Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS SITOLOGIS JERUK SIAM MADU (Citrus nobilis L.) HASIL KULTUR ENDOSPERMA Innez Candri Gilang Purnama; Chaireni Martasari; Niken Kendarini; Darmawan Saptadi
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 5 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu teknologi pemuliaan yang dapat diterapkan untuk mendapatkan tanaman jeruk Siam Madu tanpa biji (seedless) adalah pembentukan tanaman triploid melalui kultur endosperma. Tanaman triploid pada Jeruk Siam Madu memiliki jumlah kromosom 2n=3x=27. Perakitan tanaman triploid pada Jeruk Siam Madu telah dilakukan Balai Besar Biogen dan Balitjestro. Seleksi awal telah dilakukan, tetapi hanya pada karakter morfologi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kromosom 25 tanaman Jeruk Siam Madu terseleksi hasil kultur endosperma. Pengamatan kromosom dilakukan menggunakan metode squash. Hasil analisis sitologis pada 25 aksesi jeruk Siam Madu hasil kultur endosperma menunjukkan 13 aksesi memiliki ploidi triploid (2n=3x=27) yaitu SM 8, SM 10, SM 12, SM 17, SM 18, SM 36, SM 38, SM 39, SM 41, SM 47, SM 51, SM 56, dan SM 57. Satu aksesi yaitu SM 23 memiliki ploidi haploid (2n=x=9), sedangkan 11 aksesi memiliki ploidi diploid (2n=2x=18) yaitu SM 7, SM 9, SM 11, SM 35, SM 37, SM 43, SM 45, SM 49, SM 54, SM 58, SM 59.
VARIASI KARAKTER MORFOLOGI TANAMAN UWI (Dioscorea alata L.) DI KABUPATEN TUBAN DAN MALANG Nimas Ayu Kinasih; Darmawan Saptadi; Lita Soetopo
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Uwi (Dioscorea alata L.) merupakan salah satu umbi-umbian minor sumber karbohidrat yang berpotensi sebagai alternatif pangan non-beras di masa datang. Saat ini uwi hampir dilupakan dan jarang ditemukan di Indonesia. Keragaman tanaman akan berkurang jika tanaman tersebut dibiarkan hilang, padahal uwi memiliki karakter morfologi yang sangat bervariasi. Berdasarkan hasil studi literatur dan survei pendahuluan menunjukkan masih ada tanaman uwi di Kabupaten Tuban dan Malang yang belum terkarakterisasi secara pasti. Oleh sebab itu, diperlukan upaya pengumpulan plasma nutfah melalui kegiatan eksplorasi dan karakterisasi morfologi uwi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi karakter morfologi dan hubungan kekerabatan tanaman uwi di Kabupaten Tuban dan Malang. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Tuban dan Malang pada bulan Februari-Juni 2015. Pengamatan dilakukan pada seluruh aksesi uwi yang ditemukan di Kabupaten Tuban dan Malang dengan metode survei dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan 71 aksesi yang terdiri dari 12 varian uwi (Uwi Legi, Uwi Putih, Uwi Sego, Uwi Jaran, Uwi Ketan, Uwi Ireng, Uwi Bangkulit, Uwi Ulo, Uwi Tambi, Uwi Selat, Uwi Klelet, dan Uwi Randu). Terdapat variasi karakter morfologi tanaman uwi antara lain warna sayap dan rigid, warna tangkai daun, bentuk daun, bentuk bulbil, warna daging bulbil, bentuk umbi, warna kulit dalam umbi, dan warna daging umbi. Berdasarkan dendogram, ke-12 varian uwi terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu kelompok Uwi Selat dan kelompok uwi lain. Semua aksesi memiliki jarak kekerabatan dengan koefisien 58-96%.
IDENTIFIKASI WARNA KULIT BUAH 14 AKSESI F1 JERUK (Citrus sp) TERSELEKSI DENGAN MARKA MOLEKULER Devita Aprilia Wati; Chaireni Martasari; Niken Kendarini; Darmawan Saptadi
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jeruk siam banyak diminati oleh konsumen domestik karena rasanya yang manis, namun belum dapat diperuntukkan sebagai komoditas ekspor karena penampilan kulit buah kurang menarik. Balitjestro telah berhasil melakukan persilangan tanaman jeruk secara konvensional dan terseleksi secara morfologi sebanyak 6 aksesi warna kulit buah kuning. Warna kulit buah jeruk dipengaruhi enzim karotenoid. Seleksi berdasarkan morfologi masih dipengaruhi oleh faktor lingkungan sehingga diperlukan identifikasi karakter secara genetik. Salah satu teknologi pemuliaan yang dapat diterapkan adalah dengan seleksi marka molekuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi warna kulit buah orange pada 6 aksesi tanaman F1 jeruk berdasarkan marka molekuler. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika. Bahan yang digunakan adalah 6 aksesi Jeruk Siam  hasil persilangan (B1, B2, B3, D1, D2, E1) dan tetua yaitu Siam Madu, Keprok Satsuma, Siam Mamuju, Siam Pontianak dan Soe serta menggunakan 6 primer yaitu PSY2, PDS, LCYB Cit, LCYE Cit, CHYB Cit dan ZEP. Hasil identifikasi menunjukkan hanya aksesi E1 yang memiliki seluruh gen penyandi enzim karotenoid sedangkan 5 aksesi F1 (B1, B2, B3, D1, dan D2) hanya sebagian.
REJUVINASI DAN PEMURNIAN GENETIK ENAM VARIETAS KACANG PANJANG (Vigna sesquipedalis (L). Fruwirth) BERPOLONG UNGU BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI Nanik Supriatun; Kuswanto Kuswanto; Darmawan Saptadi
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 7 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Benih 6 varietas kacang panjang ungu yang sudah ada dalam penyimpanan selama 1 tahun dengan jumlah benih yang terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk merejuvinasi dan memurnikan genetik enam varietas kacang panjang berpolong ungu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2015 di Kebun Percobaan Jatikerto Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Penelitian menggunakan metode penelitian blok tunggal yang terdiri dari 6 varietas kacang panjang berpolong ungu yaitu BU 1, BU 2, BU 3, BU 4, BU 5, BU 6. Parameter pengamatan meliputi karakter kuantitatif yaitu umur berbunga (hst), jumlah bunga, jumlah polong per tanaman, panjang polong (cm), jumlah biji per polong, bobot 100 biji (g), presentase fruit set (%), jumlah biji per tanaman, dan potensi hasil biji per varietas (g). karakter kualitatif yaitu warna daun, bentuk daun, bentuk ujung daun, warna kelopak bunga, warna sayap bunga, warna polong, tekstur permukaan polong, warna utama biji, dan tekstur permukaan biji. Dari hasil rejuvinasi dapat diketahui bahwa varietas BU 2 memiliki hasil terbaik dibandingkan dengan varietas BU 1, BU 3, BU 4, BU 5, dan BU 6, hal ini dapat diketahui dari hasil pengamatan pada parameter jumlah biji tan-1 (1329 biji/tan), berat total biji (89,55 g/tan), jumlah polong tan-1 (75,00) dan panjang polong ( 44,03 cm). Dari hasil pemurnian genetik dapat diketahui bahwa keenam  varietas memiliki karakter yang sesuai dengan deskripsi PPVTPP dan  memiliki nilai KK rendah hingga sedang yang membuktikan tingkat keragaman sempit. Ditemukan tipe simpang pada varietas BU 1, BU 4, BU 5, dan BU 6 namun tipe simpang tersebut tidak direjuvinasi.
EKSPLORASI ANGGREK EPIFIT DI SEKITAR WATU ONDO KAWASAN TAMAN HUTAN R. SOERJO MOJOKERTO Adil Balada Nusantara; Niken Kendarini; Darmawan Saptadi
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 9 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anggrek adalah tumbuhan yang dikenal sebagai tanaman yang mempunyai bunga indah, mempesona, dan menakjubkan. Watu Ondo kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerjo (disingkat TAHURA R. Soerjo) merupakan kawasan pelestarian alam yang wilayahnya meliputi beberapa kawasan hutan yang berada di dalam kelompok Gunung Arjuno-Lalijiwo yaitu sebagian wilayah Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan dan Kota Batu (Jawa Timur). Tujuan penelitain ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis dan keragaman tanaman anggrek. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Maret 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survey, yaitu dengan mendapatkan informasi mengenai jenis-jenis anggrek yang ada. Pengumpulan data mengenai karakter morfologi anggrek dan setiap anggrek epifit yang ditemukan diidentifikasi sampai tingkat marga, didokumentasikan dengan kamera, data  habitat anggrek. Hasil dari penelitian eksplorasi ini anggrek epifit berhasil di temukan sebanyak 258 individu yang termasuk dalam 36 spesies dalam 18 marga.
UJI DAYA HASIL DELAPAN GALUR HARAPAN KACANG BOGOR (Vigna subterranea L. Verdcourt) BERDAYA HASILTINGGI Putra Pratama; Darmawan Saptadi; Kuswanto Kuswanto
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 10 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kacang Bogor (Vigna subterranea L. Verdc.) merupakan tanaman yang populer di seluruh Afrika Sub-Sahara. Di Indonesia tanaman ini termasuk salah satu kacang-kacangan minor yang belum terlalu diperhatikan, namun memiliki peran dalam program diversifikasi pangan. Penelitian ini dimulai pada April hingga Agustus 2015 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain cangkul, sabit, tugal, gembor/sprayer, papan nama, label, penggaris, spidol, timbangan analitik dan kamera digital. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain delapan galur harapan Kacang Bogor, pupuk yang digunakan ialah Urea 100 kg/ha, SP-36 100 kg/ha, KCl 75 kg/ha dan pupuk kandang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Analisis data menggunakan ANNOVA (Analysis of Variance). Bila hasil Analisis Ragam memberikan pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan Uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa delapan galur Kacang Bogor yang di uji menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh nyata pada parameter hasil. Dari delapan galur yang diuji terdapat tiga galur yang menghasilkan hasil amen tinggi yaitu galur GSG 2.1.1, GSG 2.5 dan CCC 1.4.1. Galur GSG 2.5 dan CCC 1.4.1 memiliki nilai rata-rata 4 ton/ha, dan galur GSG 2.1.1 menghasilkan 4,02 ton/ha polong kering. Sedangkan lima galur yang lain termasuk kategori sedang yakni galur SS 2.2.2 menghasilkan 3,2 ton/ha, GSG 3.1.2 menghasilkan 3,52 ton/ha, BBL 6.1.1 menghasilkan 3,68 ton/ha, serta PWBG 5.3.1 dan GSG 1.5 menghasilkan 3,9 ton/ha.
KERAGAMAN GENETIK HASIL APLIKASI KOLKHISIN PADA TANAMAN JERUK SIAM cv. PONTIANAK (Citrus nobilis) SECARA MORFOLOGI DAN MOLEKULER Muhammad Yasin; Darmawan Saptadi; Niken Kendarini; Dita Agisimanto
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 11 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jeruk ialah salah satu buah yang memiliki kandungan vitamin C yang tinggi dan memiliki adaptasi yang luas, sehingga jeruk banyak dibudidayakan dan digemari oleh masyarakat. Meskipun produksi tanaman jeruk meningkat dari 267.061 t (2010), 315.133 t (2011), 362.680 t (2012) dan 514.855 t (2013), dirasa masih belum mencukupi kebutuhan dalam negeri karena impor jeruk di Indonesia jumlahnya  masih besar yaitu 160.254 t (2010), 182.345 t (2011) dan 76.227 t (2013). Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi buah jeruk yaitu dengan peningkatan keragaman genetik melalui aplikasian zat kolkhisin agar  tanaman  menjadi poliploid. Hasil mutasi tanaman oleh zat kolkhisin dapat diketahui dengan penanda morfologi dan molekuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman genetik tanaman hasil aplikasi kolkhisin berdasarkan marka morfologi dan marka molekuler pada tanaman jeruk Siam cv. Pontianak. Diduga  terdapat keragaman genetik tanaman hasil aplikasi kolkhisin morfologi dan molekuler. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2015 di kebun dan di Laboratorium Pemuliaan Terpadu Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Tlekung, Batu, Jawa Timur. Tanaman yang diuji yaitu 18 tanaman jeruk Siam Pontiank yang berumur 8 tahun hasil perlakuan kolkhisin. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan antara jeruk Siam cv. Pontianak dengan jeruk hasil aplikasi kolkhisin pada karakter bentuk daun. Nilai keragaman pada karakter kuantitatif dikatagorikan rendah. Pada analisa molekuler terdapat keragaman dengan jarak genetik 71%. Secara molekuler diperoleh 18, 5, 13 dan 8 pita polimorfism yang dihasilkan oleh 4 primer ISSR yang digunakan. Primer ISSR yang digunakan sangat informatif karena nilai dari PIC>50%.
SELEKSI KETAHANAN FAMILI F3 TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum annuum L.) TERHADAP PENYAKIT LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum) Laili Niswatun Azizah; Respatijarti Respatijarti; Darmawan Saptadi
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 11 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia, potensi produksi cabai besar adalah 20 – 40 t ha-1 tetapi produksinya masih di bawah 10 t ha-1. Salah satu penyebab rendahnya produksi cabai besar adalah serangan penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum. Peningkatan produksi cabai besar dapat dilakukan dengan perbaikan bahan tanam yaitu dengan menyilangkan cabai besar yang memiliki karakter tahan terhadap penyakit layu bakteri dan produksi tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan sifat ketahanan tanaman cabai besar terhadap penyakit layu bakteri pada antar famili dan pada masing-masing individu dalam famili dari lima famili F3 serta mendapatkan famili atau individu tanaman cabai besar dari lima famili F3 yang tahan terhadap penyakit layu bakteri dan mempunyai potensi hasil tinggi. Penelitian dilaksanakan di Desa Gesingan, Pujon, Malang dan di Laboratorium Bakteriologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman, Universitas Brawijaya pada bulan Februari – September. Penelitian disusun dengan menggunakan sistem petak tunggal (single plot) dengan metode pengamatan single plant, dimana lima famili generasi F3 ditanam bersama-sama dengan empat populasi tetua dalam sebuah petak penelitian. Masing-masing famili F3 ditanam sebanyak 100 individu tanaman dan masing-masing tetua ditanam sebanyak 40 individu tanaman. Hasil penelitian menunjukkan respon ketahanan penyakit layu bakteri antar famili pada lima famili F3 adalah tahan (famili P1.143, P2.52 dan P2.115), agak tahan (famili P2.139) dan rentan (famili P3.110). Respon ketahanan terhadap penyakit layu bakteri pada masing-masing individu dalam famili adalah tahan dan rentan.
UJI DAYA HASIL BIOMASSA PENDAHULUAN 21 HIBRIDA JAGUNG (Zea mays L.) UNTUK BAHAN BAKU SILASE Nurwidyaningsih Nurwidyaningsih; Yustiana Yustiana; Darmawan Saptadi
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 12 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Uji daya hasil pada hirida-hibrida jagung yang memiliki bobot biomassa yang tinggi perlu dilakukan untuk mengetahui potensinya apabila diproduksi sebagai silase bahan pakan ruminansia. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui daya hasil biomassa dari 21 hibrida jagung yang berpotensi sebagai bahan baku dalam pembuatan silase untuk pakan ternak ruminansia. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai dengan bulan Januari 2016 di desa Mukuh, kecamatan Pagu, kabupaten Kediri.penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua ulangan. Data yang diperoleh dilakukan pengujian menggunakan analisis sidik ragam (uji F) dengan taraf nyata 5%, dilanjutkan dengan uji BNJ 5% bila ada pengaruh nyata, perhitungan Koefisien Keragaman Genetik (KKG) dan koefisien korelasi untuk delapan peubah pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 hibrida dari 21 hibrida yang diuji yang memiliki daya hasil biomassa yang tinggi sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan baku silase yaitu H5, H9, H10, H14, H16 dan H17. Peubah yang berpengaruh nyata yaitu bobot segar tajuk, jumlah daun dan jumlah tongkol. Nilai koefisien keragaman dengan kategori tinggi diperoleh pada karakter bobot segar tajuk, sedangkan karakter dengan kategori keragaman sedang diperoleh pada jumlah tongkol. Korelasi nyata dan bernilai positif diperoleh dari karakter bobot segar tajuk dengan jumlah daun, jumlah tongkol, tinggi tanaman dan umur berbunga betina.
PERTUMBUHAN TUNAS CITRUMELO (Citrus paradisi Macfaden cv. Duncan × Poncirus trifoliate (L.) Raf) PADA BERBAGAI KONSENTRASI NUTRISI UNTUK PERUMBUHAN LAMBAT (SLOW GROWTH) SECARA IN VITRO Fahma Sariahta Berutu; Dita Agisimanto; Darmawan Saptadi
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Citrumelo merupakan kultivar batang bawah yang memiliki banyak keunggulan, salah satunya yaitu toleran terhadap kekeringan, dan toleran terhadap penyakit phytophthora sp. Guna untuk melestarikan sifat unggul dan pemanfaatannya dimasa mendatang, konservasi ex situ secara in vitro perlu dilakukan. Konservasi in vitrodapat dilakukan melalui metode penyimpanan pertumbuhan lambat (slow growth) dengan cara mengubah komposisi nutrisi dalam media melalui pengenceran konsentrasi normal dari 100%, 75%, sampai 50% pada media dasar MS, DKW, dan WPM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tipe media dasar terhadap laju pertumbuhan tunas citrumelo, dan untuk mendapatkan konsentrasi nutrisi yang paling sesuai untuk pertumbuhan lambat  tunas citrumelo. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Desember 2015 hingga Maret 2016 di Laboratorium Somatic Embryogenesis, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO), Batu, Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 9 kombinasi perlakuan dengan 5 kali pengulangan. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5% yang kemudian dilakukan analisis regresi untuk mengetahui besaran pengaruh antar peubah kuantitatif yang diamati, setelah itu dilakukan analisis laju pertumbuhan eksplan untuk mengetahui peningkatan bobot segar eksplan perharinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, semakin rendahnya konsentrasi nutrisi maka akan memperlambat pertumbuhan eksplan. Media WPM memiliki laju pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan media perlakuan yang lain terutama pada konsentrasi nutrisi 50%. Hal tersebut diakibatkan karna media WPM merupakan media yang miskin nutrisi.
Co-Authors Adil Balada Nusantara Adimas Pamuji Adiredjo, Afifuddin Latif Agus Sutanto Ainurrasjid Ainurrasjid Alif Maulana Ramadhan Andy Soegianto Anis Andrini Aprilia Antika Dewi Aries Setiyawan Arifin Noor Sugiharto Baiq Dina Mariana BAMBANG HELIYANTO Bayu Subekti Yuanasari Brando Renzo Marganda Purba Budi Waluyo Candraning Dwi Sukmasari Chaireni Martasari Chaireni Martasari Damanhuri Damanhuri Dani Adi Saputra Daniyatul Auliya Dea Rosalia Descha Giatri Cahyaningrum Devita Aprilia Wati Dhiya Nabilla Ardhani Diana Rizky Amalia Dita Agisimanto Erliza Rizki Firdaos Fadli Heriyansyah Fahma Sariahta Berutu Farida Yulianti Fendy Bayu Firmansyah Fitriani Rohmatun Nufus Freta Kirana Balladona Gita Novita Sari Guruh Febriandaru Helmi Kurniawan I Made Tasma Ika Roostika Ika Roostika Indah Purnama Sari Indra Karra Setiawan Innez Candri Gilang Purnama Intan Erika Julianti Izmi Yuliana Izmi Yulianah Jeany Eka Wulandari Kristianto Nugroho Kristianto Nugroho Kuswanto Kuswanto Kuswanto Kuswanto Kuswanto Kuswanto Laila Nur Fatimah Laili Niswatun Azizah Laili Surur Indrawati Lazuardi Pramadio Lina Wahyu Hapsari Lita Soetopo M. Jaenun Muhammad Yasin Naala Fathan Nadia Della Savitri Ayu Ningrum Nana Rahmadhini Nanik Supriatun NH. Dias Prayudha Bakti Ni Made Dwi Hastuti Niken Kendarini Nimas Ayu Kinasih Noer Rahmi Ardiarini, Noer Rahmi Noer Zein Hidayati Novi Liana Nur Basuki Nurwidyaningsih Nurwidyaningsih Phubby Wilisaberta Prihanti Panditia Kamukten Puji Lestari Puji Lestari Putra Pratama Putri Devita Widyatama R.R. SRI HARTATI Rayhanah Azzahra Rembang Enggar Puspita Sari Rerenstradika T. Terryana Rerenstradika Tizar Terryana Respatijari Respatijarti Respatijarti Respatijarti Saifullah Abdurrahman Sanda Aditya Pratama Sandra Wicaksono Saptowo Jumali Pardal Setiawan, Asep S Siti Nurul Hikmah Sri Rejeki Utami SUDARSONO SUDARSONO Sumeru Ashari Syafrilia Rahma Putri Yustiana Yustiana Yustiana Yustiana Zahrotun Nisak Laila Eka Farida