Tri Nurwati
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 42 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Kekasaran Permukaan Elektroda Terhadap Tegangan Tembus pada Media Dielektrik Udara Menggunakan Tegangan Tinggi DC Ghifari, Ahmad; Dhofir, Moch.; Nurwati, Tri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 3 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruhkekasaran permukaan elektroda terhadap tegangan tembus padamedia dielektrik udara menggunakan tegangan tinggi DC.Elektroda piring-piring dengan empat variasi kekasaran permukaan(A, B, C, D) diuji untuk mengetahui distribusi medan listrik, aruskonduksi, dan probabilitas tegangan tembus. Simulasi distribusimedan listrik dilakukan menggunakan software FEMM 4.2,sedangkan pengujian tegangan tembus dan arus konduksidilakukan di Laboratorium Tegangan Tinggi Universitas Brawijaya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekasaran permukaanelektroda berpengaruh signifikan terhadap distribusi medan listrikdan tegangan tembus. Elektroda dengan permukaan lebih halus (A)memiliki efisiensi medan listrik yang lebih tinggi (0,99) dantegangan tembus yang lebih besar dibandingkan elektroda denganpermukaan lebih kasar (B,C, dan D). Selain itu, arus konduksimeningkat seiring dengan bertambahnya kekasaran permukaanelektroda, dengan elektroda D menunjukkan nilai arus konduksitertinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa permukaanelektroda yang lebih halus mampu mempertahankan isolasi lebihbaik dan mengurangi risiko tembus listrik pada tegangan tinggi DC.Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pengembangan desainperalatan tegangan tinggi yang lebih efisien dan andal.Kata Kunci ̶ Tegangan Tembus, Elektroda, Medan Listrik,Kekasaran Permukaan. 
PENINGKATAN EFEKTIVITAS PRODUKSI GAS OZON DENGAN ULIRAN PADA PERMUKAAN ELEKTRODA PENGION DALAM SUSUNAN ELEKTRODA KOAKSIAL Sitompul, Ezra Ananda; Dhofir, Moch.; Nurwati, Tri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 3 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Ozon (O₃) adalah senyawa yang sangat efektif dalampurifikasi dan sterilisasi air, terutama untuk menghilangkankontaminan biologis seperti bakteri dan virus. Dengan demikian,penelitian ini berfokus untuk merancang dan menguji alatpembangkit ozon menggunakan prinsip dielectric barrier discharge(DBD), dengan penekanan pada peningkatan produksi ozon melaluimodifikasi geometri elektroda dengan memberikan uliran helikspada permukaan elektroda. Sistem ini menggunakan konfigurasielektroda koaksial, dimana elektroda dialiri tegangan tinggi dandikelilingi tabung akrilik dengan ketebalan tertentu dan udaramengalir melalui suatu celah untuk memicu pelepasan muatanparsial yang membentuk ozon.Penelitian ini juga mengkaji pengaruh jumlah susunan koaksialserta perubahan nilai tegangan uji dan kecepatan aliran udaraterhadap efektivitas produksi ozon dan kecepatan penjernihan air.Fenomena arus bocor dan hubungannya terhadap konsumsi energiserta efisiensi dalam penggunaan jangka panjang turut dianalisis.Dalam proses analisis pada objek uji terhadap perubahan variabeldan efektivitasnya dalam membangkitkan medan listrik tinggi untukmenghasilkan gas ozon, digunakan larutan air berwarna yang telahditentukan volumenya dengan persentase tertentu antara cairanpengotor berwarna merah dan air biasa. Kondisi warna larutanakan dianalisis menggunakan foto yang diambil pada durasipengujian tertentu menggunakan skala warna CIELAB. Selain itu,juga dilakukan analisis menggunakan software FEMM 4.2 sebagaipembanding perubahan intensitas medan listrik yang terjadi secaraaktual, dengan segala perubahan parameter yang diaplikasikan saatpengujian, dan perhitungan secara teoritis.Hasil penelitian dalam proses penjernihan air menunjukkanbahwa penambahan susunan koaksial dan durasi pemberian gasozon juga meningkatkan kecepatan perubahan air dari berwarnamenjadi jernih berdasarkan penurunan nilai α pada skala CIELAByang menunjukkan keberadaan warna merah pada suatu gambar.Akan tetapi, peningkatan kecepatan menyebabkan perlambatanterhadap proses penjernihan air. Pada sisi rugi daya serta arusbocor, peningkatan nilai tegangan serta jumlah susunan koaksialmenyebabkan rugi daya dan arus bocor pada objek uji jugameningkat.Kata Kunci ̶ Rekayasa, Ozon, Dielectric Berlapis Koaksial,Medan Listrik Tinggi, Uliran
PENGARUH VARIASI DIAMETER DAN JARAK ELEKTRODA TAMBAHAN BERBENTUK PELAT PADA KINERJA PENANGKAL PETIR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS Rasyid, Athallah; Dhofir, Moch.; Nurwati, Tri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 3 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Petir merupakan suatu gejala alam yang terjadi akibat gesekan muatan pada awan hingga menghasilkan kilatan cahaya dengan muatan yangbesar. Petir yang menyambar ke bumi jika tidak di atasi dengan baik dapat mengakibatkan banyak kerusakan sehingga dibutuhkannyasistem proteksi yang lebih efisien, khususnya penangkal petir tipe konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruhvariasi diameter dan jarak elektroda pelat tambahan terhadap kinerja penangkal petir dalam membentuk early streamer, serta terhadaptegangan korona dan tegangan tembus. Pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Universitas Brawijaya menggunakansumber tegangan tinggi DC polaritas negatif. Variasi diameter elektroda pelat (D) yang digunakan adalah 10 cm, 15 cm, dan 20 cm,sementara jarak ujung penangkal petir ke elektroda pelat tambahan (h) divariasikan pada 3 cm, 6 cm, dan 9 cm. Selain pengujian langsung,dilakukan juga simulasi distribusi medan listrik menggunakan perangkat lunak FEMM 4.2. Hasil menunjukkan bahwa penangkal petir tanpaelektroda tambahan menghasilkan tegangan early streamer, tegangan korona, arus korona, dan tegangan tembus lebih kecil, sehinggamemudahkan pembentukan early streamer, terjadinya korona, dan tegangan tembus. Sebaliknya, penangkal petir dengan elektroda pelattambahan berdiameter (D) lebih besar (20 cm) dan jarak ujung penangkal petir ke elektroda pelat tambahan (h) lebih dekat (3 cm)membutuhkan tegangan lebih besar untuk membentuk early streamer, terjadinya korona, dan tegangan tembus. Simulasi distribusi medanlistrik mendukung hasil ini, menunjukkan bahwa distribusi medan lebih seragam pada diameter elektroda pelat tambahan (D) terbesar danjarak ujung penangkal petir ke elektroda pelat tambahan (h) terdekat. Berdasarkan hasil ini, disarankan penggunaan penangkal petir tanpaelektroda pelat tambahan untuk mendapatkan efektivitas kinerja penangkal petir terbaik.Kata Kunci — Penangkal Petir, Elektroda Pelat Tambahan, Early streamer, Korona, Tegangan Tembus.
PENGARUH KEKASARAN ELEKTRODA BATANG - BATANG TERHADAP PROBABILITAS TEGANGAN TEMBUS PADA DIELEKTRIK UDARA MENGGUNAKAN TEGANGAN TINGGI DC Prastiawan, Hilmi Arif; Dhofir, Moch.; Nurwati, Tri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 3 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekasaran permukaan elektroda batang-batangterhadap probabilitas tegangan tembus pada dielektrik udaramenggunakan tegangan tinggi DC. Elektroda yang digunakanterbuat dari stainless steel (201) dengan variasi kekasaranpermukaan A, B, C, dan D. Metode penelitian meliputi simulasidistribusi medan listrik menggunakan software FEMM 4.2,pengujian arus konduksi, dan pengujian tegangan tembus denganmetode Up and Down. Hasil simulasi menunjukkan bahwa elektrodadengan permukaan halus memiliki distribusi medan listrik yanglebih seragam (efisiensi 0,98) dibandingkan dengan elektroda kasar(efisiensi 0,86). Pengujian tegangan tembus menunjukkan bahwasemakin kasar permukaan elektroda, semakin rendah nilaitegangan tembusnya. Selain itu, pengujian arus konduksimenunjukkan bahwa semakin kasar permukaan elektroda dansemakin tinggi tegangan uji, maka semakin besar arus konduksiyang dihasilkan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kekasaranpermukaan elektroda berpengaruh signifikan terhadap distribusimedan listrik, probabilitas tegangan tembus, dan arus konduksipada dielektrik udara. Penelitian ini memberikan wawasan pentingbagi pengembangan sistem isolasi tegangan tinggi dan dapatmenjadi referensi untuk penelitian selanjutnya terkait pengaruhkekasaran elektroda terhadap performa isolasi.Kata Kunci ̶ Tegangan Tembus, Tegangan Tinggi DC, DielektrikUdara, FEMM 4.2, Arus Konduksi
Optimisation of Overload and Overcurrent Protection to Improving Operational Efficiency of Cone Crusher Motor Kurniawan, Muhammad; Hasanah , Rini Nur; Nurwati, Tri; Soltana Guesmi
Jurnal EECCIS (Electrics, Electronics, Communications, Controls, Informatics, Systems) Vol. 19 No. 1 (2025)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jeeccis.v19i1.1764

Abstract

The mining industry occupies a pivotal position in the global economy, particularly in terms of supplying indispensable raw materials. A primary challenge confronting this industry is the imperative to preserve the reliability and operational efficiency of equipment, notably electric motors utilized in cone crusher machinery. The presence of overload and overcurrent issues in motors has the potential to induce operational disruptions, a decline in efficiency, and the prospect of irreversible damage. This research endeavors to optimize the overload and overcurrent protection system on the cone crusher motor to enhance operational efficiency at PT Amman Mineral Nusa Tenggara. The proposed methodology involves the utilization of MATLAB Simulink software, employing models of "Asynchronous Machine," "Thermal Overload Relay," and "Overcurrent Relay." The simulation results, as depicted by MATLAB Simulink, reveal that the initial start-up current reaches 988.86 A at 0.01 seconds, subsequently stabilizing within the range of 80-121 A. This value exceeds the nominal capacity of the motor, which can lead to overheating and increased operational costs. Subsequent to optimization through the resetting of the protection parameters, including adjustments to the pickup current and time-current curve, the risk of unnecessary trips can be mitigated.
Analisis Pengaruh Penggunaan Kapasitor Terhadap Perbaikan Jatuh Tegangan dan Rugi Daya pada Jaringan Distribusi 20 kV Penyulang Wirosobo ULP Sumberrejo Pramudya, Lembat Aji; Utomo, Teguh; Nurwati, Tri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 6 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan masyarakat akan energi listrik semakinmeningkat pada zaman yang serba modern ini. Untuk memenuhikebutuhan tersebut, maka dibutuhkan sistem penyaluran tenagalistrik dengan kualitas dan kuantitas daya yang baik, termasuk diwilayah kerja PT. PLN (Persero) ULP Sumberrejo. PenyulangWirosobo sebagai penyulang terpanjang, dengan panjang mencapai106,250 kms berpotensi mengalami jatuh tegangan dan rugi dayayang tinggi. Salah satu solusi atas permasalahan tersebut adalahdengan melakukan pemasangan kapasitor bank. Penelitian inibertujuan untuk menganalisis kondisi sistem pada jaringandistribusi 20 kV Penyulang Wirosobo, menentukan lokasi bus dannilai kapasitor optimal yang sesuai, serta menganalisisperbandingan nilai jatuh tegangan dan rugi daya total pada kondisisebelum dan sesudah dipasang kapasitor. Analisis aliran dayadilakukan menggunakan software ETAP 19.0.1 dengan metodenewton-raphson dan fast decoupled untuk mengetahui besarnyajatuh tegangan dan rugi daya. kemudian dibandingan denganstandar Permen ESDM No.4 Tahun 2009 yakni +5% dan -10% daritegangan nominal. Sedangkan untuk menentukan lokasi bus dannilai kapasitor optimal yang akan dipasang menggunakankombinasi antara metode faktor sensitivitas rugi-rugi dan OptimalCapacitor Placement (OCP) dengan genetic algorithm. Hasilsimulasi menunjukkan bahwa terdapat terdapat 56 bus denganmetode newton-raphson, dan 78 bus dengan metode fast decoupledyang mengalami jatuh tegangan di bawah standar, dan dari prosesoptimasi menghasilkan 7 lokasi bus yang akan dipasang kapasitorpada metode newton-raphson, serta 8 lokasi bus pada metode fastdecoupled. Dengan jumlah total 10 kapasitor bank yang berukuran400 kVAR tiap kapasitornya pada masing-masing metode analisis.Setelah dilakukan pemasangan kapasitor, nilai jatuh tegangan padaseluruh bus dengan kedua metode sudah sesuai dengan standarPermen ESDM No.4 Tahun 2009. Selain itu, rugi-rugi dayanyamenurun menjadi sebesar 230,171 kW dan 320,502 kVAR denganmetode newton-raphson, serta 228,759 kW dan 334,838 kVARdengan metode fast decoupled. Sehingga, pemasangan kapasitorpada bus yang terpilih dapat memperbaiki permasalahan jatuhtegangan dan rugi daya pada sistem.Kata Kunci ̶ Kapasitor Bank, Jatuh Tegangan, Rugi Daya,Faktor Sensitivitas Rugi-Rugi, Optimal Capacitor Placement (OCP),ETAP. 
IMPLEMENTASI FPGA UNTUK KOMPUTASI ARCTAN SECARA REAL-TIME DALAM SISTEM VECTOR CONTROL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROM-LESS DDFS Megantara, Septian Fajar; Sulistiyanto, Nanang; Nurwati, Tri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 6 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kendali vektor (Vector Control/FOC) padamotor sinkron magnet permanen (PMSM) untuk aplikasiberpresisi tinggi menghadapi tantangan komputasi padaperhitungan fungsi arctan. Metode konvensional berbasisLook-Up Table (LUT) untuk mengatasi hal ini seringkalitidak efisien dari segi penggunaan memori dan akurasi.Penelitian ini menyajikan perancangan perhitungan arctanuntuk mendapatkan nilai sudut pada Vector Control, denganmenggunakan perangkat keras berbasis FPGA yangmengimplementasikan aproksimasi regresi kuadratik (y = ax²+ bx + c) dalam arsitektur pipeline untuk memaksimalkanlaju komputasi. Hasil implementasi pada target FPGA Artix7 menunjukkan penggunaan sumber daya yang sangat efisiensebesar 1.615 LUT (2,55%), dan 353 FF (0,28%)serta mampumencapai frekuensi operasional maksimal (Fmax) sebesar91,89 MHz. Laju komputasi yang mencapai 91 jutaperhitungan per detik ini membuktikan bahwa arsitekturyang diusulkan merupakan solusi yang efisien danberkecepatan tinggi untuk aplikasi kendali motor secara realtime.Index Terms—Arctan, FPGA, Kontrol Motor, VectorControl. 
Perbaikan Unjuk Kerja Boost Converter untuk Panel Surya Menggunakan Sliding Mode Controller Nurwati, Tri; Wijono, Wijono; Hikam, Aldi Lutfil; Hasanah, Rini Nur
Jurnal EECCIS (Electrics, Electronics, Communications, Controls, Informatics, Systems) Vol. 15 No. 1 (2021)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jeeccis.v15i1.692

Abstract

Salah satu cara memanfaatkan sumber energi terbarukan adalah dengan menggunakan sel surya yang mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Sebuah converter umumnya diperlukan untuk menyesuaikan tegangan keluaran sel surya dengan kebutuhan aplikasinya. Salah satu jenis konverter yang dapat digunakan yaitu konverter boost, yang dapat menghasilkan tingkat tegangan pada keluarannya lebih tinggi dari masukannya. Keluaran dari sel surya yang bervariasi tergantung pada perubahan iradiasi cahaya matahari menjadi masukan bagi konverter. Pada penelitian ini metode pengendalian sliding mode control (SMC) dimanfaatkan untuk mengurangi osilasi pada tegangan keluaran konverter boost. Penelitian dilakukan dengan cara simulasi menggunakan MATLAB/Simulink pada kondisi sistem pengendalian loop terbuka dan loop tertutup. Nilai settling time dan selisih tegangan keluaran saat sebelum terjadi gangguan dan setelah terjadi gangguan berupa tegangan masukan yang bervariasi dan beban yang bervariasi dianalisis.
Optimasi Kontrol untuk Variabel Flow Rate dan Temperatur Furnace Berbasis Solusi Persamaan Riccati Rusli, Mochammad; Nurwati, Tri; Tarigan, Faldano Bastian
Jurnal EECCIS (Electrics, Electronics, Communications, Controls, Informatics, Systems) Vol. 15 No. 3 (2021)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jeeccis.v15i3.1552

Abstract

Dalam pengoperasian furnace, uap yang dihasilkan furnace harus dijaga pada suhu 370-375oC dan tidak boleh melebihi 375oC untuk mencegah terjadinya cracking pada waste oil. Salah satu sistem kontrol yang dapat digunakan untuk mengontrol suhu furnace adalah sistem kontrol optimal dengan metode LQR (Linear Quadratic Regulator). Penerapan LQR ini mampu mempercepat waktu keadaan mantap pada sistem. Performansi sistem telah memenuhi syarat keoptimalan sebuah sistem dan output flow rate dan suhu telah memenuhi keinginan yaitu, nilai Steady state flow rate sebesar 349.9 g/s atau 97.194 kg/jam, nilai tr flow rate sebesar1.4 detik, nilai ts flow rate sebesar 11 detik, dan nilai Mp flow rate sebesar 0.021%. Kemudian nilai Steady state suhu sebesar 370.9oC, nilai tr suhu sebesar 8 detik, nilai ts suhu 20.5 detik, nilai Mp suhu 0%, dan nilai Ess suhu sebesar 0.9861%.
Enhancing Speed Control of BLDC Motors Using Zeta Converter for Small Electric Vehicles Hafidh, Muhammad Yusril; Wibawa, Unggul; Nurwati, Tri; E. Wakama, Tamunonengi
Jurnal EECCIS (Electrics, Electronics, Communications, Controls, Informatics, Systems) Vol. 17 No. 1 (2023)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jeeccis.v17i1.1648

Abstract

The movement to reduce emissions can be done by developing renewable energy and electric vehicles derived from renewable fuels. This electric vehicle will use batteries and motors so that BLDC motor was chosen in this study. BLDC motors use electronic commutation so a controller is needed. The controller used is a PI controller assisted by the hysteresis current controller. The output of the hysteresis current controller needs to be converted to a DC voltage using a DC-DC converter. One of the DC-DC converters is a zeta converter which can increase or decrease the voltage so that it can be used when the load voltage varies as will be used in this study. The results showed that the BLDC motor connected to the zeta converter with the controller can be used when the load torque varies. If the applied varying load torque does not exceed the rated torque, the actual speed will return to the reference speed without exceeding a 10% error. On the other hand, the actual speed will return to the reference speed by exceeding the 10% error, if the applied varying load torque exceeds the rated torque.