Pengguna program keluarga berencana (KB) di Provinsi DKI Jakarta belum merata, terdapat ketimpangan di setiap kota. Ketimpangan ini disebabkan oleh fasilitas kesehatan yang tidak merata. Oleh karena itu, pembangunan fasilitas kesehatan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan akses dan jumlah pengguna program KB. Penelitian ini bertujuan menentukan kota prioritas untuk pembangunan fasilitas kesehatan penunjang program KB dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode autokorelasi spasial Indeks Moran Global dan Lokal berbasis Sistem Informasi Geografis. Hasil menunjukkan nilai Indeks Moran I = 0,042, yang menunjukkan autokorelasi spasial positif, namun korelasinya lemah karena mendekati nol. Uji signifikansi Indeks Moran menunjukkan bahwa pola sebaran pengguna KB di kota-kota bersifat acak dan tidak saling mempengaruhi. Berdasarkan analisis Local Indicator Spatial Autocorrelation pada tiga indikator pengguna KB, Klinik KB, dan PPKBD Jakarta Utara memiliki nilai indikator sangat rendah, mirip dengan Jakarta Selatan yang cukup rendah. Sementara kota lainnya tidak signifikan. Hasil overlay dari ketiga analisis ini menghasilkan rekomendasi wilayah prioritas untuk peningkatan fasilitas penunjang KB. Pemerintah perlu memperhatikan kota-kota tersebut untuk meningkatkan angka pengguna KB secara menyeluruh.