Romla Noor Hakim
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 49 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

EVALUASI KONDISI JALAN TAMBANG BERDASARKAN GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS ALAT ANGKUT PADA PT MADHANI TALATAH NUSANTARA Nur Rochim; Agus Triantoro; Romla Noor Hakim
Jurnal Himasapta Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Himasapta Volume 6 Nomor 01 April 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jhs.v6i1.3437

Abstract

Pada kegiatan operasi penambangan dan pemindahan overburden memerlukan jalan tambang sebagai sebagai penghubung lokasi-lokasi penting di wilayah tambang, sebaiknya pada saat desain dan konstruksi, geometri jalan tambang diperhatikan dan dibuat sesuai kebutuhan alat angkut terbesar yang melintas. Fungsinya untuk mengurangi hambatan dan gangguan pada kegiatan operasi pengangkutan. Pada jalan tambang dijumpai beberapa geometri jalan tambang yang belum memenuhi standar, diantaranya jalan kurang lebar dan grade yang melebihi 8%, sehingga diperlukan evaluasi untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan dan peningkatan kecepatan alat angkut.Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menganalisis geometri jalan tambang dan faktor-faktor keselamatan jalan. Setelah dilakukan analisis, diambil kesimpulan bahwa perlu dilakukan pelebaran jalan dan pengurangan nilai grade dengan metode cut and fill.Penelitian dimulai dengan pengambilan data geometri jalan aktual kemudian membandingkan dengan standar geometri secara teoritis. Idealnya untuk alat angkut HD 785-7 lebar jalan kondisi lurus sebesar 13,77 meter, lebar jalan pada tikungan sebesar 16,72 meter, crosslope sebesar 3% serta grade 8%. Dapat diketahui kecepatan alat angkut aktual bermuatan sebesar 12,66 km/jam, kecepatan tersebut dibawah rencana yaitu 18-20 km/jam. Salah satu yang berpengaruh terhadap kecepatan adalah grade terlalu besar. Setelah dilakukan simulasi kecepatan alat angkut dapat dipercepat hingga 19,30 km/jam dengan cara melakukan pelebaran dan penimbunan pada segmen A, B dan C, serta dilakukan pemotongan pada segmen D dan E. dari pengurangan grade diperoleh peningkatan produktifitas alat angkut dari 141 bcm/jam menjadi 185 bcm/jam. Simualasi tersebut dapat dipakai sebagai acuan pencapaian target produktifitas alat angkut. Kata-kata kunci: geometri, jalan tambang, grade, cut and fill
PERENCANAAN KEGIATAN BACKFILLING TAHUN 2017 DI VOID M23 E-W, M23 E-C DAN M1 E-W DI PT JORONG BARUTAMA GRESTON KALIMANTAN SELATAN Achmad Noor Rahman; Uyu Saismana; Romla Noor Hakim
Jurnal Himasapta Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Himasapta Volume 04 Nomor 02 Agustus 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jhs.v4i2.1070

Abstract

PT Jorong Barutama Greston sudah memasuki masa mineclosure yang ditandai dengan mulai habisnya bahan galian yang ekonomis untuk ditambang sehingga banyak menimbulkan lubang bukaan (void). Maka  diperlukan penutupan lubang-lubang bekas galian tambang tersebut salah satunya dengan metode backfilling.Dalam penelitian ini perhitungan volume menggunakan bantuan software minescape 4.118. Metode backfilling yang digunakan dalam penelitian ini dalah metode full backfilling yaitu metode dimana material yang tersedia langsung ditimbun pada void yang akan dilakukan penutupan atau pengurangan luasannya. dengan target total pemindahan volume overburden untuk ketiga void direncanakan sebesar 1.266.870 BCM/bulan.Dengan menggunakan metode full backfilling maka tinggi penimbunan harus berada pada elevasi yang lebih tinggi dibandingkan tinggi muka air yang ada di void. Material overburden berasal dari Pit UC-E dimana volume overburden yang tersedia sebesar 4.468.915 BCM. Berdasarkan perhitungan dari minescape 4.118 pada void M23 E-W dengan target elevasi penimbunan 13 mdpl diperlukan volume overburden sebesar 486.310 BCM, void M23 E-C dengan target elevasi penimbunan 15 mdpl diperlukan volume overburden sebesar 491.490 BCM, dan void M1 E-W dengan target elevasi penimbunan 12,5 mdpl diperlukan volume overburden sebesar 289.070 BCM.
PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA TERBUKTI PADA PT USAHA BARATAMA JESINDO DESA BUNATI KECAMATAN ANGSANA KABUPATEN TANAH BUMBU Iqbaludin Permana; Uyu Saismana; Romla Noor Hakim
Jurnal Himasapta Vol 4, No 3 (2019): Jurnal Himasapta Volume 04 Nomor 03 Desember 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.249 KB) | DOI: 10.20527/jhs.v4i3.1359

Abstract

PT Usaha Baratama Jesindo yang bergerak pada bidang pertambangan batubara memiliki areal Ijin Usaha Penambangan seluas 228,25 Ha. Pada areal tersebut telah dilakukan kegiatan eksplorasi serta perancangan geometri lereng dengan  single slope untuk high wall 55o, low wall 45o dan side wall 45o dengan dimensi tinggi jenjang 10 m dan lebar jenjang 5 m. dan diperlukan kegiatan perhitungan cadangan batubara untuk mengetahui berapa jumlah endapan batubara yang dapat ditambang.Dalam penelitian ini perhitungan cadangan batubara menggunakan bantuan software (komputerisasi) dengan pendekatan block yaitu metode yang akan membagi area perhitungan cadangan menjadi block¬-block kecil dengan ukuran tertentu kemudian dilakukan perhitungan cadangan perblock. Setelah itu diakumulasikan hasil perhitungan cadangan perblock tersebut.  Dari hasil permodelan batubara didapatkan dua seam batubara yaitu seam A dan seam B dengan arah sebaran , N 178o E – N 210o E dan dip 2o-6o. Seam A memiliki ketebalan rata-rata 6,73 m sedangkan  seam B  memiliki ketebalan rata-rata 2,24 m. batas akhir penambangan (pit limit) dihasilkan pit limit dengan dimensi dimensi luas 34,78 ha, panjang 1.122 m, lebar 310 m, elevasi tertinggi -40 mdpl dan elevasi -62 mdpl sedangkan dimensi untuk desain final pit panjang 1308 m, lebar 509 m luas 66,58 ha, elevasi tertinggi 25 mdpl, elevasi terendah -62 mdpl, leber jalan 30 m, panjang jalan 974 m dan luas disposal 12,59 ha. Dari hasil perhitungan cadangan diperoleh jumlah overburden seam B 17,458,724.98 bcm, batubara seam B 1,499,583.18 ton, stripping ratio (SR) seam B 11.64, overburden seam A 10,344,215.84 bcm, batubara seam A 1,671,604.70 ton, stripping ratio (SR) seam A 6.19, sedangkan total overburden 27,802,940.81 bcm dengan jumlah tonase batubara sebesar 3,171,187.88 ton dan stripping ratio (SR) sebesar 8,77. Kata-kata kunci: Cadangan, Batubara, Overburden, Stripping Ratio, Pit Limit
EVALUASI KINERJA ALAT SUPPORT DAN CRUSHING PLANT DALAM RANGKA PENGOPTIMALAN PRODUKSI BATUBARA DI PT ASMIN BARA BRONANG Rizka Rizka; Uyu Saismana; Romla Noor Hakim
Jurnal Himasapta Vol 2, No 01 (2017): Jurnal Himasapta Volume 02 Nomor 01 April 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jhs.v2i01.936

Abstract

PT Asmin Bara Bronang telah membangun satu unit Crushing Plant. Target produktivitas crushing plant pada tahun 2016 adalah 500 ton/jam dan target produksi sebesar 310.000 ton pada bulan Mei 2016. Sedangkan kapasitas nyata dari unit crusher hanya mampu memproduktivitas batubara sebesar 491,59 ton/jam dan memproduksi 253.077,84 ton (belum mencapai target produksi). Hal ini melatarbelakangi untuk mengadakan evaluasi ketercapaian target produktivitas dan produksi bulan Mei 2016 serta kajian teknis guna memenuhi target produksi yang direncakan  tahun 2016 pada unit  crushing plant PT Asmin Bara Bronang.Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan menganalisis faktor-faktor yang mendukung produktivitas crushing plant seperti cycle time alat pengumpan, kapasitas angkut dump truck dan kondisi aktual lapangan seperti kondisi ROM, faktor-faktor penyebab loss time seperti idle dan delay time selama Bulan Mei Tahun 2016. Setelah dilakukan penelitian untuk evaluasi ketercapaian produksi aktual unit crushing plant pada PT Asmin Bara Bronang didapat dengan pengamatan bahwa jumlah dump truck yang loading ke hopper tiap jamnya yaitu sebesar 491,95 ton/jam untuk bulan Mei, masih belum memenuhi target produksi tahun 2016 yaitu 500 ton/jam, nilai Physical avaibility untuk unit crusher bulan Mei sebesar (99%), Used of avaibility bulan sebesar (69,43%) dan Nilai Effective Utilization sebesar (69,43%). Untuk memenuhi target produksi tahun 2016 sebesar 500 ton/jam dilakukan peningkatan kapasitas angkut dump truck dari pit yang  (25 ton menjadi 32 ton) dan penambahan jumlah ritase  (6 rit menjadi 64 rit).
EVALUASI ISIAN BAHAN PELEDAK MENGGUNAKAN ANALISIS DISTRIBUSI UKURAN FRAGMEN PADA PELEDAKAN BATUAN PENUTUP DI TAMBANG TERBUKA BATUBARA Ahmad Ali Syafi'i; Riswan Riswan; Romla Noor Hakim; Uyu Saismana; Kartini Kartini
Jurnal Himasapta Vol 1, No 01 (2016): Jurnal Himasapta Volume 01 Nomor 01 April 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jhs.v1i01.910

Abstract

Peledakan dikatakan berhasil apabila batuan terberai menjadi fragmen dengan ukuran yang tepat untuk proses lanjutan. Proses lanjutan setelah pemberaian batuan penutup berupa pemuatan dan pengangkutan ke tempat penimbunan (disposal). Ukuran fragmen hasil peledakan harus sedapat mungkin mudah dimuat oleh alat muat yang beroperasi di lokasi peledakan saat itu. Permasalahan yang terjadi di lokasi penelitian ialah fragmen hasil peledakan yang berukuran ³ 70 cm sekitar 35%. Sedangkan perusahaan menargetkan maksimal 30%.  Fragmentasi erat kaitannya dengan perbandingan isian bahan peledak terhadap batuan yang terbongkar, yang diterapkan dalam bentuk geometri peledakan. Geometri peledakan yang diterapkan saat ini burden 8 m, spasi 9 m dengan kedalaman lubang yang bervariasi, diameter lubang ledak (D) 7.88 inchi dan subdrilling 0.5 m. Penelitian ini bertujuan menentukan geometri peledakan yang memberikan hasil paling optimum, yakni sesedikit mungkin isian bahan peledak untuk menghasilkan distribusi ukuran fragmen yang sesuai kriteria.Geometri peledakan, isian bahan peledak, dan distribusi ukuran fragmen hasil peledakan diamati di 3 lokasi pengamatan yaitu interburden seam B, interburden seam C, dan interburden seam D.  Hubungan pengaruh isian bahan peledak terhadap hasil fragmentasi dari data aktual di lapangan dianalisis menggunakan pendekatan persamaan regresi polinomial orde 2.  Sebagai perbandingan teoritis digunakan pula model matematis Kuzram.  Selanjutnya ditentukan isian bahan peledak yang diprediksi menghasilkan ukuran fragmen ³ 70 cm maksimal 20%.Hasil analisis menunjukkan bahwa untuk mencapai target distribusi ukuran fragmen tersebut, diperlukan penambahan isian bahan peledak per lubang dengan burden dan spasi tetap 8 m x 9 m. Peledakan interburden seam B dengan tinggi jenjang 8 m memerlukan 208.34 kg bahan peledak per lubang, sementara untuk tinggi jenjang 10 m memerlukan 269.60 kg bahan peledak per lubang. Peledakan interburden seam C dengan tinggi jenjang 7 m memerlukan 306.4 kg bahan peledak per lubang, sedangkan untuk tinggi jenjang 8 m memerlukan 315 kg bahan peledak per lubang. Pada peledakan interburden seam D dengan tinggi jenjang 8 m diperlukan isian handak 290 kg per lubang. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi untuk melakukan kegiatan peledakan yang optimal. Kata-kata kunci: Burden, Fragmentasi, Isian Bahan Peledak, Peledakan, Spasi
Perhitungan sumberdaya batubara di wilayah IUP Operasi Produksi PT Angsana Jaya Energi, Provinsi Kalimantan Selatan Akmal Firdaus; Uyu Saismana; Romla Noor Hakim
Jurnal Himasapta Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Himasapta Volume 6 Nomor 2 Agustus 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jhs.v6i2.3961

Abstract

CV Inti Mitra Gemilang merupakan perusahaan jasa eksplorasi dan pemboran yang melakukan kerjasama kemitraan dengan pemilik kuasa pertambangan PT Angsana Jaya Energi yang berlokasi Desa Bayansari, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini menghitung sumberdaya batubara menggunakan metode circular dimana sumberdaya terbagi menjadi tiga yaitu terukur dengan jarak 250m, tertunjuk dengan jarak 500m, dan tereka dengan jarak 1000m. Hasil permodelan batubara menunjukkan sebaran batubara mengarah ke timur laut - barat daya dengan strike sebesar N140°E dengan arah kemiringin sebesar N230°E dan dip berkisar antara 35°. Hasil korelasi batubara menunjukkan sumberdaya batubara terdiri dari 3 seam yaitu seam A, B dan C dengan rata-rata ketebalan berturut-turut antara lain 3,7m, 5,57m, dan 0,58m. Permodelan seam A dan seam B mengalami percabangan ke arah barat daya dengan rata-rata ketebalan antara lain seam A1 sebesar 2,16m, seam A2 sebesar 2,99m, seam B1 sebesar 1,5m, dan seam B2 sebesar 1,82m. Berdasarkan hasil estimasi diperoleh volume dan luasan untuk masing-masing sumberdaya sebagai berikut: tereka sebesar 10.188.425 ton dan 102,21 Ha, tertunjuk sebesar 4.219.062,62 ton dan 73.36 Ha, dan terukur sebesar 122.746.259 ton dan 616,44 Ha. Kata-kata kunci: eksplorasi, permodelan, estimasi
ANALISIS KESTABILAN LERENG DESAIN DISPOSAL XYZ TAHUN 2016 DI KABUPATEN TABALONG, KALIMANTAN SELATAN Muhammad Azmi; Nurhakim Nurhakim; Romla Noor Hakim
Jurnal Himasapta Vol 1, No 02 (2016): Jurnal Himasapta Volume 01 Nomor 02 Agustus 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jhs.v1i02.918

Abstract

Disposal  atau  tempat  penimbunan harus direncanakan dengan baik untuk mengurangi dampak buruk yang kemungkinan dapat terjadi akibat adanya faktor-faktor yang mengganggu kestabilan lereng disposal. Adanya perubahan geometri lereng dapat menimbulkan kekhawatiran mengenai kestabilan lereng baru yang terbentuk. Kekhawatiran ini disebabkan karena area perluasan disposal akan menimbun kolam lumpur dan settling pond, dimana di dasar kolam tersebut terdapat material hasil sedimentasi (sludge) yang memiliki kekuatan kohesi yang kecil, dimana sludge berpotensi menjadi bidang gelincir di kaki lereng, yang mana dapat menyebabkan  lereng mengalami pergerakan. Untuk menganalisis lereng disposal, maka dilakukan perhitungan terhadap lereng yang berada di daerah penelitian. Nilai faktor keamanan minimum yang direkomendasikan oleh perusahaan adalah 1.2, baik lereng tunggal maupun lereng keseluruhan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kesetimbangan batas yaitu metode Morgenstern-Price yang mana proses analisisnya merupakan hasil dari kesetimbangan setiap gaya – gaya normal dan momen yang bekerja pada tiap irisan dari bidang kelongsoran lereng dengan bantuan software Slide versi 6.0 dari Rocscience.Setelah melakukan perhitungan faktor keamanan lereng terhadap desain disposal tahun 2016, dari 6 sayatan yang dibuat, diperoleh bahwa nilai faktor keamanan lerengnya seluruhnya tidak mencapai 1.2. Untuk lereng keseluruhan sayatan S1-S1’ belum stabil dengan nilai FK sebesar 0.778, untuk sayatan S2-S2’ nilai FK yang dihasilkan sebesar 0.906, demikian pula dengan sayatan S3-S3’ yaitu sebesar 0.81, untuk sayatan S4-S4’ nilai FK nya sebesar 0.65, sayatan S5-S5’ nilai FK nya 0.70 dan untuk sayatan S6-S6’ sebesar 0.69. Dengan hasil ini, maka perlu dilakukan upaya penanggulangan untuk mencegah terjadinya gangguan kestabilan lereng disposal seperti merancang ulang geometri lereng dan monitoring terhadap lereng. Kata-kata kunci: Disposal, faktor keamanan, kestabilan lereng
STUDI KEMANTAPAN LERENG LOW WALL DAN DISPOSAL IPBF PERTAMBANGAN BATUBARA PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA Jexen Ferdianto; Uyu Saismana; Romla Noor Hakim; Sudarmaji Sudarmaji
Geosapta Vol 3, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v3i1.2926

Abstract

This thesis carried out at the site of the Low wall Pit Paringin and Disposal IPBF PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Job Site Adaro district tabalong South Kalimantan. This study aims to analyze Slope stability is very important influence on the mining activity that involves excavation and backfilling activities excavated material. In the mining work safety is important for workers, building and mechanical equipment around the Slopes of the Slopes in a safe environment, it can disrupt the smooth production resulting failure to achieve planned production targets and hurt the company.The method used in this research is the method of Bishop with the help of software, graphical methods Hoek and Bray, and analyze the factors affecting the stability of the Slope that led to the Slope in an unstable state or landslides.On the Low wall pit Paringin after analysis in the field obtained value of the safety factor of 1.1 in which the location is not stable then performed repeated analysis so that the Slope is stable then do a re-design in addition to cut the rest of the avalanche and also makes the Slopes in a stable condition, the results of the re obtained value-design safety factor of 1.4 the value of re-designs obtained in compliance with the declared stable because according to the standard PT Adaro is ≥1.2.  For backfilling material OB on disposal IPBF, based on consideration of existing data it will be adding a heap on Disposal IPBF ie RL 96 and RL 108 and will be made mud pool at the RL 108, RL 96 value Safety Factor 1.6 and the geometry RL 108 mud baths Safety Factor value of 1.4. From the results of re-design on the Slopes of the Low wall and Disposal Pit Paringin IPBF obtained value Safety Factor Safety Factor ≥1.2 where value meets the provisions of the Kata-kata kunci: Lereng Tambang, Penanganan, Faktor Keamanan.
PERENCANAAN TAMBANG PADA LOKASI PIT EAST DAN PIT WEST DI PT WINGS SEJATI JOBSITE PT BANGUN NUSANTARA JAYA MAKMUR Akhmad Jailani; Agus Triantoro; Romla Noor Hakim
Geosapta Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v4i2.5167

Abstract

Rencana PT Wings Sejati membuka lokasi penambangan baru merupakan latar   belakang   penulis   melakukan   penelitian   mengenai   perencanaan tambang. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan pit dan batas penambangan, menghitung jumlah overburden dan batubara tertambang, membuat tahapan penambangan, rancangan disposal bulanan dan menghitung keperluan alat.Penelitian dikerjakan dengan bantuan software komputer. Pit yang akan dibuat ada dua yaitu Pit East dan Pit West. Batas penambangan, cadangan tertambang, dan volume OB ditentukan dengan nilai Stripping Ratio (SR) 10 untuk Pit East dan 13 untuk Pit West. Rancangan pit dan timbunan mengacu pada rekomendasi geometri lereng. Perhitungan volume menggunakan software komputer. Tahapan penambangan mempertimbangkan target produksi perusahaan yaitu 30.000 ton/bulan dan kemampuan produksi tiap alat. Perhitungan kebutuhan alat gali muat dan alat angkut berdasar pada data alat yang tersedia di perusahaan.Hasil penelitian dengan SR 10 untuk Pit East dan 13 untuk Pit West didapatkan batas penambangan Pit East sampai 82 mdpl dengan luas pit 4.68 ha dengan cadangan batubara 59 ribu Ton dan volume OB 600 ribu BCM, batas penambangan Pit West sampai 99 mdpl dengan luas pit 2.68 ha dengan cadangan batubara 18 ribu Ton dan volume OB 260 ribu BCM. Pit yang dapat ditambangan hanya dalam waktu 3 bulan. Pada bulan November OB yang dibongkar sejumlah 272.861 BCM dengan batubara berjumlah 13.046 TON, pada bulan Desember jumlah OB yang dibongkar sejumlah 304.031 BCM dengan batubara sejumlah 30.302 TON, pada Bulan Januari jumlah OB yang dibongkar sejumlah 271.910 BCM dengan batubara sejumlah 34.809 TON. Kapasitas Disposal OB di bulan November sejumlah 272.945 BCM, kapasitas Disposal OB di bulan Desember sejumlah 263.817 BCM dan Bank soil sejumlah 40.512 BCM, kapasitas Disposal OB di bulan Januari sejumlah 273.991 BCM.  Keperluan alat berjumlah 6 alat gali muat CAT 336, 12 buah ADT 740, 7 buah DT HINO dan 4 alat support (dozer). Kata-kata kunci: Perencanaan, Pit, Overburden, Stripping Ratio.
STUDI PENGARUH KADAR AIR TERHADAP KUAT GESER TANAH PADA AREA BEKAS TAMBANG DI KOTA BANJARBARU Romla Noor Hakim; Eko Santoso; Gusti Teguh Juang Prihatino
Geosapta Vol 6, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.197 KB) | DOI: 10.20527/jg.v6i1.7744

Abstract

Pada kegiatan pertambangan dengan metode tambang terbuka umumnya dijumpai lereng yang terbentuk dari aktivitas penambangan. Keruntuhan pada lereng biasanya dikarenakan besarnya gaya pendorong pada tanah melebihi kuat geser tanah tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi kekuatan geser suatu massa tanah adalah kadar air tanah tersebut. Identifikasi hubungan serta pengaruh kadar air terhadap parameter kuat geser tanah digunakan analisis regresi linier dan polinomial, sedangkan dalam menentukan kestabilan lereng digunakan metode Boshop yang disempurnakan. Berdasarkan klasifikasi USCS, jenis tanah sampel DS-S1 dan DS-S2 berupa pasir berlanau sedangkan DS-S3 pasir berlempung. Sampel GC-S2 dan GC-S3 lempung organik, sedangkan GC-S1, ST-S1 dan ST-S2 berupa lempung. Hasil pengujian menunjukan bahwa sampel tanah yang mengalami peningkatan kadar air akan diikuti oleh penurunan nilai kohesi (c). Sedangkan pada sudut gesek dalam mengalami peningkatan nilai pada kadar air 10%-20%, mencapai puncaknya pada kadar air 20%-32%, kemudian mengalami penurunan setelah melewati kadar air 32%. Kata kunci: lereng, kadar air, kuat geser, kohesi, sudut gesek dalam