Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENYULUHAN DAMPAK NEGATIF BERMAIN GAME DAN MENONTON TAYANGAN BERMUATAN KEKERASAN PADA ANAK (PENYULUHAN PADA SISWA SDN 2 RAJABASA, BANDAR LAMPUNG) Oktiani, Hestin; Wardhani, Andy Corry; Ashaf, Abdul Firman; Suciska, Wulan
Prosiding Pengabdian FISIP Unila 2012
Publisher : Prosiding Pengabdian FISIP Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This community service was motivated by the condition in which there a lot of game and TV program containing violence consumed by children. In a city like Bandar Lampung, most parents do not have enough time to keep watching and accompany the children neither when playing the game nor watching TV. In addition, the children now have an easy access to play any game. The aim of this project is to deliver the knowledge to the children about the impact of violent contents in TV  program  and game. The method used in  this activity was a talk show including showing the example of proper program for the children as well as the improper one, then it was comprehended by discussion session between the participants and the presenters. After this activity had been conducted,  the result showed that the average knowledge of the participants was in maximum value, 2 (after rounded up) which means there is  47% increase  in the knowledge on the impact of violent contents in TV  program  and game. This result is expected to become a  foundation for the participants to control the media they consumed without fully depending on parents‟ guidance and control.  Key words: Media lite racy, media effect, violence, children
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN AKSES MEDIA DALAM MENDUKUNG KOMPETENSI INFORMASI PANGAN BAGI MASYARAKAT LAMPUNG Aryanti, Nina Yudha; Indriyani, Yaktiworo; Oktiani, Hestin
PROSIDING KOMUNIKASI PROSIDING : AKSELERSI PEMBANGUNAN MASYARAKAT LOKAL MELALUI KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI (BUKU
Publisher : PROSIDING KOMUNIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.907 KB)

Abstract

Rendahnya IPM Provinsi Lampung berkaitan dengan rendahnya kualitas indikator IPM yaitu hidup sehat, standar hidup layak dan pengetahuan. Salah satu keterkaitan SDM dengan IPM dapat dilihat dari keterkaitan antara keersediaan dan kualitas pangan di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat perkotaan dan perdesaan serta akses terhadap media massa dalam mendukung kompetensi pangan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan subyek penelitian yaitu rumah tangga di perkotaan dan perdesaan di Provinsi Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi antar pribadi di masyarakat dan media massa memiliki peran yang moderat dalam mendukung kompetensi bidang pangan. Kompetensi informasi pangan didukung oleh beberapa interaksi responden dengan: (1) teman/ tetangga, (2) tokoh masyarakat, tenaga kesehatan/ tenaga pendidik, (3) pertemuan di sekitar tempat tinggal, (4) media massa. Komunikasi antarpribadi memiliki peranan yang lebih tinggi dibandingkan media massa dalam beberapa hal, yaitu informasi tentang: (1) sumber ide pangan, (2) jenis pangan, (3) cara pengolahan pangan, (4) pola makan sehat, (5) komposisi gizi seimbang, (6) makanan bermutu. Selain itu, media massa memiliki dalam memberikan informasi pangan yang aman. Dukungan komunikasi antarpribadi berimbang dengan media massa dalam memberikan dukungan terhadap informasi tentang gizi pangan. Kata kunci: informasi, kompetensi, komunikasi antar pribadi, media massa, pangan
AKSES REMAJA PADA TELEVISI LOKAL DI LAMPUNG SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN HIBURAN DENGAN KONTEN KEDAERAHAN OKTIANI, HESTIN; SULISTYARINI, DHANIK; ARYANTI, NINA YUDHA
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku B - Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.776 KB)

Abstract

Artikel ini merupakan ringkasan hasil penelitian yang membahas mengenai bagaimana akses remaja di Bandar Lampung pada televisi lokal di Lampung. Televisi lokal memiliki konten kedaerahan yang lebih banyak dibanding televisi nasional dan televisi berjaringan. Konten kedaerahan meliputi berita, informasi tentang Lampung dan hiburan yang terkait dengan budaya Lampung. Konten kedaerahan seharusnya menjadi nilai lebih bagi televisi lokal untuk menjaga eksistensinya dalam menghadapi kompetisi di industri penyiaran televisi karena idealnya menjadi pilihan utama masyarakat Lampung, termasuk remaja di Lampung. Metode penelitian ini adalah survey, dengan responden remaja penonton televisi lokal di Bandar Lampung yang dipiilh secara acak. Bandar Lampung dipilih sebagai lokasi penelitian karena di wilayah ini siaran televisi lokal dapat ditangkap dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, meskipun penetrasi remaja pada internet semakin tinggi, televisi masih menjadi pilihan bagi sebagian remaja di Bandar Lampungi. Tetapi tidak banyak remaja yang mengakes televisi lokal Lampung. Beberapa faktor yang membuat remaja di Bandar Lampung jarang mengakses siaran televisi lokal Lampung adalah format penyajian yang kurang menarik, konten tentang Lampung diangggap belum cukup dan kurang bervariasi, serta kesulitan untuk mengakses karena belum semuanya bersiaran dengan jaringan internet. Kata Kunci: televisi lokal, akses informasi
Media Siber Dan Analisis Isi Kuantitatif: Trend Pemberitaan Terhadap Proyek Spam Di Lampung Gunawibawa, Eka Yuda; Oktiani, Hestin; Wibawa, Agung
Jurnal Komunikasi Pembangunan Vol. 18 No. 02 (2020): Juli 2020
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.132 KB) | DOI: 10.46937/18202031143

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tren pemberitaan media siber di Lampung terhadap proyek SPAM sejak Agustus 2018 hingga Mei 2020. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh informasi mengenai gambaran pemberitaan secara lengkap terhadap peristiwa dan implementasi pelaksanaannya. Penelitian ini menggunakan analisis isi kuantitatif dengan menggunakan kategori yang dikembangkan oleh Irina Wolf. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pemberitaan tentang proyek SPAM di Lampung cenderung negatif yang mengungkapkan musibah kecelakaan, kemacetan, jalan rusak, dan banjir yang disebabkan oleh proyek tersebut. Suasana negatif pada isi pemberitaan didukung juga dengan penggunaan kata kunci artikel yang dipublikasikan. Dari segi waktu penerbitan dapat dibuktikan pula bahwa kedua media cenderung menerbitkan artikel ketika terjadi musibah akibat proyek tersebut. Penelitian ini juga menunjukkan terdapat hubungan antara media dengan jenis konten sekaligus dengan suasana berita. Selain itu, pemberitaan tentang proyek SPAM di Lampung tidak menunjukkan jumlah relatif baik dari segi waktu penerbitannya yang hanya pada bulan tertentu.
PENGETAHUAN LITERASI DIGITAL TERHADAP DIGITAL SURVEILLANCE MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL PADA ERA INTERNET OF THINGS Gunawibawa, Eka Yuda; Oktiani, Hestin; Frasetya, Vito
Jurnal Leverage, Engagement, Empowerment of Community (LeECOM) Vol. 3 No. 1 (2021): Jurnal Leverage, Engagement, Empowerment of Community (LeECOM)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/leecom.v3i1.1892

Abstract

Meningkatkan pengetahuan tentang digital surveillance merupaka salah satu faktor penting dalam mendukung ketahanan nasional maupun kekuatan ekonomi Indonesia. Dampak digital surveillance memang tidak langsung terhimbas pada pengguna internet di Indonesia. Penyedia layanan internet (search engine, media sosial, personal messanger) melakukan transaksi sebagai sarana monetisasi perusahaan dengan menggunakan istilah surveillance capitalism. Melalui program literasi digital melakukan pendampingan bagi calon lulusan SMK N 1 Bandar Lampung jurusan teknik komputer jaringan untuk memberi pemahaman dan pengatahuan tentang proses dan damapak dari digital surveillance. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan pendampingan para peserta melalui pelatihan, pemetaan pengetahuan terhadap teknologi internet yang jika selama ini mereka mendapatkan materi belajar tentang mereka yang teknologi internet. Melalui program pengabdian ini mereka lebih bijaksana dalam penggunaan dan pengembangan rekayasa teknologi internet dan dapat memberikan informasi kepada mereka persalahan internet tidak hanya sekedar tentang hoax, media addiction, cyber-bullying, cyber-crime, cyber-porn tetapi permasalahan yang dipicu oleh platform digital.
Literasi Perempuan Digital Immigrant di Perdesaan Oktiani, Hestin; Puspandari; Effendy, M.Yusuf; Rezeki, Fri; Ninggar, Emirullyta Harda
Wacana Publik Vol. 17 No. 2 (2023): Wacana Publik
Publisher : P3M STISIPOL Dharma Wacana Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/wp.v17i2.51

Abstract

Media consumption in large enough quantities, with a fairly frequent frequency and for a long enough duration can cause addiction in children and teenagers. Various services are available on the internet, this means that children and teenagers can stay on the internet for a long time. Therefore, parents need to have the knowledge and ability to supervise and regulate internet use among children and adolescents. Since the Covid 19 pandemic, the use of gadgets and the internet has become increasingly popular among children in both urban and rural areas. What is the condition of parents' knowledge and abilities regarding digital applications that can be used to monitor and regulate children's internet use is very important to know. This is thought to have an influence on how parents supervise or assist children and teenagers in internet use. This was researched using a quantitative approach. The method used was a survey method, with a population of mothers who had children attending junior high school in Pagelaran District, Pringsewu Regency. Of the 22 villages, 14 villages were selected as research locations, with a total of 212 mothers as respondents, taken purposively and modified snowball sampling. The data was processed and analyzed using percentage and tabulation formulas. The results of the study showed that there were still very few mothers in the villages. who have digital literacy skills and tools that can be used to supervise and regulate children's use of gadgets. Apart from that, literacy in digital tools is still minimal. This is based on the past cultural background of women/mothers in rural areas as digital immigrants. However, women/mothers in rural areas are aware of the negative impact that will occur on their children both physically and mentally if they use gadgets excessively and unwisely. Mothers have the desire to gain knowledge and have skills in using digital tools to monitor and regulate their children's use of gadgets.
Literasi Digital Keamanan Siber pada Remaja menghadapi Social Engineering Effendy, M. Yusuf; Oktiani, Hestin
Wacana Publik Vol. 18 No. 1 (2024): Wacana Publik
Publisher : P3M STISIPOL Dharma Wacana Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/wp.v18i1.67

Abstract

Personal data protection and security in information transactions in the digital era are very important. The development of digital technology has given birth to various cybercrimes. Awareness of cyber security is the key to protecting yourself from social engineering related to several key security elements, namely passwords and Two-Factor Authentication (2FA). Teenagers (Gen Z) are the age group with the highest penetration on internet/cyber media, meaning that teenagers are also at greatest risk of experiencing cybercrime. Based on the results of the study, out of 100 respondents selected with the criteria of having email, social media, internet banking, and e-commerce accounts, teenagers as the largest users of internet media in general (70%) are aware of the existence of social engineering as a cybercrime, but most (54%) do not yet have knowledge about 2-factor authentication (2FA) as a way to protect personal data. Knowledge about cybercrime has not been accompanied by a high awareness to carry out good protection procedures against cybercrime, only 38%-42% of teenagers do it. In addition, the digital literacy they have is also not adequate to deal with cybercrime attacks, especially social engineering. Teenagers’ digital literacy in dealing with cybercrime is still inadequate and needs to be improved. Teenagers’ knowledge of 2-factor authentication (2FA) and the use of strong passwords and their awareness of the importance of taking cyber security measures are ways to deal with cybercrime attacks. More intensive training is needed on digital literacy, especially on cyber security in dealing with social engineering cybercrime.
Sambat Online Program's Pursuit of Citizen-Centric Information Services Empowerment Windah, Andi; Oktiani, Hestin; Nurhaida, Ida; Putra, Purwanto; Purnamayanti, Arnila; Maryani, Eri
International Journal of Qualitative Research Vol. 3 No. 2 (2023): November
Publisher : CV. Literasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47540/ijqr.v3i2.1152

Abstract

The rise of digital technology has revived engagement between governments and citizens, advancing e-governance with improved communication, transparency, and flexibility. The Sambat Online Program promotes a citizen-centric approach to information services in Malang City which strategies for advancing e-governance in the digital age is considered important. This study aims to analyze challenges, strategies, and propose an actionable framework to improve Malang City's e-governance, with a focus on the Sambat Online Program’s pursuit of citizen-centric information excellence. This study used a qualitative case study approach to examine the program. The results show that the Sambat Online application in Malang City faces organizational challenges and social issues such as lack of leadership, resistance to change, digital divide, digital literacy, and social inclusion needs. Technological challenges occur in terms of cybersecurity, updates, and system scalability. It also found that the Malang City Government needs a user-oriented e-government approach to ensure data security and privacy. In other words, the platform makes it easy for users to submit complaints, increasing citizen involvement in improving public services, however continuous program assessment and improvement are essential. Areas for improvement include improved complaint management, digital training, and strengthened cybersecurity, with a focus on complaint management as the most effective solution. In conclusion, the program enhances communication and comprehension between governing bodies and the public, highlighting its significance in contemporary governance.
Impresi Menonton Acara Pencarian Bakat dalam Mengembangkan Minat Berkarir di Bidang Fashion Adiba, Jovita Farah; Oktiani, Hestin
Wacana Publik Vol. 18 No. 2 (2024): Wacana Publik
Publisher : P3M STISIPOL Dharma Wacana Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/wp.v18i2.71

Abstract

Indonesia's Next Top Model ialah sebuah acara pencarian bakat untuk wanita muda yang ingin memulai karir di bidang fashion. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari intensitas menonton acara Indonesia’s Next Top Model terhadap pembentukan minat remaja terjun ke fashion industry. Penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif melalui metode survei kuantitatif dengan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Hasilnya menunjukkan bahwa ada korelasi sedang antara keinginan remaja untuk bergabung dengan industri fashion dan intensitas menonton acara YouTube Indonesia's Next Top Model dengan nilai sebesar 0,444. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa perkembangan minat remaja untuk berkarir di bidang fashion, dipengaruhi sebesar 19,7% oleh intensitas menonton acara fashion. Pengaruhnya terhitung rendah. Adapun 80,3% dipengaruhi oleh faktor lain, dapat berupa faktor jenis kelamin, dorongan, perhatian, dan tempat sekolah. Penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan suatu media komunikasi oleh seorang individu mampu mempengaruhi individu tersebut, meskipun demikian juga terdapat beberapa hal lain yang mendukung timbulnya efek akan media komunikasi massa pada diri seorang individu.
Impresi Menonton Acara Pencarian Bakat dalam Mengembangkan Minat Berkarir di Bidang Fashion Adiba, Jovita Farah; Oktiani, Hestin
Wacana Publik Vol. 18 No. 2 (2024): Wacana Publik
Publisher : P3M STISIPOL Dharma Wacana Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/wp.v18i2.71

Abstract

Indonesia's Next Top Model ialah sebuah acara pencarian bakat untuk wanita muda yang ingin memulai karir di bidang fashion. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari intensitas menonton acara Indonesia’s Next Top Model terhadap pembentukan minat remaja terjun ke fashion industry. Penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif melalui metode survei kuantitatif dengan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Hasilnya menunjukkan bahwa ada korelasi sedang antara keinginan remaja untuk bergabung dengan industri fashion dan intensitas menonton acara YouTube Indonesia's Next Top Model dengan nilai sebesar 0,444. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa perkembangan minat remaja untuk berkarir di bidang fashion, dipengaruhi sebesar 19,7% oleh intensitas menonton acara fashion. Pengaruhnya terhitung rendah. Adapun 80,3% dipengaruhi oleh faktor lain, dapat berupa faktor jenis kelamin, dorongan, perhatian, dan tempat sekolah. Penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan suatu media komunikasi oleh seorang individu mampu mempengaruhi individu tersebut, meskipun demikian juga terdapat beberapa hal lain yang mendukung timbulnya efek akan media komunikasi massa pada diri seorang individu.