Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGUATAN INFORMASI EKOWISATA MELALUI FILM DOKUMENTER DI KELURAHAN SEI MEMPURA Fauzi, Mohd.
JURNAL PUSTAKA BUDAYA Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mensinergikan kegiatan tri darma perguruan tinggi dengan ekowisata di kelurahan Sei Mempura dengan memberikan wawasan baru tentang penguatan informasi ekowisata melalui film dokumenter di kelurahan Sei Mempura serta menerapkan pendekatan partisipatif bagi masyarakat lokal dalam rangka penguatan informasi ekowisata melalui film dokumenter di kelurahan Sei Mempura. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan beberapa tahapan. tahap pertama membuat film dokumenter di kelurahan Sungai Mempura dan mewawancarai dinas terkait. Tahap kedua membuat laporan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi ekowisata yang ada di kelurahan Sungai Mempura sangat potensial untuk dikembangkan terutama. Promosi yang terus menerus harus dilakukan, salah satunya adalah dengan pembuatan film dokumenter.Kata kunci: Ekowisata, film, penelitian AbstractThis research aimed to sinchronize the university services to the society by producing documenter film about Sungai Mempura village. This research used descriptive-qualitative by using two steps. Firstly, we produced the documenter film of Sungai Mempura village. Secondly, we made a report about the research. The result of the reasearch shown that the ecotourist in Sungai Mempura village was very potential and exotic and needed to be developed. The continuous promotion should be made and this film will give useful contribution to promote this natural richness which giving benefits to people. Keywords: ecotouris, film, research
ANALISIS TINDAK TUTUR PERFORMATIF DALAM FILM MUSANG BERJANGGUT KARYA P. RAMLEE Fauzi, Mohd.
JURNAL PUSTAKA BUDAYA Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

udul penelitian ini adalah “ Analisis Tindak Tutur Performatif dalam Film Musang Berjanggut” yang ditulis oleh P. Ramlee. Film ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan pragmatik dengan konsep Leech. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam film Musang Berjanggut terdapat banyak tindak tutur perfomatif yaitu; representatif, direktif, expresif, komisif, and deklaratif. Musang Berjanggut mengangkat cerita seorang anak Raja bernama Tun Nila Utama dari kerajaan Pura Cendana yang ditugaskan oleh Sultan untuk mencari istri. Tun Nila Utama mencari perempuan bukan betina. Perempuan adalah wanita yang menjaga marwah, sedangkan betina adalah wanta yang menjual marwah. Banyak gadis-gadis yang dia jumpai sepanjang perjalanannya dalam mencari jodoh tetapi tidak satupun dari mereka yang berhasil memasak bahan makanan yang dia bawa dalam uncangnya. Akhirnya, dia menemukan perempuan yang dicari-carinya. Dia bernama Puspawangi, perempuan cantik, bermartabat, bijaksana dan pandai. Dia adalah potret perempuan Melayu yang menjaga identitas dan martabatnya.Kata Kunci :     Musang Berjanggut, Pragmatik, Tindak Tutur Performatif,             P. RamleeAbstractThis writing deals with an analysis of a language phenomena in a film entitles “The Analysis of Performative Speech Acts in Musang Berjanggut Film written by P. Ramlee”. In this case, the work is analyzed by using pragmatic approach. The result shows that there are some events found which undermine the performative speech acts based of Leech’s concepts; representatives, directives, expressives, commisives, and declaratives. Musang Berjanggut elevates a prince from Pura Cendana who is looking for a wife. There are kinds of women he meets during his journey but no one of them is successful to answer his trick but only Puspawangi. She is a very beautiful woman, brave and clever. She is a portrait of Malay woman who keeps her identity and dignity. Keywords: Musang Berjanggut, Pragmatics, Speech Acts, P. Ramlee.
ANALISIS LITOTES DALAM DRAMA MACBETH KARYA WILLIAM SHAKESPEARE: KAJIAN SOSIOPRAGMATIK Fauzi, Mohd.; Junaidi, Junaidi; Islami, Qori
JURNAL PUSTAKA BUDAYA Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis research analyzes Litotes Language in the Macbeth Drama Written by William Shakespeare: Sociopragmatics approach. Thus, the objective of this analysis is to show and to analyze how the main characters use the litotes language in Macbeth. To reach that objective, this analysis applies sociopragmatics and litotes to gain the data. In analyzing this research, the writer applies a descriptive analysis method in which the result of the analysis will be described clearly. The results shown that many words and phrases used by the main characters in the Macbeths.Keywords: Macbeth, Litotes, DramaAbstrakTulisan ini menganalisis Bahasa Litotes yang terdapat dalam film Macbeth yang ditulis oleh William Shakespeare. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk, fungsi, dan makna bahasa Litotes yang digunakan oleh tokoh utama karya ini. Untuk mencapai tujuan itu, kajian ini menerapkan kajian sosiopragmatik. Kajian ini menerapkan metode deskriptif analisis dimana hasil analisis akan dideskripsikan dengan jelas. Dari deskripsi yang dijabarkan akan memperlihatkan bagaimana tindak tutur yang digunakan oleh tokoh utama karya ini dalam menghadapi masalah-masalah yang menimpanya. Kata Kunci: Macbeth, Litotes, Drama
Narsisisme dan Kompleks Oedipus yang Tergambar dalam Pygmalion, Karya George Bernard Shaw Syam, Essy; Fauzi, Mohd.; Syamsidar, Raja
JURNAL PUSTAKA BUDAYA Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis writing analyzes narcisism and oedipuis complex as refelcted in a literary work entitles “pygmalion” written by George Bernard Shaw. Thus, the objective of this analysis is to show and to analyze how narcisism and Oedipus complex are suffered from the protagonist of this work. To reach that objective, this analysis applies psychoanalitical analysis  to demonstrate the mental condition of the main character. Related to that idea, this analysis applies adescriptive analysis method in which the result of the analysis will be described clearly. From teh presented description, it will show how the main character of this work lives his life and in his interaction with other characters will describe his mental condition. Keywords: Pygmalion, psychoanalisis, Narcisism, Oedipus Complex.   AbstrakTulisan ini menganalisis kasus Narsisme dan Kompleks Oedipus yang tergambar pada sebuah karya sastra berjudul Pygmalion yang ditulis oleh George  Bernard Shaw.  Maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperlihatkan dan menganalisis bagaimana kasus narsisme dan kompleks oedipus yang dialami oleh tokoh utama karya ini. Untuk mencapai tujuan itu, kajian ini menerapkan kajian psikoanalisis  untuk memperlihatkan kondisi kejiwaan tokoh utama yang mengalami gangguan jiwa yang dimanakan Narsisime dan Kompleks Oedipus.  Kajian ini menerapkan metode deskriptif analisis dimana hasil analisis akan dideskripsikan dengan jelas. Dari deskripsi yang dijabarkan akan memperlihatkan bagaimana tokoh utama karya ini dalam kehidupannya dan interaksinya dengan tokoh yang lain memperlihatkan kondisi jiwanya. Kata Kunci: Pygmalion, Psikoanalisis. Narsisime, Kompleks Oedipus
Pekanbaru Science And Technology Center Dengan Pendekatan Arsitektur Futuristik Berbasis Teknologi Tinggi Muhamat Fauzi; Titin Sundari; Boby Samra
JURNAL TEKNIK Vol. 13 No. 2 (2019): Edisi Oktober 2019
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v13i2.3282

Abstract

Kota Pekanbaru merupakan ibu kota dan kota terbesar di Provinsi Riau, Indonesia. Kota Pekanbaru terletak dibagian tengah pulau sumatera, letaknya yang sentris menjadikannya keuntungan tersendiri dalam beberapa hal, salah satunya yaitu terkait sektor pendidikan dalam bidang sains dan teknologi. Terkait hal tersebut juga merujuk terhadap kurangnya tempat rekreasi dan pemerataan kualitas pendidikan, maka dari itu sesuai dengan target visi dan misi Kota Pekanbaru tahun 2021 salah satunya pada sektor pendidikan, layak mendapatkan perhatian lebih. Dengan adanya fasilitas wisata berbasis edukasi, diharapkan mampu memadukan kegiatan edukasi yang serasi antara konsep pendidikan dan konsep rekreasi, sehingga dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing dikancah nasional maupun internasional. Konsep futuristik berbasis teknologi tinggi diterapkan dalam perancangan karena sesuai dengan fungsi dan kegiatannya. Metode perancangan pada Pekanbaru Science And Technology Center ada beberapa jenis yaitu analisis manusia, lingkungan, bangunan, serta analisis bangunan futuristik berbasis teknologi tinggi. Hasil dari perancangan berupa kebutuhan ruang, zoning tapak, gubahan massa bangunan, dan gambar pra-rancangan fisik.
VALENSI VERBA BAHASA MELAYU DIALEK PULAU PADANG KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Mohd. Fauzi; Hermansyah Hermansyah; Juswandi Juswandi; T M Sum
Jurnal Ilmu Budaya Vol. 19 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jib.v19i1.10870

Abstract

This study aimed to explain the valence of Malay verbs in the Akit dialect of Padang island, Regency of Kepulauan Meranti. The method used was qualitative descriptive. The data was collected using the equivalent method and the observation method. The data used were oral and collected using interviews, observation, and intuition methods. The data analysis was used to split, deletion, substitution, and expansion techniques. The results of the data analysis were explained using the informal method. The results showed that Malay people on this island used the Malay language daily. Accordingly, the valence of the verbs found in the conversations of the Malay people on the island of Padang was one valence of verbs, two valences of verbs, and three valences of verbs. Through the passivation process, the three kinds of valence of the verbs could be derived from two valences of verbs became one and from three valences of verbs became two. One-valence verbs were bound by only one argument. Verbs with two valences were bound by two arguments at once, while verbs with three valences were bound by three arguments, while the process of decreasing valence could be done by passivation.
Apresiasi Sastra melalui Media Pop-Up untuk Pembentukan Karakter dan Literasi Budaya Qori Islami Aris; Essy Syam; Mohd Fauzi
BIDIK: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): Bidik: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/bidik.v3i1.10676

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diberi judul “Apresiasi Sastra melalui Media Pop-Up untuk Pembentukan Karakter dan Literasi Budaya”. Kegiatan pengabdian ini memiliki tujuan sebagai berikut; 1) memberikan pelatihan dalam membuat Pop-Up sebagai sebuah media pembelajaran kreatif, 2) memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenali dan mengapresiasi karya sastra, 3) meningkatkan kreativitas peserta didik dalam mengapresiasi karya sastra, 4) memotivasi peserta didik untuk menghargai dan mengembangkan karya sastra, dan 5) membentuk karakter peserta didik melalui apresiasi sastra sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya. Target kegiatan pengabdian ini adalah peserta didik di SMA Negeri 4 Pekanbaru yang berjumlah 15 orang. Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah dan praktik (latihan). Metode ceramah berupa pemaparan dan penjelasan materi berupa karya sastra, proses mengapresiasinya, dan media Pop-Up. Sedangkan metode yang digunakan berupa demonstrasi apresiasi sastra melalui media Pop-Up. Penyampaian materi dilakukan oleh dosen yang tergabung dalam tim pengusul kegiatan pengabdian ini. Kata kunci: Apresiasi Sastra, Media Pop-Up, Pembentukan Karakter, Literasi Budaya
Filterisasi Budaya K-Pop pada Remaja: Studi Kasus pada Siswa SMK Negeri 2 Pekanbaru Qori Islami Aris; Essy Syam; Mohd Fauzi
BIDIK: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Bidik: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/bidik.v3i2.13080

Abstract

This community service activity is entitled "Filtering K-Pop Culture in Teenagers: Case Study on Students of SMK Negeri 2 Pekanbaru". This community service activity seeks to introduce foreign cultures that enter Indonesia and make significant changes starting from the mindset, behavior, and even the lifestyle of teenagers. KPop culture or known as Hallyu has successfully influenced people's lives, especially teenagers. Teenagers have a high tendency to imitate the lifestyle and attitudes presented by K-Pop culture, such as imitating the style and fashion of idols and even often using Korean when meeting with their friends who both love K-Pop. This is the background for the service team to introduce the ideology carried by K-Pop culture and the negative impacts it causes.
Online Media News Strategy On Vaccination Discourse: Theo Van Leeuwun’s Critical Discourse Analysis Denni Iskandar; Wildan Wildan; Nurrahmah Nurrahmah; Muhammad Fauzi
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya Vol 13, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/lensa.13.1.2023.1-13

Abstract

The vaccination discourse is one of the discourses that is always reported by the mass media because of the increasing cases of Covid-19. News about vaccinations elicited various responses from the public. This study aimed to examine the strategy of online media news related to the vaccination discourse that had resulted in various public responses. The research was conducted using Theo van Leeuwen’s theory on critical discourse analysis. Four online media consisting of KOMPAS.com, detik.com, Liputan6.com, and Tribunnews.com were chosen as data sources for this research. This study uses a qualitative method. Data in the form of phrases, clauses, and sentences were collected through reading and note-taking techniques. Then, the data were analyzed using a qualitative descriptive approach. The research results showed that the online media of KOMPAS.com, detik.com, Liputan6.com, and Tribunnews.com used exclusion and inclusion strategies in producing news discourse.  However, KOMPAS.com and detik.com online media tended to use exclusion strategies that included passivation, nominalization, and substitute clauses. Furthermore, Liputan6.com and Tribunnews.com online media tended to use inclusion strategies such as nomination-categorization, nomination-identification, and differentiation-indifference. Commonly, in this vaccination discourse, the news written by these four online media were not over-criticizing the government but more emphasized driving opinions concerning various public responses  to vaccination. These findings suggest readers to read information in the mass media critically. Thus, readers are not easily influenced by the conflicts that are reported
KHAZANAH EKOLEKSIKON FLORA DAN FAUNA DALAM BOEKOE PANTOEN KARYA THE TIN LAM Nurzuha Nurzuha; Mohd Fauzi; Denni Iskandar
Jurnal Ilmu Budaya Vol. 20 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jib.v20i1.15884

Abstract

This research began with the phenomenon of the endangered language found in the pantun script which contains a lot of richness in the elements of the flora and fauna lexicon. The purpose of this study is to determine the richness of the flora and fauna lexicon and its meaning in Boekoe Pantoen by The Tin Lam. This kind of research is qualitative research in which this research uses the ecolinguistic concept of Aron Meko Mbete. The data of this research is in the form of flora and fauna eco-collection that sourced from Boekoe Pantoen by The Tin Lam. The results showed that there were 73 flora lexicon and 69 fauna lexicon. In the meaning of flora and fauna there is a social meaning, the meaning of love for the environment and culture. Basically people in ancient times were sympathetic to the environment, this nature became their inspiration material to express feelings using flora and fauna features, being grateful for God's favors, as medicine, entertainment, and these flora and fauna features do exist and are not just an illusion but are nowadays the phenomenon has changed. The flora and fauna lexicon is rarely used.