Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Hubungan Stress Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Lansia di Sekarbela Mataram Harlina; Rias Pratiwi Safitri; Baiq Nurul Hidayati; Fitri Romadonika; Ida Aspiatun
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 12 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/jkqh.v12i2.2024.705

Abstract

Kualitas hidup lansia banyak dipengaruhi oleh harapan, tujuan, standar personal yang menyebabkan stress (perasaan tertekan). Hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kualitas hidup lansia menurun. Terutama sumber stress yang berasal dari keluarga. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat stres keluarga dengan kualitas hidup lansia. Desain penelitian ini adalah kualitatif korelasi.  Dengan jumlah Sampel sebanyak 90 lansia dalam 90 KK. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang dilakukan di kelurahan karang pule wilayah kerja puskesmas karang pule kecamatan sekarbela. Alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah kusioner. Analisis dengan menggunakan korelasi sperman rank. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai sing (2-tailed) 0.792 < 0,05. Dapat disimpulkan Ho tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres keluarga dengan kualitas hidup lansia di Kecamatan Sekarbela Mataram. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah keluarga lansia lebih memberikan perawatan dan kasih sayang serta rasa peduli kepada lansia agar kualitas hidup lansia terpenuhi. Selain itu perlu dukungan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia, senam dan pengajian untuk mengurangi gangguan psikologis kesehatan fisik sosial serta perlu lebih diteliti apa saja penyebab tingkat stres pada lansia.
Hubungan Loneliness dengan Perilaku Self-Harm pada Remaja Istiana, Dian; Safitri, Rias Pratiwi; Eka Adithia Pratiwi; Oksafitri, Anggi
Jurnal Ilmu Kesehatan Dharmas Indonesia Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Dharmas Indonesia (JIKDI)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dharmas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56667/jikdi.v3i2.1213

Abstract

Perilaku bunuh diri berawal dari keadaan individu yang melukai dirinya sendiri sebagai cara untuk menyelesaikan suatu masalah. Salah satu alasan dilakukannya perilaku tersebut adalah karena kesepian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan loneliness dengan perilaku self-harm. Penelitian menggunakan metode kuantitatif korelasi, jumlah responden adalah 59 orang diambil dari Kelurahan Brang Bara  Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Loneliness UCLA loneliness scale 3 disusun oleh Rusel (1996) dan kuesioner self-harm inventory. Hasil menunjukkan bahwa responden kategori loneliness sedang (76,3%), lebih dari separuh remaja (n=34 atau 57,6%) dalam kategori self-harm sedang. Uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel lonliness dengan self-harm, diketahui nilai r tabel 0.2126 dan signifikansi (2-tailed) sebesar 0.711 (> 0,05). Artinya semakin tinggi remaja merasa loneliness maka perilaku melukai diri akan semakin tinggi dimunculkan oleh remaja. Penelitian ini menyimpulkan bahwa loneliness berhubungan dengan self-harm. Rekomendasi untuk orang tua agar memberikan perhatian, dukungan, kasih sayang dan selalu membimbing sehingga anak tetap dapat melakukan sosialisasi dengan orang atau teman-teman di sekitarnya.