Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Ergonomic System Tennis Referee Chair Design Ricky Andrianto; Irzal Irzal; Purwantono Purwantono; Delima Yanti Sari
MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering Vol 2 No 2 (2020): Motivection : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering
Publisher : Indonesian Mechanical Electrical and Industrial Research Society (IMEIRS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.716 KB) | DOI: 10.46574/motivection.v2i2.46

Abstract

The referee chair is still up using the stairs by holding on to the leg of the chair or on the steps and facing the chair. After arriving on the chair, the referee must turn around to sit in the seat, this is very dangerous and can cause accidents because there is no safety to ride the referee's chair.Build and analyze the drive system in the design of an ergonomic tennis referee chair. This study uses an experimental method, which is included in the engineering and manufacturing of a machine. The testing process is carried out 5 times up and down with different loads, the results of 5 times the same test is 0.73m / minute, this is caused by the rotation generated by the same gearbox, so that the load does not affect the speed up and down the referee seat of the ergonomic system. From the results of the measurement known height of the early 56 cm and maximum height of 160 cm with a tilt 60 ̊. The maximum height that can be reached by the referee if calculated from a height of mor is 145.009246 cm. Kursi wasit masih dinaiki menggunakan tangga dengan berpegang pada kaki kursi atau pada anak tangga dan menghadap ke kursi. Setelah sampai diatas kursi, wasit harus memutar badan untuk duduk di tempat duduk, hal ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kecelakaan karena tidak adanya pengaman untuk menaiki kursi wasit.Membangun dan menganalisis sistem penggerak pada rancang bangun kursi wasit Tenis sistem ergonomis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yakni termasuk kedalam rekayasa dan pembuatan suatu mesin. Proses pengujian dilakukan sebanyak 5 kali naik turun dengan beban yang berbeda, hasil dari 5 kali pengujian tersebut sama yaitu 0,73m/menit, hal ini disebabkan oleh putaran yang dihasilkan oleh gearbok sama, sehingga beban tidak mempengaruhi kecepatan naik dan turun kursi wasit sistem ergonomis. Dari hasil pengukuran diketahui tinggi mur awal 56 cm dan tinggi maksimal mur 160 cm dengan kemiringan 60̊. Tinggi maksimal yang dapat dicapai kursi wasit jika di hitung dari ketinggian mor adalah 145,009246 cm.
Effect of Cutting Condition on the Surface Roughness Level of ST 42 Steel in Conventional Lathe Processes Doni Hamdani; Irzal Irzal; Nofri Helmi; Rifelino Rifelino
MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering Vol 2 No 3 (2020): Motivection : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering
Publisher : Indonesian Mechanical Electrical and Industrial Research Society (IMEIRS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.689 KB) | DOI: 10.46574/motivection.v2i3.64

Abstract

Cutting conditions carried out in the turning or manufacturing process will have an impact on the quality of the components produced. One indicator of the quality of turning or manufacturing is surface roughness on the object. The purpose of this research is to determine the ratio of the level of surface roughness of ST 42 steel after conventional turning with different cutting conditions by varying the main cutting angle and cutting depth and its effect on the rate of wasted material (MRR). The main cutting angles used in this study were Kr 90, 80, 70 and variations in cutting depth of 0.5 mm, 1 mm, 1.5 mm. From the data obtained in this research process using several variations of cutting conditions that produce a good average roughness value is Kr 80, a = 0.5 mm, MRR = 0, 89 cm3 / min, with a roughness value of 1.89 µm . Based on the data obtained it can be concluded that the greater the depth of cutting, the higher the rate of wasted material (MRR) and the higher the level of surface roughness and vice versa. Kondisi pemotongan yang dilakukan pada proses pembubutan atau manufaktur akan berdampak terhadap kualitas komponen yang diproduksi. Salah satu indikator dari kualitas hasil pembubutan atau manufaktur adalah kekasaran permukaan pada benda tersebut. Adapun penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbandingan tingakat kekasaran permukaan baja ST 42 pasca pembubutan konvensional dengan kondisi pemotongan yang berbeda dengan memvariasikan sudut potong utama dan kedalaman pemotongan serta pengaruhnya terhadap laju bahan bahan terbuang (MRR). Sudut potong utama yang digunakan pada penelitian ini adalah Kr 90, 80, 70 serta variasi kedalaman pemotongan 0,5 mm, 1 mm, 1,5 mm. Dari data yang diperoleh pada proses penelitian ini dengan menggunakan beberapa variasi kondisi pemotongan yang menghasilkan nilai rata-rata kekasaran yang baik adalah Kr 80, a = 0,5 mm, MRR = 0, 89 cm3/mnt, dengan nilai kekasarannya 1,89 µm. Berdasarkan data yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar kedalaman pemotongan maka semakin tinggi laju bahan terbuang (MRR) dan semakin tinggi tingkat kekasaran permukaan maupun sebaliknya.
Optimalisasi Pemanfaatan Kincir Air Terapung Untuk Mensuplai Kebutuhan Air Sawah Tadah Hujan Di Nagari Rajo Dani Tanah Datar Hendri Nurdin; Hasanuddin Hasanuddin; Irzal Irzal; Waskito Waskito
Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 19, No 2 (2019): Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1198.059 KB) | DOI: 10.24036/sb.0130

Abstract

Kebutuhan air  yang banyak seringkali menimbulkan  permasalahan  bagi  manusia karena merupakan kebutuhan hidup. Air juga tidak terlepas dengan sektor pertanian, terutama tanaman padi sebagai sumber pokok pangan masyarakat Indonesia. Daerah Kabupaten Tanah Datar terkenal dengan hasil pertaniannya berupa padi. Lumbung padi di daerah di daerah ini adalah Nagari Padang Ganting yang terletak di dataran tinggi. Daerah ini memiliki lahan pertanian persawahan tadah hujan yang penghidupan masyarakatnya sebahagian besar adalah sebagai petani sebagai penghasilan utamanya. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada masyarakat kelompok tani Makam  Tuan  Kadhi dan  Tangah  Koto di Nagari Rajo Dani, diperoleh informasi tentang permasalahan kekurangan air untuk persawahan. Dari ungkapan tersebut sehingga dipilih solusi untuk menerapkan kincir air terapung yang dapat menggerakkan pompa untuk mensuplai kebutuhan air persawahan. Dengan pemanfaatan air sungai sebagai potensi sumber energi dalam menggerakkan kincir air sebagai tenaga penggerak pompa dinilai tepat untuk mengatasi permasalahan petani. Hasil dari kegiatan ini berupa penerapan rancang bangun kincir air terapung bagi kelompok masyarakat tani Nagari Rajo Dani Padang Ganting untuk mengatasi kebutuhan persawahan. Kinerja kincir air terapung yang diterapkan memiliki efisiensi sebesar 85% sehingga kapasitas kerja pompa dalam mensuplai air sebesar 5,68 m3/hari. Dampak nyata bagi masyarakat dirasakan dengan meningkatkan produktifitas panen dan kesejahteraan yang lebih baik.
INOVASI ALAT PERANIAN SEDERHANA: PELUBANG PLASTIK MULSA UNTUK KEMUDAHAN PETANI DALAM PROSES PRODUKSI CABAI Rahmat Azis Nabawi; Syahril Syahril; Irzal Irzal; Ahmad Sabirin; Joko Suprianto; Salmat Salmat
Jurnal Sains dan Teknologi: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknologi Industri Vol 19, No 1 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.639 KB) | DOI: 10.36275/stsp.v19i1.154

Abstract

Kegiatan pelubangan plastik mulsa menggunakan kaleng yang dipanas oleh bara api dan disentuhkan pada mulsa dengan sikap berdiri terus membungkuk untuk melubangi mulsa dapat  menimbulkan rasa cepat lelah, nyeri pada otot skeletal, dan produktifitas rendah. Oleh karena itu diperlukannya alat yang dapat memudahkan petani untuk melubangi plastik mulsa. Artikel ini membahas tentang alat pelubang mulsa. Alat pelubang mulsa dirancang dengan sistem kerja dorong, sehingga memudahkan petani dalam mengoperasikannya dan proses pelubangan plastik mulsa dapat dengan cepat. Tinggi dari alat pelubang mulsa ini dapat disesuaikan dengan tinggi badan petani karena tangkai dirancang dengan sistem sliding, sehingga dapat memanjang dan memendek sesuai tinggi badan petani. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, alat ini efektif dalam membantu petani pada proses pelubangan mulsa untuk media tanam cabai
PENGARUH MEDIA SIMULATOR CNC 2 AXIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATA DIKLAT CNC DASAR SISWA DI SMK NEGERI 5 PADANG yogi erwandi candra; Yufrizal A; Irzal Irzal; Febri Prasetya
Jurnal Vokasi Edukasi (VomEk) Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Vokasi Mekanika
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unversitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.157 KB) | DOI: 10.24036/vomek.v1i1.19

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh/perbedaan hasil belajar mata diklat CNC dasar menggunakan media simulator CNC dibandingkan dengan metode konvensional yang berawal dari rendahnya pemahaman siswa terhadap mata diklat CNC dasar. Hal ini disebabkan oleh kurangnya fasilitas mesin CNC yang memadai untuk proses belajar mengajar, yang kemudian berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi eksperimen dengan desain penelitian posttest only. Tempat penelitian di SMK Negeri 5 Padang. Subyek penelitian adalah siswa kelas 3 Mesin yang terdiri dari 2 (dua) kelas, kelas eksperimen (3M1) dengan jumlah siswa sebanyak 27 orang menggunakan media simulator CNC 2 Axis dan kelas kontrol (3M2) dengan jumlah siswa sebanyak 27 orang menggunakan media konvensional. Hasil Penelitian membuktikan bahwa analisis uji-t antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh thitung = 5,118 sedangkan ttabel pada taraf signifikan 0,05 dengan df = 27+27-2 = 52 adalah ttabel(52) = 1,675. Maka thitung> ttabel (5,118 > 1,675), Ho ditolak sekaligus menerima Hi. Berdasarkan hasil analisis uji T tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan, antara hasil belajar mata Diklat CNC dasar menggunakan media simulator CNC, dibandingkan dengan media konvensional.
HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X DI SMKN 1 PADANG Muhammad Riko Saputra; Ambiyar Ambiyar; Irzal Irzal; Mulianti Mulianti; Budi Syahri; Junil Ardi
Jurnal Vokasi Edukasi (VomEk) Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Vokasi Mekanika
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unversitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.634 KB) | DOI: 10.24036/vomek.v2i2.92

Abstract

Masih rendahnya hasil belajar Gambar Teknik serta belum mencapai ketuntasan minimum (KKM) siswa kelas X SMK Negeri 1 Padang. Siswa masih memiliki konsep diri yang rendah dalam belajar Gambar Teknik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan konsep diri dengan hasil belajar mata diklat Gambar Teknik siswa kelas X di SMKN I Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan korelasional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TM di SMK Negeri 1 Padang Tahun Ajaran 2019/2020. Pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik Total Sampling, sehingga diperoleh jumlah sampel sebesar 96 siswa penelitian populasi atau total sampling sehingga sampel dalam penelitian ini sebesar 66 siswa. Data penelitian diperoleh melalui angket yang kemudian di analisis menggunakan teknik Pearson Correlation melalui program SPSS versi 15.0. Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis secara kuantitatif dengan pendekatan statistik yang menggunakan analisis regrasi sederhana melalui tahapan uji normalitas, uji linearitas, dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara konsep diri dengan hasil belajar mata diklat Gambar Teknik sebesar 0,523 yang masuk pada kategori cukup dan konsep diri berkontribusi sebesar 27,35% terhadap hasil belajar mata diklat Gambar Teknik siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Mesin di SMK Negeri 1 Padang.
PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR DAN SIKAP SISWA PADA TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK LAS DASAR DI SMK NEGERI 1 LEMBAH MELINTANG Suyatno Suyatno; Irzal Irzal; Jasman Jasman; Primawati Primawati
Jurnal Vokasi Edukasi (VomEk) Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Vokasi Mekanika
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unversitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.906 KB) | DOI: 10.24036/vomek.v2i2.94

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan sikap siswa pada tata tertib sekolah terhadap hasil belajar Teknik Las Dasar pada siswa kelas X Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Lembah Melintang Tahun Ajaran 2019/2020 dan untuk mengetahui tingkat kecenderungan persepsi siswa dan sikap siswa dengan hasil belajar teknik las dasar. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa tingkat persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar (X1) cenderung tinggi, yaitu 50,909% dan untuk variabel sikap siswa pada tata tertib sekolah (X2) cenderung tinggi sebesar 47,273% sedangkan hasil belajar Teknik Las Dasar (Y) cenderung sangat tinggi yaitu sebesar 49,091%. Hasil analisis regresi ganda menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan berarti antara variabel persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan sikap siswa pada tata tertib sekolah terhadap hasil belajar teknik las dasar.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PETANI GAMBIR MELALUI INOVASI ALAT KEMPA DAUN GAMBIR SISTEM HIDROLIK DAYA TEKAN 50 TON Jasman Jasman; Irzal Irzal
Jurnal Vokasi Edukasi (VomEk) Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Vokasi Mekanika
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unversitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.983 KB) | DOI: 10.24036/vomek.v2i2.102

Abstract

Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk membantu para petani gambir dalam melakukan pengolahan getah gambir khususnya dalam proses pengempaan daun gambir. Peralatan pengolahan gambir merupakan suatu hal yang penting dalam usaha memproduksi getah gambir. Produksi getah gambir yang dihasilkan dilakukan melalui beberapa proses pengolahan. Produksi getah gambir yang dihasilkan sangat tergantung dari kualitas peralatan yang digunakan. Dalam kegiatan pengabdian ini tim akan membuat sebuah alat kempa sistem hidrolik daya tekan 50 TON guna membantu petani dalam mengolah daun gambir. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan mengedentifikasi masalah dan menyediakan solusinya. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi petani dalam proses pengempaan daun gambir maka dibuatkan inovasi alat kempa yang terbuat dari besi dan tenaga tekan yang digunakan bersumber dari hidrolik kapasistas 50 ton. Berdasarkan analisi tim pengabdian alat ini akan mampu mengepress getah gambir secara maksimal. Dari pelaksanaan serah terima alat dan sosialisasi kepada kelompok tani, terlihat petani sangat gembira. Kegiatan ini juga dihadiri oleh perangkat kenagarian Kapuh Pesisir Selatan. Diharapkan alat ini mampu meningkatkatkan kesejahteraan petani secara taklangsung di kenagarian Kapuh Kecamatan XI Koto Tarusan Pesisir Selatan
PENINGKATAN KUALITAS PEREBUSAN DAUN GAMBIR DENGAN SISTEM PRESTO DI KENAGARIAN KAPUH PESISIR SELATAN Irzal Irzal; Jasman Jasman; Junil Adri
Jurnal Vokasi Edukasi (VomEk) Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Vokasi Mekanika
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unversitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.95 KB) | DOI: 10.24036/vomek.v2i2.103

Abstract

Proses perebusan merupakan preses pertama yang diperlukan dalam pengolahan daun gambir. Belum ada inovasi yang dilakukan dalam proses perebusan daun gambir. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi peteni dalam proses perebusan daun gambir dengan inovasi alat perebus dengan sistem presto. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah survey dan demonterasi. Metode ini dipilih karena dianggap cocok untuk mengatasi permasalahan yang dihadapipetani gambir. Dengan metode survey, tim pengabdian melihat permasalahan dalam proses perebusan daun gambir dengan real dan langsung kelapangan. Inovasi sistem presto ini dirancang dengan pertimbangan bahwa sistem presto akan dapat melakukan perebusan dengan cepat dan akan membutuhkan sedikit bahan bakar dalam proses perebusan. Hasil pelaksanaan kegiatan mengahasilkan inovasi alat perebus daun gambir dengan sistem presto. Alat perebus sistem presto dibuat dengan bahan stenlesteel. Diameter tabung perebus adalah 60 cm yang mana akan diasumsikan mampu melakukan perebusan 20 Kg daun gambir dalam satu kali perebusan. Untuk satu kali perebusan hanya membutuhkan waktu 30 menit. Hasil ini jauh berbeda dengan perebusan dengan menggunakan kuali yang biasa dilakukan oleh petani yaitu membutuhkan waktu 2 jam dalam satu kali perebusan. Alat perebus sistem presto ini juga dilengkapi dengan alat pengukur suhu dan dail indikator tekanan presto, sehingga petani dapat mengatur suhu perebusan dengan konstan.
PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI LAS OKSI-ASETILEN UNTUK PESERTA DIDIK KELAS XI SMK JURUSAN TEKNIK LAS. Deno Rahmat Dian; Jasman Jasman; Irzal Irzal; Junil Adri
Jurnal Vokasi Edukasi (VomEk) Vol 2 No 4 (2020): Jurnal Vokasi Mekanika
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unversitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.197 KB) | DOI: 10.24036/vomek.v2i4.111

Abstract

Hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Las Oksi-Asetilen masih rendah. Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Las Oksi-Asetilen di SMK N 2 Payakumbuh. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dengan bentuk desain eksperimen semu (quasi experiment design). Desain eksperimen ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Bentuk desain eksperimen semu yang digunakan adalah randomized posttest only controlgroup design. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 6 januari s/d 30 Januari 2019 di SMK Negeri 2 Payakumbuh semester genap tahun ajaran 2019/2020. Dalam pelaksanaan penelitian dilakukan 2 kali tatap muka dengan durasi waktu 6 x 45 menit per tatap muka dengan jumlah siswa kelas XI Las 2 berjumlah 24 siswa. Berdasarkan hasil penelitian Hasil belajar siswa kelas eksperimen (XI Las 2A) yang menggunakan media interaktif lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa kelas kontrol (XI Las 2B) yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata hasil belajar kelas XI Las 2A sebesar 81 dan kelas XI Las 2B sebesar 75.Berdasarkan hasil Uji Efektivitas ketuntasan klasikal siswa pada kelas eksperimen setelah menggunakan model penerapan media interaktif yaitu 79 %. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa ada pengaruh model pembelajaran menggunakan media interaktif terhadap hasil belajar Las Oksi-Asitilen pada siswa kelas XI Las SMK Negeri 2 Payakumbuh semester genap tahun ajaran 2019/2020, dengan kesimpulan pembelajaran dengan media interaktif efektif untuk digunakan pada mata pelajaran las oksi-asetilen.