Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

ANALISIS ASPEK KOMUNIKASI ANTAR BADAN PELAKSANA YANG BERLANGSUNG PADA PROGRAM KELAS IBU BALITA DI WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS Pantiawati, Ika; Anasari, Tri
Bidan Prada: Jurnal Publikasi Kebidanan Akbid YLPP Purwokerto Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Bidan Prada Edisi Juni 2019
Publisher : Bidan Prada: Jurnal Publikasi Kebidanan Akbid YLPP Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analysis of Inter-Agency Communication Aspects that Held in Toddler Mother Class Programs in the Banyumas District. One of the government's efforts to reduce infant mortality is by launching a mother's toddler class program. A mother's toddler class is a way to find out how to care for and care for babies and children who are right and can know the development of the child's age both physically and mentally. In reality there are a number of village midwives who do not know clearly the plekasanaan class of under-five mothers. Poor communication between coordinating midwives and village midwives will greatly affect the implementation of the mother's toddler class program The purpose of this study was to analyze the Resource aspects that took place in the mother's toddler class program in the Banyumas District. This study used an observational design with a qualitative approach. The main informants were selected based on the class of toddlers' mothers who were active and inactive as well as achieving the output of the mother's toddler class. The main informants were 13 village midwives, triangulation informants were 4 coordinating midwives, 1 Sie KIA Banyumas District Health Office and 10 mothers of toddler class mothers. Data was collected by in-depth interviews and FGDs. Processing and analysis of data using content analysis. The results of the analysis of the implementation of a class of mothers of children under five from active and non ative mothers of under-fives are still not good. Seen from the aspect of communication both from active and non-active toddlers' classes the outreach provided by the coordinating midwife to village midwives is not so clear that the village midwife does not yet know for sure what kind of toddler mother class is implemented.Keywords: Comunication, Toddler Mother Class Program
Optimasi penggunaan software statistik dalam mengolah data kesehatan pada petugas kesehatan puskesmas Widianawati, Evina; Wulan, Widya Ratna; Pantiawati, Ika; Kusuma, Edi Jaya
Community Empowerment Forthcoming issue
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.5231

Abstract

Petugas puskesmas Sokaraja 1 belum mengetahui fungsi menu dan rumus Excel yang lebih mahir serta belum mengetahui cara penggunaan SPSS, QGIS dan Rapidminer dalam mengolah data kesehatan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat penggunaan software statistik pada petugas kesehatan untuk meningkatkan kualitas manajemen informasi kesehatan. Metodologi pelaksanaan kegiatan yaitu tindakan atau action research yang dilakukan pada petugas kesehatan Puskesmas Sokaraja 1. Pelatihan dilaksanakan melalui google meeting menggunakan media e-modul software statistik Ms Excel, SPSS, QGIS, dan Rapidminer selama enam pertemuan. Hasil pelatihan menunjukkan pengetahuan dan ketrampilan terjadi peningkatan sebesar 104% dan 100%. Dari hasil wawancara diketahui bahwa pelatihan software statistik sangat bermanfaat dalam mempermudah pekerjaan petugas kesehatan. Berdasarkan peningkatan skor pengetahuan dan ketrampilan serta hasil wawancara maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan software statistik sangat bermanfaat bagi pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan.
Melanoma Classification based on Simulated Annealing Optimization in Neural Network Edi Jaya Kusuma; Ika Pantiawati; Sri Handayani
Knowledge Engineering and Data Science Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um018v4i22021p97-104

Abstract

Technology development in image processing and artificial intelligence field leads to the high demand for smart systems, especially in the health sector. Cancer is one of the diseases that has the highest mortality cases around the world. Melanoma is one of the cancer types that appear caused by high exposure to UV light. The earliest the melanoma was identified, the higher the chance the patient can be recovered. Therefore, this study carries the melanoma detection based on BPNN optimized by a simulated annealing algorithm. This research utilizes PH2 dermoscopic image data which contains 200 color digital images in BMP format. The data is processed using color feature extraction techniques to identify the characteristics of each image according to the target data. The color space extraction used includes mean RGB, HSV, CIE LAB, YCbCr, and XYZ. The evaluation result showed that the BPNN-SA method was able to increase the accuracy performance in classifying skin cancer when compared to the original BPNN method with an overall average accuracy of 84.03%.
PELAKSANAAN TERAPI KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2021 Ima Syamrotul Muflihah; Wulan Margiana; Citra Hadi Kurniati; Ika Pantiawati; Susilo Rini
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 1 No. 7: Maret 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.333 KB) | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v1i7.1810

Abstract

Asuhan kebidanan saat ini memadukan pelayanan kebidanan konvensional dan komplementer dalam praktik kebidanan. Terapi komplementer dalam kebidanan antara lain terapi herbal, akupuntur, prenatal yoga, teknik relaksasi, terapi pijat, suplemen nutrisi, aromaterapi. Penyelenggaraan pengobatan komplementer secara umum telah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan No.1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang pengobatan komplementer alternatif.Tujuan: Mengetahui pelaksanaan terapi komplementer kebidanan di Kabupaten Banyumas.Metode:Design penelitian mix methods dengan strategi sequential explanatory design, yaitu pendekatan dalam penelitian yang mengkombinasikan atau menghubungkan antara penelitian kuantitatif dengan kualitatif yang dilakukan secara bertahap. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas baik dilingkup pemerintah maupun swasta sebanyak 1.324. Pengambilan sampel pada penelitian kuantitatif secara accidental sampling didapatkan 192 bidan, dan pada penelitian kualitatif secara purposive sampling sebanyak 3 bidan.Hasil:Terapi komplementer kebidanan dilakukan oleh 8.85% responden. Sebagian besar berusia 26-58 tahun 85.94%. Menempuh Pendidikan Kebidanan Diploma III 93.76%. Menjalankan tugas sebagai bidan 5-10 tahun sebanyak 50%, belum pernah mengikuti seminar atau pelatihan tentang terapi komplementer kebidanan sebanyak 95.31%. jenis pelayanan terapi komplementer kebidanan yang diterapkan paling banyak yaitu massage (97.39). Pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi terapi komplementer kebidanan dari pengetahuan sedang ke pengetahuan baik dengan nilai p-value <0.005.
Pembangunan Green House sebagai Upaya Konservasi Tanaman Obat di Kampung Jamu Kelurahan Wonolopo Nurrisa Ananda; Magumi Avrora Iftita; Rachmansyah Adityo Nugroho; Mutiara Dwi Rahayuni; Naning Pipit Ernawati; Vira Aditya Putri; Anyelir Khailla Eurissetaqtha; Nanda Zahrotul Maulidah; Soflina Nur Cholifah; Neva Marsela; Dina Saputri Hindiyastutik; Maria Maya Purnamasari; Muhammad Gymnastiar Aziz; Aprillia Putri Wulandari; Ratih Pramitasari; Nur Rizki Darmawan; Ika Pantiawati
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 6 (2022): JAMSI - November 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.489

Abstract

Pemberdayaan dan pembangunan Green House ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat terutama pengrajin jamu di Kampung Jamu Wonolopo yang berlokasi di Kecamatan Mijen, Kabupaten Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Sebagian besar penduduknya mencari rezeki melalui penjualan jamu, seiring berkembangnya usaha Jamu, Kampung Jamu Wonolopo dinobatkan sebagai Kampung Tematik Jamu pada tahun 2016 oleh Wali Kota Semarang. Penberdayaan masyarakat yang dilakukan adalah membangun Green House di lahan konservasi Tanaman Obat yang berada di Kampung Jamu Kelurahan Wonolopo. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah (1) Survei Lokasi Green House Sebagai Taman Konservasi Tanaman Obat, (2) FGD Asessment Kebutuhan, (3) Perancangan Skema Green House Dengan Beragam Jenis Tanaman Obat, (4) Pembangunan Green House. Lokasi di Dusun Sumber Sari Kelurahan Wonolopo. Waktu Pelaksanaan bulan Juli-September 2022 Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat, dibangunnya wilayah Taman Konservasi Tanaman Obat di Kampung Jamu Wonolopo yaitu Green House yang bermanfaat bagi masyarakat untuk memproduksi bahan baku jamu sendiri sehingga dapat menghemat biaya produksi yang digunakan.
Dissemination of health check application for kindergarten students in education and monitoring of student health Evina Widianawati; Widya Ratna Wulan; Ika Pantiawati; Fitria Wulandari
Community Empowerment Vol 7 No 12 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.8057

Abstract

Every month, Ustman Bin Affan Islamic School Kindergarten manually records students' weight, height, and dental health. In addition, students do not yet understand the importance of keeping themselves clean after playing. The purpose of this program is to socialize the use of the student health check application for monitoring and educating students' health so they can maintain their health during a pandemic. During four sessions, socialization of the use of the kindergarten children' health check application, education on health protocols, and education on dental health and balanced nutrition was carried out. According to the program's results, teachers now have a 135% greater understanding of how to use the application. Based on the FGDs, students understood the application of health protocols, were able to take care of their teeth to prevent damage and had a balanced nutritional diet. All students dared to come forward to re-practice the steps of washing hands, brushing their teeth and choosing a balanced nutritional diet.
Determinants of Stunting Based on Ecological Approach in Stunting Locus Area in Banyumas District Ika Pantiawati; Evina Widianawati; Tiara Fani
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 13 No. 3 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM)
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26553/jikm.2022.13.2.376-384

Abstract

Stunting is a long-term malnutrition issue that results in growth abnormalities in children, with the child's height being lower or shorter (dwarf) than the average for their age. The prevalence of stunting in Indonesia in 2018 was 28%, while in Banyumas District was 32%. The study analyzed the determinants of stunting incidences based on the ecological approach at the stunting locus village in the Banyumas District. This research was quantitative research on the relationship between intrapersonal, interpersonal, institutional, community, and public policies and the classification of stunting. The subject was all mothers of stunted toddlers in the stunting locus village (ten villages) in seven sub-districts in Banyumas District (90 mothers) chosen by stratified random sampling technique. The inclusion criterion is mothers of stunted toddlers. The validity and reliability of the questionnaire tested on 30 respondents before the study. Data analytic techniques used factor analysis to identify the factors related to stunting incidences. The findings of a reduction in factor analysis are reached with three factors out of the 14 factors, namely factor 1, 2, and 3 had 45.657%, 10.511%, and 8.374% variance values. The highest determinants of stunting were the institutional factor (BKB, nutrition officers, midwives, Puskesmas, and Posyandu. An integrated effort between healthcare workers and the regional health office is necessary to reduce the incidence of stunting among under-fives.
Stunting education using the brainstorming method to increase mother literacy in Banyumas Regency Ika Pantiawati; Widya Ratna Wulan; Evina Widianawati; Tiara Fani
Community Empowerment Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.8067

Abstract

The limited information obtained by mothers is one of the obstacles in producing correct stunting information. This community service aims to increase mother literacy about stunting toddlers in the stunting locus village, Banyumas Regency using the brainstorming method. The stages of the program start from preparation, pre-test, giving material and post-test. The results of the pre-test and post-test showed that mothers' knowledge about stunting increased by 37% compared to before assistance. Knowledge that has increased the most is about how to handle stunting in toddlers (79%). However, there is no increase in knowledge about how to vary food that is good for stunting toddlers. Stunting education assistance activities using the brainstorming method need to be carried out routinely for mothers of stunting toddlers to increase their knowledge and change the behavior in handling stunting in their toddlers so that the prevalence of stunting can decrease.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Tri Anasari; Ika Pantiawati
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.839 KB)

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat dilakukan diberbagai tatanan, yaitu tatanan tempat kerja, pelayanan kesehatan, tempat umum dan tatanan rumah tangga. PHBS tatanan rumah tangga yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah tahun 2018 persentase rumah tangga yang dipantau sebesar 42,70%, menurun bila dibandingkan tahun 2017 yaitu 42,99%. Rumah tangga sehat yaitu rumah tangga yang mencapai strata sehat utama dan sehat paripurna tahun 2018 telah mencapai 77,98%. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan pendidikan, pengetahuan tentang penyakit menular dan sarana prasarana dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah kepala keluarga di Desa Gambarsari, Kecamatan Toyareka, Kabupaten Purbalingga. Sampelnya sebanyak 50 orang dan tehnik pengambilan sampelnya secara accidental sampling. Analisa univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar kepala keluarga mempunyai pendidikan rendah, pengetahuan tinggi, sarana prasaran baik dan perilaku hidup bersih dan sehatnya baik. Ada hubungan antara pendidikan, pengetahuan dan sarana prasaran dengan perilaku hidup bersih dan sehat dengan p-value = 0,042, 0,008 dan 0,018. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara pendidikan, pengetahuan dan sarana prasaran dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
Hubungan Faktor Lingkungan Sosial Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di RS Aghisna Medika Kroya Tri Anasari; Ika Pantiawati
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.939 KB)

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Gejala DBD yaitu pendarahan pada bagian hidung, gusi, mulut, sakit pada ulu hati terus menerus dan memar di kulit. Hasil survey awal di wilayah kerja RSU Aghisna Medika Kroya terdapat peningkatan yang cukup signifikan yaitu 71% penderita penyakit demam berdarah dengue. Banyak faktor yang memengaruhi kejadian DBD salah satunya adalah faktor lingkungan. Faktor lingkungan sosial meliputi pendidikan, pekerjaan, pengalaman mendapat penyuluhan kesehatan, dan pengalaman sakit demam berdarah dengue sendiri maupun keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan pendidikan, pekerjaan, pengalaman mendapatkan penyuluhan tentang DBD dan riwayat DBD keluarga dengan kejadian DBD. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan case control. Populasi sebanyak 141 orang, dengan sampel 60 orang yang dipilih dengan pendekatan Purposive Sampling. Metode statistik menggunakan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: sebagian besar responden mempunyai pendidikan tinggi, tidak bekerja, tidak mempunyai riwayat DBD keluarga dan mempunyai pengalaman mendapatkan penyuluhan tentang DBD. Ada hubungan antara pendidikan dengan kejadian DBD (p-value=0,02), tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan kejadian DBD (p-value=0,335), ada hubungan antara riwayat DBD keluarga dengan kejadian DBD (p-value=0,003) dan ada hubungan antara pengalaman mendapatkan penyuluhan tentang DBD dengan kejadian DBD (p-value=0,01).