Romla Noor Hakim
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 49 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI KORELASI NILAI UNCONFINED COMPRESSION STRENGTH DENGAN NILAI SCHMIDT HAMMER PADA BETON Isma Nurrahim; Uyu Saismana; Romla Noor Hakim; Eko Santoso
Geosapta Vol 3, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v3i1.2923

Abstract

Hasil sampel Schmidt hammer test dapat digunakan kembali untuk tes kekuatan lain sehingga prosedur ini membantu mengurangi efek dari variasi data sampel uji. Hal itu dikarenakan nilai indeks yang diperoleh adalah rebound number (RL) yang merupakan indikator kekerasan permukaan sampel. Secara empiris, antara nilai UCS dengan nilai pantul atau rebound number (RL) pada Schmidt hammer dapat dinyatakan dalam bentuk linier, eksponensial dan fungsi kekuatan. Hasil dari penentuan nilai persamaan regresi linier pada korelasi antara nilai UCS dan rebound number (RL) ini dapat untuk memprediksi nilai besar tegangan atau kuat tekan sampel yang lebih mendekati dengan kondisi sampel yang ada serta untuk menyelidi keakuratan korelasinya yang dibandingkan dengan hasil korelasi pada referensi penelitian sebelumnya.Sampel inti beton untuk uji UCS dan Schmidt hammer masing-masing sebanyak 10 sampel. Pengujian UCS dilakukan pada sampel khusus uji UCS dan bekas sampel dari uji Schmidt hammer. Sampel beton diolah menggunakan 2 type semen berbeda. Kekuatan rencana sampel diolah berdasarkan klasifikasi kuat tekan dan skala Mohs menurut Tamrock yaitu sebesar 22 MPa. Ukuran pembuatan sampel diolah berdasarkan ISRM (1981) dengan ukuran L/D = 12/5.7 cm menggunakan pipa silinder sebagai wadah cetak. Metode analisis regresi sederhana menentukan prediksi nilai, relasi hubungan dan pengaruh variasi nilai Rebound (RL) terhadap nilai UCS. Metode analisis korelasi linier sederhana menentukan koefisien determinasi dan koefisien korelasi sebagai penentu kekuatan hubungan yang terjadi antara Rebound Number (RL) dan UCS.Hasil penelitian antara nilai UCS dengan Rebound Number (RL) pada sampel beton uji secara empiris dalam bentuk linier. Berdasarkan metode analisis regresi linier sederhana hasil nilai persamaan yang didapatkan yaitu σc(G) = 0.92RL - 8.61, σc(C) = 0.43RL - 1.92, σc(GC) = 1.04RL - 11.06 menunjukkan nilai relasi yang positif dan pola atau estimasi sebaran data sangat rapat. Hasil nilai regresi (R2) yang didapatkan yaitu R2(G) = 0.99, R2(C) = 0.98, R2(GC) = 0.99. Berdasarkan metode analisis korelasi linier sederhana hasil nilai korelasi (R) yang didapatkan yaitu R(G) = 1.00, R(C) =  0.99, R(GC) = 1.00 menunjukkan kekuatan hubungan korelasi yang besar dan erat-kuat sempurna. Hubungan grafik antara density terhadap rebound number dan nilai kuat tekan telah menunjukkan adanya pengaruh yang positif (berbanding lurus). Kata-kata kunci: Beton, korelasi, rebound number, schmidt hammer, UCS.
OPTIMALISASI COST PELEDAKAN PADA PEMBONGKARAN LIMESTONE DI PT PAMA INDO MINING Heru Cahyanto; Uyu Saismana; Romla Noor Hakim; John Tohom Y.P
Geosapta Vol 2, No 2 (2016): Juli 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v2i2.4216

Abstract

Kegiatan penambangan menggunakan, Metode Quarry dan proses pembongkaran material limestone menggunakan metode peledakan, agar memenuhi target produksi dan memperlancar proses pemuatan dan pengangkutan. Dalam setiap peledakan menghendaki ukuran fragmentasi yang sesuai dengan lebar bukaan fedeer crusher (80 cm) dan nilai Powder Factor (PF) ≤ 0,14 kg/ton. Semakin besar nilai powder factor yang digunakan maka akan semakin banyak bahan peledak yang terpakai dan berakibat meningkatnya cost yang akan dikeluarkan.                Analisa fragmentasi mengunakan tiga variabel yaitu Teoritis Kuz-Ram Hitungan, Teoritis Kuz-Ram Software dan Software Image Analysis. Hal ini dilakukan untuk mengetahui persentase fragmentasi hasil peledakan, hasil dari Image Analysis digunakan untuk menghitung volume boulder.Hasil analisa dengan menghilangkan secondary blasting sehingga didapatkan total cost peledakan yang optimal. Diameter lubang ledak 3’ (76,2 mm) mengunakan geometri burden 2,71 m spacing 3,39 m kedalaman 8,94 m menghasilkan powder factor 0,16 kg/ton, dengan total cost peledakan Rp 225.564,94/lubang. Diameter lubang ledak 3,5’ (88,9 mm) mengunakan geometri burden 3,16 m spacing 3,95 m kedalaman 10,42 m menghasilkan powder factor 0,16 kg/ton, dengan total cost peledakan Rp 327.029,92/lubang. Kata Kunci : Geometri Peledakan, Frgmentasi, Image Analysis, Kuz-Ram, Powder Factor, Cost Peledakan
PERHITUNGAN SUMBERDAYA DAN CADANGAN LIMESTONE DENGAN METODE NEAREST NEIGHBOUR POINT DAN INVERSE DISTANCE SQUARE Agustian Aspiannur; Nurhakim Nurhakim; Romla Noor Hakim; Hafidz Noor Fikri
Geosapta Vol 2, No 2 (2016): Juli 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v2i2.4210

Abstract

Kegiatan eksplorasi endapan limestone di lokasi penelitian berupa pemboran eksplorasi full coring menghasilkan 16 titik bor. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat jumlah dan distribusi CaO dan MgO sebagai gambaran perencanaan suplai bahan baku untuk keperluan produksi pabrik.Pemodelan blok pada endapan ini berukuran 25 x 25 x 10 meter menghasilkan 1351 blok dengan luasan area 49 Ha. Berdasarkan analisa bivariate CaO dan MgO didapatkan korelasi yang lemah dan negatif. Estimasi yang dilakukan untuk penentuan kadar adalah metode Nearest Neighbour Point (NNP) dan Inverse distance square (IDS)Perhitungan sumberdaya menggunakan metode NNP didapat sumberdaya terukur sebesar 34.950.000 Ton dengan kandungan kadar CaO Kurang dari 40% sebesar 3.572.000 ton, CaO 40% - 50% sebesar 5.323.000 ton, CaO lebih dari 50% sebesar 26.055.000 ton. Sumberdaya terukur dengan kandungan kadar MgO 1% - 5% sebesar 32.737.500 ton, Lebih dari 5% sebesar 2.212.500 ton. Berdasarkan perhitungan sumberdaya menggunakan metode IDS didapat sumberdaya terukur sebesar 34.950.000 Ton dengan kandungan kadar CaO kurang dari 40% sebesar 381.250 ton, CaO 40% - 50% sebesar 6.293.750 ton, CaO lebih dari 50% sebesar 28.275.000 ton. Sumberdaya terukur dengan kandungan kadar MgO 1% - 5% sebesar 34.950.000 ton dan Lebih dari 5% tidak ada. Berdasarkan nilai cutoff grade kadar CaO >50% dan MgO <5% hasil perhitungan menggunakan metode NNP yaitu didapat cadangan limestone sebesar 26.055.000 ton dan hasil perhitungan menggunakan metode IDS didapatkan cadangan limestone sebesar 28.275.000 ton. Kata Kunci : Limestone, Nearest Neighbour Point, Inverse Distance Square, Sumberdaya terukur, Cutoff grade.
KAJIAN GEOMETRI BARRIER PILAR DAN WEB PILAR DENGAN METODE AUGER MINING Tommy Trides; Romla Noor Hakim
Geosapta Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v4i2.5169

Abstract

Dalam meningkatkan jumlah perolehan batubara yakni sebagai bagian dari konservasi energi. Beberapa metode penambangan dilakukan untuk meningkatkan cadangan batubara pada dinding akhir penambangan. Teknik penambangan yang efisien dan ekonomis pada dinding akhir penambangan adalah dengan metode auger mining. Metode auger mining akan menghasilkan pilar-pilar batubara dan menyebabkan distribusi tegangan akan dibebankan pada pilar-pilar batubara tersebut. Pilar-pilar ini menjadi penting untuk diperhatikan agar tidak terjadi keruntuhan pada dinding akhir penambangan selama kegiatan ekstraksi batubara berlangsung. Metode yang dapat digunakan untuk analisis kestabilan pilar salah satunya adalah metode tributary area. Untuk menentukan geometri web pilar dan barrier pilar batubara dengan metode tributary area dikembangkan oleh Ziph (2005). Dalam kajian dilakukan rancangan web pilar dalam 1 panel mempertimbangkan potensi tinggi runtuhan dengan parameter  klasifikasi massa batuan yakni menggunakan Rock Mass Rating. Dari hasil kajian yang telah dilakukan, nilai Rock Mass Rating pada lapisan overburden sebesar 42.41 (kondisi batuan sedang). Jumlah web pillar batubara yang optimum dengan lebar web pillar 1 meter dalam 1 panel yakni sebanyak 7 web pilar (faktor keamanan 1.31), sehingga lebar barrier pilar batubara yang optimum adalah 6.30 meter (faktor keamanan 1.20). Kata Kunci : barrier pilar, faktor keamanan, metode Auger Mining, metode tributary area, web pilar
STUDI GEOTEKNIK RANCANGAN LERENG PENAMBANGAN EMAS DI PIT NORTH KUNING PT KASONGAN BUMI KENCANA KALIMANTAN TENGAH Dedy Handoko Simatupang; Agus Triantoro; Romla Noor Hakim
Geosapta Vol 5, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1665.157 KB) | DOI: 10.20527/jg.v5i1.5715

Abstract

ABSTRAKLereng merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi dalam penambangan terbuka. Adanya perubahan geometri lereng dapat menimbulkan resiko terhadap kestabilan lereng. Kegiatan penambangan selalu berkaitan dengan lereng seperti penggalian akan menyebabkan terjadinya perubahan gaya-gaya dan mengakibatkan terganggunya kestabilan lereng dan akhirnya terjadi longsor, maka perlu adanya pendekatan khusus yang dilakukan untuk analisis kestabilan lereng. Metode yang digunakan untuk mendapatkan nilai faktor keamanan (FK) adalah Metode Kesetimbangan Batas dengan pendekatan Bishop dan Janbu untuk sayatan model memanjang (sepanjang garis sayatan) dan model setengah (membagi dua sayatan menjadi hanging wall dan foot wall) dalam kondisi setengah jenuh . Nilai faktor keamanan untuk batas aman minimum yang digunakan adalah 1,3, untuk batas potensi longsor atau kritis adalah 1,0 – 1,29 dan untuk batas tidak aman adalah < 1,0.Pada kasus pit North Kuning terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap nilai faktor keamanan (FK) seperti : jenis model yang digunakan, geometri lereng, muka air tanah dan ketebalan oksdasi. Dari hasil FK yang didapat diperlukan upaya mencegah terjadinya longsor dengan cara desain ulang geometri lereng.Kata-Kata Kunci : Faktor Keamanan, Pit North Kuning, Hanging wall, Foot wall, Kesetimbangan Batas
EVALUASI MANAJEMEN TUMPUKAN BATUBARA PT KALIMANTAN PRIMA PERSADA JOBSITE PORT SUNGAI PUTING Raka Lesmana Sumarno; Agus Triantoro; Romla Noor Hakim; Marselinus Untung Dwiatmoko
Geosapta Vol 3, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v3i1.2924

Abstract

PT Kalimantan Prima Persada jobsite port sungai puting memiliki masalah dengan desain tumpukan batubara pada area Stockpile conveyor K, desain yang telah ada dinilai belum optimal untuk pemuatan batubara kedalam tongkang, sehingga menyebabkan ketidaktercapaian waktu pemuatan tongkang berkapasitas 7.700 Ton yaitu selama 6 jam 30 menit.Dari hasil pengolahan data perbaikan desain Stockpile dibuat dengan 2 opsi yaitu opsi desain A dan opsi desain B.  Desain A dibuat dengan penyesuaian terhadap produktivitas pendekatan statistik alat support, sedangkan desain B dibuat dengan penyesuaian produktivitas pendekatan maksimal alat support yang pernah dicapai. Dimensi tumpukan katagori sedang desain A dan B sama yaitu dengan panjang 25,58 meter dan lebar 15,90 meter, hanya tinggi yang berbeda yaitu 6 meter untuk desain A dan 6,5 meter untuk desain B. sedangkan untuk katagori kecil desain A dan B juga memiliki dimensi yang sama yaitu dengan panjang 9,20 meter dan lebar 4,74 meter, namun berbeda tinggi tumpukan yaitu 5 meter untuk desain A dan 6 meter untuk desain B. untuk kapasitas tumpukan katagori sedang desain A yaitu 1.265,19 Ton, sedangkan untuk desain B 1.364,39 Ton. Untuk kapasitas tumpukan katagori sedang desain A yaitu 116,71 Ton sedangkan desain B 138,16 Ton. Dengan demikian perlu adanya pemilihan desain perbaikan yang tepat dan mudah diaplikasikan untuk digunakan pada area Stockpile conveyor K. Kata-kata kunci: Stockpile, Desain Stockpile, Produktivitas,Tongkang 
ANALISIS MODEL ESTIMASI NET PRESENT VALUE PADA PENJADWALAN PENAMBANGAN TERBUKA BATUBARA PIT 11 PT ARUTMIN INDONESIA SITE KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT Fitria Handayani Amar; Nurhakim Nurhakim; Romla Noor Hakim
Geosapta Vol 6, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.377 KB) | DOI: 10.20527/jg.v6i1.7877

Abstract

PT Arutmin Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri pertambangan. PT Arutmin Indonesia memiliki kontrak  PKP2B dengan umur kontrak yang berakhir pada  2 November 2020. Penelitian dilakukan disalah satu area PKP2B PT Arutmin yaitu pit 11 di site Kintap. Pada pit 11 akan dilakukan eksploitasi dengan melakukan penjadwalan penambangan yang dipertimbangkan berdasarkan analisis kriteria ekonomi. Analisis kriteria ekonomi pada pit 11 digunakan analisis kriteria net present value (NPV).Pada penelitian proyek penambangan pit 11 terdiri atas dua general description yaitu penjadwalan penambangan dan analisis net present value. Penjadwalan penambangan dikerjakan dengan bantuan aplikasi perangkat lunak Xpac 7.14, dimana penjadwalan disimulasikan menjadi 2 simulasi berdasarkan penempatan fleet untuk menentukan penjadwalan penambangan berdasarkan target produksi.  2 simulasi penjadwalan akan diestimasikan berdasarkan forecast rain delay menjadi 3 skenario yaitu skenario 1 pada saat minimum rain delay, skenario 2 pada saat average rain delay, dan skenario 3 maximum rain delay. Dari masing-masing simulasi penjadwalan penambangan akan didapat target produksi batubara, volme overburden dan penentuajn jarak pengangkutan yang akan dianalisis tigkat keekonomisannya berdasarkan kriteria net present value dengan pertimbangan biaya (cost) penambangan dan pendapatan (revenue) dengan komoditas harga batubara (coal price) dan discount rate yang berlaku di PT Arutmin Indonesia. Dengan menggunakan SImulasi 1, penambangan akan berlangsung selama 10 bulan (skenario 1 dan 2 ), dan 11 bulan (skenario  3). Adapun bila menggunakan Simulasi 2, penambangan akan berlangsung selama 12 bulan (skenario 1), 14 bulan (skenario 2) dan 15 bulan (skenario 3Hasil Nilai NPV dari masing-masing simulasi 1 dan 2 didapat untuk skenario 1 nilai NPV yaitu $  29,608,151.48  skenario 2 besar NPV yaitu $29,589,419.87 , dan skenario 3 besar NPV yaitu $ 29,552,139.84. Sedangkan hasil dari simulasi 2 untuk skenario 1 didapat besar NPV yaitu $ 29,552,139.30 , skenario 2 besar NPV yaitu $  29,271,760.24 dan skenario 3 besar NPV yaitu $ 29,150,450.08. Berdasarkan hasil perbandingan, nilai NPV terbesar akan didapatkan bila penjadwalan penambangan dilaksanakan dengan Simulasi 1 yaitu penjadwalan produksi dilakukan dengan menempatkan 2 fleet di pit 11A kemudian dilanjutkan 2 fleet di Pit 11BKata-kata kunci: Fleet, Forecast Rain Delay, Cost, Revenue, Coal Price, Discount Rate, Net Present Value
PENGARUH BENTUK DAN UKURAN TERHADAP KUAT TEKAN UNIAKSIAL BATUAN UTUH Romla Noor Hakim; Tommy Trides; Eko Santoso; Hajar Bintara; Sari Melati
Geosapta Vol 2, No 1 (2016): Januari 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v2i1.4201

Abstract

Penambangan batubara di Kalimantan akan menggunakan sistem tambang bawah tanah setelah sistem tambang terbuka tidak memungkinkan lagi diterapkan untuk mengeksploitasi batubara cadangan batubara yang lebih dalam. Salah satu metode tambang bawah tanah untuk batubara adalah metode room and pillar. Rancangan pilar sangat dipengaruhi oleh beban batuan penutup dan kekuatan batubara itu sendiri. Pengukuran kekuatan contoh berukuran kecil di laboratorium kerap dilakukan untuk memprediksi kekuatan batuan skala lapangan dengan beberapa penyesuaian. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahap dengan sampel uji yang terdiri dari overburden (batulanau dan batupasir), batubara, serta material homogen sebagai pembanding berupa beton. Penelitian tahap pertama bertujuan untuk melakukan uji kuat tekan uniaksial menggunakan tiga rasio tinggi (H) dan lebar (W) contoh batulempung yaitu , , 1 dengan beberapa variasi luas permukaan sampel; menemukan persamaan yang menunjukkan hubungan antara rasio tinggi dan lebar serta luas permukaan sampel yang ditekan terhadap kuat tekan uniaksialnya.Pada penelitian tahap awal ini dilaksanakan uji sifat fisik dan uji kuat tekan uniaksial di laboratorium pada contoh batulempung yang dipotong dari spesimen lapangan berukuran bongkah. Pemotongan contoh dilakukan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan variasi bentuk dan ukuran yang direncanakan dalam rancangan pengujian. Data hasil uji kuat tekan uniaksial pada berbagai rasio tinggi dan lebar contoh (H/W) serta variasi luas permukaan diolah hingga diperoleh persamaan yang menjelaskan bagaimana pengaruh kedua parameter tersebut.Hasil penelitian sampai saat ini menunjukkan bahwa pada rentang nilai 1/3 -  1,  kuat tekan uniaksial batulempung (dalam satuan MPa) berbanding lurus dengan rasio H/W dan berbanding terbalik dengan luas permukaan contoh (dalam satuan cm2) yang ditekan. Persamaan yang diperoleh :Kuat tekan uniaksial = 9.55(Rasio H/W) + 3.55                                     ³ H/W £1Kuat tekan uniaksial = -2.91 ln (luas permukaan) + 20.52                     H/W =Kuat tekan uniaksial = -4.41 ln (luas permukaan) + 25.72                     H/W = 1Selanjutnya perlu dilakukan penelitian pada sampel batulanau, batupasir dan batubara dengan rasio H/W>1. Kata-kata kunci: Batuan utuh, kuat tekan uniaksial, pengaruh bentuk
KAJIAN TEKNIS COAL WASHING PLANT DI PT BAHARI CAKRAWALA SEBUKU, KABUPATEN KOTABARU, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Ferry Ariadi Wardhany; Agus Triantoro; Romla Noor Hakim
Geosapta Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v4i2.5165

Abstract

Coal Washing plant bertujuan untuk memisahkan dari material pengotornya dalam upaya meningkatkan kualitas batubara. Dalam proses pabrik pencucian batubara terjadi perubahan nilai parameter kualitas batubara di washingplant sehingga perlu diketahui parameter kualitas batubara apa saja yang mengalami perubahan dan bagaimana pengaruh antara satu parameter dengan parameter lainnya.Dense Medium Separation (DMS) merupakan metode pemisah mineral dan batubara berdasarkan spesifik gravity yang dikenal juga dengan proses sink and float (tenggelam dan terapung). Spesifik gravity media yang digunakan untuk pemisahan DMS merupakan spesifik gravity medium yaitu terletak diantara spesifik gravity mineral tenggelam dan terapung. Media ini bercampur dengan air dan membentuk media ini digunakan magnetit. DMS digunakan untuk pemisahan batubara dengan syarat tidak boleh ada material halus karena jika material ini bersatu dengan air akan membentuk suspensi yang tinggi dan lebih kental. Proses ini menghasilkan dua produk yaitu Sink Produk yaitu batubara yang berat (tidak diinginkan) dan Float Produk yaitu batubara yang ringan (yang diinginkan).Adapun perbedaan yang terjadi pada parameter kualitas batubara dalam pencucian yaitu total moisture, ash content, total sulphur dan calorific value. setelah dilakukan analisa antara batubara plantfeed dengan batubara washing menunjukkan bahwa  yang mempengaruhi proses pencucian batubara ialah bertambahnya nilai  rata-rata total  moisture sebesar 3,87%, berkurangnya nilai persentase rata-rata ash content sebesar 12,06%,  naiknya nilai  rata-rata calorific value ar sebesar 1062 cal/gr dan calorific value adb sebesar 1276 cal/gr serta penggunaan spesific gravity yang tepat digunakan agar bertujuan untuk meningkatkan nilai kualitas batubara tersebut. Kata-kata Kunci : Plantfeed,  Coal Wasingplant,  Parameter  Kualitas Batubara
EVALUASI PEMBORAN PENYEDIAAN LUBANG LEDAK DI PIT WARUTE PT BUKIT INTAN INDOPERKASA Mira Hayati Putri; Uyu Saismana; Romla Noor Hakim; Mardyanza Radeng; Hafidz Noor Fikri
Geosapta Vol 3, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v3i1.2929

Abstract

Kegiatan pembongkaran overburden menggunakan metode peledakan. Sebelum operasi peledakan dilakukan kegiatan pemboran untuk penyediaan lubang ledak dengan geometri dan pola pemboran tertentu. Dalam kegiatan pemboran mesin bor yang digunakan adalah Revathi C650DM. Volume pembongkaran overburden aktual berdasarkan geometri pemboran target Bulan Oktober 2015 sebesar 414.781 BCM tidak tercapai.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktifitas pemboran penyediaan lubang ledak pada Mesin Bor Revathi C650DM, seperti: cycle time, waktu hambatan, efisiensi kerja mesin bor (availability) dan faktor teknis lainnya sehingga dapat diketahui produktifitas pemboran baik secara perhitungan teoritis maupun nyata di lapangan apakah sudah mencapai target pembongkaran yang telah direncanakan perusahaan.Geometri pemboran yang digunakan perusahaan adalah burden 6,5 m, spasi 7,5 m, kedalaman maksimal 9 m dengan arah pemboran vertikal dan pola pemboran staggered pattern. Efisiensi kerja aktual mesin bor selama pengambilan data sebesar 25,80 % dengan jam kerja efektif 6,70 jam/hari. Cycle time rata-rat aktual sebesar 8,85 menit, kecepatan pemboran sebesar 0,78 m/menit dengan kedalaman lubang ledak aktual 6,79 meter sehingga didapat produktifitas mesin bor sebesar 45,38 m/jam dan +7 lubang perharinya. Berdasarkan geometri pemboran aktual, rata-rata kedalaman lubang ledak yang dihasilkan setiap harinya sebesar 125,56 m dengan jumlah lubang ledak yang dihasilkan 75 lubang/hari. Berdasarkan target, kedalaman rata-rata lubang ledak setiap harinya sebesar 423 m dengan jumlah lubang ledak sebanyak 59 lubang/hari dalam 30 kali peledakan. Simulasi yang dilakukan mendapatkan hasil untuk mencapai target pembongkaran overburden di Pit Warute pada Bulan Oktober 2015 diperlukan 1 unit mesin bor dengan waktu kerja efektif 7 jam perhari dan efisiensi kerja sebesar 29 %. Kata Kunci : Efisiensi Kerja, Mesin Bor, Produktifitas, Waktu Kerja Efektif