Claim Missing Document
Check
Articles

RANCANG BANGUN PROTOTIPE BI-DIRECTIONAL KWH METER 1 FASA MENGGUNAKAN KONFIGURASI SISTEM FEED-IN-TARIFF UNTUK PLTS ON-GRID Jayadiyuda, I Wayan Angga; Wibawa, Unggul; Utomo, Teguh
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perangkat pengukuran energi listrik bi-directional pada sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) on-grid sangat dibutuhkan, terutama pada sistem Feed-In-Tariff (FIT). Pengukuran energi listrik pada PLTS on-grid harus dapat mengidentifikasi kondisi daya listrik dalam dua arah (bi-directional) dan dapat menyajikan data nilai variabel-variabel untuk periode tertentu dengan kualitas akurasi yang memenuhi syarat teknis meter kWh. Penelitian ini bertujuan untuk merancang prototipe bi-directional kWh meter 1 fasa menggunakan konfigurasi sistem feed-in-tariff yang memenuhi standar dan dilengkapi dengan sistem penyimpanan data daring dan luring pada PLTS on-grid. Prototipe bi-directional kWh meter ini dirancang menggunakan Arduino Mega 2560 dengan konfigurasi feed-in-tariff untuk menentukan kondisi ekspor / impor dari jaringan listrik. Konfigurasi FIT berarti menggunakan dua meter atau dua tempat pengukuran. Sensor PZEM-004T digunakan untuk mengukur variabel tegangan rms, arus rms dan faktor daya di sisi konsumsi beban listrik dan sisi Grid Tie Inverter sesuai dengan konfigurasi FIT, kemudian melakukan perhitungan daya, identifikasi arah aliran daya dan menghitung energi listrik dari variabel-variabel tersebut. Prototipe diuji dengan membandingkan hasil pengukuran prototipe dengan Exim kWh meter yang tersedia. Desain prototipe dalam penelitian ini menghasilkan prototipe bi-directional kWh meter dengan menggunakan konfigurasi FIT untuk mengidentifikasi arah aliran energi dan diklasifikasikan sebagai kWh meter kelas 1 sesuai dengan persyaratan teknis meter kWh dengan sistem penyimpanan data online dan offline yang berhasil diimplementasikan. Kata Kunci: feed-in-tariff (FIT), bi-directional, kWh meter, PLTS on-grid, energi listrik ABSTRACT Bi-directional electric energy metering devices on the on-grid solar power plant system is very much needed, especially on Feed-In-Tariff (FIT) system. Measurement of electrical energy on the on-grid solar power plant must be able to identify the condition of electric power in two directions (bi-directional) and be able to present variables values data for a certain period with accuracy quality that meets the kWh meter technical requirements. This study aims to design a prototype of 1 phase bi-directional kWh meters using a feed-in-tariff system configuration that meets the standards and equipped with online and offline data storage systems on the on-grid solar power plant. The prototype of bi-directional kWh meter is designed using Arduino Mega 2560 with FIT configuration to determine the export/import conditions of the grid. FIT configuration means to use two meters or two measurement place PZEM-004T sensors are used to measure rms voltage, rms current, and power factor variables on the side of electrical load consumption and Grid Tie Inverter side according to the FIT configuration, then doing the power calculation, power flow direction identification and calculating the electrical energy from those variables. The prototype was tested by comparing the results of prototype measurements with an available Exim kWh meter. The prototype design in this study produced a bi-directional kWh meter prototype using the FIT configuration to identification the energy flow direction and classified as class 1 kWh meters according to the kWh meter technical requirement with an online and offline data storage system that successfully implemented. Keywordss: feed-in-tariff (FIT), bi-directional, kWh meter, on-grid solar power plant, electrical energy
IMPLEMENTASI SLIDING MODE CONTROL PADA PENGATURAN TEGANGAN ZETA CONVERTER Akiyat, Muhammad Haekal; Wibawa, Unggul; Ardhenta, Lunde
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sinar matahari menyinari sepanjang tahun pada negara yang beriklim tropis, salah satunya adalah negara Indonesia. Energi matahari menjadi salah satu energi alternatif yang sangat besar potensinya di Indonesia. Untuk dapat mengkoversikan energi matahari menjadi energi listrik, dibutuhkan Photovoltaic (PV). Intensitas cahaya matahari tentunya tidak akan sama setiap harinya, intensitas cahaya matahari yang fluktuatif sangat mempengaruhi perubahan tegangan keluaran yang dihasilkan oleh PV. Energi listrik hasil dari PV umumnya disimpan terlebih dahulu dalam baterai. Pada proses pengecasan baterai, dibutuhkan tegangan yang konstan sebesar 12 V. DC-DC converter dibutuhkan untuk dapat menghasilkan tegangan yang konstan. Zeta converter mampu menghasilkan tegangan keluaran lebih besar maupun lebih kecil dari pada tegangan masukan tanpa mengubah polaritas. Sliding Mode Control (SMC) umum digunakan untuk sistem yang memiliki respon yang non linier seperti Zeta converter. Pada penelitian ini, SMC akan diimplementasikan pada Zeta converter, sebagai pembanding akan digunakan pengendali PID. Kata Kunci – Zeta converter, implementasi, SMC, pengendali PID. ABSTRACT Sunlight shines throughout the year in tropical countries, one of them is Indonesia. Solar energy has become one of the most potential alternative energies in Indonesia. In order to convert solar energy to electrical energy, a Photovoltaic (PV) is needed to do so. The intensity of sunlight will certainly not be the same all the time. The fluctuating of sunlight greatly affects the change in output voltage generated by PV. Electrical energy from PV is usually stored in the battery. In the battery charging process, a constant voltage of 12 V, to produce a constant voltage, DC-DC converter is needed. Zeta converter is able to produce output voltages above or below than the input voltage without changing the polarity. Sliding Mode Control (SMC) is commonly used for systems that have non-linear responses like the Zeta converter. In this study, SMC will be implemented in the Zeta converter, as a comparison the PID controller will be used. Keywords - Zeta converter, implementation, SMC, PID controller
STUDI PERKIRAAN SUSUT TEKNIS DAN ALTERNATIF PERBAIKAN PADA PENYULANG KAYOMAN GARDU INDUK SUKOREJO Arief Y., Primanda; Wibawa, Unggul; Utomo, Teguh
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.812 KB)

Abstract

Pada sistem tenaga listrik, susut energi merupakan salah satu ukuran efisien atau tidaknya suatu pengoperasian sistem distribusi tenaga listrik. Susut merupakan kerugian energi akibat masalah teknis dan non teknis pada penyaluran energi listrik. Selama ini perhitungan susut pada penyulang dilakukan dengan cara menghitung selisih kWh beli dan kWh jual pada penyulang. Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan susut teknis yang lebih rinci, yaitu dengan menghitung susut konduktor dan susut transformator pada penyulang sehingga akan diketahui seberapa besar susut yang disebabkan konduktor dan transformator pada penyulang. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai susut teknis pada penyulang Kayoman 103,23 kW dan susut non teknis sebesar 22,78 kW. Sehingga susut pada penyulang kayoman adalah 126,02 kW. Selanjutnya dilakukan upaya perbaikan pada jaringan SUTM sehingga susut konduktor berkurang 41,4%. Sedangkan upaya perbaikan pada transformator menurunkan susut transformator sebesar 7,7%. Upaya perbaikan yang terakhir dengan cara memparalelkan penyulang berhasil menurunkan susut mencapai 50%.Kata Kunci – Energi Listrik, Susut Teknis, Transformator, Perbaikan Susut
STUDI PERANCANGAN SISTEM TENAGA ANGIN SKALA KECIL UNTUK MODEL TURBIN SIKLUN Frandicahya P., Akhmad; Wibawa, Unggul; Shidiq, Mahfudz
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 5 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Energi merupakan masalah utama pertumbuhan dan perkembangan ekonomi disuatu wilayah. Mahalnya harga bahan bakar yang berasal dari minyak dan gas bumi serta batu bara sebagai sumber utama pada pembangkitan energi listrik telah memaksa semua pihak untuk menggali sumber-sumber energi alternatif yang mungkin tersedia di sekitar kita,. Penelitian ini bertujuan dapat menganalisis efisiensi dari sistem, pengaruh variasi kecepatan angin, terhadap proses pengisian baterai (output), mengetahui besar biaya dan tinjauan ekonomis lainya dari pembangkit energi tenaga angin dengan turbin siklun dan membandingkan dengan sistem energi yang sudah ada (PLN). Pengujian di dapatkan nilai output pada generator 7,18 volt , dan pada booster 13,03 Volt, pada kecepatan angin 5,33 meter per detik dengan arus sebesar 2,04 Amper sehingga dapat dihitung output daya pada generator sebesar 14.65 Watt dan pada booster 26.58 Watt. Dari data keluaran dilakukan analisis ekonomi, menghitung cost per kWh sistem sebesar Rp 489,25,- dimana cost per kWh PLN Rp 415,-. Menghitung ROI dimana nilainya adalah 0,85 atau 85% yang berarti investasi sistem ini masih perlu penyempurnaan untuk dilaksanakan. Implementasi sistem dilakukan guna melihat sistem operasi secara langsung didaerah uji dengan kecepatan angin maksimum 8.69m/s yang menghasilkan putaran generator sebesar 283 rpm dan tegangan generator 12 Volt dengan arus pengecasan 2.31 Amper.Pembebanan yang dilakukan terpisah, dengan beban 5 Watt kapasitas aki turun hingga 83%, sedang beban 10 Watt 67% dan pengujian dengan beban 15 Watt turun hingga 50%.Perhitungan nilai NPC dengan menggunakan program Homer nilainya sebesar 171 USD atau setara Rp. 2.220.777,- dengan kurs 1 USD adalah Rp. 12.987,- .Kata Kunci - Ventilasi siklun, Wind Turbine, Energi Terbarukan, ROI(Return on investment), Payback, Harga per kWh .
PERANCANGAN HYBRID SISTEM PHOTOVOLTAIC DI GARDU INDUK BLIMBING-MALANG Yulistiono, Irwan; Utomo, Teguh; Wibawa, Unggul
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 5 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.018 KB)

Abstract

Saat ini pembangkit energi listrikyang terdapat di Indonesia mayoritasmenggunakan sumber energi tak terbarukan(unrenewable), sedangkan sumber energiterbarukan (renewable) masih sangat minim.Sehingga perlu ditingkatkan pemanfaatan sumberenergi terbarukan. Satu-satunya perusahaan diIndonesia yang bergerak dalam bidang listrikadalah PT.PLN (persero). PLN berupaya untukmeningkatkan kualitas dari listrik yangdihasilkannya. Salah satu upaya PLN untukmeningkatkan keandalan dan stabilitas yang tinggiadalah merancang sistem photovoltaic sebagaihybrid di Gardu Induk (GI). Makalah inimembahas tentang perancangan hybrid sistemphotovoltaic secara teknis yang sesuai dengankondisi yang ada di GI Blimbing. Komponensistem photovoltaic terdiri dari: modul PV, batterycontrol regulator, baterai, inverter, dan switchcontroller. Pada hasil perancangan sistemphotovoltaic modul yang terpasang sebanyak 20buah dengan kapasitas modul 175 Wp. Sistemphotovoltaic akan bekerja apabila tegangan bateraimencapai batas bawah rekoneksi 101 V dan tidakbekerja apabila tegangan baterai mencapai batasbawah 99 V. Baterai akan terisi penuh sampaipada tegangan batas atas 126 V. Sistemphotovoltaic bekerja selama 16 jam pada cuacacerah yaitu pada pukul 05.00-21.00, pada cuacamendung bekerja selama 14 jam yaitu pada pukul07.00-21.00, dan pada cuaca ekstrim bekerjaselama 15 jam yaitu pada pukul 05.00-20.00.Kata kunci: grid connection, hybrid, sistemphotovoltaic, gardu induk.
PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI YANG EFISIEN UNTUK SUPLAI MOTOR PENGGERAK POMPA AIR MENGGUNAKAN METODE SUCCESSIVE BACKWARD DI LAHAN TEBU PG ASEMBAGOES SITUBONDO Triyoga, Joseph Kristian; Wibawa, Unggul; Shidiq, Mahfudz
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.892 KB)

Abstract

Pada penelitian ini akan dirancang perencanaan jaringan distribusi yang efisien untuk menyuplai motor-motor listrik penggerak pompa air yang ada di lahan tebu PG Asembagoes Situbondo. Perencanaan ini dibuat untuk optimalisasi kinerja pabrik dari segi bahan baku yaitu tebu. Selama ini pompa digerakkan oleh mesin diesel yang banyak memiliki kekurangan antara lain biaya operasional tinggi, kurang efisien, bahan bakar semakin mahal dan rawan pencurian bahan bakar. Perencanaan dimulai dengan membuat tiga alternatif jalur jaringan listrik yang menghubungkan secara acak titik-titik motor listrik. Kemudian melakukan eliminasi pada ketiga alternatif tadi sampai didapatkan konfigurasi yang paling efisien menggunakan metode Successive Backward dan analisis jaringan. Konfigurasi jalur jaringan hasil eliminasi kemudian dianalisis menggunakan analisis aliran daya. Hasilnya perencanaan alternatif ke-3 adalah yang paling efisien dimana total panjang jalur adalah 6,185 km dengan drop tegangan di titik terjauh 0,55 % dan rugi-rugi jaringan 196.40-127.83i VA. Penghematan mencapai 3 milyar rupiah dalam proyek modernisasi ini.Kata kunci : Successive Backward, jaringan listrik TM dan sistem distribusi
PENGARUH KETEBALAN LAPISAN PIEZOELEKTRI PADA ENERGY HARVESTER KANTILEVER UNIMORPH TERHADAP TEGANGAN DAN DAYA KELUARAN Rizki, Fahrina Novia; Wibawa, Unggul; Hasanah, Rini Nur
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak–- Jaringan sensor nirkabel biasa ditempatkan di tempat terpencil yang tidak terjangkau penyedia layanan listrik sehingga membutuhkan suplai daya mandiri. Suplai daya yang biasa digunakan pada teknologi tersebut adalah baterai konvensional yang masih memiliki beberapa kekurangan, di antaranya adalah masa pakai yang terbatas dan biaya perawatan relatif mahal. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan adanya solusi alternatif, yaitu dengan menggunakan metode energy harvesting yang memanfaatkan energi getaran menjadi energi listrik. Konfigurasi energy harvester yang dibahas pada skripsi ini adalah kantilever piezoelektrik unimorph. Sebagai upaya dalam pengoptimalan performansi daripada kantilever, dilakukan pengujian melalui perhitungan secara teori dan simulasi menggunakan perangkat lunak APDL untuk mengetahui pengaruh ketebalan lapisan piezoelektrik pada kantilever tersebut terhadap tegangan dan daya keluarannya. Terdapat dua kantilever berbeda yang diuji, yaitu kantilever dengan bahan lapisan piezoelektrik PZT-5H dan PZT-5A. Berdasarkan hasil analisis, kedua kantilever unimorph yang berbeda bahan lapisan aktif ini menunjukkan karakteristik yang sama. Baik hasil analisis secara teori maupun simulasi menunjukkan bahwa kedua kantilever tersebut memiliki satu nilai ketebalan lapisan aktif optimal untuk masing-masing data tegangan dan daya keluaran. Meski demikian, dibandingkan dengan kantilever PZT5H, kantilever PZT-5A menghasilkan nilai tegangan keluaran yang lebih besar, namun daya keluaran yang lebih kecil. Perbandingan antara tegangan keluaran hasil perhitungan secara teori dengan hasil simulasi pada kantilever PZT-5H menunjukkan presentase perbedaan paling besar sebanyak 3,32%, sedangkan pada kantilever PZT-5A menunjukkan presentase perbedaan paling besar sebanyak 3,1%. Kata Kunci— Energy harvester, kantilever unimorph, pengaruh ketebalan piezoelektrikAbstract— Wireless Sensor Networks (WSNs) typically are placed in remote places where there is no electric utility. In consequence, it requires an independent power supply. The power supply used in WSNs is a conventional battery, which still has several shortcomings, such as limited lifespan, environmental pollution, and relatively high-cost maintenance. To overcome the current issues, applying an energy harvesting method has become an alternative solution. The energy harvester configuration discussed in this thesis is a unimorph piezoelectric cantilever. To optimize the performance of the cantilevered energy harvester, the thickness effect analysis is needed. There are two different cantilevers discussed in this paper, namely cantilever with PZT-5H and PZT-5A piezoelectric material. Based on the analysis of theoretical and simulation calculations, the two cantilevers have the same optimal piezoelectric layer thickness value for each voltage and power output. However, compared with cantilever PZT-5H, cantilever PZT-5A generates greater output voltage value, yet smaller output power. The comparison of the output voltage between the theoretical calculation results and the simulation results on cantilever PZT-5H shows the largest percentage of 3.32%, while the comparison of the output voltage on cantilever PZT-5A shows the largest percentage difference of 3.1%. Index Terms— Energy harvester, piezoelectric thickness effect, unimorph cantilever.
VRLA battery state of health estimation based on charging time Akhmad Zainuri; Unggul Wibawa; Mochammad Rusli; Rini Nur Hasanah; Rosihan Arby Harahap
TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control) Vol 17, No 3: June 2019
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/telkomnika.v17i3.12241

Abstract

Battery state of health (SoH) is an important parameter of the battery’s ability to store and deliver electrical energy. Various methods have been so far developed to calculate the battery SoH, such as through the calculation of battery impedance or battery capacity using Kalman Filter, Fuzzy theory, Probabilistic Neural Network, adaptive hybrid battery model, and Double Unscented Kalman Filtering (D-UKF) algorithm. This paper proposes an approach to estimate the value of battery SoH based on the charging time measurement. The results of observation and measurements showed that a new and used batteries would indicate different charging times. Unhealthy battery tends to have faster charging and discharging time. The undertaken analysis has been focused on finding out the relationship between the battery SoH and the charging time range. To validate the results of this proposed approach, the use of battery capacity method has been considered as comparison. It can be concluded that there is a strong correlation between the two discussed SoH estimation methods, confirming that the proposed method is feasible as an alternative SoH estimation method to the widely known battery capacity method. The correlation between the charging-disharging times of healthy and unhealthy batteries is very prospective to develop a battery charger in the future with a prime advantage of not requiring any sensor for the data acquisition.
RANCANG BANGUN TURBIN ANGIN PADA ROOFTOP SEBAGAI ALTERNATIF ENERGI LISTRIK Arizqun Anwar Fatcha; Unggul Wibawa; Hery Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 6 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan renewable energy untuk sumber listrik pada kehidupan sehari-hari masih terbilang rendah, masyarakat umumnya lebih menggunakan energi listrik dari PLN. Pembangkit listrik tenaga angin merupakan pemanfaatan renewable energy yang ramah lingkungan dan dapat menjadi solusi ketika terjadi pemadaman listrik. Pemasangan turbin angin pada pembangkit listrik tenaga angin umumnya menggunakan tower yang tinggi untuk mendapatkan kecepatan angin.  Dengan pemasangan turbin angin pada rooftop, maka sistem akan tetap mendapat kecepatan angin yang baik tanpa adanya sebuah tower yang tinggi. Pada penelitian ini dirancang sebuah turbin angin sumbu horizontal dengan 3 blade dan memiliki panjang 0,85 m pada setiap bladenya. Komponen yang digunakan antara lain adalah generator DC magnet permanen, pulley, boost converter, batteray control regulator, aki kering dan lampu LED. Semakin besar kecepatan angin yang berhembus, maka kecepatan putar, tegangan dan arus yang dihasilkan generator semakin besar. Dari hasil pengujian diketahui bahwa turbin angin membutuhkan kecepatan angin 3,6 m/s untuk melakukan proses starting.  Pada saat kecepatan angin 7,11 m/s didapatkan nilai tegangan output generator 25,87 volt, arus generator 4,31 ampere dan putaran generator 416,47 rpm. Sedangkan total energi yang dapat dibangkitkan saat implementasi sistem selama 24 jam adalah 577,223 Wh dengan efisiensi rata-rata sistem adalah 24,21%. Kata kunci : renewable energy, alternatif, turbin angin, rooftop.
DESAIN DAN SIMULASI DC-DC CONVERTER DENGAN BUCK CONVERTER UNTUK APLIKASI PADA BEBAN 7W Yudhistira Rizal Firmansyah; Lunde Ardhenta; Unggul Wibawa
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 6 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPada era modern ini hampir semua sistem perangkat elektronik membutuhkan sumber tegangan DC. Tegangan DC banyak digunakan pada sistem elektronika yang bertegangan rendah hingga sistem kelistrikan bertegangan tinggi. Termasuk untuk motor listrik DC, penjejak dayamaksimum (MPPT), pengisian baterai, dan lain sebagainya. Oleh karena itu penggunaan sistem catudaya DC memerlukan sistem yang mampu mengkonversikan tegangan DC dari suatu tingkat tegangan DC ke dalam bentuk tingkat tegangan DC yang lain. Pada dunia industri sistem konversi DC banyak digunakan untuk meningkatkan efisiensi sistem. DC-DC konverter memiliki masukan tegangan DC dan keluaran berupa tegangan DC. Tegangan keluaran dapat lebih besar atau pun lebih kecil dari tegangan masukannya. Buck converter digunakan untuk menurunkan tegangan masukan yang besar menjadi tegangan keluaran yang lebih kecil. Konverter jenis ini digunakan untuk memberikan tegangan pada suatu beban yang membutuhkan tegangan yang lebih kecil dari sumber DC yang dimiliki. Rangkaian buck-converter yang disimulasikan dan diuji secara eksperimental pada penelitian ini didesain menggunakan perhitungan matematis untuk bekerja pada mode CCM, dan memenuhi kebutuhan beban 7W-12V, dengan tegangan masukan DC sebesar 18,4V. Hasil uji eksperimentaldengan memberikan tegangan DC konstan 18,4 dan sinyal PWM dengan duty cycle sebesar 65% akan menghasilkan nilai tegangan, arus,dan daya keluaran yang nilainya mendekati hasil simulasi. Sehingga, rangkaian yang didesain bisa diterapkan untuk aplikasi beban 7W-12V.Kata Kunci :DC-DC converter, Buck-converter, Step-down converter.AbstractMost electronic devices systems require DC voltage source. DC voltage is widely usedin low-voltage electronic systems to high-voltage electrical systems. This includes DC electric motors, maximum power tracking (MPPT), battery charging, and so on. Therefore, the use of DC powersupply system requires a system capable of converting DC voltage from one DC voltage level intoanother DC voltage level. In the industrial world, DC conversion systems are widely used to increase efficiency.The DC-DC converter has a DC voltage input and a DC voltage output. The output voltage canbe greater or less than the input voltage. Buck converter is used to reduce a large input voltage to a smaller output voltage. This type of converter is used to provide a voltage to a load that requires a smaller voltage than the DC source it has. The buck-converter is simulated and tested experimentally in this study. The converters is designed using mathematical calculations to work in CCM mode, and fulfills the load requirement of7W-12V. DC input voltage of 18.4 V and PWM signal with duty cycle of 65% applied for experimental testing. It will produce voltage, current, and power values ​​that are close to the simulation results.Thus, the designed buck converter circuit can be applied to 7W-12V load applications.Keywords : DC-DC converter, Buck-converter, Step-down converter.
Co-Authors Adhi Purbo Putranto Adinata, Dwi Andhika Valent Afwega Bagas Kena Pranata Ahmad Zaki Ramadhani Akbar, Muhammad Yoga Rochmanu Akiyat, Muhammad Haekal Aldian Eka Fitranto Aldo Julian Hastono Alfarizy, Muhammad Mahdiy Alfian Sakti Pamungkas Ali Ridho Alief Nasruddin Ananda, Redzko Andre Prasetya Andy Darmawan Angela Sembiring Anshar Affandy Arbi Ramadhan Arief Y., Primanda Ariella, Syafika Safa Arifin Surya Winarto Arizqun Anwar Fatcha Armeyelia, Bulan Asmungi, Gaguk Asyhari, Ahmad Rizky Ayyub Setiyoso Bobby Pratama Bryan Malvin Budi Agung Raharjo Darryl Octaviyanto Kusputra Dhofir, Mochammad Dhofir, Mochammad Ditto Adi Permana Ditza Pasca Irwangsa E. Wakama, Tamunonengi Eka Citra Agustini Eka Mardiana Engga Kusumayoga Fakhruddin Ar Rozi Faza Azmi Hidayat Firly Azka Nurhidayah Frandicahya P., Akhmad Gita Andrika Sari Gitawan Dimas Prakoso Hadi Suyono Hafidh, Muhammad Yusril Haidar, Achmad Hari Santoso Harry Soekotjo Dachlan Hery Purnomo Hidayat, n/a Imam Suwandi Imtiyaz, Kholis Irvan, Muh. Zulvi Ismail Abdan Syakuro Firmansyah Ismail Musirin Jawoto Tri Prabowo Jayadiyuda, I Wayan Angga Kemal Pasha Pramudianto Khairil Anwar Khalid, Farhan Firzatullah Khatijah Sofia Surya Putri Suharyanto Kosa Shantia Kurniawan, Ferryo Lenz Lavelia Permata C. Lukmanul Hakim Lunde Ardhenta Maharani, Bella Fathia Mahfudz Shidiq Malamansyah, Triamelia Salsabila Mardotillah, Nanda Azizah Maulidina, Nabila Vida Miranda Christine Moch Dhofir Moch. Dhofir Moch. Dhofir Mochamad Azwar Anas Mochamad Shofwan Rizqulloh Mochammad Abdul Ghofur Mohammad Fahririjal Mokhammad Wildan Dahlan Muhammad Alaudin Tri Kurnia Muhammad Daniyal Muhammad Haekal Akiyat Muhammad Rigadho Suprayogi n/a Hariyono n/a Soeprapto n/a Wijono n/a Wijono Nainggolan, William Sutan Nisa, Rizqa Ulya Fakhrun Nur Rahma Dona Nur Subhan Nurhakiki, Mauludiya Annisa Pradana Anoraga Tinto Pradhana, Raka Radithya Pratama, Muhammad Pashya Rifky Putra, Ade Mahendra Darma Rachendra, Bima Denatta Ramadhan, Muhammad Indrata Ramadhani, Ahmad Zaki Rendy Previanto Retno Puji Lestari Reza Sufi Al Kamil Reza, Dana Ammar Rifdillah Zulafa Rini Nur Hasanah Rizki, Fahrina Novia Rizky Hamid Robbyansyah Rizqi Wahyu Rahmariadi Rohman, Deny Fatkhur Rosi David Rosihan Arby Harahap Rosihan Arby Harahap Ruditta Devianti Rusli, Mochammad Satrio Wicaksono Shiddiq, Muhammad Fatihul Shufinah, Syahla Siregar, Josua Hatorangan Suyono, Hadi Syarif, Habib Teguh Utomo Titis Aridanti Pratiwi Tri Nurwati Triyoga, Joseph Kristian Ullin Dwi Fajri A. Utomo, Muhamad Afiq Nur Warda Islamiyah Wijono, n/a Wiwin Wahyuni Yudhistira Rizal Firmansyah Yulistiono, Irwan Zainuri, Akhmad Zulfikar Subagio