Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Analisis Sumber Daya dan Struktur Birokrasi Program Vaksinasi Covid-19 pada Bidan di Kabupaten Banyumas Tahun 2021 Ika Pantiawati
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.624 KB)

Abstract

Pandemi COVID-19 melumpuhkan sistem kesehatan tak terkecuali pada puskesmas, sehingga diperlukan langkah untuk pencegahan dimana salah satunya melalui vaksinasi. Vaksinasi COVID[1]19 adalah program yang dilaksanakan bertahap dengan tenaga kesehatan menjadi sasaran prioritas. Kabupaten Banyumas merupakan sebuah wilayah di Propinsi Jawa Tengah yang terdampak COVID-19 dengan terdapat empat puskesmas yang menutup pelayanannya akibat banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar. Kuota vaksin di Kabupaten Banyumas seringkali kekurangan dikarenakan jatah dari pusat tidak sesuai dengan kebutuhan sehingga memengaruhi implementasi program vaksinasi. Terdapat variabel yang berperan dalam keberhasilan program, yaitu sumberdaya dan struktur birokrasi. Tujuan dari peneltiian berikut adalah menganalisis struktur birokrasi program vaksinasi COVID-19 pada bidan di puskesmas wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. Penelitian berikut adalah penelitian kualitatif dengan informan utama dari empat puskesmas paling terdampak COVID-19 dan tiga puskesmas dengan jumlah bidan terbanyak, serta dengan informan triangulasi adalah bidan pemegang program vaksinasi, kepala puskesmas dan pemegang program vaksinasi COVID-19 di Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. Hasil yang didapatkan yaitu Pada faktor sumber daya, informan utama merasa sumber daya manusia yang terlibat cukup, berkompeten, serta melibatkan kerjasama lintas sektor, dan selalu mematuhi SOP. Pada variabel struktur birokrasi informan utama menyatakan SOP tersedia lengkap serta telah dilaksanakan secara sesuai. Hendaknya dapat membuat protokol/ketentuan mengenai giat monitorng dan evaluasi program vaksinasi COVID-19, untuk dapat dilakukan secara mandiri oleh puskesmas dan sentra layanan vaksinasi COVID-19 lainnya, sehingga monitoring dan evaluasi dapat berlangsung dua arah dan dapat meminimalisir adanya bias dalam penilaian.
PENDAMPINGAN HYGIENE SANITASI UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN PADA PENGRAJIN JAMU DI KAMPUNG JAMU KECAMATAN WONOLOPO Nor Amalia Muthoharoh; Ratih Pramitasari; Ika Pantiawati; Lidya Citra Nirmala
Lontara Abdimas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/lomas.v4i1.358

Abstract

Jamu merupakan obat tradisional yang berasal dari alam yang bermanfaat untuk pemeliharaan Kesehatan tanpa tambahan bahan kimia. Maka jamu ini perlu adanya jaminan keamanan terutama hygiene dan sanitasinya. Perlunya pengawasan dan sosialisasi hygene dan sanitasi bertujuan agar masyarakat pengrajin jamu sadar akan standar kesehatan. Pengolahan jamu didaerah ini belum sesuai standar Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). Hygiene disini diharapkan nantinya setelah memperoleh sosialisasi penyuluhan tentang pengertian dan prakteknya, maka diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagaimana pengertian hygiene sanitasi, pentingnya hygiene sanitasi, peran hygiene sanitasi dalam pengelolaan jamu tradisional sampai para pengrajin mampu mempraktikkannya, yaitu bagaimana saat mereka mengelolah jamu harus cuci tangan menggunakan sabun secara baik dan benar, memakai masker, menggunakan baju yang sesuai standart, selain itu juga mengajak agar para pengrajin dapat mempraktekkan mencuci alat – alat produksi sesuai dengan standar yang baik dan sehat. Pelatihan dan pendampingan berupa penyuluhan dan sosialisasi pada kelompok pengrajin jamu kelurahan Wonolopo yang akan dilakukan yaitu tentang sanitasi bahan obat – obat tradisional. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini diharapkan masyarakat di kelurahan wonolopo sadar akan keamanan dan kesehatan dalam kualitas jamunya, melalui pendampingan hygiene sanitasi dan pendampingan perijinan ke dinas kesehatan semarang maupun.
OPTIMALISASI TELEMEDICINE OLEH TENAGA KESEHATAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER Widya Ratna Wulan; Evina Widianawati; Ika Pantiawati
Indonesian Journal of Health Information Management Services Vol. 3 No. 2 (2023): Indonesian Journal of Health Information Management Services (IJHIMS)
Publisher : APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/ijhims.v3i2.71

Abstract

The lack of health communication technology literacy in the elderly group affects the high mortality rate due to non-communicable diseases. Health communication and information technology media can be a medium for health workers and elderly participants such as telemedicine but there are still limitations in device use. This activity aimed to educate and socialize the concept of telemedicine applications to health workers and participants able to be independent in facilitating the community regarding health issues, especially the risk of Hypertension and Diabetes Mellitus. The implementation focused on empowering participants in the Elderly Chronic Disease Management Program and health workers in Primary Health Care Facilities in Semarang Regency with sub-activities of Communication Techniques Training and Socialization of Prolanis Telemedicine Applications to Health Workers and Elderly Participants. The results of the service show that health workers who are responsible for Prolanis activities understand the importance of communication with participants through health digitization and data recording for participants through health technology media. Participants found this application useful for communication systems and data collection, and hope it will be further developed and re-socialized.
OPTIMASI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PETUGAS KESEHATAN DALAM MENGOLAH DATA KESEHATAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG Evina Widianawati; Nugraheni Kusumawati; Widya Ratna Wulan; Ika Pantiawati
Indonesian Journal of Health Information Management Services Vol. 3 No. 2 (2023): Indonesian Journal of Health Information Management Services (IJHIMS)
Publisher : APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/ijhims.v3i2.72

Abstract

 Di Puskesmas Lerep petugas masih kurang mengetahui beberapa rumus dan tools dalam Ms. Office untuk mempermudah pekerjaannya dalam mengolah data kesehatan. Dirancang modul penggunaan teknologi informasi untuk mempermudah petugas dalam menjalankan tugasnya yang berisi General Komputer dan Basic Office, Ms. Excel Intermediate dan QGIS. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk sosialisasi penggunaan teknologi informasi pada petugas kesehatan dalam pengolahan data kesehatan di Puskesmas Lerep. Metodologi pelaksanaan kegiatan yaitu tindakan atau action research yang dilakukan pada petugas kesehatan. Materi penggunaan teknologi informasi berisi langkah mengatasi eror, membuat mail merge di Ms.Word, langkah praktek rumus & tools di Ms.Excel, dan dasar aplikasi QGIS. Petugas diberi kuesioner sebelum dan setelah pelatihan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan peserta kemudian data dianalisis secara deskriptif. Hasil pengabdian menunjukkan pengetahuan petugas keseahtan pada penggunaan teknologi informasi terjadi peningkatan sebesar 72%. Faktor peningkatan terbesar terjadi pada peningkatan penggunaan mail merge, dasar operasi QGIS dan pivot table. Berdasarkan peningkatan skor pengetahuan petugas kesehatan maka dapat disimpulkan bahwa pengenalan teknologi informasi sangat bermanfaat bagi petugas kesehatan dalam mengolah data kesehatan.
STRUCTURAL EQUATION MODEL OF ARTICLES COVID-19 ON SOCIAL MEDIA TO HEALTH LITERACY AND BEHAVIOR AMONG HEALTH INFORMATION STUDENTS Evina Widianawati; Widya Ratna Wulan; Ika Pantiawati
Jurnal Riset Informatika Vol. 4 No. 1 (2021): December 2021
Publisher : Kresnamedia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1045.889 KB) | DOI: 10.34288/jri.v4i1.131

Abstract

The COVID-19 infodemic is spreading through social media and website requires people to be able to evaluate information during a pandemic. Health literacy is the key to evaluating the infodemic and to get the decision making on health behavior. Health information students primarily use digital technologies such as social media to get information about covid-19 so that students need to have good health literacy to evaluate infodemic. The purpose of this study was to determine the effect of covid-19 article content on health literacy and health behavior among health information students. Data were collected using a questionnaire on 142 health information students then analyzed descriptively and using the structural equation modeling (SEM) method. The results of the descriptive analysis show that 70% of students access covid-19 information through social media mainly using Instagram, where more than half of students access covid-19 article content <= once a day by reading and liking the article. Based on the results of SEM, it is known that the most important factor of the article content is trustworthy content, the most important factor of health literacy is adherence to prevention and the most important factor of health behavior is reducing contact with other people. From the results of the SEM effect test, it is known that there is a direct effect of content articles on health literacy of 51%. On the other hand, there is a direct effect from health literacy to health behavior of 63,4% and there is no significant effect from content articles to health behavior.
Usia, Pendidikan, dan Penggunaan Aplikasi Kesehatan Berhubungan dengan Penerimaan Penggunaan Aplikasi Deteksi Penyakit Kronis Widianawati, Evina; Kusumawati, Nugraheni; Wulan, Widya Ratna; Pantiawati, Ika
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 15 No 3 (2023): September-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v15i3.1181

Abstract

The results of the examination of patients who take part in the Prolanis program are only recorded at health care facilities, while the patients themselves do not know the results of the examination. To bridge this, chronic disease detection applications are designed. There are several factors that can affect a user's willingness to use the application, one of which is the user's characteristics. This study aims to examine the relationship between respondent characteristics and acceptance of chronic disease detection applications. The type of research used is quantitative research with the location of the study, namely in health service facilities in Semarang Regency, namely Lerep Health Center, Ungaran Health Center and Niki Helti Clinic. Data were obtained through questionnaires with a linkert scale filled out by patients in health care facilities as system users as many as 131 respondents. The study will be conducted in June-August 2023. Data analysis techniques using Chi square test and Spearman Rank test. The results showed that there was a relationship between age (p value 0.001), education (p value 0.000), length of use of mobile phones (p value 0.001) and use of health applications (p value 0.012) on the acceptance of chronic disease detection applications. Gender (p value 0.051), occupation (p value 0.626) and length of work (p value 0.293) were not associated with acceptance of chronic disease detection applications. In further research, it is recommended to conduct a mix method study, apply a qualitative approach, and add variables such as digital literacy.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN PRETERM DI RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO Anasari, Tri; Pantiawati, Ika
Jurnal Kebidanan VOLUME 08 No.01, JUNI 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v8i01.203

Abstract

Tri Anasari1, Ika Pantiawati21) 2) Akademi Kebidanan YLPP PurwokertoE-mail: sariayu_nemen@yahoo.co.id, icha.pewe@yahoo.comABSTRAKPendahuluan: Persalinan preterm merupakan persalinan belum cukup umur di bawah usia kehamilan 37 minggu dan berat bayi kurang dari 2500 gr. Dampak yang dapat ditimbulkan dari kejadian persalinan preterm antara lain hipotermi, asfiksia, ikterik, infeksi dan pertumbuhan retardasi janin. Dampak tersebut merupakan penyebab utama kematian pada bayi. Persalinan preterm di RSUD Margono Soekarjo dari tahun 2010-2013 terus meningkat. Tahun 2011 mengalami kenaikan 0,01%, tahun 2012 naik 3,32% dan tahun 2013 meningkat 3,4%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan preterm, meliputi usia, paritas, pekerjaan, status gizi dan riwayat kelahiran preterm di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan case control retrospektif. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dari Januari-Desember 2013. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 77 ibu bersalin preterm dan 77 ibu bersalin non preterm dengan total 154 responden, menggunakan teknik systematic random sampling. Analisis bivariat menggunakan uji chi square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik.Hasil penelitian: Sebagian besar usia, paritas, pekerjaan, riwayat persalinan preterm, dan status gizi tidak berisiko. Ada hubungan antara usia dengan persalinan preterm (p=0,004), ada hubungan paritas dengan persalinan preterm (p=0,001), ada hubungan pekerjaan dengan persalinan preterm (p=0,000), ada hubungan riwayat persalinan dengan persalinan preterm (p=0,000) dan ada hubungan status gizi dengan persalinan preterm (p=0,003). Kesimpulan: ada pengaruh secara bersama-sama antara usia, paritas, pekerjaan, riwayat persalinan dan status gizi dengan persalinan preterm di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.Kata Kunci: Persalinan Preterm, Usia, Paritas, Pekerjaan, Riwayat Persalinan, Status GiziFACTORS RELATED TO THE PRETERM LABOR IN HOSPITAL PROF. Dr. MARGONO PURWOKERTO ABSTRACTPreterm delivery is not old enough labor below 37 weeks gestation and birth weight less than 2500 gram. The impact that may result from the incidence of preterm labor include hypothermia, asphyxia, jaundice, infections and fetal growth retardation. The impact is a major cause of death in infants. Preterm labor in hospitals Margono Soekarjo of the year 2010-2013 continues to increase. The Year 2011 increased 0.01%, in 2012 rose 3.32% and in 2013 increased by 3.4%. The purpose of this study was to factors cause of preterm labor include age, parity, employment, nutritional status and a history of preterm birth in hospitals Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. This type of research is analytic survey with a retrospective case control approach. The study population was all women giving bith from January to December 2013. The sample in this study amounted to 77 preterm birth mothers and 77 non preterm birth mothers with a total of 154 respondents, using systematic random sampling technique. Bivariate analysis using chi square test and multivariate analysis using logistic regression. Results: Most of age, parity, Employment, a history of preterm delivery, and nutritional status were not at risk. There is a corelation between age and preterm delivery (p = 0.004), there is a corelation of parity with preterm delivery (p = 0.001), there is an employment corelation with preterm delivery (p = 0.000), there is a corelation history of labor with preterm delivery (p = 0.000) and No correlation with preterm labor nutritional status (p = 0.003). Conclusion: there is an influence jointly between age, parity, employment, labor history and nutritional status and preterm delivery in hospitals Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.Keywords: Preterm, Age, Parity, Employment, Labor History, Nutritional Status
Optimalisasi Deteksi Dini Pre Eklampsia Ibu Hamil Berbasis Telehealth oleh Kader Forum Kesehatan Kelurahan Tambakrejo Wulan, Widya Ratna; Widianawati, Evina; Pantiawati, Ika
Jurnal Abdidas Vol. 5 No. 5 (2024): October 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v5i5.971

Abstract

Masih kurangnya literasi masyarakat khususnya kelompok ibu hamil tentang tingginya angka kematian Ibu dan Anak akibat Pre Eklampsia dinilai perlu untuk dilakukan upaya peningkatan pengetahuan perihal gejala penyakit tersebut. Peningkatan pengetahuan tidak hanya dari segi bahaya namun juga upaya yang bisa dilakukan secara preventif dan promotive yang telah difasilitasi di kegiatan Forum Kesehatan Kelurahan Tambakrejo. Diperlukan media komunikasi dan informasi kesehatan dalam kegiatan upaya deteksi dini Pre Eklampsia Pada Ibu Hamil berbasis Telehealth. Alur kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan dimulai dari persiapan, proses kegiatan, monitoring serta evaluasi. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilaksanakan dengan proses pelatihan dimuali dari perkenalan, pre-test, materi, ice breaking, diskusi, post-test dan evaluasi. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dihadiri oleh 6 ibu hamil dan 12 kader Forum Kesehatan Kelurahan Tambakrejo. Kader FKK dan ibu hamil  mengalami kenaikan pengetahuan sebelum dan setelah pelatihan. Peserta dapat memahami terkait bahaya preeklampsia dan mempraktikkan penggunaan aplikasi sederhana sebagai media pencatatan hasil screening yang dapat dimonitor masing-masig oleh ibu hamil maupu kader FKK melalui pesan Whatsapp setelah pengisian datanya.
Optimasi Model Extreme Gradient Boosting Dalam Upaya Penentuan Tingkat Risiko Pada Ibu Hamil Berbasis Bayesian Optimization (BOXGB) Kusuma, Edi Jaya; Nurmandhani, Ririn; Aryani, Lenci; Pantiawati, Ika; Shidik, Guruh Fajar
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 12 No 1: Februari 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jtiik.20251219001

Abstract

Kehamilan pada ibu hamil memiliki beragam risiko selama prosesnya seperti preeklampsia, diabetes dan hipertensi gestational. Seiring dengan perkembangan teknologi dan pemanfaatan data, implementasi machine learning dalam pengembangan early diagnosis system untuk tingkat risiko kehamilan telah banyak dilakukan. Namun kendala dalam penerapan machine learning adalah sulitnya menemukan konfigurasi parameter yang tepat agar model machine learning mampu memberikan akurasi prediksi yang mumpuni. Pada penelitian ini diusulkan metode optimasi berbasis Bayesian untuk mengoptimalisasikan hyper-parameter dari model Decision Tree (DT) dan Extreme Gradient Boosting (XGB). Kedua model teroptimasi tersebut dilatih dan diuji dengan menggunakan data risiko kehamilan yang diperoleh dari hasil pengukuran medis pada ibu hamil. Dari hasil evaluasi diketahui terdapat pengaruh jumlah iterasi pada Bayesian Optimization (BO). Implementasi BO pada model Decision Tree (BODT) menunjukkan adanya sedikit peningkatan nilai performa dibandingan dengan penelitian sebelumnya. Sementara itu, capaian performa tertinggi diperoleh oleh kombinasi model XGB dan Bayesian (BOXGB) dimana capaian nilai akurasi pada model BOXGB yaitu 87% diikuti dengan nilai rata-rata presisi, recall, dan F1-score masing-masing sebesar 88%, 87%, dan 88%. Secara keseluruhan implementasi Bayesian Optimization mampu memberikan setelan hyper-parameter yang dapat meningkatkan kemampuan model machine learning khususnya dalam memprediksi tingkat risiko kehamilan pada ibu hamil berdasarkan data pengukuran klinis.   Abstract During pregnancy process there are various risks such as preeclampsia, gestational diabetes and gestational hypertension. Along with the developments in technology as well as data science, the implementation of machine learning in early diagnosis system for pregnancy risk levels prediction has been widely carried out. However, there is a challenge in implementing machine learning, which is find the suitable yet effective parameter configuration in training machine learning model to provides better prediction accuracy. This research proposes a Bayesian-based Optimization (BO) method to tune up the hyper-parameters of Decision Tree (DT) and Extreme Gradient Boosting (XGB) models. These two optimized models were trained and tested using maternal risk dataset obtained from the clinical-based measurement on pregnant woman. From the evaluation result, it can be found that the number of iterations has high influence on the BO performance. The implementation of BO toward DT model has slight increase in performance result compared to the previous research. Meanwhile, the highest performance result achieved by the combination of BO and XGB (BOXGB) model where the proposed model reaches 87% of accuracy, followed by average value of precision, recall, and F1-score of 88%, 87%, and 88%, respectively. Overall, the implementation of BO is able to direct the hyper-parameter configuration which improves the machine learning performance especially in predicting maternal risk level based on clinical-based measurement data.
Edukasi dan Praktik Penanggulangan Stunting bagi Ibu Balita Stunting di Desa Lokus Stunting Kabupaten Banyumas Ika Pantiawati; Widya Ratna Wulan; Evina Widianawati; Tiara Fani; Nurrisa Ananda
Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 4 No. 4 (2023): November
Publisher : LPPM Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jpu.v4i4.9250

Abstract

This community service aims to improve the knowledge, attitudes, and behavior of mothers of toddlers regarding stunting prevention. The method for implementing this service used assistance and practice carried out on mothers who had stunted toddlers in Lokus Stunting Village, Banyumas Regency. Detailed activities included preparation, pre-test, checking toddler growth and development, providing education, practice of cooking MP ASI, and post-test. The evaluation instrument for this activity used a questionnaire and was analyzed descriptively. The results of this service showed that above-average participants experienced an increase in knowledge after training by 6%, indicating that participants' knowledge increased compared to before mentoring. The attitude aspect after mentoring also increased by 17%, and the practical aspect increased by 3%.