Articles
PERBANDINGAN RESPON KECEMASAN ANTARA ANAK USIA TODDLER DENGAN ANAK USIA SEKOLAH SAAT HOSPITALISASI
Riri Novayelinda;
Oswati Hasanah;
Ganis Indriati
Jurnal Ners Indonesia Vol 7, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (363.72 KB)
|
DOI: 10.31258/jni.7.2.41-46
Respon anak terhadap hospitalisasi tergantung dengan tingkatan usia anak. Kelompok umur yang banyak menunjukkan respon secara perilaku adalah kelompok anak usia toddler dan pra sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan respon anak usia toddler dengan usia sekolah saat hospitalisasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif.Penelitian ini dilakukan di ruang rawat anak RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Sampel penelitian ini adalah anak usia 18 bulan sampai dengan 6 tahun yang berjumlah 40 orang (20 orang toddler dan 20 orang pra sekolah) yang diidentifikasi dengan menggunakan teknik purposif sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengisi lembar observasi perilaku anak yang diadaptasi dari Spance Children Anxiety Scale (SCAS). Dari hasil uji Mann-Whitney didapat bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara respon kecemasan pada kelompok anak toddler dengan pra sekolah pada semua aspek perilaku (p value 0.118-1). Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi kecemasan anak usia toddler dan pra sekolah dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan alat ukur yang berbeda.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN NEONATUS
Meisa Daniati;
Riri Novayelinda
Jurnal Ners Indonesia Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (473.504 KB)
|
DOI: 10.31258/jni.2.1.11-20
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan neonatus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuasi eksperimen. Responden berjumlah tiga puluh orang, dengan 15 orang sebagai kelompok eksperimen dan 15 orang sebagai kelompok kontrol. Bayi diobservasi terhadap berat badannya sebelum dan sesudah perlakuan yang diberikan oleh orang tua selama 15 menit per hari dalam waktu 10 hari dengan menggunakan timbangan berat badan bayi. Penelitian ini menggunakan Uji t Independen. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat peningkatan berat badan yang signifikan pada kelompok eksperimen, dengan p=0,003, atau dengan kata lain Ho ditolak. Jadi, penelitian ini memperlihatkan bahwa pijat bayi mempengaruhi berat badan neonatus. Berdasarkan penelitian ini, diharapkan tenaga kesehatan, khususnya perawat dapat mengaplikasikan terapi ini kepada bayi dengan mengajarkan orang tua bayi untuk melakukannya di rumah
TEKNIK KURATIF TERHADAP COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA SISWA MENENGAH KEJURUAN KOMPUTER MELALUI AKUPRESUR MATA
Nada Cindya;
Ayu Anita;
Yurike Reza;
Riri Novayelinda
Jurnal Ners Indonesia Vol 10, No 1 (2019): SEPTEMBER 2019
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (276.18 KB)
|
DOI: 10.31258/jni.10.1.94-102
Computer Vision Syndrome (CVS) adalah kumpulan gejala visual sebagai akibat interaksi yang panjang dengan media elektronik seperti komputer, maupun perangkat digital lainnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi efektivitas akupresur mata sebaagai teknik kuratif terhadap Computer Vision Syndrome (CVS). Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan quasy eksperimen. Sampel dari penelitian adalah siswa sekolah kejuruan komputer yang berada pada usia remaja menengah sebanyak 50 responden. Pemilihan sampel dilakukan menggunakan metode Purposive sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah Wilcoxon, paired sample test dan Mann Whitney. Sebelum penelitian pada kelompok eksperimen menunjukkan keluhan nilai CVS tertinggi yaitu 23 poin, kemudian setelah mendapat perlakuan turun drastis pada nilai minimum 0 poin, sejalan hal tersebut hasil analisa menunjukkan bahwa akupresur mata menurunkan kejadian CVS dengan nilai rata-rata pretest 12,28 dan posttest 5,44 (p value= 0,000). Pada akhirnya ditarik kesimpulan bahwa akupresur maa sebagai salah satu alternatif kuratif komplementer pada kejadian Computer Vision Syndrome.
EFEKTIVITAS MUSIK LULLABY TERHADAP DURASI TIDUR SIANG ANAK USIA TODDLER
Bima Doni Pranata;
Riri Novayelinda;
Sri Wahyuni
Jurnal Ners Indonesia Vol 11, No 1 (2020): SEPTEMBER 2020
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31258/jni.11.1.87-97
Musik lullaby merupakan salah satu musik yang memiliki karakteristik melodi yang sederhana, pola irama yang berulang yang disukai oleh anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas musik lullaby terhadap durasi tidur siang anak usia toddler. Desain penelitian adalah quasy experiment dengan rancangan penelitian pretest-posttest design with control group. Sampel penelitian adalah 34 responden yang dibagi menjadi 17 responden kelompok eksperimen dan 17 responden kelompok kontrol yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dengan menggunakan teknik nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling. Pada kelompok eksperimen dilakukan pemutaran musik lullaby selama 30 menit sebelum tidur siang dalam waktu 3 hari. Alat ukur yang digunakan adalah lembar observasi untuk mengukur durasi tidur responden. Analisa data yang digunakan adalah uji dependent t test dan independent t test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata durasi tidur setelah diberikan musik lullaby pada kelompok eksperimen adalah 89,41 menit dan pada kelompok kontrol yang tidak diberikan musik lullaby adalah 67,06 menit. Hasil statistik diperoleh p value (0,000) < α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa musik lullaby efektif terhadap peningkatan jumlah durasi tidur anak usia toddler. Penelitian ini merekomendasikan agar musik lullaby dapat digunakan sebagai pengantar tidur bagi anak di masyarakat atau diruang perawatan anak
Telaah Literatur : Pemberian Asi Dan Ibu Bekerja
Riri Novayelinda
Jurnal Ners Indonesia Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (68.851 KB)
|
DOI: 10.31258/jni.2.2.177-184
There are many studies investigates about breastfeeding in working mother in English literature. However the number of literaturereview written in Indonesian is still limited. The aim of this study is to identify the obstacles in breastfeeding for working motherby using the systematic review approach. The articles were search by using electronic data base including CINAHL, Medline,PsychInfo, Proquest, Blackwell Science and Science Direct by in Indonesian and English by using the keywords breastfeeding,employed women, working mothers, working women. The years were limited between 1987 and 1997. This study found that theworking condition doesn’t have any impact on breastfeeding initiation but it influences the duration of breastfeeding. Workingmother need facility and policy supports from employers in order to maintain breastfeeding and working as well as the personalsupport from co workers and families. Lack of supports from health care workers and type and locations of workplace wereindentified as the obstacles for breastfeeding.Keywords: Breasfeeding, working mother’s
DAPATKAH PROGRAM HOME VISIT LAKTASI PADA 4 MINGGU PERTAMA MENINGKATKAN PRAKTIK MENYUSUI?
Oswati Hasanah;
Riri Novayelinda
Jurnal Ners Indonesia Vol 10, No 1 (2019): SEPTEMBER 2019
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (230.81 KB)
|
DOI: 10.31258/jni.10.1.103-113
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh intervensi pemberian makan bayi selama 3 minggu. Penelitian dilakukan di Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimen dengan desain pre dan post test. Sampel adalah 40 ibu yang melahirkan di klinik bidan yang dibagi secara acak menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kelompok intervensi menerima informasi pendidikan kesehatan selama mereka dirawat di klinik. Lampiran perlekatan dinilai dengan menggunakan skor LATCH dan diukur sebelum dan sesudah intervensi untuk kedua kelompok. Kelompok intervensi menerima dua kali program kunjungan rumah dan satu kali program tindak lanjut selama 3 minggu pertama. Program intervensi dilakukan berdasarkan modul yang telah dikembangkan oleh peneliti. Program intervensi dilakukan oleh 2 petugas kesehatan yang direkrut untuk penelitian ini dan selama intervensi mereka hanya di bolehkan mengikuti langkah dalam modul menyusui. Studi ini dengan menggunakan T dependen menunjukkan bahwa setelah 4 minggu LATCH skor bayi pada kelompok intervensi lebih tinggi dibandingkan dengan LATCH skor bayi pada kelompok kontrol (p value = 0,00). Studi ini juga menemukan bahwa praktik pemberian ASI eksklusif juga lebih tinggi pada kelompok intervensi daripada kelompok kontrol. Studi ini juga merekomendasikan untuk menilai pengaruh program ini terhadap praktik pemberian makan setelah 4 dan 6 bulan
STUDI FENOMENOLOGI: KUALITAS HIDUP PASIEN HIPERTENSI SETELAH MENJALANI TERAPI BEKAM
Andika Syahputra;
Wan Nishfa Dewi;
Riri Novayelinda
Jurnal Ners Indonesia Vol 9, No 1 (2018): SEPTEMBER 2018
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (479.24 KB)
|
DOI: 10.31258/jni.9.1.19-32
Pasien yang menderita hipertensi cenderung menyebutkan bahwa dirinya memiliki status kesehatan yang rendah dibandingkan dengan yang tidak hipertensi. Status kesehatan ini dapat mengindikasikan kualitas hidup yang tidak baik yang akan mempengaruhi fungsi fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi lebih mendalam bagaimana kualitas hidup pasien hipertensi setelah menjalani terapi bekam di Rumah Sakit Ibu dan Anak Zainab. Data didapatkan dengan melakukan wawancara semi-struktur terhadap 3 orang partisipan yang diambil berdasarkan kriteria inklusi menggunakan tehnik purposive sampling. Hasil wawancara dianalisa dengan menggunakan metode Colaizzi. Hasil penelitian mengelompokkan empat tema yaitu: perubahan respon fisiologis: dapat menghilangkan rasa nyeri, menurunkan tekanan darah, meningkatkan kualitas tidur, perubahan respon psikologis: dapat memberikan perasaan positif seperti rasa senang, rasa nyaman serta mengandung nilai spiritual, perubahan dalam interaksi dan dukungan sosial: dapat meningkatkan interaksi sosial, memperoleh dukungan sosial, dan perubahan dalam aspek lingkungan: ekonomi yaitu harga pengobatan terjangkau dan fasilitas yang nyaman, aman, bersih, serta mudah diakses. Hasil dari penelitian ini merekomendasikan bagi pasien hipertensi agar tetap menjalani terapi bekam sebagai alternatif terapi komplementer.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI LANSIA
Novia Sartika;
Reni Zulfitri;
Riri Novayelinda
Jurnal Ners Indonesia Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (610.371 KB)
|
DOI: 10.31258/jni.2.1.39-49
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi lansia (faktor sosial ekonomi, faktor penurunan fisiologis/fungsi tubuh dan faktor kesejahteraan psikologis/ Psychological well-being). Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru terhadap 84 lansia dengan menggunakan teknik cluster sampling dan proportional sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dengan 29 pertanyaan yang dikembangkan oleh peneliti serta pengukuran berat badan dan tinggi badan. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor sosial ekonomi terhadap status gizi lansia dengan derajat kemaknaan 0,05 diperoleh p<0,05 yaitu 0,033. Akan tetapi tidak ada pengaruh yang signifikan antara faktor penurunan fisiologis/ fungsi tubuh (p>0,05) dan faktor kesejahteraan psikologis (Psychological well-being) terhadap status gizi lansia (p>0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan bagi puskesmas dan keluarga tetap meningkatkan upaya-upaya peningkatan status gizi lansia sehingga dapat mendukung tercapainya derajat kesehatan yang optimal pada lansia
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PELAKSANAAN PROFESI NERS DI FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU
Muhammad Fauzan 'Azima;
Wan Nishfa Dewi;
Riri Novayelinda
Jurnal Ners Indonesia Vol 12 No 2 (2022): MARET 2022
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31258/jni.12.2.170-176
Pendidikan profesi Ners merupakan proses mahasiswa menjadi seorang perawat profesional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat persepsi mahasiswa terhadap pelaksanaan profesi Ners yang meliputi persepsi terhadap dosen, pembimbing klinik dan metode pembelajaran. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Keperawatan Universitas Riau dengan 98 sampel dengan teknik total sampling sesuai kriteria inklusi. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat. Hasil penelitian ini mayoritas jenis kelamin responden adalah perempuan berjumlah 94 orang (95,9%), mayoritas berumur 23 tahun sebanyak 50 orang (41%). Persepsi terhadap dosen didapatkan sebanyak 59 orang memiliki persepsi yang baik (60,2%) pada stase Keperawatan Gawat Darurat, Keperawatan Anak, Keperawatan Keluarga dan Keperawatan Gerontik. Hasil penelitian ini juga menjelaskan sebanyak 70 mahasiswa memiliki persepsi yang baik terhadap pembimbing klinik (71,4%) pada stase Keperawatan Jiwa, Keperawatan Keluarga dan Keperawatan Gerontik. Persepsi mahasiswa terhadap metode pembelajaran menunjukkan sebanyak 56 orang memiliki persepsi yang baik (57,1%) pada stase Keperawatan Jiwa. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan rata-rata mahasiswa memiliki persepsi yang baik terhadap dosen, pembimbing klinik dan metode pembelajaran. Peneliti menyarankan kepada institusi pendidikan untuk mengevaluasi proses pendidikan profesi Ners berdasarkan hasil penelitian dan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian analisis kualitatif terkait pengalaman mahasiswa dalam menjalani pendidikan profesi Ners.
VALIDITAS GELOMBANG FREKUENSI TANGISAN BAYI SEBAGAI ALAT UKUR NYERI SAAT PENYUNTIKAN IMUNISASI
Sekar Lia Alpriani;
Riri Novayelinda;
Rismadefi Woferst
Jurnal Ners Indonesia Vol 13 No 1 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31258/jni.13.1.72-80
Menangis merupakan salah satu bentuk komunikasi bayi dengan orang di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menilai validitas frekuensi (hertz) tangisan bayi saat nyeri sehingga dapat ditetapkan sebagai standar penilaian nyeri pada bayi saat imunisasi. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan jumlah responden sebanyak 72 orang bayi menurut kriteria inklusi, yang berada di Puskesmas Harapan Raya, Puskesmas Limapuluh, dan Puskesmas Rejosari. Alat untuk mengukur nilai gelombang frekuensi tangisan bayi adalah Speech Analyze dengan Modified Behavioral Pain Scale (MBPS) sebagai standar untuk mengukur nyeri pada bayi. Analisis yang digunakan ialah uji diagnostik kurva ROC, sensitivitas, spesifisitas, dan analisis concurrent dengan uji somers’D. Gelombang frekuensi tangisan bayi memiliki tingkat nilai validitas 75%; dan p value (0.000) <0.001; CI 0.629 – 0.878 (95%) dengan sensitivitas 76% dan spesifisitas 71% disertai analisis concurrent dengan uji somers’D bernilai sedang/baik (r tabel =0.04 dan p value (0.003) <0.05 dinyatakan valid untuk digunakan sebagai alat ukur nyeri serta dapat menjelaskan arah korelasi dan kekuatan korelasi antara variabel MBPS terhadap gelombang frekuensi tangisan bayi. Penentuan titik potong (cut off point) dalam sensitivitas dan spesifisitas yang telah dilakukan dalam uji somers’D diperoleh hasil nilai frekuensi yang menyatakan nilai nyeri dalam frekuensi ≤ 277.14 (ringan), 278 - 394.86 (sedang), dan ≥ 394.86 (berat). Penelitian ini direkomendasikan sebagai standar acuan untuk mengukur nyeri pada bayi saat imunisasi sehingga dapat dilakukan manajemen nyeri.