Kesehatan mental ibu hamil merupakan salah satu aspek penting dalam menunjang keberhasilan kehamilan dan persalinan. Fenomena di lapangan menunjukkan bahwa ibu hamil rentan mengalami gangguan psikologis seperti kecemasan, stres, bahkan depresi akibat perubahan hormonal dan tekanan lingkungan. Di wilayah kerja Puskesmas Guguk Panjang Kota Bukittinggi, keluhan emosional pada ibu hamil dilaporkan meningkat, terutama berkaitan dengan dukungan keluarga, status paritas, dan faktor sosial lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesehatan mental ibu hamil. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 49 orang dan sampel sebanyak 49 orang ibu hamil dipilih menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner terstandar yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi frekuensi kesehatan mental responden didominasi oleh kategori sedang yaitu sebanyak 57,1%. Sebagian besar responden (87,8%) termasuk dalam kategori multipara, dan lebih dari separuh (63,3%) mendapatkan dukungan keluarga yang baik. Uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara paritas dan kesehatan mental ibu hamil dengan nilai p = 0,003. Dengan bukti p value 0,050. Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan kesehatan mental ibu hamil dengan nilai p = 0,020.Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan nilai p = 0,020, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara paritas dan dukungan keluarga dengan kesehatan mental ibu hamil. Oleh karena itu, disarankan kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan edukasi serta pemantauan kondisi psikologis selama masa kehamilan. Selain itu, peran keluarga sangat penting untuk lebih dioptimalkan dalam memberikan dukungan kepada ibu hamil agar tercipta kondisi mental yang sehat.Kata Kunci : Kesehatan mental, Ibu hamil, dukungan keluarga, kehamilan