Tri Nurwati
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 49 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Hasil Shutdown Measurement Terhadap Kerugian Energi dan Kelayakan Operasional Vacuum Circuit Breaker pada Kubikel 20 kV PT. PLN (Persero) UP2D Jatim Ramadhan, Muhammad Indrata; Wibawa, Unggul; Nurwati, Tri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 6 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keandalan sistem distribusi tenaga listrik sangatbergantung pada kinerja optimal dari setiap peralatannya,termasuk Vacuum Circuit Breaker (VCB). Pemeliharaanrutin melalui shutdown measurement menjadi salah satukunci untuk memastikan VCB beroperasi sesuai standar danmencegah kerugian energi. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis hasil shutdown measurement pada delapan VCB20 kV yang terhubung dengan transformator 3 di GarduInduk GIS 150 kV Krembangan milik PT. PLN (Persero)UP2D Jatim, mengevaluasi kelayakan operasionalnya, danmenghitung dampak ekonomi dari kerugian energi yangtimbul akibat tahanan kontak. Metode penelitian mencakupempat pengujian utama: tahanan isolasi, tahanan kontak,kevakuman, dan kecepatan & keserempakan kontak. Datahasil pengujian selama tiga periode (2021, 2023, dan 2025)dianalisis dan dibandingkan dengan standar yang berlaku(seperti SPLN, VDE, dan IEC). Selain itu, dilakukan simulasimenggunakan ETAP (Electrical Transient and AnalysisProgram) untuk memodelkan rugi daya maksimum sesuasistandar sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkanbahwa seluruh VCB yang diuji dinyatakan layak beroperasi.Pengujian tahanan isolasi secara konsisten menunjukkannilai >400.000 MΩ, jauh di atas standar minimum 20 MΩ.Pengujian kevakuman juga menunjukkan hasil "PASS"dengan arus bocor sangat rendah. Hasil uji kecepatan dankeserempakan kontak pada tahun 2025 memenuhi standar,dengan opening / breaking time < 50 ms, closing time < 60 ms,dan Δt < 10 ms. Meskipun nilai tahanan kontak seluruh VCBberada di bawah batas maksimum 100 µΩ, analisismenunjukkan adanya potensi kerugian ekonomi yangsignifikan. Total kerugian ekonomi bulanan dari delapanpenyulang akibat tahanan kontak aktual mencapaiRp12.347,80 pada tahun 2025. Jika tahanan kontak mencapaibatas maksimum standar, kerugian dapat meningkat hinggaRp26.165,20 per bulan. Penelitian ini menegaskanpentingnya menjaga nilai tahanan kontak serendah mungkinuntuk efisiensi energi dan operasional sistem distribusi.Kata Kunci - Shutdown Measurement, Vacuum CircuitBreaker, Kerugian Energi, Kelayakan Operasional, ETAP. 
Implementasi Hukum Perbesaran pada Susunan Elektroda Jarum-Piring pada Dielektrik Udara Menggunakan Sumber Tegangan Tinggi AC Thuhu, Dias Satriyo; Dhofir, Moch.; Nurwati, Tri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 6 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hukum perbesaran merupakan perhitungan probabilitas tegangan tembus secara statistik pada suatu susunan komponenlistrik. Tegangan tembus merupakan fenomena acak yang harus dihindari terutama pada sistem tenaga listrik. dalam suatu systemterdapat banyak komponen listrik yang masing-masing memiliki tegangan tahan (withstand voltage) sebelum terjadi tegangantembus. untuk mengetahui tegangan tembus suatu system yang memiliki banyak komponen yaitu dengan hukum perbesaran luasatau hukum perbesaran. Pada penelitian ini akan diuraikan mengenai pengaruh perbesaran jumlah elektroda jarum dalampengujian tegangan tembus pada elektroda jarum-piring terhadap probabilitas tegangan tembus menggunakan sumber teganganAC di udara. Elektroda yang digunakan dalam pengujian terbuat dari bahan stainless steel. Pengujian tegangan embus dilakukansebanyak 40 kali intuk mendapatkan nilai probabilitas tegangan tembus dengan perhitungan menggunakan Microsoft Excel. Jarakantar elektroda yang digunakan sebesar 15mm. Pengambilan data arus bocor dilakukan dengan nilai tegangan tidak tembus. Nilaitegangan yang digunakan 3 kV, 5 kV, dan 7 kV. Nilai arus bocor digunakan untuk mencari nilai resistansi pada setiap variasielektroda.. Pengujian arus bocor diperlukan untuk mendapatkan nilai resistansi pada setiap perbesaran jumlah elektroda.Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Tegangan Tinggi, Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya.Untuk simulasi medan listrik dilakukan dengan menggunakan software Ansys Electronics Desktop Student dengan variasiperbesaran jumlah elektroda 1 jarum, 2 jarum, 3 jarum, 4 jarum, dan 5 jarum. Hasil simulasi medan listrik menunjukkan bahwapada kelima variasi elektroda memiliki distribusi medan listrik yang berbeda-beda. Sedangkan pada pengujian arus bocor nilainyameningkat apabila elektroda mengalami perbesaran. Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai resistansi yang nilainya menurunapabila elektroda mengalami perbesaran jumlah sesuai dengan hukum ohm yang berarti nilai tegangan tembus juga akan menurun.Selanjutnya pada pengujian tegangan tembus, diperoleh bahwa probabilitas tegangan tembus meningkat jika elektroda mengalamiperbesaran jumlah. Artinya saat elektroda mengalami perbesaran jumlah, maka kemungkinan terjadinya tembus akan semakinmeningkat. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan tegangan lain seperti DC atau impuls. Selain itu tidak hanyamembahas perbesaran luas dan jumlah tetapi dengan penambahan waktu diberinya tegangan.Kata Kunci: hukum perbesaran, elektroda jarum-piring, sela udara, tegangan tinggi AC
RANCANG BANGUN BOOST CONVERTER PADA MINIATUR TURBIN ANGIN Nugraha, Dimas Aji; Mudjirahardjo, Panca; Nurwati, Tri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 12 No. 5 (2024)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In the development of electronic devices today, it greatly helps in the advancement of increasingly sophisticated technologies, one of which is power electronic converters that have various applications such as buck converter, boost converter, buck-boost converter, etc. A boost converter is an electronic device that can convert AC to AC, AC to DC, DC to AC, and DC to DC by increasing the electrical voltage towards the predetermined target. In terms of the development of boost converter applications, they are widely found in renewable energy technologies such as solar, wind, water, geothermal, etc, which function as auxiliary devices to increase the voltage from the energy source to the storage location. In this research, a DC-DC boost converter will be designed for a miniature wind turbine with an input operating voltage of 3-7 volts and a desired output voltage target of around 12-13 volts, which will then be applied to charge a 12V 5AH battery. Keywords : Boost Converter, Renewable Energy, Miniature Wind Turbine, Battery Charging. 
Pengaruh Perbesaran Jumlah Elektroda Terhadap Probabilitas Tegangan Tembus pada Dielektrik Minyak Menggunakan Sumber Tegangan Tinggi AC Verdiansyah, Muhammad Akmal Zahran; Dhofir, Moch.; Nurwati, Tri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 12 No. 6 (2024)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tegangan tembus merupakan fenomena acak yang dapat menyebabkan kerusakan listrik. Salah satu komponen dalam sistem tenaga listrik adalah kawat penghantar dengan nilai resistansi yang kecil yang dapat mengurangi rugi-rugi daya. Salah satu cara untuk memperkecil nilai resistansi tersebut adalah dengan memperbesar luas penampang pada kawat penghantar atau memperbanyaknya yang dapat disebut juga hukum perbesaran luas atau enlargement law. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap probabilitas akan terjadinya breakdown voltage. Pada penelitian ini akan diuraikan mengenai pengaruh perbesaran jumlah elektroda terhadap probabilitas tegangan tembus pada dielektrik minyak menggunakan sumber tegangan tinggi AC. Elektroda yang digunakan dalam pengujian adalah eletroda batang-batang yang terbuat dari bahan stainless steel. Pengujian tegangan tembus dilakukan sebanyak 25 kali untuk mendapatkan nilai probabilitas tegangan tembus dengan perhitungan menggunakan software Microsoft Exel. Jarak antar elektroda yang digunakan besarnya sama pada setiap variasi perbesaran yaitu 2 mm. Dieletrik yang digunakan adalah dieletrik cair yaitu menggunakan minyak Shell Diala B. Pengambilan data arus bocor dilakukan tidak dengan terjadinya tembus menggunakan variasi tegangan 1 kV, 3 kV, dan 5 kV pada setiap variasi elektroda. Pengujian arus bocor diperlukan untuk mendapatkan nilai resistansi pada setiap perbesaran jumlah elektroda. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Tegangan Tinggi, Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya. Untuk simulasi medan listrik dilakukan dengan menggunakan software FEMM 4.2 dengan variasi perbesaran jumlah elektroda 1 pasang, 2 pasang, 3 pasang, 4 pasang, dan 5 pasang. Hasil simulasi medan listrik menunjukkan bahwa pada kelima variasi elektroda memiliki distribusi medan listrik yang merata. Sedangkan pada pengujian arus bocor nilainya meningkat apabila elektroda mengalami perbesaran. Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai resistansi yang nilainya menurun apabila elektroda mengalami perbesaranjumlah sesuai dengan hukum ohm yang berarti nilai tegangan tembus juga akan menurun. Selanjutnya pada pengujian tegangan tembus, diperoleh bahwa probabilitas tegangan tembus meningkat jika elektroda mengalami perbesaran jumlah. Artinya saat elektroda mengalami perbesaran jumlah, maka kemungkinan terjadinya tembus akan semakin meningkat. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk lebih menambah variasi jarak sela, menggunakan jenis dielektrik minyak yang berbeda, dan melakukan penelitian dengan variasi perbesaran elektroda serta jenis elektroda yang lainnya.Kata Kunci: Tegangan tembus, perbesaran jumlah, probabilitas, minyak Shell Diala B
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI RANGKAIAN RCD SNUBBER PADA RANCANG BANGUN DC-DC FLYBACK CONVERTER Fernando, Bagas; Djuriatno, Waru; Nurwati, Tri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 12 No. 6 (2024)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

DC-DC Converters are essential components in modern power systems that convert DC voltage from one level to another. These converters are used in various applications, ranging from electronic devices to industrial needs. One commonly used topology is the DC-DC flyback converter due to its simple design, although it often faces voltage spikes caused by parasitic inductance that can damage the MOSFET. This study designs an RCD snubber circuit to address these voltage spikes. The snubber circuit consists of a resistor, capacitor, and diode installed on the primary winding of the flyback converter transformer. Testing results indicate that the RCD snubber successfully reduces voltage spikes, despite some power dissipation in the resistor. Overall, this circuit effectively protects components from high voltage spikes. Keywords: DC-DC flyback converter, RCD snubber, voltage spikes, power dissipation. 
Analisis Pengaruh Suhu Terhadap Nilai Tegangan Tembus pada Minyak Kacang Tanah Sebagai Isolasi Cair Setiawan, Aditya Rizky; Dhofir, Moch.; Nurwati, Tri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 12 No. 6 (2024)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This journal discusses the effect of temperature on the breakdown voltage value of peanut oil to determine the suitability of peanut oil as a liquid insulation in high voltage equipment. The temperature increase is done by heating the oil to a predetermined temperature, namely 24.5 ° C (room temperature), 40 ° C, 50 ° C, 60 ° C, and 70 ° C. Electrical testing (a series of breakdown voltage tests), physical (by testing water content using the gravimetric method carried out at the Chemical Engineering Laboratory, Brawijaya University), and calculating the conductivity value (by measuring leakage current using a DC circuit) and permittivity (using an LCR multimeter). The test was carried out to determine the suitability of peanut oil as an insulating oil. The test results showed that the breakdown voltage values of peanut oil at temperatures of 24.5°C (room), 40°C, 50°C, 60°C, and 70°C were respectively 18.36 kV, 19.06 kV, 23.2 kV, 28.18 kV, and 33.95 kV. In the water content test, the values of peanut oil at 24.5°C (room) and peanut oil at 70°C were 993.6 ppm and 486.6 ppm, respectively. In the conductivity test, the values of peanut oil at 24.5°C (room) and peanut oil at 70°C were 21.23× 10^(-9) S/m and 18.22× 10^(-9) S/m, respectively. The results of the relative permittivity test obtained the values of peanut oil at 24.5°C (room temperature) and peanut oil at 70°C were 2.49 and 2.89, respectively. It can be concluded that the effect of increasing temperature can increase the breakdown voltage value of peanut oil, however, from the test data that meets the SPLN 49 standard in 1982, which is 30kV/2.5mm, peanut oil at a temperature of 70°C with a voltage value of 33.95 kV/2.5mm, while at other temperatures it has not met the SPLN 49 standard in 1982. When viewed from the water content level, peanut oil has not met the maximum standard permitted by SPLN 49 in 1982, which is 30 ppm. Keywoards: Breakdown voltage, water content, conductivity, relative permittivity, insulating oil, peanut oi
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DIRECT DC-LINK CURRENT CONTROL UNTUK MENGURANGI RIAK TORSI PADA MOTOR BRUSHLESS DIRECT CURRENT (BLDC) Diputra, Ariyanta Dafa; Djuriatno, Waru; Nurwati, Tri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 1 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak ditemukan oleh Michael Faraday, motor listrik telah berkembang pesat dan digunakan secara luas dalam berbagai industri. Namun, motor konvensional seperti motor DC dan motor induksi memiliki beberapa kekurangan, termasuk efisiensi rendah dan gangguan elektromagnetik. Motor Brushless Direct Current (BLDC) menjadi solusi potensial dengan efisiensi lebih tinggi, umur pakai lebih panjang, dan sistem kontrol yang lebih presisi. Meskipun demikian, motor BLDC memiliki tantangan berupa riak torsi yang memengaruhi performa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas metode Direct DC-Link Current Control (DDLCC) dalam meredam riak torsi pada motor BLDC. Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode kontrol konvensional seperti tanpa menggunakan metode kontrol dan menggunakan metode DTC menghasilkan variasi torsi yang signifikan, masing-masing hingga 294% dan 22%, dengan pola riak berulang. Penerapan metode DDLCC berhasil meredam riak torsi secara signifikan, dengan rentang variasi hanya 4% dalam kondisi steady. Pola riak torsi yang dihasilkan tetap mengikuti perubahan sektor selama satu siklus elektrik motor. Temuan ini menunjukkan bahwa DDLCC merupakan pendekatan yang efektif untuk mengurangi riak torsi pada motor BLDC, meningkatkan efisiensi, dan keandalan operasional.Kata Kunci—BLDC, DC-Link, Torsi, Riak Torsi. 
PENGARUH RANGKAIAN SNUBBER PADA INVERTERFULL-BRIDGE SATU FASA YANG MENGGUNAKAN TEKNIK PENSAKELARAN SPWM UNIPOLAR Himawan, Achmad Faisal; Hasanah, Rini Nur; Nurwati, Tri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 1 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas kinerja rangkaian snubber pada rangkaian inverter full-bridge SPWM unipolar. Dalam merancang rangkaian inverter, salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan adalah masalah kerugian daya yang terjadi pada sakelar elektronik yang digunakan. Kerugian daya pada sakelar elektronik itu sendiri terdiri dari dua bagian yaitu pada kondisi ON dan pada kondisi peralihan. Alternatif untuk mengurangi kerugian pensakelaran adalah dengan menambahkan rangkaian snubber pada sakelar elektronik. Selain itu manfaat lain dari rangkaian snubber adalah untuk melindungi sakelar elektronik yang harganya relatif lebih mahal dibandingkan dengan harga komponen-komponen yang ada pada rangkaian snubber tersebut.Kata Kunci: Rangkaian Snubber, Rangkaian Inverter, THD, Karakteristik Switching. 
Analisis Perbandingan Tiga Metode Estimasi Kebutuhan Energi Listrik Tahun 2025–2034 pada PT PLN UID Jawa Barat Reza, Dana Ammar; Wibawa, Unggul; Nurwati, Tri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 7 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menyajikan estimasi kebutuhan energi listrik PT PLN UID Jawa Barat periode 2025–2034 guna mendukung perencanaan kapasitas dan penguatan jaringan pada empat sektor (rumah tangga, industri, bisnis,dan umum). Tujuan utamanya adalah membandingkan tiga pendekatan yang umum digunakan yaitu DKL 3.2, regresi linear, dan LEAP serta menilai akurasinya terhadap data aktual 2021–2024. Metode yang digunakan meliputi penyusunan dataset 2020–2024, pemodelan per sektor, danevaluasi akurasi menggunakan indikator MAD, MSD, RMSE, dan MAPE, kemudian melakukan proyeksi tahunan 2025–2034. Hasil menunjukkan LEAP menjadi metode terbaik baik untuk pelanggan (MAPE 0,17%) maupunkonsumsi energi (MAPE 0,78%). Pada estimasi tahun 2034, proyeksi LEAP mencapai 25.751.278 pelanggan dengan konsumsi 119.130,2 GWh, selaras dengan tren pertumbuhan 2020–2024. Temuan ini merekomendasikan LEAP sebagai baseline perencanaan, sementara DKL 3.2 dan regresi lineardigunakan sebagai metode pembanding. Kata Kunci— Kebutuhan Listrik, Estimasi, Pelanggan Listrik, Konsumsi Listrik, DKL 3.2, Regresi Linear, LEAP.