet of Things dari segi pemahaman dasar, menjelaskan komponen penyusun Internet of Things, dan penerapannya dalam manufaktur industri farmasi. Metode penulisan review artikel ini yaitu studi literatur dengan artikel ilmiah yang dicari di search engine ScienceDirect dan google scholar dengan keyword “Internet of Thing in Manufacturing”, dan “Internet of Thing in Pharmaceutical Industry”. Dari pengkajian review artikel ini diketahui Terdapat tiga teknologi vital pada IoT yaitu Radio-frequency Identification (RFID), Wireless sensor Network (WSN) dan Cloud computing. IoT yang diterapkan dalam manufaktur industri farmasi dapat membantu menghubungkan tiap komponen yang dibutuhkan dalam proses manufaktur sehingga proses manufaktur dapat berjalan secara efisien, peningkatan kualitas produk, memudahkan dalam perawatan mesin serta penggunaan energi yang lebih efisien.ABSTRACTInternet of things or IoT is a network that connects objects in an open and comprehensive manner that is used to organize, share information and data automatically and respond to situations and changes in the environment. The purpose of this article review is to discuss the Internet of Things in terms of a basic understanding, explain the components of the Internet of Things, and their application in manufacturing the pharmaceutical industry. The method of writing this article review is a literature study with scientific articles searched on the search engine ScienceDirect and google scientist with the keywords "Internet of Thing in Manufacturing", and "Internet of Thing in Pharmaceutical Industry". From the review of this article, it is known that there are three vital technologies in IoT, namely Radio-frequency Identification (RFID), Wireless Sensor Network (WSN) and Cloud computing. IoT applied in the pharmaceutical manufacturing industry can help connect every component needed in the manufacturing process so that the manufacturing process can run efficiently, improve product quality, facilitate machine maintenance and use more efficient energy