Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH KEDUDUKAN STRUKTUR TERHADAP POTENSI LONGSORAN BAJI PADA LERENG TAMBANG TERBUKA MENGGUNAKAN PROYEKSI STEREOGRAFIS Sari Melati
Geosapta Vol 3, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v3i2.3910

Abstract

Kestabilan lereng tambang terbuka merupakan salah satu faktor penting yang mampu menjamin kelangsungan produksi dan keselamatan pekerja dan peralatan tambang. Salah satu upaya untuk memperoleh lereng yang stabil adalah dengan menghindari desain lereng yang memicu potensi longsoran. Jenis dan geometri longsoran yang mungkin terjadi pada lereng sangat ditentukan oleh kedudukan lereng dan struktur geologi. Analisis menggunakan proyeksi stereografi telah digunakan secara luas untuk penilaian awal kestabilan lereng sebelum dilanjutkan dengan perhitungan faktor keamanan. Data struktur geologi umumnya diperoleh dari analisis statistik hasil pengukuran struktur secara langsung di muka lereng yang sudah digali atau dari pengukuran struktur inti bor. Selanjutnya data ini dikombinasikan dengan kedudukan lereng tambang desain atau aktual yang sudah diterapkan untuk menganalisis apakah lereng tersebut aman secara kinematik. Hasil analisis digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis lanjutan dengan mempertimbangkan gaya-gaya yang bekerja sehingga dapat diambil keputusan untuk mendesain ulang atau memberikan perkuatan terhadap lereng. Kata-kata kunci: analisis longsoran, lereng tambang terbuka, longsoran baji, proyeksi stereografis
STUDI KARAKTERISTIK RELASI PARAMETER SIFAT FISIK DAN KUAT TEKAN UNIAKSIAL PADA CONTOH BATULEMPUNG, ANDESIT, DAN BETON Sari Melati
Geosapta Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.79 KB) | DOI: 10.20527/jg.v5i2.6808

Abstract

Kuat tekan uniaksial atau uniaxial compressive strength (UCS) dan sifat fisik menjadi parameter penentu yang sangat penting dalam berbagai keperluan rekayasa mekanika batuan. Kuat tekan uniaksial berbagai jenis batuan sangat bervariasi. Kuat tekan uniaksial batuan utuh dipengaruhi oleh sifat fisiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antarparameter sifat fisik dan antara parameter sifat fisik dengan kuat tekan uniaksial contoh batulempung, beton, dan andesit serta mengukur sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.Pengujian sifat fisik dan kuat tekan uniaksial dilakukan terhadap masing-masing 5 contoh batubara, batulempung, gipsum, andesit, dan beton sebagai perwakilan material homogen. Selanjutnya dianalisis korelasi antarparameter sifat fisik yang terdiri atas bobot isi asli, bobot isi kering, bobot isi jenuh, kadar air, derajat kejenuhan, porositas, dan angka pori dan kuat tekan uniaksialnya.Analisis data hasil pengujian menunjukkan bahwa bobot isi asli, kering, dan jenuh berkorelasi negatif dengan porositas. Semakin tinggi porositas, nilai bobot isi semakin kecil. Kadar air berkorelasi linier positif dengan perbedaan bobot isi asli dan bobot isi kering, berkorelasi linier positif pula dengan perbedaan bobot isi jenuh dan bobot isi kering. Parameter sifat fisik yang paling mempengaruhi kuat tekan uniaksial adalah kadar air, terutama pada batulempung (R2 0.78) dan beton (R2 0.63). Tetapi pada andesit, parameter sifat fisik yang paling mempengaruhi adalah porositas (R2 0.91).
EVALUASI KEGIATAN COAL HAULING UNTUK MENUNJANG KETERCAPAIAN TARGET PRODUKSI PT TAMTAMA PERKASA Adip Mustofa; Triono Ilham Mardana; Sari Melati
Geosapta Vol 6, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v6i2.8747

Abstract

Kegiatan coal hauling merupakan kegiatan yang penting dalam menjaga suplai batubara, coal hauling adalah kegiatan memindahkan atau mengangkut produk batubara dari suatu tempat ketempat yang lain. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi kegiatan coal hauling yang berlangsung pada PT Tamtama Perkasa selama bulan september 2019. Adapun kegiatan coal hauling yang dilakukan yaitu pengangkutan produk batubara dari lokasi penumpukan awal (ROM ISP km 39) menuju penumpukan dekat pelabuhan (ROM IC Port). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kegiatan coal hauling yang berlangsung terhadap target produksi yang telah ditetapkan apakah telah tercapai atau tidak. Evaluasi dilakukan dengan melihat faktor ketersediaan alat angkut yang beroperasi perhari dan waktu jam kerja perhari.Metode dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data rekapitulasi kegiatan coal hauling perhari yang didapatkan secara aktual dilapangan. Data tersebut diolah untuk mengetahui rata-rata produksi coal hauling dan rata-rata jumlah alat angkut perhari yang beroperasi serta waktu jam kerja perhari. Yang mana data hasil pengolahan tersebut digunakan untuk mengevaluasi ketercapaian target produksi, dan apabila target produksi tidak tercapai data tersebut dapat digunakan sebagai rekomendasi terhadap kegiatan coal hauling untuk pencapaian target produksi.Target produksi coal hauling tidak tercapai dengan selisih 0,27 % dengan target jumlah penggunaan alat angkut perhari tidak tercapai dengan selisih 16 % dan target waktu kerja perhari tidak tercapai dengan selisih 15,6 % Kata kunci : coal hauling, produksi, produktivitas alat angkut
PENGARUH BENTUK DAN UKURAN TERHADAP KUAT TEKAN UNIAKSIAL BATUAN UTUH Romla Noor Hakim; Tommy Trides; Eko Santoso; Hajar Bintara; Sari Melati
Geosapta Vol 2, No 1 (2016): Januari 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v2i1.4201

Abstract

Penambangan batubara di Kalimantan akan menggunakan sistem tambang bawah tanah setelah sistem tambang terbuka tidak memungkinkan lagi diterapkan untuk mengeksploitasi batubara cadangan batubara yang lebih dalam. Salah satu metode tambang bawah tanah untuk batubara adalah metode room and pillar. Rancangan pilar sangat dipengaruhi oleh beban batuan penutup dan kekuatan batubara itu sendiri. Pengukuran kekuatan contoh berukuran kecil di laboratorium kerap dilakukan untuk memprediksi kekuatan batuan skala lapangan dengan beberapa penyesuaian. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahap dengan sampel uji yang terdiri dari overburden (batulanau dan batupasir), batubara, serta material homogen sebagai pembanding berupa beton. Penelitian tahap pertama bertujuan untuk melakukan uji kuat tekan uniaksial menggunakan tiga rasio tinggi (H) dan lebar (W) contoh batulempung yaitu , , 1 dengan beberapa variasi luas permukaan sampel; menemukan persamaan yang menunjukkan hubungan antara rasio tinggi dan lebar serta luas permukaan sampel yang ditekan terhadap kuat tekan uniaksialnya.Pada penelitian tahap awal ini dilaksanakan uji sifat fisik dan uji kuat tekan uniaksial di laboratorium pada contoh batulempung yang dipotong dari spesimen lapangan berukuran bongkah. Pemotongan contoh dilakukan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan variasi bentuk dan ukuran yang direncanakan dalam rancangan pengujian. Data hasil uji kuat tekan uniaksial pada berbagai rasio tinggi dan lebar contoh (H/W) serta variasi luas permukaan diolah hingga diperoleh persamaan yang menjelaskan bagaimana pengaruh kedua parameter tersebut.Hasil penelitian sampai saat ini menunjukkan bahwa pada rentang nilai 1/3 -  1,  kuat tekan uniaksial batulempung (dalam satuan MPa) berbanding lurus dengan rasio H/W dan berbanding terbalik dengan luas permukaan contoh (dalam satuan cm2) yang ditekan. Persamaan yang diperoleh :Kuat tekan uniaksial = 9.55(Rasio H/W) + 3.55                                     ³ H/W £1Kuat tekan uniaksial = -2.91 ln (luas permukaan) + 20.52                     H/W =Kuat tekan uniaksial = -4.41 ln (luas permukaan) + 25.72                     H/W = 1Selanjutnya perlu dilakukan penelitian pada sampel batulanau, batupasir dan batubara dengan rasio H/W>1. Kata-kata kunci: Batuan utuh, kuat tekan uniaksial, pengaruh bentuk
Alternatif Penentuan Nilai Unconfined Compression Strength Pada Batulempung Berdasarkan Hasil Estimasi Dari Nilai Pengujian Point Load Strength Index dan Schmidt Hammer Norfikriatul Hasanah; Romla Noor Hakim; Eko Santoso; Sari Melati
Geosapta Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.334 KB) | DOI: 10.20527/jg.v5i2.5950

Abstract

Kekuatan batuan utuh umumnya dinyatakan dengan UCS (Uniaxial Compressive Strength), yang didapatkan dari uji kuat tekan uniaksial. Uji ini memerlukan setidaknya lima conto dan harus dipreparasi sedemikian rupa agar memenuhi syarat yang telah ditetapkan dalam standar pengujian. Pada kondisi contoh batuan yang akan diuji tidak memenuhi syarat standar uji UCS, misalnya panjang inti bor yang utuh tanpa diskontinuitas kurang dari 2,5 kali diameternya, maka PLI (Point Load Index) atau rebound number (RL) Schmidt Hammer dapat menjadi alternatif untuk menyatakan kekuatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan persamaan yang mengekpresikan korelasi antara rebound value Schmidt Hammer dan PLI dengan nilai UCS pada batulempung.Uji UCS, PLI, dan Schmitd Hammer dilakukan pada masing-masing 10 contoh batulempung. Data hasil pengujian selanjutnya dianalisis korelasinya untuk mendapatkan persamaan yang menyatakan hubungan ketiganya. Persamaan yang diperoleh oleh peneliti terdahulu juga diujicobakan sebagai pembanding.Dari penelitian ini diperoleh korelasi persamaan empiris batulempung antara UCS dan Schmidt Hammer yaitu UCS = 0,9035.SH – 17,0160 ; UCS (MPa) & SH (RL). Sedangkan korelasi persamaan empiris batulempung antara UCS dan PLI yaitu UCS = 1,4868.PLI + 0,7573. Persamaan tersebut bisa digunakan untuk memprediksi nilai UCS batulempung di formasi yang sama dengan perbedaan relatif 9,28% dan 5,06%.Kata kunci: Point Load Index, Schmidt Hammer, Uniaxial Compressive Strength.
ANALISIS KESTABILAN LERENG LOW WALL PIT 3 BLOK 14 DI PT ARUTMIN INDONESIA TAMBANG ASAM ASAM Rismailina Erliani; Nurhakim Nurhakim; Romla Noor Hakim; Ali Akbar Velayati; Sari Melati
Geosapta Vol 3, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v3i1.2925

Abstract

Kestabilan lereng merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhitungkan dalam kegiatan tambang terbuka. Tentunya stabil dan tidak stabilnya lereng dipengaruhi beberapa faktor. Pada kasus di lapangan terdapat tiga faktor utama yang mengganggu kestabilan lereng low wall di pit 3 blok 14, diantaranya batuan atau lapisan yang kurang kuat yaitu carbonaceous mudstone, naiknya muka air tanah dan geometri lereng. Dari tiga faktor di atas, maka dilakukan perhitungan nilai keamanan lereng dengan metode kesetimbangan batas menggunakan software Slope W berdasarkan slip surface. Nilai faktor keamanan minimum yang dipakai sebagai batas kritis adalah 1,25. Analisis ini menggunakan tiga slip surface yaitu grid and radius, entry and exit dan fully specified yang penganalisaannya masing-masing berbeda untuk mendapatkan nilai faktor keamanan dengan metode Bishop dan Morgenstren-Price.Dari hasil analisis, diperoleh nilai faktor keamanan desain lereng low wall di pit 3 blok 14 tidak mencapai 1,25 (berpotensi longsor) baik dengan metode Bishop dan Morgenstren-Price. Untuk slip surface grid and radius nilai FK sebesar 1,156 dan 1,179, slip surface entry and exit nilai FK sebesar 1,163 dan 1,187 dan slip surface fully specified nilai FK sebesar 1,138 dan 1,136. Dengan hasil ini, maka diperlukan upaya pencegahan agar tidak terjadinya longsor, salah satunya merancang ulang geometri lereng. Kata-kata kunci: Analisis Kestabilan Lereng, Low Wall, Slope W, Faktor Keamanan, Kesetimbangan Batas
PERENCANAAN DISPOSAL PADA TAMBANG TERBUKA BATUBARA Christian Londong; Nurhakim Nurhakim; Marselinus Untung Dwiatmoko; Sari Melati
Geosapta Vol 2, No 1 (2016): Januari 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v2i1.4207

Abstract

Pada tahun 2012 PT Servo Mining Contractor berencana akan membuka pit baru di wilayah Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP) Koperasi Unit Desa (KUD) Penerus Baru 1, yaitu Pit D.  Oleh sebab itu, perlu direncanakan pembuatan disposal untuk overburden (OB) dari pit tersebut.  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konstruksi disposal, menentukan pengendali erosi di sekitar lereng disposal, membuat rancangan ramp pada disposal, menentukan kapasitas dan menentukan kebutuhan alat gusur bulldozer, sehingga dapat diketahui umur disposal yang direncanakan.Perancangan disposal menggunakan perangkat lunak Minescape 4.118 dengan target pemindahan overburden direncanakan sebesar 60,000 BCM/bulan.  Kontruksi disposal menggunakan overall slope 28o dengan tinggi jenjang  8 m dan lebar jenjang 5 m dengan sistem pot akan diterapkan untuk kegiatan reklamasi untuk mencegah kekurangan tanah pucuk (top soil). Pengendalian erosi yang direncanakan backslope sebesar 2% dan dan pembuatan saluran sepanjang  270 m dengan dimensi lebar permukaan 2 m, kedalaman saluran 0.9 m, lebar dasar permukaan 1 m dengan sudut 61o. Ramp disposal dirancang dengan panjang 266.15 m dengan beda tinggi 23.02 m. Ramp berada di sisi utara lereng disposal. Kebutuhan alat bulldozer adalah 1 unit dengan lama pengerjaan selama 5 bulan. Kapasitas overburden yang mampu ditampung di disposal ini sebanyak 260,990 CCM sehingga masih terdapat sisa overburden Pit D sebesar 25,752.57 CCM yang akan ditimbun ke dalam Pit D dengan metode backfilling. Kata-kata kunci : Perencanaan Tambang, Disposal, Overburden
Optimalisasi fuel ratio alat gali muat dan alat angkut PT Borneo Alam Semesta jobsite PT BMB Audy Dhata Ramadhani; Adip Mustofa; Sari Melati
Jurnal Himasapta Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Himasapta Volume 7 Nomor 02 Agustus 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jhs.v7i2.6438

Abstract

Dalam kegiatan penambangan harus menggunakan metode dan peralatan mekanis yang sesuai dalam kegiatan tersebut. Salah satu penentu keberhasilan metode penambangan adalah seberapa besar produktivitas peralatan mekanis dapat dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin agar diperoleh hasil yang maksimal. Penggunaan fuel sangat mempengaruhi biaya produksi dari aktifitas penambangan, semakin banyak fuel yang digunakan maka semakin besar pula biaya produksinya. Untuk meminimalisir penggunaan bahan bakar maka harus mengetahui hal-hal yang mempengaruhinya agar penggunaan fuel dapat diminimalisir oleh perusahaan. Metode yang digunakan adalah dengan mensimulasikan hasil produktivitas dengan fuel burn jika delay time dihilangkan dari pengolahan data yang didapatkan dilapangan. Setelah melakukan simulasi hasil pencapaian fuel burn untuk alat gali muat Komatsu PC300 yaitu 36,86 Liter/Jam dengan produktivitas rata-rata sebesar 145,00 BCM/jam. Fuel burn rata-rata untuk alat angkut Nissan CWB45 yaitu 10,27 Liter/Jam dengan produktivitas rata-rata sebesar 21,84 BCM/jam. Fuel ratio aktual untuk alat gali muat Komatsu PC300 yaitu 0,25 Liter/BCM.  Sedangkan untuk alat angkut Nissan CWB45 yaitu 0,47 liter/BCM. Fuel ratio alat gali muat turun menjadi 0,22-0,28 liter/BCM dan fuel ratio alat angkut turun menjadi 0,41-0,48 liter/BCM, jika di simulasikan komponen delay tidak ada atau efisiensi kerja 100%.
Optimalisasi fuel ratio alat gali muat dan alat angkut PT Borneo Alam Semesta Audy Dhata Ramadhani; Adip Mustofa; Sari Melati
Jurnal Himasapta Vol 7, No 3 (2022): Jurnal Himasapta Volume 7 Nomor 03 Desember 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jhs.v7i3.7504

Abstract

Dalam kegiatan penambangan harus menggunakan metode dan peralatan mekanis yang sesuai dalam kegiatan tersebut. Salah satu penentu keberhasilan metode penambangan adalah seberapa besar produktivitas peralatan mekanis dapat dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin agar diperoleh hasil yang maksimal. Penggunaan fuel sangat mempengaruhi biaya produksi dari aktifitas penambangan, semakin banyak fuel yang digunakan maka semakin besar pula biaya produksinya. Untuk meminimalisir penggunaan bahan bakar maka harus mengetahui hal-hal yang mempengaruhinya agar penggunaan fuel dapat diminimalisir oleh perusahaan. Metode yang digunakan adalah dengan mensimulasikan hasil produktivitas dengan fuel burn jika delay time dihilangkan dari pengolahan data yang didapatkan dilapangan. Setelah melakukan simulasi hasil pencapaian fuel burn untuk alat gali muat Komatsu PC300 yaitu 36,86 Liter/Jam dengan produktivitas rata-rata sebesar 145,00 bcm/jam. Fuel burn rata-rata untuk alat angkut Nissan CWB45 yaitu 10,27 Liter/Jam dengan produktivitas rata-rata sebesar 21,84 bcm/jam. Fuel ratio aktual untuk alat gali muat Komatsu PC300 yaitu 0,25 Liter/bcm.  Sedangkan untuk alat angkut Nissan CWB45 yaitu 0,47 liter/bcm. Fuel ratio alat gali muat turun menjadi 0,22-0,28 liter/bcm dan fuel ratio alat angkut turun menjadi 0,41-0,48 liter/bcm, jika di simulasikan komponen delay tidak ada atau efisiensi kerja 100%.
A REVIEW ON QUANTIFICATION OF ROCK MASS DAMAGE AS CRITICAL CONSIDERATION IN STABILITY ANALYSIS Sari Melati; Ridho K. Wattimena; David P. Sahara; Ganda M. Simangunsong; Wahyu Hidayat
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2022: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah penggalian struktur berukuran besar semakin meningkat, untuk proyek penambangan, bendungan, jalan, dan proyek lainnya. Kerusakan massa batuan sekitar akibat penggalian harus dikuantifikasi dan dipertimbangkan dalam analisis kestabilan struktur. Penelaahan dilakukan terhadap sejumlah referensi primer yang membahas mengenai atau berkaitan dengan kuantifikasi kerusakan massa batuan. Hasil telaahan berupa rangkuman definisi dan faktor penyebab, parameter, serta metode kuantifikasi kerusakan massa batuan. Kerusakan mengacu pada penurunan kualitas akibat pertambahan kekar atau berkurangnya kekuatan massa batuan. Kerusakan ini terjadi dalam daerah pengaruh tertentu dan mengubah sifat mekanik massa batuan. Tingkat kerusakan dinyatakan sebagai perbandingan penurunan paramater kualitas massa batuan setelah penggalian dengan kondisi awal. Kuantifikasi telah dilakukan terhadap lereng dan terowongan tambang maupun proyek lain menggunakan berbagai metode: solusi matematis, monitoring, pengujian di laboratorium, studi numerik, dan atau metode gabungan. Akurasi kuantifikasi tingkat kerusakan massa batuan di sekitar penggalian sangat bergantung pada ketepatan dalam menentukan perubahan propertis kualitas massa batuan aktual. Oleh karena itu diperlukan metode pemantauan yang mampu mencakup area massa batuan terganggu sehingga kondisi kerusakan dapat teridentifikasi dengan tepat.