Claim Missing Document
Check
Articles

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Siswa Mahir Berbahasa Indonesia Dengan Baik dan Benar Supriana; Agil Pangestu; Irwan Siagian
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 10 (2022): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.559 KB) | DOI: 10.59141/comserva.v1i10.143

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk menelusuri akibat-akibat apa sajakah variabel-variabel yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam berbahasa Indonesia secara tepat dan efektif. Titik fokus dari ujian ini adalah pelaksanaan pembelajaran dan perolehan hasil belajar. Metodologi ujian ini menggunakan metodologi subjektif, sedangkan objek eksplorasi adalah pembelajaran siswa, materi eksplorasi ini meliputi: 1) latihan pembelajaran, 2) semua siswa dan dewan pengajar. Strategi yang digunakan dalam ujian ini adalah teknik pencerahan. Metode pengumpulan informasi adalah persepsi, pertemuan dan dokumentasi. Penanganan informasi diselesaikan dengan menggunakan pemeriksaan spellbinding subjektif. Hasil penelitian menunjukkan hasil sebagai variabel apa saja yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam berbahasa Indonesia.
Kepribadian Tokoh Dilan dalam Film Dilan 1990 Karya Pidi Baiq Almas Habibati; Nur Firli Mulya; Irwan Siagian
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v2i1.199

Abstract

Literary psychology gives an important role to the character that is developed in analyzing literary works in psychological problems. In literary psychology, conflict is an upheaval between the Id, Ego, and Superego. This study aims to describe the characterizations and personalities that focus on the Id, Ego, and Superego of the main character in Pidi Baiq's Dilan 1990 film in terms of literary psychology theory. The type of research used is descriptive qualitative which analyzes the personality of the main character in the 1990 film Dilan based on Sigmund Freud's theory. Data collection techniques used in this study using observation and library techniques. The result of this research is that in the Dilan 1990 film, the main character, Dilan, is dominated by the Id and Ego elements. Dilan, who is described as a teenager in love, as well as his role as a combat commander, makes Dilan's personality very minimal with Superego.
Pengaruh Minat Baca dan Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan Menulis Teks Deskriptif: Survei pada SMA Negeri di Kota Bekasi Ana Zulfasari; Linang Marbun; Irwan Siagian
INTELEKTIUM Vol 3 No 1 (2022): INTELEKTIUM
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/int.v3i1.441

Abstract

The Effect of Reading Interest and Vocabulary Mastery on the Ability to Write Descriptive Text (Survey of Public High Schools in Bekasi City). This study aims to find out how reading interest and vocabulary mastery can affect a person's ability to write descriptive text. This study uses a survey method with multiple regression analysis, using a research paradigm between variables X1, X2, and Y. Then using the Slovin formula obtained a sample of 83 students, which then performed data analysis using the SPSS 20.0 application program. The results of the study prove that there is a significant influence on reading interest and vocabulary mastery on the ability to write descriptive texts.
KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT PADA CAPTION WHATSAPP MAHASISWA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI Siti Mutoharoh; Widi Jihan Nurtari; Irwan Siagian
JURNAL EDUKASI: KAJIAN ILMU PENDIDIKAN Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Edukasi: Kajian Ilmu Pendidikan.
Publisher : LPPM STKIP PGRI Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51836/je.v8i1.245

Abstract

The birth of technology often makes changes to the pattern of people’s lives. It is undeniable that the development of the media also plays an active role in changing one’s lifestyle, both electronic, print and online media. Students of the Faculty of Languages and Arts often share photos of their activities, holidays, or situation at that time. However, the author sees a lot of caption sentences that pay attention to effective sentences. This study aims to find out the general description of the ineffectiveness of sentences in the WhatsApp captions of students of the Faculty of Language and Arts, Indraprasta university, PGRI and to find out what factors are ineffective sentences in the WhatsApp captions of students of Faculty of Language and Arts, Indraprasta University, PGRI. The research focuses on the factors of the ineffectiveness of sentences contained in WhatsApp captions written by students of the Faculty of Language and Arts, Indraprasta University PGRI. The research method used is qualitative research with descriptive analysis techniques. The data was taken for seven days, from September 29 to October 5, 2021. The results showed the data: 19 foreign language influences, 1 pleonasm, 12 ambiguity, 1 reasoning error, 5 ambiguity of the core elements of the sentence, 9 regional language influences, 2 waste of word preposition, 1 inaccuracy of word meaning, and 5 ambiguity of word meaning.
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI KEUANGAN LEMBAGA PADA SMK PGRI 16 JAKARTA Irwan Siagian; Maman Paturahman; Chadis Chadis
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 6, No 3 (2019): Faktor : Jurnal Ilmiah Kependidikan
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/fjik.v6i3.4255

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) evaluasi program, (2) praktik kerja industri, dan (3) akuntansi keuangan lembaga di SMK PGRI 16 Jakarta. Hasil penelitian yaitu: (1) proses perumusan program praktek kerja industri tetap mengacu pada pesan kurikulum dan pengembangannya agar berkoordinasi dengan pihak institusi pasangan. Hal tersebut agar terdapat sinkronisasi dan relevansi antarprogram yang dirumuskan oleh sekolah dengan pihak institusi pasangan. (2) Pihak sekolah kiranya dapat mengevaluasi kembali tentang kondisi siswa sebagai peserta dilihat dari kompetensi, performa, dan mentalitasnya melengkapi berbagai fasilitas yang diperlukan, sehingga mereka lebih siap saat melakukan praktek kerja industri di lapangan. (3) Pihak dunia usaha dan dunia industri agar tetap memberikan pelayanan secara optimal bagi seluruh peserta prakerin dengan menyertakan karyawan setempat menjadi tutor bagi para siswa di lapangan. Proses bimbingan yang dilakukan oleh para pegawai setempat senantiasa harus mempelajari dan mengacu pula pada buku pedoman yang dimiliki oleh para siswa sebagai kepanjangan tangan dari pihak sekolah/ pemerintah. (4) Pelaksanaan praktek kerja industri harus tetap dilaksanakan sebagai wujud dari pelaksanaan sistem ganda antara sekolah dengan institusi pasangan. Hal ini penting karena SMK sebagai sekolah kerja (vocational school) pada dasarnya sangat berorientasi pada mempersiapkan para siswa sebagai tenaga menengah yang siap bekerja di dunia usaha dan dunia industri.
Analisis Perubahan Bunyi Fonem pada Puisi Karya Chairil Anwar Abd Rozak; Irwan Siagian
LITERATUS Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Internasional Sosial dan Budaya
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/lit.v4i1.681

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis perubahan bunyi fonem yang terdapat dalam puisi-puisi karya Chairil Anwar. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif. Objek penelitian ini adalah perubahan bunyi fonem pada puisi-puisi karya Chairil Anwar. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah puisi-puisi karya Chairil Anwar. Sumber data berasal dari kumpulan puisi karya Chairil Anwar. Metode penyediaan data yaitu analisis dokumen. Perubahan bunyi fonem disebabkan oleh berbagai hal yaitu sistem morfologi bahasa, budaya pengucapan bahasa, dan konsep sistem alfabet bahasa itu sendiri. Puisi merupakan karya sastra yang di dalamnya terdapat irama, matra, rima, serta tersusun larik dan bait. Chairil Anwar ialah seorang pemuda yang lahir di Medan, Sumatera Utara pada 26 Juli 1922, Chairil Anwar dinobatkan sebagai pelopor Angkatan ’45.  Hasil analisis data menyimpulkan bahwa dari 11 puisi karya Chairil Anwar terdapat 6 jenis perubahan bunyi fonem di antaranya yaitu asimilasi, disimilasi, netralisasi, zeroisasi, anaptiksis dan monoftongisasi  serta 19 kata yang merupakan perubahan bunyi fonem.
Perbedaan dan Persamaan Fonem antara Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia Tiara Permatasari; Irwan Siagian
LITERATUS Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Internasional Sosial dan Budaya
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/lit.v4i1.684

Abstract

Penggunaan bahasa daerah merupakan bahasa yang lebih dulu digunakan daripada bahasa Indonesia. Terdapat ilmu fonologi yang mempelajari distribusi fonem yang terbagi menjadi vokal dan konsonan. Di dalam pembelajaran fonem mengkaji perbendaharaan bunyi fonem tersebut. Di dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan mendasar dari fonem di dalam bahasa Indonesia dengan bahasa Sunda. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kualitatif. Hasil penelitian didapatkan dari kegiatan wawancara dan dikaitkan dengan sumber studi literatur yang didapatkan dari internet. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan di dalam fonem vokal dan konsonan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Sunda. Di dalam bahasa Sunda terdapat fonem tambahan /é/ selain dari lima fonem vokal di dalam bahasa Indonesia. Selain itu terdapat perbedaan fonem konsonan yang di dalam bahasa Sunda hanya terdiri dari 18 fonem sedangkan di dalam bahasa Indonesia terdiri dari 21 fonem konsonan.
Kajian Fonetik: Persamaan dan Perbedaan Arti Kata Bahasa Jawa dan Sunda dalam Bahasa Indonesia Hisam Alimahmudi; Irwan Siagian
LITERATUS Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Internasional Sosial dan Budaya
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/lit.v4i1.695

Abstract

This study aims to examine the phonetic elements in the similarity of words in Javanese and Sundanese. This research is a qualitative descriptive study. The data collection technique used observational interviews with two sources and the data recorded for analysis. The theory used by the researcher is auditory phonetic theory, where the sense of hearing (ears) used to learn something. Two speakers were Tariq Ibra as a single speaker (Java) and Silpia Maulida as a double speaker (Sunda). The data used is the similarity of words in Javanese and Sundanese from both sources. The results of the data analysis concluded that there are seven similar words in Javanese and Sundanese, including g?lis, ag?ng, p?p?k or p?p?g, bade kudu, edan, and mudun. The similarities of the phonetic aspects of the word equation are sound variations (allophones), segmental sounds, and changes in phoneme sounds (neutralization). And the difference in sound from the word equation is the articulation, namely retroflex consonants and lamino-alveolar consonants.
Kemampuan Fonetik dalam Perkembangan Bahasa pada Anak Usia Dini Lasdame Srydevi Octavia Sihombing; Irwan Siagian
LITERATUS Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Internasional Sosial dan Budaya
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/lit.v4i1.699

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan fonetik dalam meningkatkan perkembangan bahasa pada anak usia dini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengolahan data menggunakan studi dokumentasi dan pustakaan. Subjek penelitian adalah anak-anak usia 0-6 tahun. Perkembangan fonetik pada anak secara umum dapat dilihat dari kemampuan bahasa reseptif dan produksi bahasa. Ketika seorang anak telah mampu memproduksi bunyi dalam bahasa (fonetik) dengan tepat, mulai mencoba untuk mengaitkannya dengan makna yang hendak disampaikan dan menggunakan susunan kata-kata yang tepat dalam ungkapannya, anak tersebut sudah mampu untuk menggunakan bentuk bahasa ekspresifnya dalam menyampaikan gagasan. Dengan digunakannya bahasa ekspresif untuk menyatakan kehendak kepada pihak lain, anak tersebut mampu menerima respons dari lawan bicaranya dengan menggunakan kemampuan reseptifnya. Satu pihak menggunakan bahasa ekspresif dan pihak lain menggunakan bahasa reseptif dan sebaliknya merupakan suatu timbal balik yang sering disebut dengan komunikasi. Proses perkembangan pengetahuan fonetik pada anak usia dini dimulai dari tahap bayi, batita, prasekolah dan teman kanak-kanak. Perkembangan bahasa pada anak menunjukkan karakter yang spesifik di setiap tahap perkembangannya. Perkembangan bahasa pada anak usia dini mungkin berbeda-beda, namun secara alamiah perkembangan bahasa pada anak cenderung memiliki tahap yang sama. Perkembangan tersebut  harus seimbang  untuk memperoleh hasil yang optimal. Ada anak yang berusia 10-14 bulan sudah dapat mengucapkan satu kata sementara ada anak yang belum dapat mengucapkan satu kata dengan jelas. Di sisi lain, ada anak jenjang usia 3 tahun yang belum dapat memahami instruksi sederhana dari orang tuanya sementara di sisi lain ada anak yang sudah mampu memahami bahasa yang di ucapkan sesuai instruksi orang tuanya.
Pelatihan Pengolahan Sampah di Bank Sampah Koperasi Warga Sadaya (KOWASA) Kecamatan Jonggol Bogor Jawa Barat Irwan Siagian; Bondan Bondan; Hanum Nurul Aulia
Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.973 KB) | DOI: 10.58466/literasi.v1i2.87

Abstract

The waste problem is something that is common to all parties. Garbage is a thing that coexists with human life, almost all human activities produce garbage. The problem is how waste can be handled and minimized, because there are many types of waste. Starting from the types of organic, inorganic, and B3. If it is organic waste, it will be easier to process or process by itself. However, often the problem is when the waste is of an inorganic type, such as plastic. Plastic material we know, is a difficult item to decompose. The problem of partners is often faced, namely the difficulty of finding a collaborative partner in distributing the collected waste. This waste itself is produced from residents in the community of Sukasirna Village. Garbage is indeed a source of disasters and environmental problems. However, if the waste management is managed properly and properly by utilizing qualified resources, it will generate income for the manager. We see that the waste management managed by the Garbage Bank is not optimal. Therefore, as a community service team, we provide counseling on how to manage both organic and inorganic waste optimally so that the waste produced is not only a source of environmental problems but can generate income. Our service partner is one of the KOWASA Waste Bank (Koperasi Warga Sadaya) located in the village of Sukasirna, Jonggol District, Bogor Regency. The solution we provide to our service partners is to conduct discussion activities by sharing information and questions and answers about problems faced by partners online. The techniques used in community service are as follows: a, direct observation, namely visiting partner locations, b. conduct community service with a system of education and questions and answers regarding organic and inorganic waste management, c. provide training in the form of skills in managing organic and inorganic waste, d. Conducting evaluation and shering together to find an agreement in waste management so that it does not become a problem for the environment. The output targets to be achieved in this service activity are as follows: a. people who have skills, b. high-value products from waste raw materials