Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Model Pembelajaran Multikultural Berbasis Refleksi di Era Digital Agustian, Murniati
Antroposen: Journal of Social Studies and Humaniora Vol. 1 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.575 KB) | DOI: 10.33830/antroposen.v1i2.4025

Abstract

The purpose of this research is exploring the reflection of prospective of elementary school teachers on the multicultural learning model by using the Qualitative Method. The student’s reflections focus on materials, methods, media and learning assessments. The method used is content analysis of each student's reflection in two semesters and unstructured interviews to confirm the reflection. The results of this research show that the identity of material is considered important, it is because the human has many identities, not only single identity. In the learning process used the method to make the analogy of the images or the objects that upload on Moodle, and then get the comments by peers. This method seems to be able to increase self-esteem and respect of other people who had different identity. Film discussions about sensitive topics that’s get from YouTube also able to make students think critically, assertive, and agree to disagree, so then the conflicts do not need to be occur. Learning about the local wisdom such the Baduy tribe through movie of Baduy also can increase the respect to the Baduy tribe, respect to the culture of students themselves, and eliminate prejudice of stereotypes. In conclusion, in the digital era learning models with various methods, various media, and reflection-based assessments can develop the character of respecting differences in a multicultural society. As prospective teachers, students are inspired to apply when they become teachers.
Inovasi Produksi Pembalut Kain untuk Menyelamatkan Bumi Studi Kasus : Kelompok PKK RW 004 Kampung Muka Agustian, Murniati; Evienia Prabawanti, Benedicta; Handayani, Penny
ABDINE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): ABDINE : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/abdine.v4i2.937

Abstract

Kampung Muka memiliki ketersediaan sumber daya bahan baku yaitu limbah kain perca yang cukup banyak yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembalut kain. Tujuan diadakannya PKM ini adalah untuk memberikan edukasi tentang bahaya penggunaan pembalut sekali pakai bagi kesehatan reproduksi perempuan, memberikan edukasi tentang pembalut kain dan mengajak mitra untuk mengubah kebiasaan menggunakan pembalut sekali pakai menjadi pembalut kain, tujuan yang ketiga adalah workshop memproduksi pembalut kain yang dapat digunakan oleh perempuan sebagai langkah dalam menjaga keberlanjutan bumi, demi lingkungan yang lebih aman, sehat, dan ramah lingkungan. Metode kegiatan yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu 1. Tahap Persiapan, 2. Tahap Pelaksanaan Lapangan, dan 3. Tahap Evaluasi dan Pelaporan. Hasil yang diperoleh setelah kegiatan ini dilakukan menunjukkan adanya perubahan pola pikir perempuan di Kampung Muka, bahwa penggunaan pembalut sekali pakai ternyata memiliki resiko yang cukup tinggi bagi kesehatan reproduksi perempuan. Melalui edukasi dan workshop yang dilakukan, perempuan di kampung muka memiliki keinginan untuk mencoba menggunakan pembalut kain, dan ingin menjadikan produksi pembalut kain sebagai bagian dari usaha perempuan untuk menciptakan aktivitas ekonomi yang dapat menambah penghasilan rumah tangga. Secara umum dapat dismpulkan bahwa kegiatan ini sudah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penggunaan pembalut sekali pakai pada kesehatan organ reproduksi dan lingkungan.
Multilingual Education in Southwest Sumba: Current Practice, Teachers’ Attitudes and Beliefs Ekarina; Kristoforus Dowa Bili; Murniati Agustian; Tia Xenia; Yanti
Linguistik Indonesia Vol. 43 No. 1 (2025): Linguistik Indonesia
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/li.v43i1.718

Abstract

This study investigates the current multilingual practice situation at Southwest Sumba schools, as well as the beliefs and attitudes of the teachers on a multitude of issues related to multilingualism and multilingual education. The methodology used was a questionnaire on issues related to (i) the need of multilingual education, (ii) students’ mother tongues, and (iii) literacy. The data was collected from four primary schools in Southwest Sumba, two of which are located in Kodhi speaking areas, while the other two are located in Wewewa speaking areas. Results from the data analysis revealed that the Indonesian centered curriculum, lessons, materials and assessment system have a negative impact on students’ academic achievement. However, teachers and schools are currently not equipped to respond to the students’ needs of a multilingual education program. Despite that, the surveyed teachers have very positive attitudes and beliefs towards multilingual education not only as a way to improve students’ academic performance, but also as a means to preserve the students’ local language.
PELATIHAN PENELITIAN BAGI DOSEN ARO GAPOPIN PONDOK AREN, TANGERANG DENGAN PENDEKATAN STUDENT CENTERED LEARNING Agustian, Murniati; Sanie-Herman, Susy Y.R.; Darmoyo, Syarief
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 9 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.925 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v9i2.25220

Abstract

Tugas seorang dosen tidak hanya mengajar, tetapi juga harus melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat. Sebagai konsekuensinya, dosen dituntut mampu melakukan penelitian. Dosen ARO GAPOPIN Pondok Aren Tangerang belum mempunyai pengalaman penelitian yang terkait dengan pengajarannya, kecuali ketika mereka skripsi dan tesis. Kami mengadakan pelatihan dan pendampingan bagi dosen ARO GAPOPIN dengan tujuan agar para dosen mampu  melakukan penelitian dan membuat artikel. Pendekatan pelatihan dengan Student Centered Learning (SCL) diawali  dengan need assessment, mendesain dan melaksanakan pelatihan, evaluasi dan pendampingan. Hasil pelatihan menunjukkan kemampuan penelitian dosen ARO GAPOPIN mengalami peningkatan. Kesimpulannya kegiatan pelatihan penelitian bagi dosen ARO GAPOPIN dapat dikatakan cukup berhasil karena setidaknya ada satu artikel yang berhasil dipublikasikan ke jurnal.
MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI LINGKUNGAN FORUM GURU AGAMA NASIONAL UNTUK MEMINIMALKAN SIKAP INTOLERAN DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI KELAS Agustian, Murniati; Wibawa, Dhevy Setya; Tampubolon, Lamtiur H; Lubuk, Frederica Ranithya; Fortuna, Virginia Natasya Dewi
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 12 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jwl.v12i1.53135

Abstract

Abstrak Indonesia dikenal sebagai masyarakat beragam dari aspek budaya, suku bangsa, ras dan agama. Keberagaman menjadi aset bangsa namun bisa menimbulkan friksi dan berakhir dengan konflik yang mengganggu integrasi bangsa. Hasil beberapa penelitian menunjukkan guru belum optimal dalam memberikan pemahaman tentang makna toleransi kepada siswa. Tujuan PkM meningkatkan kompetensi guru agama untuk meminimalkan sikap intoleran dengan pendekatan pendidikan multikultural. Jumlah peserta 50 orang, mengajar agama Islam, Kristen, Katolik, Buddha, dan Hindu. Metode pelatihan: pembahasan konsep, pemutaran video, diskusi kelompok, diskusi kelas dan membuat rencana tindak lanjut. Hasil PkM menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta tentang pendidikan multikultural. Ini berdampak pada kesadaran guru bahwa peran guru dan materi ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat, bangsa dan negara. Peserta merancang kegiatan pembelajaran dengan pendekatan multikultural yang didampingi oleh tim PkM. Kata kunci: guru, pendidikan multikultural, strategi pembelajaran Abstract Indonesian society is known as a diverse society both in terms of culture, ethnicity, race and religion. Diversity is an asset of the nation, but it can cause friction and end in conflicts that disrupt national integration. The results of several studies show that teachers are not optimal in providing an understanding of the meaning of tolerance to students. The aim of this community service (PkM) is to increase the competence of religious teachers to minimize intolerant attitudes with a multicultural education approach in the classroom. The number of participants was 50 people teach Islam, Christianity, Catholicism, Buddhism, and Hinduism. The training methods include discussing concepts, watching videos, group discussions, class discussions and making follow-up plans. The results of the PkM showed an increase in participants' understanding of multicultural education. This has an impact on teachers' awareness that the role of teachers and materials is very important and needed in the life of society, nation and state. Participants designed learning activities with a multicultural approach assisted by the PkM team. Keywords : teacher, multicultural education, learning strategies
Improving teacher competence through digital learning media training at Santo Fransiskus III elementary school, Jakarta Tunjung Riski Prasetiyo; Agustian, Murniati
Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 14 No. 3 (2025): June
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/jpfkip.v14i3.p223-233

Abstract

Learning media is one of the essential learning tools that play a crucial role in the learning process. Therefore, a teacher must be able to design and use learning media effectively. Teachers must understand the various types of learning media, as well as the advantages and disadvantages of each media. Teachers must also be able to select the appropriate learning media based on the learning objectives, subject matter, and characteristics of the students. This study aims to improve teachers' competence in using digital media at SD Santo Fransiskus III Jakarta. The participants were six teachers with various subject expertise. This study employed an action research method, consisting of two series of cycles, and examined two digital media platforms: Canva and Quizizz. The first cycle focused on enhancing teachers' digital media skills, particularly on Canva and Quizizz, to improve learner knowledge and learning outcomes. The second cycle focuses on enhancing teachers' ability to utilise digital media in the attitudinal aspects of learning. The results showed that teachers' competence in designing and applying digital media had increased after participating in this action research. This improvement is evident in the results of the teacher knowledge and skills test, as well as the observations of the learning process conducted by the teacher.
Pendidikan Anti Korupsi sebagai Tindakan Preventif Perilaku Koruptif Wibawa, Dhevy Setya; Agustian, Murniati; Warmiyati, M Tri
Muqoddima: Jurnal Pemikiran dan Riset Sosiologi Vol 2 No 1 (2021): Muqoddima Jurnal Pemikiran dan Riset Sosiologi
Publisher : Laboratorium Sosiologi, Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47776/MJPRS.002.01.01

Abstract

Corruption has already become a part of culture in the society. Corruption happens in both government and private sector; the most concerning thing is the involvement of the head of institutions which supposed to be a role model for young generation. There are a lot of things have been done to decrease our corruption cases from law perspective, unfortunately a preventive attempt from education perspective has not much been applied. Anti-corruption education is a preventive effort to build self-awareness and integrity against corruptive behavior. The research objective was to obtain an overview of whether anti-corruption education could develop students’ sensitivity and concern for corruption issues. The research method used is action research through collective self-reflection which is integrated with the student-centered learning approach carried out in groups and is achieved through reflective critical action of group members as individuals whose learning outcomes are measured. There were 25 university students from 7 faculties participated in this research. The findings showed that students were able to identify corrupt actions based on personal and group experiences. Participants were also able to identify the impact of time corrupt behavior on individuals and institutions. In the reflection stage, participants reveal the values of integrity such as honesty, responsibility and consistency between attitudes and behavior, as well as religious values which believed to be a fortress against corrupt actions. The action research is followed up by making an action plan to become a person with an integrity and in managing anti-corruption student organizations.
PSIKOLOGI KESEHATAN REPRODUKASI REMAJA WANITA ‘SAVE THE EARTH, SAVE WOMEN REPRODUCTION’ DI SMP NEGERI 286 JAKARTA Handayani, Penny; Prabawanti, Benedicta Evienia; Agustian, Murniati; Rimananda, Gabriella Lintang; Dewanti, Dhea Maharani; Tanissa, Michelle Angel Tanissa; Kristella, Alvionica
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v8i1.34464

Abstract

Remaja perempuan di SMPN 286 dan Kampung Muka, mengikuti program psikoedukasi "Save The Earth, Save The Women Reproduction" yang diselenggarakan oleh Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Kegiatan ini mengunakan pendekatan psikoedukasi yang disampaikan dalam format seminar interaktif dan media cetak-digital, (booklet dan leaflett0, sehingga mendukung pembelajaran yang menyeluruh dan berkelanjutan. Psikoedukasi ini mencakup tiga topik: pendidikan seks untuk remaja perempuan, pemahaman tentang alat reproduksi wanita, dan pengelolaan keuangan untuk remaja. Tujuan dari kegiatan ini, yang berlangsung pada Jumat, 6 September 2024, di SMPN 286 Jakarta, adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja perempuan tentang kesehatan reproduksi, serta dampak negatif pembalut sekali pakai, baik bagi lingkungan maupun kesehatan. Para peserta didorong untuk mempertimbangkan pembalut kain sebagai alternatif yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga lebih aman bagi kesehatan reproduksi. Psikoedukasi ini terbukti efektif meningkatkan pemahaman peserta, melalui analisis kuantitatif skor n-gain yang menunjukkan peningkatan sedang dalam pemahaman mereka terhadap materi yang diberikan. Secara kualitatif, selama proses psikoedukasi, antusiasme peserta terlihat tinggi, dengan banyak dari mereka yang menunjukkan ketertarikan terhadap penggunaan pembalut kain. Mereka juga melihat potensi bisnis dari produksi pembalut kain, yang selain mengurangi sampah, juga dapat menjadi peluang usaha. Pesan utama yang ingin disampaikan dalam kegiatan ini adalah bahwa dengan beralih ke pembalut kain, perempuan dapat turut berkontribusi dalam mengurangi sampah serta menjaga kesehatan reproduksi mereka.
MENGURAI PERMASALAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KEGIATAN PENDAMPINGAN POS SAPA UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA) Feronica, Feronica; Pandia, Weny Savitry S.; Agustian, Murniati; Samino, M. Francine Avanti; Zahrasari Lukita Dewi
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v8i1.34467

Abstract

Masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak menjadi isu penting yang memerlukan upaya serius dalam pencegahan maupun penanganannya. Meskipun telah ada berbagai kebijakan untuk mencegah kekerasan terutama pada perempuan dan anak, perilaku kekerasan masih kerap terjadi. Berbagai dampak negatif jangka pendek maupun panjang yang meliputi fisik dan psikis bahkan keselamatan jiwa memerlukan penanganan dan upaya-upaya pencegahan yang serius. Pemprov DKI telah berupaya melakukan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan membentuk Pos SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) di beberapa perguruan tinggi di Jakarta. Salah satu perguruan tinggi tersebut adalah Unika Atma Jaya. Pos SAPA diharapkan dapat membantu menangani permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan anak untuk masyarakat di sekitar kampus. Berbagai kegiatan Pos SAPA Unika Atma Jaya yang meliputi pencegahan, penanganan, dan pendampingan kekerasan terhadap perempuan dan anak telah dilakukan. Dalam artikel ini disampaikan kajian oleh Pos SAPA Unika Atma Jaya khususnya terkait pendampingan kasus kekerasan dalam rumah tangga. Pos SAPA menemukan beberapa permasalahan yang kompleks dan menjadi karakter yang membedakan kekerasan dalam rumah tangga dengan kekerasan lainnya. Tulisan ini disusun berdasarkan pengalaman Pos SAPA mendampingi korban kekerasan dalam rumah tangga pada tahun 2021 hingga 2024. Untuk mengatasi kasus kekerasan dalam rumah tangga yang terus meningkat dibutuhkan keterpaduan kerjasama antara berbagai institusi atau dibentuknya institusi khusus untuk mendampingi korban. Pencegahan menjadi hal penting untuk diupayakan, terutama dengan melibatkan lembaga perkawinan yang akan mempersiapkan pasangan yang akan menikah.
Pengembangan Buku Siswa Membaca Menulis Permulaan Berbasis Budaya Dengna Menggunakan Prosedur ADDIE Untuk Kelas 1 SD Rahmawati, Magdalena Chori; Samino, Francine Avantie; Agustian, Murniati; Revaria, Noviria Retno; Ernestya, Teresa Gita
Jurnal PGSD Vol 14 No 2 (2021)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pgsd.14.2.133-143

Abstract

The development research aims to produce a book for students to start reading and writing based on the Mentawai culture. The development of student book products refers to the ADDIE development mode. The results of the development research show the student books are categorized verry well from the aspect of material content, material accuracy, linguistics with the accumulation of the validity score range wich is 92%, while the student book design is categorized as verry good from aspects of book size, book cover design, book content design, book content illustrations with an accumulation of the validity score range of 94,26%. This shows that student book can be used in learning activities. The results of the analysis obtained criteria 81%-100%, then the qualified student’s book was verry good for use in learning. The culture-based reading and writing students’ book that was developed is said to be suitable for use learning activities.