Articles
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU NIFAS DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MOBILISASI DINI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2017
Nugraha, Yophi
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Mobilisasi Dini ialah kebijakan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin untuk berjalan. Mobilisasi dini dilakukan oleh semua ibu post partum, baik ibu yang mengalami persalinan normal maupun dengan tindakan.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif cross sectional dengan sampel penelitian ibu nifas yang melahirkan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka dari bulan Juni sampai dengan Juli tahun 2017 sebanyak 65 responden. Analisis data melalui unvariat menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji Chi square (α = 0,005)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu nifas dengan pengetahuan ibu tentang mobilisasi dini di UPTD Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka Periode Juni sampai dengan Juli Tahun 2017.Hasil Penelitian ini menggunakan uji chi square didapatkan Hasil : tidak adanya hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan pengetahuan ibu nifas tentang mobilisasi dini perhitungan statistik diperoleh Ï value = 0,41 (α = 0,005) atau Ï value <α, ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan pengetahuan ibu nifas tentang mobilisasi diniÏ value = 0,027 (α = 0,05) atau Ï value <α,ada hubungan yang bermakna antara umur dengan pengetahuan ibu nifas tentang mobilisasi dini hasil Perhitungan statistik diperoleh Ï value = 0,013 (α = 0,05)Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan karakteristik ibu nifas dengan pengetahuan tentang mobilisasi dini, maka petugas kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya hendaknya lebih meningkatkan bimbingan mobilisasi dini kepada setiap ibu yang bersalin di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya.
PENGARUH PIJAT BAYI MENGGUNAKAN ENSSETIAL OIL LAVENDER TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3 – 6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIGASONG KABUPATEN MAJALENGKA
Handriana, Idris;
Nugraha, Yophi
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kualitas tidur bayi sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan. Dimana bayi dengan kualitas tidur yang baik maka memiliki perkembangan yang baik pula, bayi yang aktif dan tumbuh normal biasanya mempunyai waktu tidur yang baik. Secara umum penelitian ini bertujuan Pengaruh Pijat Bayi Menggunakan Enssetial Oil Lavender Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 3 – 6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cigasong Kabupaten Majalengka Jenis penelitian ini adalah penelitian quasiekperimen . Populasi penelitian ini adalah semua anak usia 3-6 bulan yang melakukan imunisasi di wilayah kerja puskesmas Cigasong Kabupaten Majalengka, yaitu 40 bayi. Jumlah sampel ditentukan menggunakan rumus sebanyak 32 bayi. Hasil menunjukan bahwa rata-rata nilai kualitas tidur pada bayi sebelum diberikan terapi pijat bayi menggunakan essential oil lavender dari 32 bayi yaitu 8.70 9.55 (95% CI) dengan standar deviasi 1.185. skor kualitas tidur terendah 7 dan tertinggi 11. Sedangkan rata-rata nilai kualitas tidur pada bayi setelah diberikan terapi pijat bayi menggunakan essential oil lavender dari 32 bayi yaitu 10.44 – 11.81 (95% CI ) dengan standar deviasi 1.897. Skor kualitas tidur terendah 9 dan tertinggi 14. Peran petugas kesehatan hendaknya lebih memperhatikan masalah pemenuhan tidur bayi sehingga petugas mampu memberikan asuhan keperawatan yang paripurna, tidak hanya terbatas pada tindakan pendidikan kesehatan saja tetapi memberikan contoh cara pijat bayi yang benar sehingga ibu dapat mempraktekkan pijat bayi di rumah, pemberian leaflat yang disertai gambar tentunya jauh lebih dipahami ibu daripada sekedar pendidikan kesehatan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN PERTAMA (K1) IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS JATITUJUH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2018
Nugraha, Yophi
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pemeriksaan kehamilan (K1) harus segera dilaksanakan begitu terjadi kehamilan yaitu ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya satu bulan dan dilaksanakan terus secara berkala selama kehamilan. UPTD Puskesmas Jatitujuh merupakan Puskesmas di Kabupaten Majalengka pada tahun 2018 dengan kunjungan K1 ibu hamil paling rendah yaitu sebanyak 55 ibu hamil target 100%.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan pertama (K1) ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jatitujuh Kabupaten Majalengka tahun 2018. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain cross sectional, populasi penelitiannya yaitu seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jatitujuh Kabupaten Majalengka tahun 2018 sebanyak 55 orang ( Total Sampling). Analisis data terdiri dari analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi square dengan α = 0,05. Hasil penelitian menyatakan bahwa lebih dari setengahnya (64,6%) ibu hamil melakukan kunjungan pertama (K1) tidak tepat waktu, lebih dari setengahnya (52,4%) ibu hamil motivasinya rendah, lebih dari setengahnya (51,2%) ibu hamil jarak rumah ke tempat pelayanannya jauh dan kurang dari setengahnya (32,9%) ibu hamil yang dukungan suaminya kurang. Terdapat hubungan antara motivasi (p value = 0,029), jarak rumah ke tempat pelayanan (p value = 0,044) dengan kunjungan pertama (K1) ibu hamil, namun tidak ada hubungan antara dukungan suami (p value = 0,134) dengan kunjungan pertama (K1) ibu hamil. Perlunya dilakukan penyuluhan dan pemberian informasi mengenai kunjungan pertama pada ibu-ibu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jatitujuh oleh petugas kesehatan diantaranya melalui kegiatan posyandu yang dilakukan secara rutin.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LEMAH SUGIH KABUPATEN MAJALENGKATAHUN 2018
Nugraha, Yophi
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pemberian ASI eksklusif merupakan pemberian ASI saja mulai dari bayi baru lahirhingga berusia 6 bulan tanpa tambahan cairan atau tambahan makananlainnya.Berdasarkan hasil pencapaian ASI Eksklusif, UPTD Puskesmas Lemah Sugih. Cakupan ASI Eksklusif di UPTD Puskesmas Lemah Sugih belum memenuhi target, data dari tahun 2017 tercatat sejumlah 260 bayi dan hanya 4 bayi saja yang diberi ASI eksklusif dan pada tahun 2016 tercatat ada 653 bayi dan hanya 26 bayi saja yang diberi ASI eksklusif, dilihat dari data 2 tahun ke belakang UPTD Puskesmas Lemah Sugih mengalami peningkatan namun belum memenuhi target yang ditetapkan yaitu 85%. ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI Eksklusif ini (Departemen Kesehatan RI, 2014).Pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan desain cross-sectional. Populasidalam penelitian ini yaitu seluruh ibu menyusui yang memiliki bayi di atas 6 bulan – 2 tahun di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lemah Sugih Kabupaten Majalengka sebanyak 338 ibu menyusui dan sampelnya sebanyak 77 ibu menyusui dengan teknik proportional random sampling. Analisis datanya meliputi analisis univariat dan bivariat.Hasil penelitian menyatakan bahwa lebih dari setengah ibu menyusui berperilaku dalam pemberian ASI tidak eksklusif (71,4%), kurang dari setengah berpengetahuan kurang (49,4%), kurang dari setengahbersikap unfavorable (49,4%), kurang dari setengah tidak berniat memberikan ASIeksklusif (33,8%), ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan niat dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI Eksklusif. Perlu meningkatkan kegiatan promosi kesehatan oleh petugas kesehatan melalui kegiatan penyuluhan yang berkesinambungan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan wawasan ibu menyusui di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lemah Sugih mengenai pentingnya pemberian ASI secara eksklusif.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pertama (K1) Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukamulya Kabupaten Majalengka Tahun 2020
Nugraha, Yophi
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pemeriksaan kehamilan (K1) harus segera dilaksanakan begitu terjadi kehamilan yaitu ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya satu bulan dan dilaksanakan terussecara berkala selama kehamilan. UPTD Puskesmas Sukamulya merupakan Puskesmas diKabupaten Majalengka pada tahun 2020 dengan kunjungan K1 ibu hamil paling rendah yaitu sebanyak 55 ibu hamil target 100%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan pertama (K1) ibu hamildi Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukamulya Kabupaten Majalengka tahun 2020. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain cross sectional, populasi penelitiannya yaitu seluruh ibu hamildi Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukamulya Kabupaten Majalengka tahun 2020 sebanyak 55 orang (Total Sampling). Analisis data terdiri dari analisis univariat menggunakan distribusi frekuensidan analisis bivariat menggunakan ujichi squaredengan α = 0,05. Hasil penelitian menyatakan bahwa lebih dari setengahnya (64,6%) ibu hamil melakukan kunjungan pertama (K1) tidak tepat waktu, lebih dari setengahnya (52,4%) ibu hamil motivasinya rendah, lebih dari setengahnya (51,2%) ibu hamil jarak rumah ketempat pelayanannya jauh dan kurang dari setengahnya (32,9%) ibu hamil yangdukungan suaminya kurang. Terdapat hubungan antara motivasi (p value= 0,029), jarak rumah ke tempat pelayanan (p value= 0,044) dengan kunjungan pertama (K1) ibu hamil, namun tidak ada hubungan antara dukungan suami (p value= 0,134) dengan kunjungan pertama (K1) ibu hamil. Perlunya dilakukan penyuluhan dan pemberian informasi mengenai kunjungan pertama pada ibu-ibu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukamulya oleh petugas kesehatan diantaranya melalui kegiatan posyandu yang dilakukan secara rutin.
Pengaruh Massage Effleurage terhadap Penurunan Nyeri Haid pada Mahasiswi STIKes YPIB Majalengka Tahun 2021
Nugraha, Yophi
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Menstruasi merupakan proses alamiah dan fisiologis pada seorang wanita. Salah satu upaya penanganan nyeri saat menstruasi secara non farmakologis adalah dengan massage effleurage. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaruh massage effleurage terhadap intensitas nyeri haid pada pada mahasiswi STIKes YPIB Majalengka. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pre eksperiment dengan desain penelitian the one group pretest-posttest desaign. Sampelnya adalah mahasiswi Program Studi S1 Keperawatan STIKes YPIB Majalengka tahun 2021 sebanyak 20 orang. Tempat penelitian telah dilakukan di STIKes YPIB Majalengka pada tanggal 7 Juni sampai dengan 7 Agustus 2021. Pengumpulan datanya menggunakan kuesioner, SOP dan lembar observasi. Analisis datanya meliputi analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji Wilxocon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil (25,0%) intensitas nyeri haid sebelum massage effleurage pada mahasiswi adalah berat dan kurang dari setengah (45,0%) intensitas nyeri haid sesudah massage effleurage pada mahasiswi adalah sedang. Terdapat pengaruh massage effleurage terhadap intensitas nyeri haid pada pada mahasiswi STIKes YPIB Majalengka. Disarankan pihak STIKes YPIB Majalengka menambah referensi mengenai penatalaksanaan massage effleurage dan memberikan praktik kepada mahasiswa cara melakukan massage effleurage untuk mengatasi nyeri haid, dan bagi mahasiswi agar meningkatkan pengetahuan tentang cara alternatif massage effleurage untuk mengatasi nyeri saat haid dan juga aktif mengikuti kegiatan diskusi atau seminar tentang cara mengatasi dysmenorrhea dengan massage effleurage.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI DESA JATISURA UPTD PUSKESMAS JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2017
Yophi Nugraha;
Ita Rosita
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol 11, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pneumonia merupakan penyakit infeksi pernapasan dengan gejala batuk-pilek yang disertai sesak nafas atau nafas cepat. Kejadian pneumonia pada balita di Desa Jatisura Kecamatan Jatiwangi pada tahun 2016 sebanyak 69 balita (18,85%) dari 366 balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku ibu dalam pencegahan pneumonia pada balita di Desa Jatisura UPTD Puskesmas Jatiwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2016. Jenis penelitiannya yaitu penelitian korelasional dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 78 ibu yang mempunyai balita usia 1-5 tahun di Desa Jatisura UPTD Puskesmas Jatiwangi Kabupaten Majalengka dengan teknik simple random sampling. Analisis datanya meliputi analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kurang dari setengahnya (44,9%) ibu balita berpengetahuan kurang tentang pneumonia, lebih dari setengahnya (57,7%) ibu balita bersikap negatif dan lebih dari setengahnya (66,7%) ibu balita dengan perilaku dalam upaya pencegahan pneumonia pada balita kurang baik. Ada hubungan (p value = 0,003) dan sikap (p value = 0,001) dengan perilaku ibu dalam upaya pencegahan pneumonia pada balita di Desa Jatisura UPTD Puskesmas Jatiwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2017.Bagi petugas kesehatan perlunya bekerja sama dengan aparat desa untuk melakukan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat khususnya ibu balita mengenai pencegahan pneumonia pada balita. Bagi ibu balita agar proaktif untuk memperoleh informasi tentang pencegahan pneumonia balita melalui berbagai sumber informasi yang bisa ibu akses. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Pneumonia, Balita,
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LEMAH SUGIH KABUPATEN MAJALENGKATAHUN 2018
Yophi Nugraha
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51997/jk.v6i2.13
Pemberian ASI eksklusif merupakan pemberian ASI saja mulai dari bayi baru lahirhingga berusia 6 bulan tanpa tambahan cairan atau tambahan makananlainnya.Berdasarkan hasil pencapaian ASI Eksklusif, UPTD Puskesmas Lemah Sugih. Cakupan ASI Eksklusif di UPTD Puskesmas Lemah Sugih belum memenuhi target, data dari tahun 2017 tercatat sejumlah 260 bayi dan hanya 4 bayi saja yang diberi ASI eksklusif dan pada tahun 2016 tercatat ada 653 bayi dan hanya 26 bayi saja yang diberi ASI eksklusif, dilihat dari data 2 tahun ke belakang UPTD Puskesmas Lemah Sugih mengalami peningkatan namun belum memenuhi target yang ditetapkan yaitu 85%. ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI Eksklusif ini (Departemen Kesehatan RI, 2014).Pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan desain cross-sectional. Populasidalam penelitian ini yaitu seluruh ibu menyusui yang memiliki bayi di atas 6 bulan – 2 tahun di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lemah Sugih Kabupaten Majalengka sebanyak 338 ibu menyusui dan sampelnya sebanyak 77 ibu menyusui dengan teknik proportional random sampling. Analisis datanya meliputi analisis univariat dan bivariat.Hasil penelitian menyatakan bahwa lebih dari setengah ibu menyusui berperilaku dalam pemberian ASI tidak eksklusif (71,4%), kurang dari setengah berpengetahuan kurang (49,4%), kurang dari setengahbersikap unfavorable (49,4%), kurang dari setengah tidak berniat memberikan ASIeksklusif (33,8%), ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan niat dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI Eksklusif. Perlu meningkatkan kegiatan promosi kesehatan oleh petugas kesehatan melalui kegiatan penyuluhan yang berkesinambungan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan wawasan ibu menyusui di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lemah Sugih mengenai pentingnya pemberian ASI secara eksklusif.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU NIFAS DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MOBILISASI DINI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2017
Yophi Nugraha
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51997/jk.v5i2.25
Mobilisasi Dini ialah kebijakan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin untuk berjalan. Mobilisasi dini dilakukan oleh semua ibu post partum, baik ibu yang mengalami persalinan normal maupun dengan tindakan.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif cross sectional dengan sampel penelitian ibu nifas yang melahirkan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka dari bulan Juni sampai dengan Juli tahun 2017 sebanyak 65 responden. Analisis data melalui unvariat menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji Chi square (α = 0,005)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu nifas dengan pengetahuan ibu tentang mobilisasi dini di UPTD Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka Periode Juni sampai dengan Juli Tahun 2017.Hasil Penelitian ini menggunakan uji chi square didapatkan Hasil : tidak adanya hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan pengetahuan ibu nifas tentang mobilisasi dini perhitungan statistik diperoleh ρ value = 0,41 (α = 0,005) atau ρ value <α, ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan pengetahuan ibu nifas tentang mobilisasi diniρ value = 0,027 (α = 0,05) atau ρ value <α,ada hubungan yang bermakna antara umur dengan pengetahuan ibu nifas tentang mobilisasi dini hasil Perhitungan statistik diperoleh ρ value = 0,013 (α = 0,05)Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan karakteristik ibu nifas dengan pengetahuan tentang mobilisasi dini, maka petugas kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya hendaknya lebih meningkatkan bimbingan mobilisasi dini kepada setiap ibu yang bersalin di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN PERTAMA (K1) IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS JATITUJUH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2018
Yophi Nugraha
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51997/jk.v7i1.66
Pemeriksaan kehamilan (K1) harus segera dilaksanakan begitu terjadi kehamilan yaitu ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya satu bulan dan dilaksanakan terus secara berkala selama kehamilan. UPTD Puskesmas Jatitujuh merupakan Puskesmas di Kabupaten Majalengka pada tahun 2018 dengan kunjungan K1 ibu hamil paling rendah yaitu sebanyak 55 ibu hamil target 100%.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan pertama (K1) ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jatitujuh Kabupaten Majalengka tahun 2018. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain cross sectional, populasi penelitiannya yaitu seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jatitujuh Kabupaten Majalengka tahun 2018 sebanyak 55 orang ( Total Sampling). Analisis data terdiri dari analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi square dengan α = 0,05. Hasil penelitian menyatakan bahwa lebih dari setengahnya (64,6%) ibu hamil melakukan kunjungan pertama (K1) tidak tepat waktu, lebih dari setengahnya (52,4%) ibu hamil motivasinya rendah, lebih dari setengahnya (51,2%) ibu hamil jarak rumah ke tempat pelayanannya jauh dan kurang dari setengahnya (32,9%) ibu hamil yang dukungan suaminya kurang. Terdapat hubungan antara motivasi (p value = 0,029), jarak rumah ke tempat pelayanan (p value = 0,044) dengan kunjungan pertama (K1) ibu hamil, namun tidak ada hubungan antara dukungan suami (p value = 0,134) dengan kunjungan pertama (K1) ibu hamil. Perlunya dilakukan penyuluhan dan pemberian informasi mengenai kunjungan pertama pada ibu-ibu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jatitujuh oleh petugas kesehatan diantaranya melalui kegiatan posyandu yang dilakukan secara rutin.