Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

FACTORS AFFECTING MOTHER OF CHILDREN UNDER FIVE YEARS OLD’S ACTIVITY TO POSYANDU Syifa Sofia Wibowo; Dhita Aulia Octaviani; Sri Wahyuni
Journal of Applied Health Management and Technology Vol 3, No 3 (2021): July 2021
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.704 KB) | DOI: 10.31983/jahmt.v1i3.7479

Abstract

ABSTRACT The 2017 Indonesian Health Profile shows the number of posyandu in Indonesia has 164,867 (56.57%) active posyandu. However, the quantity of posyandu is not in line with the quality of utilization of the posyandu. In 2017 there were only 89,070 (82.6%) toddlers weighed in posyandu from 107,846 toddlers who were there. This amount is far from the target of visiting toddlers in Central Java Province, which is equal to 90%. The purpose of this study was to determine the factors that influence the activity of mothers of children under five to posyandu, including factors of education, employment, age and knowledge of children under five at the posyandu.             This research was carried out at the Posyandu in the Pandean Lamper Sub-District of Semarang City in March 2019. This type of research was analytic observational with a cross sectional design. The study population was mothers of children under five (1-5 years). Sampling using proportionate stratified random sampling.             The relationship of education and activity of mothers of children under five has a moderate correlation with a value of 0.580 and the relationship between knowledge and activity of mothers of children under five has a strong correlation with a value of 0.675. In the future, it is expected that mothers of toddlers always maintain the activity of posyandu and cadres always provide motivation to mothers to attend the posyandu activities.             Conclusion: the longer the mother under five takes the level of education and the higher the knowledge of the mother under five, the higher the activity of the mother of the toddler to the posyandu.
PERANCANGAN REKAM KESEHATAN PERSONAL (RKP) UNTUK DETEKSI DINI CEGAH STUNTING PADA BALITA DI POSYANDU Syifa Sofia Wibowo; Laila Chuvita
Jurnal Endurance Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jen.v8i1.1786

Abstract

Usaha Indonesia untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang sehat dan cerdas sampai saat ini masih menghadapi permasalahan, khususnya dibidang gizi anak. Stunting yaitu kondisi seorang anak yang mengalami keterlambatan pertumbuhan. Anak dengan stunting dapat meningkatkan resiko infeksi penyakit dan tingkat kecerdasan yang tidak maksimal. Deteksi dini merupakan salah satu upaya preventif yang efektif untuk mencegah stunting. Pembuatan sistem rekam medis elektronik berupa Rekam Kesehatan Personal (RKP) diharapkan dapat mempermudah orangtua untuk memantau status gizi anak. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan status gizi anak untuk mendukung pemantauan status gizi balita. Metode yang digunakan dalam perancangan sistem adalah FAST dan desain penelitian menggunakan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mendalam terhadap 14 kader posyandu. Desain input, proses dan output disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Aplikasi RKP dapat membantu orangtua untuk memantau status gizi anak, dengan dapat digunakan tanpa internet sehingga memudahkan penggunanya. Penggunan internet diperlukan untuk mengirimkan hasil RKP dari orangtua ke petugas kesehatan yang berwenang.
GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN BIDAN PRAKTIK SWASTA DALAM PENGISIAN KELENGKAPAN REKAM MEDIS PERSALINAN DI KABUPATEN SEMARANG nugraheni kusumawati; Syifa Sofia Wibowo
Jurnal Endurance Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jen.v8i1.1876

Abstract

Rekam medis merupakan bukti tertulis yang mana bidan telah memberikan pelayanan kebidanan dan dapat sebagai bukti di muka pengadilan jika diminta. Bidan dalam memberikan pelayanan wajib mengisi rekam medis secara lengkap,jika kurang lengkap bisa berimbas pada ibu bersalin dan bayinya bahkan dapat mengakibatkan ibu dan bayi meninggal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kepatuhan bidan praktik swasta yang dilengkapi dengan pengisian kelengkapan perawatan medis pertolongan persalinan di Kabupaten Semarang. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif dengan pendekatan waktu cross sectional dan teknik sampling simple random sampling. Peneliti menggunakan populasi seluruh bidan praktik swasta di Kabupaten Semarang dan sebanyak 36 orang bidan praktik swasta di Kabupaten Semarang menjadi sampel penelitian. Data diperoleh melalui observasi rekam medis persalinan dengan daftar tilik. Hasil penelitian memperoleh gambaran bahwa bidan praktik swasta di Kabupaten Semarang tidak memiliki kelengkapan dalam pengisian rekam medis persalinan. Bidan praktik swasta yang berjumlah 36 orang tidak ada yang mengisi secara lengkap rekam medis persalinan. Bagian rekam medis persalinan yang tidak terisi lengkap meliputi identitas ibu (100%), keadaan bayi atau janin (22,2%), keadaan ibu (88,9%), kemajuan persalinan (5,6%), identitas dan informasi umum ( 33,3%), pemantauan kala I (19,4%), pemantauan kala II (50%), pemantauan kala III (50%), dan bayi yang baru lahir saja (80,6%). Kesimpulannya bidan praktik swasta di Kabupaten Semarang tidak patuh dan tidak lengkap dalam mengisi rekam medis persalinan. Hasil penelitian memperoleh gambaran bahwa bidan praktik swasta di Kabupaten Semarang tidak memiliki kelengkapan dalam pengisian rekam medis persalinan. Bidan praktik swasta yang berjumlah 36 orang tidak ada yang mengisi secara lengkap rekam medis persalinan. Bagian rekam medis persalinan yang tidak terisi lengkap meliputi identitas ibu (100%), keadaan bayi atau janin (22,2%), keadaan ibu (88,9%), kemajuan persalinan (5,6%), identitas dan informasi umum ( 33,3%), pemantauan kala I (19,4%), pemantauan kala II (50%), pemantauan kala III (50%), dan bayi yang baru lahir saja (80,6%). Kesimpulannya bidan praktik swasta di Kabupaten Semarang tidak patuh dan tidak lengkap dalam mengisi rekam medis persalinan. Hasil penelitian memperoleh gambaran bahwa bidan praktik swasta di Kabupaten Semarang tidak memiliki kelengkapan dalam pengisian rekam medis persalinan. Bidan praktik swasta yang berjumlah 36 orang tidak ada yang mengisi secara lengkap rekam medis persalinan. Bagian rekam medis persalinan yang tidak terisi lengkap meliputi identitas ibu (100%), keadaan bayi atau janin (22,2%), keadaan ibu (88,9%), kemajuan persalinan (5,6%), identitas dan informasi umum ( 33,3%), pemantauan kala I (19,4%), pemantauan kala II (50%), pemantauan kala III (50%), dan bayi yang baru lahir saja (80,6%). Kesimpulannya bidan praktik swasta di Kabupaten Semarang tidak patuh dan tidak lengkap dalam mengisi rekam medis persalinan. Bidan praktik swasta yang berjumlah 36 orang tidak ada yang mengisi secara lengkap rekam medis persalinan. Bagian rekam medis persalinan yang tidak terisi lengkap meliputi identitas ibu (100%), keadaan bayi atau janin (22,2%), keadaan ibu (88,9%), kemajuan persalinan (5,6%), identitas dan informasi umum ( 33,3%), pemantauan kala I (19,4%), pemantauan kala II (50%), pemantauan kala III (50%), dan bayi yang baru lahir saja (80,6%). Kesimpulannya bidan praktik swasta di Kabupaten Semarang tidak patuh dan tidak lengkap dalam mengisi rekam medis persalinan. Bidan praktik swasta yang berjumlah 36 orang tidak ada yang mengisi secara lengkap rekam medis persalinan. Bagian rekam medis persalinan yang tidak terisi lengkap meliputi identitas ibu (100%), keadaan bayi atau janin (22,2%), keadaan ibu (88,9%), kemajuan persalinan (5,6%), identitas dan informasi umum ( 33,3%), pemantauan kala I (19,4%), pemantauan kala II (50%), pemantauan kala III (50%), dan bayi yang baru lahir saja (80,6%). Kesimpulannya bidan praktik swasta di Kabupaten Semarang tidak patuh dan tidak lengkap dalam mengisi rekam medis persalinan. pemantauan kala I (19,4%), pemantauan kala II (50%), pemantauan kala III (50%), dan bayi yang baru lahir saja (80,6%). Kesimpulannya bidan praktik swasta di Kabupaten Semarang tidak patuh dan tidak lengkap dalam mengisi rekam medis persalinan. pemantauan kala I (19,4%), pemantauan kala II (50%), pemantauan kala III (50%), dan bayi yang baru lahir saja (80,6%). Kesimpulannya bidan praktik swasta di Kabupaten Semarang tidak patuh dan tidak lengkap dalam mengisi rekam medis persalinan. Kata Kunci : Bidan Praktik Swasta; Kepatuhan; Kelengkapan; Rekam Medis Persalinan
Sosialisasi Dan Implementasi Penggunan RKP (Rekam Kesehatan Personal) Untuk Deteksi Dini Cegah Stunting Syifa Sofia Wibowo
Indonesian Journal of Health Information Management Services Vol. 3 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Health Information Management Services (IJHIMS)
Publisher : APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting merupakan kondisi seorang anak yang terlalu pendek atau terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan perkembangan usianya. Anak dengan stunting memiliki resiko tinggi untuk terinfeksi penyakit dan perkembangan kecerdasan yang tidak optimal. Survey telah dilakukan di 12 posyandu yang ada di wilayah kerja Kelurahan Pandean Lamper. Diketahui bahwa hasil pengukuran tinggi badan tidak menjadi indikator pengukuran status gizi anak di posyandu. Sedangkan menurut teori, status gizi dapat diukur tidak hanya berdasarkan berat badan anak tetapi juga berdasarkan tinggi badan anak. Sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut, maka dibuatlah aplikasi Rekam Kesehatan Personal (RKP) untuk mempermudah pencatatan dan diagnosa kasus stunting. Pengabdian ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kemampuan kader posyandu dan ibu yang memiliki anak balita untuk mengukur status gizi anaknya. Kegiatan ini telah terlaksana dengan baik dan lancar. Peserta kegiatan menyambut sosialisasi stunting dengan baik. Peserta ikut aktif bertanya, langsung mengunduh aplikasi RKP dari ponsel dan mencoba aplikasi saat kegiatan sedang berlangsung. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta kegiatan memahami tentang stunting, bahaya stunting serta deteksi dini stunting. Peserta kegiatan paham cara penggunaan dan cara membaca hasil aplikasi RKP.
PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP SKOR NYERI DESMINORE PADA REMAJA BERDASARKAN DOKUMEN REKAM MEDIS Syifa Sofia Wibowo
Jurnal Endurance Vol. 8 No. 3 (2023): Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jen.v8i3.2268

Abstract

Menstruasi adalah perdarahan yang terjadi berulang setiap bulan akibat pelepasan dinding rahim (endometrium). Saat menjelang menstruasi atau pada saat menstruasi sering dijumpai gangguan berupa nyeri menstruasi atau dismenore. Angka kejadian dismenore primer di Indonesia sebesar 54,89% sedangkan untuk dismenore sekunder sebesar 9,36%. Dismenore berpotensi menyebabkan efek negatif dalam kualitas hidup, kehidupan sehari-hari, produktivitas kerja dan aktivitas akademik. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan kebenaran teori serta untuk mengetahui pengaruh status gizi terhadap skor nyeri pada remaja. Diharapkan hasil penelitian dapat memperbaiki kualitas derajat kesehatan remaja melalui pemenuhan bahan literasi mengenai cara mengurangi nyeri desminore primer. Populasi penelitian adalah dokumen rekam medis pasien remaja yang mengunjungi tempat praktik mandiri bidan di wilayah Genuk, Kota Semarang. Metode pengambilan sampel yaitu dengan purposive sampling. Sebanyak 27 dokumen rekam medis sesuai dengan kriteria penelitian dan dijadikan subjek penelitian. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji statistis Chi-square. Analisis data menggunakan bantuan aplikasi SPSS 22. Hasil uji statistik terhadap dua variabel yaitu IMT terhadap skor skala nyeri, pada 27 data responden diperoleh nilai p-value 0,030. Hasil p-value ­menunjukkan angka <0,05 yang berarti status gizi remaja (IMT) memiliki pengaruh terhadap skor nyeri dismenore pada remaja. Jumlah lemak tubuh yang terlalu sedikit atau terlalu banyak dapat mempengaruhi terganggunya kesehatan reproduksi.
Effects Of Online Gaming Addiction On Adolescent Physical Health Syifa Sofia Wibowo; Alfiena Nisa Belladiena
Jurnal Riset Kesehatan Vol 13, No 1 (2024): MEI 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrk.v13i1.11225

Abstract

In all of Southeast Asia, Indonesia has the most gamers. It is estimated by the Indonesian government that 2.7 billion individuals suffer from gaming addiction. APJII (Indonesian Internet Service Providers Association) data indicates that 89.9 billion people play online games on their mobile phones, and this number is predicted to rise. The purpose of this study is to analyze relationship between online gaming addiction with adolescent physical health. Analytical research using a cross-sectional design. The study was carried out between December 1–8, 2023, in one of Semarang City's private high schools. There are 198 students and divided up among 6 distinct classes. 66 students from 6 classes were the sample size for the sampling procedure, which employed the Slovin formula. This study uses basic random sampling or draws based on the number of attendance. The GAS (Game Addiction Scale) questionnaire sheet and the respondent's physical health questionnaire were employed in the data collection procedure. Using Pearson Product Moment correlation for data analysis. Playing online games can have an impact on an adolescent's physical health and between two variables have a strong association
Efektivitas Pelatihan Asuhan Persalinan Normal terhadap Kelengkapan Pencatatan Rekam Medis Persalinan: Penelitian Kuasi Eksperimen Wibowo, Syifa Sofia; Kusumawati, Nugraheni
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 15 No 2 (2023): Mei-Agustus
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v15i2.836

Abstract

Terdapat lima benang merah yang diajarkan dalam pelatihan APN dengan poin ke-4 yang merupakan pencatatan (rekam medis) asuhan persalinan yaitu lembar partograf. Salah satu keterampilan yang diajarkan selama pelatihan APN adalah pengisian lembar partograf sebagai dokumen rekam medis persalinan dengan baik dan lengkap. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah pelatihan APN efektif terhadap kelengkapan pencatatan rekam medis persalinan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian adalah kuasi eksperimen dengan melakukan pretest dan posttest. Jumlah populasi penelitian adalah 17 orang yang mengikuti pelatihan APN disalah satu lembaga pelatihan APN di Kota Semarang dan teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan lembar partograf yang kemudian dinilai dengan daftar tilik penilaian partograf. Analisis data menggunakan uji paired sample t-test. Hasil penelitian ini menghasilkan angka Sig. 0,008 yang menunjukkan adanya efektivitas pelatihan APN terhadap kelengkapan pencatatan rekam medis persalinan. Penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan mengkaji persepsi tenaga kesehatan terhadap pelatihan APN.
Pengaruh Status Ekonomi Keluarga Terhadap Jumlah Anak dan Jarak Kelahiran Di Jawa Tengah (Analisis Data SDKI 2017) Wibowo, Syifa Sofia
JIDAN Jurnal Ilmiah Bidan Vol 11 No 1 (2023): Vol 11 No 1 ( Edisi Juli - Desember 2023 )
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jib.v11i1.2146

Abstract

Latar Belakang: Keberhasilan program kesehatan ibu sangat ditentukan oleh Angka Kematian Ibu (AKI). Angka Kematian Ibu di Indonesia adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup menurut data statistik terbaru dari tahun 2015, yang masih jauh lebih tinggi daripada target MDGs yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup. Ibu hamil dengan resiko tinggi dapat disebabkan oleh kehamilan terlalu banyak dan terlalu dekat. Faktor pendukung terjadinya ibu hamil berisiko tinggi yaitu status ekonomi keluarga. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor ekonomi, khususnya di Jawa Tengah, mempengaruhi paritas ibu. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan informasi dari SDKI 2017 dan merupakan studi observasional. Metodologi penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sebanyak 4.446 data menjadi sampel penelitian, yang diambil dari populasi penelitian dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Hasil Penelitian: hasil analisis univariat menunjukkan usia ibu rata-rata 40 tahun dan pendidikan ibu rata-rata tidak lulus SMP. Temuan analisis bivariat menunjukkan bahwa di Jawa Tengah, status ekonomi secara signifikan mempengaruhi jumlah anak dan jarak kelahiran (p-value = 0,000 dan 0,000). Kesimpulan: status ekonomi memiliki pengaruh pada jarak dan jumlah kelahiran ibu di Jawa Tengah. Hal ini terjadi karena rendahnya pendidikan ibu (tidak lulus SMP), yang menyebabkan ibu mengetahui reproduksi sehat dan terencana.
Sosialisasi Akreditasi dan Manajemen Resiko Bagi PMIK di Unit Rekam Medis Puskesmas Kedungmundu Semarang Setijaningasih, Retno Astuti; Wibowo, Syifa Sofia; Wulandari, Fitria
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 7, No 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v7i3.2348

Abstract

Kualitas layanan pasien di fasilitas kesehatan primer masih perlu ditingkatkan dengan mendorong kualitas pelayanannya terstandardisasi. Sosialisasi merupakan salah satu sarana penyegaran dalam rangka memperbaiki ataupun meningkatan mutu pelayanan. Tujuan kegiatan ini yaitu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang akreditasi puskesmas dan manajemen resiko sebagai seorang tenaga kesehatan khususnya PMIK (Perekam Medis dan Informasi Kesehatan) di Puskesmas Kedungmundu, Semarang. Kegiatan dilaksanakan di Puskesmas Kedungmundu, Kota Semarang dengan sasaran kegiatan yaitu 3 orang PMIK. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah terlaksana dengan baik dan lancar. Pihak Puskesmas Kedungmundu Semarang yang menjadi mitra pengabdian menyambut dengan baik mulai dari saat perijinan hingga pelaksanaan kegiatan. Peserta kegiatan menyambut sosialisasi akreditasi dan manajemen resiko ini dengan baik.
Dissecting the Relationship Between Study Time, Gender, and Age: A Holistic Approach to Understanding Academic Performance in Contemporary Education Selina, Hendriani; Anggraini, Tyas; Amanda Konoralma, Rahel; Wilson Setiawan, Andreas; Atsala Vindramekka, Rajwa; Arga Satya, Hazel; Sofia Wibowo, Syifa
International Journal of Health Literacy and Science Vol. 2 No. 2 (2024): International Journal of Health Literacy and Science
Publisher : Health Science UDINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60074/ihelis.v2i2.78

Abstract

Academic performance is a complex and multifaceted outcome shaped by cognitive, behavioral, and biological factors influencing students' academic performance. This study aimed to investigate the relationships between the student’s study time, gender, age, and academic performance in a sample of students. The study used correlation and comparative statistical methods to explore how these variables might influence student grades. The correlation between study time and grades was found to be weakly positive (p = 0.037, R = 0.105), indicating that while more study time is associated with slightly better grades, the strength of this relationship is modest. The comparative analysis between male and female students revealed a significant difference in average grades, with male students achieving higher grades (p = 0.041). The average grade for male students was 10.91, while female students averaged 9.97. Additionally, the correlation between age and academic performance was negative (p = 0.001, R = -0.173), suggesting that as students age, their academic performance tends to decline, albeit weakly. These findings underscore the complexity of factors influencing academic success, suggesting that study time, gender, and age play a role, but their impacts may vary in strength. The results highlight the need for further research to explore the cognitive, social, and biological factors that interact with these variables and contribute to students' academic performance. The modest correlations suggest that other variables, such as study strategies, motivation, and neurobiological factors, maybe more substantial in determining academic success.