Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

FRAMING THE DIGITAL DIVIDE Windah, Andi
JURNAL SOSIOLOGI Vol 15, No 1 (2013)
Publisher : JURNAL SOSIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan teknologi informasi komunikasi (TIK), seperti internet, menjadi pembahasan diskusi hangat di pelbagai belahan dunia. Salah satunya yakni bagaimana keberadaan TIK telah mengubah masyarakat dunia secara fundamental, mengingat keberadaan teknologi modern dapat menghubungkan beragam relasi di seluruh dunia secara virtual, bebas dari ruang dan waktu. Akan tetapi, ditengah hiruk-pikuknya perkembangan teknologi komunikasi yang mendunia, masih ada daerah terpencil yang memiliki keterbatasan dalam akses teknologi. Keterbatasan inilah yang pada akhirnya menimbulkan suatu gejala sosial yang disebut dengan kesenjangan digital (digital divide). Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi dokumentasi. Selanjutnya, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan praktis dengan mengambil contoh kasus Association of Progressive Communication (APC), sebuah lembaga dunia yang berkecimpung dalam memerangi kesenjangan digital di dunia sebagai kerangka dalam menerapkan pembahasan secara deskriptif. Hasil dari penelusuran ditemukan bahwa digital divide muncul sebagai akibat dari kurangnya akses kepada TIK. Faktor yang mempengaruhi yakni tidak hanya karena ketiadaan sarana dan fasilitas, akan tetapi juga karena minimnya pengetahuan dan kurangnya motivasi dalam menggunakan TIK. Disisi lain, program-program yang diterapkan APC untuk memerangi digital divide terkadang mengalami kesuksesan dan kegagalan. Di Indonesia pun, keberadaan TIK masih menjadi persoalan utama di daerah terpencil mengingat keberadaan perangkat keras dan piranti lunak telekomunikasi yang belum memadai.  Kata kunci: teknologi informasi komnikasi, kesenjangan digital
NEW SOCIAL MEDIA AND PUBLIC RELATIONS: REVIEW OF THE MEDIUM THEORY Windah, Andi
JURNAL SOSIOLOGI Vol 14, No 1 (2012)
Publisher : JURNAL SOSIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat. Integrasi ini membawa berbagai perubahan kepada kedua belah pihak mengingat interaksi yang terjalin di antara keduanya. Salah satu perubahan yang mendasar adalah bagaimana media telah membawa sudut pandang baru bagi masyarakat dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Bila dikaji dari sejarah, kondisi ini sebenarnya sudah terjadi sedari media itu ditemukan untuk pertama kalinya. Gagasan bahwa media adalah sebuah lingkungan yang mampu mendorong inovasi bahkan revolusi sebagaimana yang dicetuskan oleh para ahli teori medium. Artikel ini menilik lebih jauh mengenai keberadaan teori medium dengan menggunakan metode studi literatur dan contoh aplikasinya yakni melalui keberadaan media sosial dan implikasi penggunaan media sosial dalam praktek kehumasan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan praktis dengan menekankan pada pembahasan deskriptif. Dari hasil pembahasan, ditemukan bahwa teori medium berakar pada konsep keberadaan media sebagai sebuah lingkungan yang mampu membawa pengaruh dan perubahan kepada kehidupan manusia. Misalnya aktivitas dalam media sosial semakin mempengaruhi kehidupan di luar media sosial, dengan contoh kasus pemilihan Presiden Barack Obama pada tahun 2008.Kehadiran media sosial juga memciptakan banyak peluang baru bagi praktek di dunia kehumasan, misalnya munculnya profesi kehumasan yang khusus mengelola image perusahaan melalui dunia maya. Kata kunci: media sosial, kehumasan
PUBLIC RELATION PRACTICES IN THE WEB 3.0 Windah, Andi
JURNAL SOSIOLOGI Vol 16, No 1 (2014)
Publisher : JURNAL SOSIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan Masyarakat (Humas) adalah sebuah praktik komunikasi yang berdimensi luas dan memiliki banyak rupa salah satunya sebagai seni berkomunikasi.  Pada satu sisi, humas dianggap sebagai seni dalam membangun hubungan yang secara unik diposisikan untuk menjembatani komunikasi yang efektif antara pihak organisasi atau perusahaan dengan para publiknya. Di sisi lain, praktik ini mengharuskan para pelakunya mengikuti aturan etika yang berlaku, diantaranya adalah peraturan perusahaan atau organisasi. Salah satu kondisi yang menyebabkan para praktisi Humas untuk kembali mengikuti arus adalah perkembangan teknologi. Web 3.0 jelas memberikan peluang dan tantangan bagi dunia kehumasan. Peluang utama yang ditawarkan oleh web 3.0 adalah semakin “menipisnya” jarak antara perusahaan dan para publiknya. Misalnya saja melalui media social, pihak perusahaan akan semakin mudah untuk berinteraksi dengan publiknya. Kemudian, keberadaan web 3.0 memmpermudah para paktisi untuk mengumpulkan  data mengenai public sesuai dengan yang ditargetkan. Selanjutnya, dengan data tersebut para praktisi humas mampu merancang kegiatan komunikasi yang kajian publik sesuai dengan targetnya. Sebaliknya, web 3.0 juga menghadirkan tantangan yang tidak sederhana bagi praktisi humas yakni penguasaan teknik aplikasi web 3.0 dan isu mengenai kerahasiaan data dan reputasi. Web 3.0 dengan segala keterbukaan infomasi menyebabkan para praktisi harus berhati-hati dalam menggunakan data perusahaan atau publiknya dengan tetap memperhatikan tata etika informasi.
Obyektivitas Surat Kabar Regional Pada Pemberitaan Cagub dan Cawagub Pilkada Lampung 2014 Suciska, Wulan; Windah, Andi; Wijaya, Toni
JURNAL SOSIOLOGI Vol 17, No 2 (2015)
Publisher : JURNAL SOSIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study examines the objectivity of daily newspapers (SKH) on the news about Governor and Vice Governor Candidate in Lampung Province General Elections on 2014. Newspaper as a form of mass media used to interpret and reassemble the complex facts of reality into a meaningful story which can be understood by audiences. One of the main events that have been constructed in advance is a political event. Political coverage has dimensions of public opinion formation (public opinion) because it could affect the political achievement of political actors. The formation of public opinion in Lampung Provincial General Election also takes place during the campaign before the vote (1-7 November 2014). The news was reported by Lampung Post Daily Newspaper, Tribun Lampung Daily Newspaper and Radar Lampung Daily Newspaper. This study uses a quantitative approach with content analysis method (content analysis). As a result, the Tribune Lampung Daily Newspaper has higher values in reporting the news’ factuality and impartiality principles. This difference is attributed to the editorial policy of the media and also the object influencingfactor such as the object’s strategic position and financial strength.Keywords: Objectivity, daily newspapers, election, content analysis
“Managing Your Social Network Identities: One or Separate Profile?” Windah, Andi
Sosiologi: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya Vol 17, No 1 (2015)
Publisher : Sosiologi: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eksistensi media sosial bagi individu menjadi sangat signifikan bila telah melibatkan domain personal dan professional dalam kehidupannya. Mengatur keseimbangan di antara penampilan dua dimensi tersebut jelas bukanlah hal yang mudah bila individu tidak memiliki strategi tersendiri. Tulisan ini menyajikan betapa peliknya apabila kehidupan personal dan professional individu bercampur aduk dalam dunia maya, terutama di media sosial. Tulisan ini juga mendiskusikan kegunaan pemisahan profil sebagai pilihan yang lebih baik dalam mengatur identitas personal dan professional di media sosial. Pemisahan profil menjamin privasi individu dengan tingkat kegunaan yang lebih tinggi. Selain itu pula, pemisahan profil dapat mempertahankan kepantasan dalam mempertukarkan informasi di media sosial. Tulisan ini juga menjelaskan beberapa kelemahan dalam pemisahan profil, diantaranya tertukarnya informasi dan kendala teknis. Sebagai penutup, tulisan ini menawarkan dua solusi alternatif bagi pengguna pemisahan profil, yakni pemanfaatan alat yang berbeda serta pengaplikasian fitur pemisah profil.Keywords: Media sosial, identitas, pemisah profil
REVITALISASI PERAN KARANG TARUNA MELALUI PEMBERDAYAAN SNS (SOCIAL NETWORKING SITES) (STUDI PADA KARANG TARUNA KECAMATAN PARDASUKA KAB. PRINGSEWU) Department, administratio; Atika, Dewie Brima; Windah, Andi
Administratio Vol 8 No 2 (2017): Administratio : Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.013 KB)

Abstract

ABSTRACT. This research background of the highest internet user in Indonesia is youth that isequal to 59% from all internet user in Indonesia. 80% of these young users access to socialmedia or Social Networking Sites (SNS). The use of SNS in a very fantasastic number byIndonesian youth, should be able to contribute to the existence of the organization of youth.The purpose of this research is to obtain description and analysis of the role of youth indeveloping young generation and also to empower SNS in revitalizing the role of youth indeveloping young generation in Pardasuka village. This type of research is descriptive, with aqualitative approach. The results of this study indicate that the role of Youth in developingyoung generation in Pardasuka sub-district, Pringsewu regency has not been limited to thetechnical role only. The youth also did not use SNS to revitalize the role of Karang Taruna dueto several inhibiting factors. Keywords: Revitalization, Karang Taruna, empowerment, Social Networking Sites (SNS)
PERANAN PENYULUHAN DAN PELATIHAN UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM LAYANAN WISATA TELUK KILUAN LAMPUNG Aryanti, Nina Yudha; Windah, Andi; Atika, Dewie Brima
Indonesian Journal of Socio Economics Vol 1, No 1 (2019): IJSE : Indonesian Journal of Socio Economics
Publisher : Lampung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.361 KB)

Abstract

Teluk Kiluan has the potential for marine tourism that can be relied upon to increase local revenue. The existence of rare bottle dolphins is a special attraction. This condition is supported by a multi-ethnic local culture and local community participation by providing homestay services. The purpose of this study was to determine the role of counseling and training to increase community participation in Teluk Kiluan tourism services in Lampung. This research uses a qualitative descriptive method; the respondents in this study were 34 homestay managers. The results of the study indicate that the sharing of training activities carried out is fully supported through the active participation of the target community. The training activities carried out included tourism management training, village website creation and the creation of promotional media, as well as, english. some obstacles in increasing community active participation in tourism services are the low level of education and the economy of the community; the community is concentrated in the agriculture and fisheries sector so that the service sector has not been made a leading sector in improving the economy. This condition is also supported by the lack of facilities and infrastructure that support tourism services.   Keywords: extension, marine tourism, society participation
Debating New Social Media's Political, Social and Cultural Consequences to World's Revolutions Windah, Andi
Jurnal Analisis Sosial Politik Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Analisis Sosial Politik
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jasp.v1i2.12

Abstract

This article discusses a debatable notion that new social media alternately acts as the ground of political revolution or creates new social identity and induces cultural change. Social media sites are information and communication technologies (ICTs) that enable production and sharing of digital content in a mediated social setting. Several statistic reports revealed that these online media showed remarkable usage among citizens of countries across the globe. Having those facts on hand, some experts deduces that the higher usage of social media then more likely to seize the opportunity of increasing engagement in various issues, including tools for nearly all of the world’s current revolutions. The article also elaborates some counter claims to the notion. As a single click on Facebook group and merely a tweet do not make people politically activated, socially changed and culturally developed. Even though new social media acts as “a great mouthpiece”, it seems to be an austere logical linkage to say that new social media serve as a way to trigger the world’s current revolutions. All in all, new social media platforms can be utilized by their users with any kind of purposes especially in terms of providing fast and quick informational system. Artikel ini membahas gagasan yang cukup hangat diperdebatkan oleh kalangan intelektual dunia bahwa sosial media baru mendasari munculnya revolusi politik, menciptakan identitas sosial jenis baru dan menginduksi perubahan budaya. Situs media sosial adalah teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang memungkinkan konten digital diproduksi dan didistribusikan dalam lingkungan sosial termediasi. Beberapa laporan statistik mengungkapkan bahwa penggunaan media online oleh warga negara dunia menunjukkan angka yang luar biasa. Fakta-fakta inilah yang membuat beberapa ahli menyimpulkan bahwa penggunaan media sosial yang cukup tinggi menaikkan kesempatan keterlibatan warga dunia secara signifikan dalam berbagai isu, termasuk keterlibatan dalam semua revolusi di dunia saat ini. Artikel ini juga menguraikan beberapa klaim bertentangan dengan gagasan tersebut. Bahwa satu klik pada halaman Facebook dan sebuah cuitan pada Twitter tidak membuat orang aktif secara politik, berubah secara sosial dan budaya. Meskipun media sosial baru dapat dikategorikan sebagai "corong besar" penyebaran informasi, hipotesa yang menempatkan media sosial baru sebagai pemicu revolusi sangatlah lemah. Singkatnya, platform media sosial baru dapat dimanfaatkan oleh pengguna mereka dengan segala jenis keperluan terutama dalam hal menyediakan sistem informasi yang cepat dan cepat.
ADOPSI DAN IMPLEMENTASI KECAKAPAN LITERASI INFORMASI DAN LITERASI DIGITAL UNTUK AKSELERASI UMKM DI INDONESIA PASCA PANDEMI COVID-19 Purwanto Putra; Andi Windah; Ana Tarisa
Fihris: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Vol 16, No 2 (2021): DECEMBER
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, UIN Sunan Kalijaga Yogyaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/fhrs.2021.162.177-199

Abstract

Almost all countries in the world are facing the Covid-19 pandemic, which is spreading so massively. Affecting various aspects of life and causing a domino effect in many sectors including the economy. Indonesia's economy worsened in the second quarter (Q2) 2020, negative 5.32 percent and only started to recover in the second quarter of 2021, positive 7.07% thanks to investment and increased household consumption. The MSME sector plays a significant and strategic role in supporting and is predicted to be the engine of economic recovery after the Covid-19 pandemic. The positive contribution of MSMEs to GDP before the pandemic could reach almost 60%. However, now in a condition full of uncertainty, it is necessary to strengthen various ideas, innovations and collaboration of various parties so that MSMEs can get out of pressure and support economic growth. This study will look at the potential for the adoption and implementation of digital literacy skills and information literacy by involving librarians (library institutions), academics, and literacy activists supporting MSMEs in contributing to economic recovery after Covid-19. This study uses a qualitative-descriptive approach in order to present a detailed description of the setting and literacy skills for MSME actors. This research is general in nature (generalization) with the scope of its location in Indonesia, without mentioning specific areas. Primary sources of research are obtained from literature studies, studies of various media and journal articles which are assumed to be able to capture the general condition of society. The results show that the idea of adopting and implementing digital literacy skills and information literacy for MSME actors has an urgency to be implemented immediately as a solution to the challenges of possible innovation (behavior) changes in the habits and operations of the MSME sector after Covid-19. Accelerate the transformation of MSMEs through strengthening the digital literacy and information literacy sectors to support MSME business functions (production, promotion, and marketing) after Covid-19.
Optimalisasi Kemampuan Literasi Informasi Guru Relawan Melalui Pelatihan 21st Century Skills Guna Mewujudkan Sumber Daya Manusia Unggul di Desa Teluk Kiluan Negeri Kecamatan Kilumbayan Kabupaten Tanggamus Andi Windah; Purwanto Putra; Renti Oktaria; Rizky Prabowo
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 2, No 4 (2022): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v2i4.242

Abstract

Pengabdian ini memuat tentang Optimalisasi Kemampuan Literasi Informasi Guru Relawan Melalui Pelatihan 21st Century Skills Guna Mewujudkan Sumber Daya Manusia Unggul bagi para guru sekolah satu atap di Desa Teluk Kiluan Negeri Kecamatan Kilumbayan Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung dalam rangka pembelajaran di Tengah Covid19. Guru di sekolah maupun di masyarakat selalu memiliki peran penting sebagai garda terdepan untuk mentransformasikan pengetahuan dan teknologi kepada peserta didik, orang tua dan masyarakat di sekitarnya. Untuk menjawab tantangan revolusi industri 4.0 dan pembelajaran abad 21 guna mewujudkan sumber daya manusia unggul (guru) dalam mentransformasikan pengetahuan bagi generasi emas (anak usia dini, kanak-kanak dan remaja), maka pengabdian ini memiliki keutamaan dalam upaya mengoptimalisasi kemampuan literasi informasi guru relawan melalui pelatihan 21st Century Skills di Pekon Teluk Kiluan Negeri Kecamatan Kelumbayan Kabupaten Tanggamus. Tujuan pengabdian ini diharapkan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang konsep keterampilan pembelajaran abad 21 yang harus dimiliki guru, konsep keterampilan literasi informasi, dan mengoptimalisasi kompetensi profesional guru PAUD dan SD pada konteks pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi dalam memanfaatkan sarana prasarana TIK yang dapat menunjang proses pembelajaran. Tahapan pengabdian terdiri atas tiga program, yakni (1) Focus Group Discussion (FGD); (2) Training of Trainer (TOT); dan (3) Mentoring untuk menghasilkan relawan guru yang profesional. Lokasi pengabdian di Pekon Teluk Kiluan Negeri Kecamatan Kelumbayan Kabupaten Tanggamus. Khalayak sasaran adalah guru pada jenjang PAUD dan SD, baik negeri maupun swasta.