Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Pengaruh Perubahan Debit Aliran Terhadap Putaran Turbin Banki dan Kaplan Purwantono Purwantono; Syahrul Syahrul; Junil Adri
invotek Vol 18 No 1 (2018): INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional, dan Teknologi
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1176.027 KB) | DOI: 10.24036/invotek.v18i1.173

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh debit aliran terhadap putran yang dihasilkan dari turbin Banki dan Kaplan. Kombinasi turbin Banki dan turbin Kaplan ini menjadi objek penelitian ini. Metode Penelitian yang dilakukan adalah dengan memvariasikan parameter debit aliran serta kaitannya terhadap putaran, torsi dan efisiensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa perobahan debit aliran memberikan pengaruh terhadap putaran turbin artinya jika jumlah air menurun maka putaran turbin mengalami penurunan pada turbin Banki sedang pada turbin Kaplan mengalami kenaikan atau berbanding terbalik. Efisien optimal pada Turbin Banki mencapai 76 %. Hasil penelitian lainnya adalah apparatus pengujian turbin yang dapat digunakan pada Mata kuliah Pengujian Mesin. Pada Apparatus ini mahasiswa dapat mengamati fenomena-fenomena yang terjadi pada turbin Banki dan pada Turbin Kaplan. Fenomena ini berkaitan terhadap uji unjuk kerja Turbin Banki dan Turbin Kaplan.
Tensile strength of welded joints in low carbon steel using metal inert gas (MIG) welding Hendri Nurdin; Purwantono Purwantono; Khairul Umurani
invotek Vol 21 No 3 (2021): INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/invotek.v21i3.934

Abstract

The development of technology that has penetrated the industrial sector is very rapid. Many industrial fields apply the use of MIG (Metal Inert Gas) welding for various jobs in steel construction, especially mild carbon steel. MIG welding has good welding results and fast welding time efficiency. The purpose of this study is to analyze the tensile strength of welded joints on low carbon steel using MIG welding. The experimental method used in this study is to perform MIG welding on low-carbon steel plate profiles. The welded carbon steel is used as a test specimen and is formed according to the ASTM E8-M standard. Tensile testing is performed using a Shimadzu UH-300 kN type tensile testing machine. From this study, the tensile strength value of the test specimen welded by MIG (Metal Inert Gas) welding is higher than the tensile strength of the parent metal (low carbon steel), so this shows the strength of the weld joint. The average value of tensile strength on the test specimen is (σ) 507.40 N/mm2 and average strain (ɛ) 3.63%. The MIG welding process, between the base metal and filler metal with different chemical compositions, can cause mixing and a dilution effect of two compositions.
Pengaruh Suhu Penyimpanan Elektroda Low Hydrogen E7016 terhadap Hasil Uji Tekuk Sambungan Las Pelat Baja Karbon SS400 Miftahrur Bin Afan; Purwantono Purwantono; Mulianti Mulianti; Bulkia Rahim
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 15, No 1 (2020): Volume 15, Nomor 1, April 2020
Publisher : Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.185 KB) | DOI: 10.32497/jrm.v15i1.1823

Abstract

Pengelasan merupakan proses penyambungan logam dengan menggunakan bahan tambah berupa elektroda. Sebelum melakukan pengelasan salah satu faktor penting yaitu perlakuan elektroda. Hal tersebut penting dilakukan terutama pada perlakuan penyimpanan elektroda tipe basic low hydrogen (E7016). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemanasan elektroda dapat menghindari retak sambungan las pada uji face bend. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengungkapkan pengaruh perlakuan suhu penyimpanan elektroda terhadap uji tekuk sambungan las. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, dimana penelitian dilakukan dengan memberi perlakuan pada suhu penyimpanan elektroda. Elektroda diberi perlakuan suhu penyimpanan dengan variasi 40° C, 80° C, dan 120° C selama 30 menit. Elektroda yang digunakan yaitu jenis low hydrogen (E7016) dan material sampel menggunakan pelat SS400. Sambungan las menggunakan kampuh V tunggal dan pengelasan sampel menggunakan proses shield metal arc welding. Pengujian tekuk spesimen dilakukan sesuai standar American Welding Society D1.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu penyimpanan akan menghasilkan daya tahan retak yang baik pada uji face bend dibandingkan dengan hasil pengujian root bend.
Ergonomic System Tennis Referee Chair Design Ricky Andrianto; Irzal Irzal; Purwantono Purwantono; Delima Yanti Sari
MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering Vol 2 No 2 (2020): Motivection : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering
Publisher : Indonesian Mechanical Electrical and Industrial Research Society (IMEIRS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.716 KB) | DOI: 10.46574/motivection.v2i2.46

Abstract

The referee chair is still up using the stairs by holding on to the leg of the chair or on the steps and facing the chair. After arriving on the chair, the referee must turn around to sit in the seat, this is very dangerous and can cause accidents because there is no safety to ride the referee's chair.Build and analyze the drive system in the design of an ergonomic tennis referee chair. This study uses an experimental method, which is included in the engineering and manufacturing of a machine. The testing process is carried out 5 times up and down with different loads, the results of 5 times the same test is 0.73m / minute, this is caused by the rotation generated by the same gearbox, so that the load does not affect the speed up and down the referee seat of the ergonomic system. From the results of the measurement known height of the early 56 cm and maximum height of 160 cm with a tilt 60 ̊. The maximum height that can be reached by the referee if calculated from a height of mor is 145.009246 cm. Kursi wasit masih dinaiki menggunakan tangga dengan berpegang pada kaki kursi atau pada anak tangga dan menghadap ke kursi. Setelah sampai diatas kursi, wasit harus memutar badan untuk duduk di tempat duduk, hal ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kecelakaan karena tidak adanya pengaman untuk menaiki kursi wasit.Membangun dan menganalisis sistem penggerak pada rancang bangun kursi wasit Tenis sistem ergonomis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yakni termasuk kedalam rekayasa dan pembuatan suatu mesin. Proses pengujian dilakukan sebanyak 5 kali naik turun dengan beban yang berbeda, hasil dari 5 kali pengujian tersebut sama yaitu 0,73m/menit, hal ini disebabkan oleh putaran yang dihasilkan oleh gearbok sama, sehingga beban tidak mempengaruhi kecepatan naik dan turun kursi wasit sistem ergonomis. Dari hasil pengukuran diketahui tinggi mur awal 56 cm dan tinggi maksimal mur 160 cm dengan kemiringan 60̊. Tinggi maksimal yang dapat dicapai kursi wasit jika di hitung dari ketinggian mor adalah 145,009246 cm.
Numerical Analysis Effect of Home Roof Design Towards Thermal Comfort of Occupants Denda Afri Juliadi; Remon Lapisa; Purwantono Purwantono; Hendri Nurdin
MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering Vol 2 No 2 (2020): Motivection : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering
Publisher : Indonesian Mechanical Electrical and Industrial Research Society (IMEIRS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1313.615 KB) | DOI: 10.46574/motivection.v2i2.54

Abstract

The cool room temperature is a requirement in the thermal comfort of a building. In earthquake prone areas, building structures should be designed with minimal material weight. Therefore, it is necessary to be aware of an alternative solution to ensure the room's thermal comfort with minimal weight. This research aims to analyze the influence of roof slope 15O, 20O, 25O, 30O, 35O, 40O, and 45O on the comfort of the room and the strength of the building in the house measuring 6 meters x 8 meters x 3 meters. Analysis is done with three software that is SketchUp as a design, CONTAM to analyze air pressure and TRNSYS to simulate all the data that has been created in SketchUp and CONTAM. Obtained the lowest temperature at a roof slope of 45O and the lowest weight is the roof with a 15O slope. Temperatur ruangan yang sejuk merupakan syarat dalam kenyamanan termal sebuah bangunan. Di kawasan rawan gempa, struktur bangunan harus dirancang dengan bobot material yang minimal. Oleh karena itu, perlu dicarikan solusi alternatif untuk menjamin kenyaman termal ruangan dengan bobot yang minimal. Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh kemiringan atap 15o, 20o, 25o, 30o, 35o, 40o, dan 45o terhadap kenyamanan ruangan serta kekuatan bangunan pada rumah berukuran 6 meter x 8 meter x 3 meter. Analisa dilakukan dengan tiga software yaitu SketchUp sebagai perancangan, CONTAM untuk menganalisa tekanan udara serta TRNSYS untuk menyimulasikan semua data yang telah di buat pada SketchUp dan CONTAM. Didapatkan hasil suhu terendah berada pada kemiringan atap 45 o dan bobot terendah adalah atap dengan kemiringan 15o.
Build Design Of Electric Bike As Energy Efficient Transportation Sundhy Pareza; Purwantono Purwantono; Remon Lapisa; Primawati Primawati
MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering Vol 2 No 2 (2020): Motivection : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering
Publisher : Indonesian Mechanical Electrical and Industrial Research Society (IMEIRS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1152.952 KB) | DOI: 10.46574/motivection.v2i2.59

Abstract

The issue of global warming is very strong in the force in the procession, the damage caused by global warming is very influential in the survival of living beings. The methods performed in this study are experimental methods. The experiments performed were to make a design and to become a unity so that it formed a tool of electric bicycle transportation that can be used well. This thesis author devise and assemble electric bicycle using DC electric motor 24 Volt 250 Watt and 3000 rpm. The power system used is 24 Volt 12 Ampere battery. From the results of the test and analysis of data that has been taken on the electric bicycle obtained data of the average speed obtained by the electric bike with a load of 78 = 4.94 m/s, load 83 = 4.59 m/s, load 88 = 4.25 m/s, power output to drive electric bicycle with load 78 = 266.679 Watt, load 83 = 263.810 Watt, load 88 = 258.984 Watt. Isu pemanasan global sangat kuat di gencar disuarakan, kerusakan yang disebabkan pemanasan global sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup makluk hidup. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan adalah membuat sebuah rancangan dan merakitnya menjadi suatu kesatuan sehingga terbentuk sebuah alat transportasi sepeda listrikyang dapat digunakan dengan baik. Skripsi ini penulis merancang dan merakit sepeda listrik dengan menggunakan motor listrik DC 24 Volt 250 Watt dan 3000 rpm. Sistem daya yang digunakan adalah baterai 24 Volt 12 Ampere. Dari hasil pengujian dan analisis data yang telah diambil pada sepeda listrik didapatkan data berupa kecepatan rata-rata yang didapatkan sepeda listrik dengan beban 78 = 4,94 m/s, beban 83 = 4,59 m/s, beban 88 = 4,25 m/s, daya output untuk menggerakkan sepeda listrik dengan beban 78 = 266,679 Watt, beban 83 = 263,810 Watt, beban 88 = 258,984 Watt.
Power Consumption Analysis of a BLDC 24V 250W Electric Bike on An Assembled Lithium-ion Battery Pack Wahyudi Fachrul Syafra; Purwantono Purwantono; Hasanuddin Hasanuddin; Arwizet K
MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering Vol 2 No 3 (2020): Motivection : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering
Publisher : Indonesian Mechanical Electrical and Industrial Research Society (IMEIRS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.023 KB) | DOI: 10.46574/motivection.v2i3.63

Abstract

This research is using experimental method. Tests carried out on electric bicycles with 250 Watt Brushless DC motor drive. The total power consumption is obtained through testing the use of electric bicycles which starts from the maximum battery condition until the bike cannot move. The battery used is a type of lithium ion assembly with a total capacity of 29.12 Volt 20Ah. In testing, the bike was driven at maximum speed, with a 65kg rider. In the first test, a distance of 30.6 Km was reached with a power consumption of 1041.1 Watt, 112 minutes of travel time. The second test as far as 31.1 Km requires 1090.8 Watts of power takes 117 minutes. And the 3rd test reached a distance of 35.9 Km with 1178 Watts of power and 128 minutes of travel time. It was also found that the battery was unable to move the bike at the lowest voltage of 22.1 Volt. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Pengujian dilakukan pada sepeda listrik dengan penggerak motor Brushless DC 24V 250 Watt. Total konsumsi daya didapat melalui pengujian pemakaian sepeda listrik yang dimulai dari kondisi baterai maksimum sampai sepeda tidak dapat bergerak. Baterai yang digunakan adalah jenis lithium ion rakitan dengan total kapasitas 29.12 Volt 20Ah. Pada pengujian, sepeda digerakan dengan kecepatan maksimalnya, dengan baban pengendara 65Kg. Pada pengujian pertama tercapai jarak 30.6 Km dengan konsumsi daya 1041.1 Watt, waktu tempuh 112 menit. Pengujian ke-2 sejauh 31.1 Km membutuhkan daya 1090.8 Watt waktu tempuh 117 menit. Dan pengujian ke-3 mencapai jarak 35.9 Km dengan daya 1178 Watt dan waktu tempuh selama 128 menit. Didapati juga hasil bahwa baterai tidak mampu mengerakan sepeda pada tegangan terendah sebesar 22.1 Volt.
Analysis of Power and Efficiency of Cross-flow Turbine Due to Changes in Runner Rotation Lilik Darwito; Hendri Nurdin; Purwantono Purwantono; Andre Kurniawan
MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering Vol 4 No 1 (2022): Motivection : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering
Publisher : Indonesian Mechanical Electrical and Industrial Research Society (IMEIRS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.425 KB) | DOI: 10.46574/motivection.v4i1.108

Abstract

The Cross-flow turbine is one type of hydroelectric power plant that is frequently used. This is an experimental study with the goal of analyzing the power and efficiency produced by the turbine as a result of runner rotation adjustments. The runner rotation variations used are 261 rpm, 300 rpm, 320 rpm, 340 rpm, 360 rpm, 380 rpm, 392 rpm, and 423 rpm with a head as high as 5 meters and an incoming water discharge of 0.2 m3/s. The best results shown when runner rotate at 423 rpm. It's showed the maximum power 788.85 Watt and best efficiency 80.49%. The power and efficiency produced by a runner are proportional to the rotational speed of the runner; the higher the runner's rotation, the greater the power and efficiency produced. To summarize, the best way to achieve the best turbine performance is to maximize runner rotation. Salah satu jenis pembangkit listrik tenaga air yang sering digunakan adalah turbin tipe Cross-flow. Penelitian ini berupa penelitian eksperimen yang bertujuan untuk menganalisis daya dan efisiensi yang dihasilkan turbin akibat perubahan putaran runner. Variasi putaran runner yang digunakan yaitu 261 rpm, 300 rpm, 320 rpm, 340 rpm, 360 rpm, 380 rpm, 392 rpm, dan 423 rpm dengan head setinggi 5 meter serta debit air yang masuk 0,2 m3/s. Hasil penelitian menunjukkan daya dan efisiensi maksimum didapatkan pada putaran runner 423 rpm yaitu 788,85 Watt dengan efisiensi 80,49%. Terbukti bahwa daya dan efisiensi sebanding dengan kecepatan putaran runner, semakin tinggi putaran runner maka daya dan efisiensi yang dihasilkan juga semakin besar. Dapat disimpulkan, untuk mendapatkan kinerja turbin yang maksimal yaitu dengan memaksimalkan putaran runner.
EFEKTIVITAS TUGAS DOSEN PENASEHAT AKADEMIK DENGAN DIBERLAKUKANNYA SISTEM KRS ONLINE PADA MAHASISWA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNP Miftahul Fikri; Nelvi Erizon; Jasman Jasman; Purwantono Purwantono
Jurnal Vokasi Edukasi (VomEk) Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Vokasi Mekanika
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unversitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.228 KB) | DOI: 10.24036/vomek.v1i1.16

Abstract

Penelitian ini berawal dari masalah tugas dosen penasehat akademik dengan diberlakukannya sistem KRS online yang mana sebagian mahasiswa merasa asing bahkan tidak mengenal dosen PA-nya sendiri, karena mahasiswa tidak memiliki motivasi yang kuat untuk mengenal dan memahami tugas serta tanggung jawab dosen PA. Melihat masalah tersebut, maka dilakukan penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif tugas dosen penasehat akademik dengan diberlakukanya sistem KRS Online. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif kuantitatif dengan jumlah populasi sebanyak 146 orang mahasiswa tahun masuk 2013. Dengan jumlah sampel sebayak 59 orang mahasiswa, sampel diambil dengan menggunakan teknik Proporsionale random Sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer dikumpulkan menggunakan angket dengan skala likert yang menggunakan 5 pilihan jawaban, yang terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Jumlah pernyataan dalam angket sebanyak 37 butir pernyataan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Indikator bimbingan akademik berada pada kategori Baik terhadap efektivitas tugas dosen penasehat akademik dengan diberlakukanya sistem KRS online yaitu 3,08. Indikator bimbingan non akademik berada pada kategori Baik terhadap efektivitas tugas dosen penasehat akademik dengan diberlakukanya sistem KRS online yaitu 3,10 dan untuk Indikator memberikan bantuan untuk mencapai prestasi yang optimal kategori Baik terhadap efektivitas tugas dosen penasehat akademik dengan diberlakukanya sistem KRS online yaitu 3.13.
APLIKASI MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH UNTUK PETERNAK KAMBING DI KANAGARIAN LUBUK BASUNG Purwantono Purwantono; Irsyad Irsyad; Akmam Akmam
Jurnal Vokasi Edukasi (VomEk) Vol 1 No 3 (2019): Jurnal Vokasi Mekanika
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unversitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.361 KB) | DOI: 10.24036/vomek.v1i3.73

Abstract

Jorong Pincuran Tujuh yang ada di Balai Ahad Nagari Lubuk Basung Kabupaten Agam. Jarak tempuh kanagarian dari pusat kota Padang sekitar 120 Km dengan waktu tempuh 2,5 jam sampai 3 jam perjalanan . Daerah Balai Ahad ini umumnya masyarakat hidup dengan pertanian dan peternakan. Masyarakat di Jorong ini sebagian mempunyai pencaharian sebagai peternak kambing. Ternak Kambing salah satu ternak yang masih belum tersentuh secara optimal dibandingkan dengan ternak sapi. Susu kambing menjadi produk unggulan, dimana harga susu kambing lebih mahal dari susu sapi. Permasalahan yang timbul di masyarakat peternak kambing adalah bagaimana memelihara kambing dengan benar. Terutama kaitannya terhadap pakan ternak kambing. Peternak belum mengerti banyak tentang nutrisi pakan ternak kambing. Kambing yang ada hanya dibiarkan berkelliaran di sekitar kebun. Nutrisi yang dikonsumsi oleh kambing tidak bisa di kontrol dengan baik sesuai dengan masa pertumbuhan kambing . Pertumbuhan kambing yang ada kurang optimal . Metode yang diterapkan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pendekatan kepada masyarakat. Memberikan wawasan tentang TTG yang dapat diaplikasikan terhadap pengolahan makanan kambing. Mengaplikasikan Teknologi Tepat guna untuk pengolahan pakan ternak kambing. Mendemonstrsikan bagaimana mengoperasikan alat perancah makanan kambing, Perawatan dan perbaikan alat perancah ini. Bahan yang dapat di rajang seperti rumput gajah, pelepah pisang dan lain-lain sebagainya. Pengaturan nutrisi makanan kambing ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan kambing, baik kambing untuk pedaging maupun kambing untuk menghasilkan susu kambing.