Ni Luh Putu Eka Sudiwati
Program Studi Diploma III Teknologi Bank Darah Politeknik Kesehatan Malang Jl Besar Ijen No 77 C, Malang, Indonesia

Published : 47 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER) USIA 3-10 TAHUN DI YAYASAN BHAKTI LUHUR Yusvensius Preges; Ni Luh Putu Eka Sudiwati; Neni Maemunah
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 2 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i2.1115

Abstract

Permainan puzzle merupakan permainan yang baik untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Terutama pada anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yang kemampuan motorik halusnya sangat terlambat sekali. Hal ini disebabkan karena anak ADHD memiliki gangguan neuro-biologis di dalam otak yang mana gangguan ini dapat secara parah mengganggu tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan puzzle terhadap kemampuan motorik halus anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) usia 3-10 tahun di Yayasan Bhakti Luhur. Metode Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pra-eksperimen. Teknik sampling menggunakan teknik “Sampling Jenuh’’. Sampel sebanyak 9 responden. Pengumpulan data dengan cara observasi. Analisa data menggunakan uji t. Dari hasil penelitian diketahui sebanyak 7 anak ADHD (77,8%) mempunyai kemampuan motorik halus cukup sebelum diberikan permainan puzzle dan sebanyak 6 anak ADHD (66,7%) mempunyai kemampuan motorik halus baik setelah diberikan permainan puzzle. Dari hasil analisa data menggunakan T-test diperoleh nilai t : -8.000 dengan df 8 dan Sig (2-tailed) 0.000. Hal ini menunjukan pengaruh yang nyata dimana nilai p value (0,000) lebih kecil dari nilai α 0,05 artinya terdapat pengaruh permainan puzzle terhadap kemampuan motorik halus anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Usia 3-10 Tahun di Yayasan Bhakti Luhur. Bagi penelitian selanjutnya dapat dikembangkan menjadi penelitian tentang pengaruh permainan puzzle terhadap kemampuan motorik halus dan bahasa pada anak ADHD. ABSTRACT Puzzle game is a good game to enhance fine motor skills of children. Especially in children with ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) are fine motor skills much too late. This is because the children with ADHD have a neuro-biological disorder in the brain where this disorder can be severely bother the growing and the development of the child. This study aimed to determine the effect of puzzle games on the fine motor skills of children with ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) age 3-10 years at Bhakti Luhur Foundation. Methods of this study used a pre-experimental research design. Sampling technique used "Sampling Saturated'' technique. Samples as many as 9 respondents. Data collection by observation. Data analysis used the t test. The results showed as many as 7 children with ADHD (77.8 %) have enough fine motor skills before being given a puzzle game and as many as 6 children with ADHD (66.7 %) have good fine motor skills after a given puzzle game. From the analysis of data used the T -test was obtained value of t : -8000 with df 8 and Sig (2-tailed ) 0.000. This shows a real effect or significant influence where p value (0.000) is smaller than the value of α 0.05 so Hi acceptable means there is an effect of puzzle game on the fine motor skills of children with ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Age 3-10 Years at Bhakti Luhur Foundation. For further research can be developed into research on the influence of puzzle games on fine motor skills and language in children with ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Keywords : ADHD; fine motor skills; Puzzle game.
HUBUNGAN KEMAMPUAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI PAUD WILAYAH KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG Murdiana Murdiana; Ni Luh Putu Eka Sudiwati; Lasri Lasri
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 3 (2017): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.559 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i3.708

Abstract

Toilet learning adalah usaha untuk melatih anak dalam buang air kecil dan air besar. Kemampuan dalam pelaksanaan toilet learning pada anak usia toddler perlu penanganan sedini mungkin. Dampak yang memepengaruhi keberhasilan toilet learning pada anak adalah kemampuan stimulasi orang tua dan kesiapan anak sebelum memulai toilet learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kemampuan stimulasi orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet learning pada anak usia toddler di PAUD Wilayah Kelurahan Tlogomas Kota Malang. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional dengan teknik total sampling berjumlah 32 orang. Pengumpulan data melalui lembar kuisioner diberikan kepada orang tua. Hasil penelitian menggambarkan bahwa kemampuan stimulasi orang tua terdapat 62,5% dengan kategori cukup baik dan tingkat keberhasilan toilet learning terdapat 50% dengan kategori berhasil. Hasil uji korelasi dengan p-value 0,00< 0,05. Dapat disimpulkan terdapat hubungan kemampuan stimulasi orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet learning pada anak usia toddler. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dilakukan penelitian pada area yang lebih luas dan meneliti variabel lain diluar kemampuan stimulasi orang tua dan juga menambah metode pengukuran instrumen penelitian berupa pengamatan atau observasi dan wawancara.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG Anastasia Merciana Handayani; Ni Luh Putu Eka Sudiwati; Neni Maemunah
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.067 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i2.452

Abstract

Pengetahuan tentang manfaat alat permainan edukatif sangat diperlukan bagi ibu, mengingat alat permainan edukatif bermanfaat sebagai salah satu faktor penting pendukung tumbuh kembang anak yang optimal. Kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat alat permainan edukatif secara tidak langsung akan berdampak terhadap tahapan tumbuh kembang anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang alat permainan edukatif dengan perkembangan Anak Usia toddler. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional dengan sampel anak usia toddler di Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Malang, yang diambil secara total sampling berjumlah 30 anak. Teknik pengumpulan menggunakan kuesioner dan analisis data Uji Spearman Rank dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil penelitian, menemukan bahwa sebagian besar 22 (73,3%) ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang alat permainan edukatif. Sebagian besar 29 (97%) anak dalam perkembangan yang sesuai. Sedangkan hasil uji hipotesis, didapatkan p-value (0,009) < α (0,05) atau r-hitung lebih besar r-tabel (0,576 > 0,364) artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang alat permainan edukatif dengan perkembangan anak usia toddler di Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Malang. Disarankan agar ibu lebih meningkatkan pengetahuan tentang Alat Permainan Edukatif bagi perkembangan anak usia toddler, mengingat tahap tumbuh kembang anak merupakan bagian terpenting bagi masa depannya. Kata Kunci : Alat Permainan Edukatif, Pengetahuan, Perkembangan Anak.
PERBEDAAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA 24-36 BULAN PADA TIPE NUCLEAR FAMILY DENGAN EXTENDED FAMILY DI KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG Faisal Sanjaya; Ni Luh Putu Eka Sudiwati; Neni Maemunah
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.256 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i2.484

Abstract

Toilet learning adalah proses pembangunan di mana seorang anak belajar untuk menggunakan toilet dengan tepat. Sekitar 30% dari 250 juta jiwa penduduk Indonesia masih susah mengontrol BAB dan BAK (ngompol) sampai usia prasekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keberhasilan toilet learning pada anak usia 24-36 bulan pada tipe nuclear family dan extended family di RW 02 dan RW 06 Kelurahan Tlogomas Kota Malang. Desain penelitian observasional komparatif yang bersifat Cross Sectional. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sebesar 50 anak, 25 anak dari tipe nuclear family dan 25 anak dari extended family. Pengumpulan data melalui lembar observasi untuk anak dan kuesioner kepada orang tua, kemudian dilakukan pengolahan dan analisis statistik Mann-Whitney U-Test. Hasil penelitian menggambarkan bahwa keberhasilan toilet learning pada anak tipe nuclear family terdapat 36% dengan kategori cukup berhasil dan keberhasilan toilet learning pada tipe extended family terdapat 60% dengan kategori berhasil. Hasil uji komparasi dengan ρ value 0.046 < 0,05. Disimpulkan terdapat perbedaan keberhasilan toilet learning pada anak pada tipe nuclear family dan extended family. Penelitian selanjutnya diharapkan bisa meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan keberhasilan toilet learning pada anak dari tipe nuclear family dan extended family. Kata kunci : Toilet learning, nuclear family dan extended family, anak usia 24-36 bulan
PENGARUH LATIHAN KARATE TERHADAP KONSEP DIRI PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR KELAS IV - VI DI SDN 01 LANDUNGARI KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG Rio Pranata; Ni Luh Putu Eka Sudiwati; Neni Maemunah
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 2 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i2.1076

Abstract

Karate dapat bermanfaat untuk untuk membangun kepercayaan diri, tekad, fokus, dan kebugaran fisik, keyakinan, dan pendirian yang merupakan suatu nilai yang diketahui seorang anak tentang dirinya serta mempengaruhi hubungan dengan orang lain termasuk karakter, nilai, ide, tujuan, kemampuan hal ini terkait dengan konsep diri anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Latihan Karate Terhadap Konsep Diri Pada Anak Usia Sekolah Dasar Kelas IV – VI di SDN 01 Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Desain penelitian Case Control dengan menggunakan total sampling berjumlah 20 orang yang mengikuti latihan karate dan 20 orang yang tidak ikut karate. Analisa data yang digunakan adalah Paired Sample T Test nilai α = 0,05. Hasil penelitian di dapatkan,seluruh anak yang mengikuti latihan mempunyai konsep diri adaptif sebanyak 20 orang(100%) dan sebagian besar anak yang tidak ikuti latihan karate memiliki konsep adaptif sebanyak 12 orang (60%). Hasil analisa bivariat menunjukan Sig (2-tailed) sebesar 0,000 dengan α = 0,05 sehingga, Sig (2-tailed) < α, artinya ; terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan karate terhadap konsep diri pada anak kelas IV - VI di SDN 01 Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Saran yang dapat direkomendasikan untuk peneliti lain menganalisa faktor - faktor yang mempengaruhi pembentukan konsep diri pada anak usia sekolah dasar. ABSTRACT Karate can be useful for building confidence, determination, focus, and physical fitness, beliefs, and convictions that are values that a child knows about himself and influencing relationships with others including the character, values, ideas, goals, with the child's self concept. This research aims to know the influence of Karate Exercises Against the concept of school-aged children on the basis of Class IV-IVI in SDN 01 Landungsari Kecamatan Dau Malang. A Case-Control study design by using total sampling of 20 people who follow the practice of karate and 20 people who did not enter karate. Analysis of the data used is Paired Sample T Test value α = 0,05. Research, there all children who follows exercise couldhave self-concept adaptive about 20 people ( 100 % ) and mostly children not follow exercise karate concept adaptive having twelve people ( 60 % ). The result of bivariat analysis shows Sig 2-tailed of 0 000 with α = 0,05 so a sig 2-tailed Sig (2- tailed) < α, Means; there is significant influence between exercise karate against self-concept on child iv grade - vi in smpn 01 landungsari dau sub-district malang. Suggestion that can be recommended to researchers analyzed factors - another factor affecting formation self-concept in children aged elementary school. Keywords : Children of School Age; Self Concept; “Karate” Exercixe.
HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KEPUASAAN PASIEN YANG DILAKUKAN PEMBEDAHAN ELEKTIF DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK IPHI BATU Feri Feri; Ni Luh Putu Eka Sudiwati; Neni Maemunah
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.31 KB) | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1376

Abstract

Pelayanan komunikasi terapeutik mempunyai posisi yang strategis dalam menentukan mutu pelayanan kesehatan dirumah sakit, pelayanan yang tepat dan sesuai standar akan memberikan kepuasan bagi pasien untuk menilai kinerja rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pelaksanaan komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasaan pasien yang dilakukan pembedahan elektif di Rumah Sakit Ibu dan Anak IPHI Batu. Desain penelitian mengunakan desain korelasional dengan pendekatan crosssectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 pasien dengan proses penentuan secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Metode analisa data yang di gunakan yaitu uji spearman rank dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian membuktikan bahwa sebagian besar (66,7%) responden mendapatkan pelaksanaan komunikasi terapeutik dengan baik dan sebagian besar (80,0%) responden puas terhadap pembedahan elektif, sedangkan hasil spearman rank didapatkan nilai p-value = 0,000 < α (0,05) atau H1 diterima, artinya “ada hubungan pelaksanaan komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasaan pasien yang dilakukan pembedahan elektif di Rumah Sakit Ibu dan Anak IPHI Batu”. Dengan demikian dalam memberikan pelayanan komunikasi terapeutik maka perawat harus berpatokan pada standar keparawatan untuk menciptakan kepuasan pasien. ABSTRACT Therapeutic communication services have a strategic position in determining the quality of health services in hospitals, appropriate and standardized services will provide satisfaction for patients to assess hospital performance. The purpose of this study was to determine the relationship between the implementation of therapeutic communication and the level of satisfaction of patients who performed elective surgery at the IPHI Batu Mother and Child Hospital. The research design uses correlational design with a cross sectional approach. The sample in this study were 30 patients with the determination process using purposive sampling. The data collection technique used was a questionnaire. The data analysis method used is the Spearman rank test using SPSS. The results of the study prove that most of the (66.7%) respondents get good therapeutic communication and most (80.0%) respondents are satisfied with elective surgery, while the spearman rank results are p-value = 0.000
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN POST OPERASI DI RUANG RAWAT INAP RSIA IPHI BATU Fransiska Bani; Ni Luh Putu Eka Sudiwati; Novita Dewi
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 2 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v4i2.1990

Abstract

Komunikasi terapeutik menjadi sangat penting untuk seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan karena memiliki manfaat. Manfaat dari komunikasi terapeutik untuk menjalin hubungan baik perawat dan pasien. Proses komunikasi yang baik dapat membantu dalam mengatasi Persoalan yang dihadapi oleh pasien pada tahap perawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat terhadap kepuasan pasien post operasi di ruang rawat inap RSIA IPHI Batu. Desain penelitian ini dilakukan dengan metode korelasional untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien post operasi di ruang Rawat Inap RSIA IPHI Batu sebanyak 56 orang dan sampel penelitian menggunakan insidental sampling yaitu sebanyak 34 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi terapeutik perawat seluruh responden dikategorikan baik yaitu sebanyak 34 orang (100%), kepuasan pasien seluruh responden dikategorikan sangat puas yaitu sebanyak 34 orang (100%), dan hasil analisis data menggunakan uji pearson product moment nilai signifikan sebesar 0,007 (p value ≤ 0,05) yang artinya terdapat hubungan komunikasi terapeutik perawat terhadap kepuasan pasien post operasi di ruang rawat inap RSIA IPHI Batu. Petugas kesehatan khususnya perawat untuk tetap memperhatikan komunikasi terapeutik dengan pasien, baik fase orientasi, fase kerja maupun fase terminasi, karena ketiga fase ini selalu berhubungan dengan pasien sehingga dapat memberikan dampak persepsi bagi pasien berupa kepuasan. Therapeutic communication becomes very important for a nurse in providing nursing care because it has benefits. The benefits of therapeutic communication are to encourage and encourage collaboration between nurses and patients through the relationship of nurses and patients. A good communication process can provide understanding of patient behavior and help in overcoming problems faced at the stage of care. The purpose of this study was to determine the therapeutic communication of nurses to the satisfaction of postoperative patients in the inpatient ward of RSIA IPHI Batu. The design of this study was conducted using a correlational method to determine the relationship between therapeutic communication and patient satisfaction. The population in this study were all postoperative patients in the Inpatient Room of the RSIA IPHI Batu as many as 56 people and the study sample used incidental sampling ie as many as 34 people. The results showed that therapeutic communication of nurses of all respondents was categorized as good as many as 34 people (100%), patient satisfaction of all respondents categorized as very satisfied, namely as many as 34 people (100%), and the results of data analysis using Pearson product moment test significant value of 0.007 (p value ≤ 0.05) which means that there is a relationship between therapeutic communication of nurses to the satisfaction of postoperative patients in the inpatient room of RSIA IPHI Batu. Thus health workers, especially nurses, always pay attention to communication with patients, especially therapeutic communication orientation phase, work phase, termination phase, because these three phases are always related to patients so that they can have a perception effect for patients in the form of satisfaction. Keywords: Patient Satisfaction; Therapeutic Nurse Communication.
HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN TERJADINYA KARIES GIGI PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI RW 07 KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Katarina Lolon Robiwala; Ni Luh Putu Eka Sudiwati; Neni Maemunah
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 2 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i2.1120

Abstract

Pengetahuan orang tua sangat penting sebagai dasar terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan orang tua tentang kebersihan gigi dan mulut dengan terjadinya karies gigi pada anak usia 3-5 tahun di RW 07 Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan populasi anak usia 3-5 tahun di RW 07 Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang yang berjumlah 33 orang. Besar sampel 33 anak dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan chi-square dengan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan hampir setengah responden memiliki pengetahuan cukup, yaitu sebanyak 14 orang (43%), sebagian besar anak mengalami karies gigi, yaitu sebanyak 24 orang (73%). Hasil uji chi square didapatkan p=0,00 yang berarti ada hubungan antara pengetahuan orang tua tentang kebersihan gigi dan mulut dengan terjadinya karies gigi pada anak usia 3-5 tahun. Diharapkan agar orang tua menganjurkan anak-anak mereka untuk mengosok gigi setiap pagi sesudah sarapan dan sebelum tidur, agar karies gigi tidak terjadi pada anak. ABSTRACT Parental knowledge are essential for the formation of behavior that supports or does not support oral hygiene in children. The purpose of this study was to determine the relationship between parental knowledge about oral hygiene with dental caries in children aged 3-5 years in RW 07 Sub Tlogomas Lowokwaru Malang City. Research design using cross sectional method with population are children aged 3-5 years in RW 07 Sub Tlogomas Lowokwaru Malang City which amount to 33 people. The sample size as 33 people with a total sampling technique. Data were collected with questionnaire. Data were analyzed using chi-square with α=0.05. Results of this research that nearly half of respondents have enough knowledge as many as 14 people (43%), and the majority of children have dental caries as many as 24 people (73%). Chi square analizis showed that p=0.00, that means there is a relationship between parental knowledge about oral hygiene with dental caries in children aged 3-5 years. Recommended to the parents for encourage their children to brushing his teeth every morning after breakfast and before bed, so that is not the case of dental caries in children. Keywords : Parental knowledge; Dental caries; children.
PENGARUH SKILL PLAY TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK AUTISME USIA 3-6 TAHUN DI LEMBAGA RESTU BUNDA A PLUS PUSAT TERAPI TERPADU (INTEGRATED THERAPY CENTER) JL. BLITAR No.2 MALANG Iswanto Sastiawan; Ni Luh Putu Eka Sudiwati; Neni Maemunah
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 2 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i2.964

Abstract

Skill Play adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan pada semua anak yang disesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangan anak, serta jenis alat permainannya yang dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan. Skill Play berfungsi untuk mengembangkan kemampuan motorik halus pada anak autis dengan memberikan stimulasi fisik maupun mental pada anak autis selama dan sesudah diberikan skill play saat diterapi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh skill play terhadap perkembangan motorik halus anak autis usia 3-6 tahun di Lembaga Restu Bunda A Plus Pusat Terapi Terpadu (Integrated Therapy Centre) Jl.Blitar No.2 Malang. Desain peneitian menggunakan desain pra-eksperimen. Pengambilan sampel dengan Total Sampling yaitu sejumlah 10 responden. Pengujian penelitian menggunakan uji statistik Mann Whitney. Dari hasil penelitian diketahui sebanyak 5 anak (50%) mempunyai perkembangan motorik halus kurang sebelum diberikan skill play dan sebanyak 7 anak (70%) mempunyai perkembangan motorik halus cukup setelah diberikan skill play. Dari hasil uji analisis statistik didapatkan nilai p value sebesar 0,004 yang dimana nilai ini lebih kecil dari nilai α 0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh setelah pemberian skill play dalam perkembangan motorik halus pada anak autisme Usia 3-6 Tahun di Lembaga Restu Bunda A Plus Pusat Terapi Terpadu (integrated therapy centre) Jl. Blitar No.2 Kota Malang. Bagi penelitian selanjutnya dapat dikembangkan menjadi penelitian yang menbandingkan pengaruh skill play dengan terapi sense of pleasure play terhadap perkembangan motorik halus pada anak autisme. ABSTRACT Play Skills is a game tool that can optimize the development of all children, adapted to the age and development of the child, as well as the nature of the game-designed game tool. Skill play is designed to develop fine motor skills in children with autism to help children with autism during and after the skill game with physical and mental stimulation. The purpose of this research is to know the influence of skill games smooth motor development of autistic children aged 3-6 years in Instituto Restu Bunda A Plus Integrated Therapy Center (Jl.Blitar No.2 Malang). The research design uses pre-experimental design. Random samples are 10 respondents. Testing the study with statistical tests Mann Whitney. From the result of the research, it is known that 5 children (50%) have less motor development before showing their ability, and 7 children (70%) have sufficient motor development according to the given skill. From the statistical test results obtained p value value of 0.004, where this value is less than the value of α 0.05, it can be concluded, there is influence after the game of skill in the development of fine motor skills in children with autism age 3-6 years at the Institu Restu Bunda A Plus Integrated Therapy Center (Integrated Therapy Center) Jl. Blitar No.2 Malang city. For further research, a study comparing the impact of games of skill and the perception of comedy on the development of fine motor skills in children with autism can be developed. Keywords : Play skill; smooth motor development.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN REAKSI SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELURAHAN TLOGOMAS, KECAMATAN LOWOKWARU, KOTA MALANG Vinsensia Kewa; Ni Luh Putu Eka Sudiwati; Vita Maryah Ardiyani
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.934 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i2.476

Abstract

Reaksi sibling rivalry dapat menimbulkan masalah apabila sikap permusuhan semakin mendalam. Hal ini dapat membahayakan anak atau membuat salah satu anak menjadi rendah diri. Pola asuh orang tua merupakan salah satu cara yang baik untuk mengatasi persaingan antar-anak dalam memperebutkan kasih sayang orang tua. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan reaksi sibling rivalry pada anak usia 3 – 4 tahun di RW 07, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Desain penelitian menggunakan rancangan penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan sampel sebanyak 28 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis statistik menggunakan uji statistik Chi Kuadrat (x2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua menerapkan pola asuh demokratis sejumlah 25 orang (89,29%), pola asuh otoriter yaitu sejumlah 1 orang (3,57%), dan pola asuh permisif sejumlah 2 orang (7,14%). Selain itu, diperoleh anak yang tidak mengalami reaksi sibling rivalry sejumlah 18 orang (64,29%), sedangkan anak yang mengalami reaksi sibling rivalry dalam kategori ringan sejumlah 8 orang (28,57%) dan kategori berat sejumlah 2 orang (7,14%). Analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan reaksi sibling rivalry pada anak usia 3 – 4 tahun. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan memeriksa variabel lain yang diduga dapat mempengaruhi reaksi sibling rivalry pada anak usia 3 – 4 tahun. Kata kunci : Pola asuh orang tua, reaksi sibling rivalry.