Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN VIA WHATSAPP TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI LOGIKA mitra pasaribu; sri Rahmah Dewi Saragih; Ely Syafitri
JURNAL MATHEMATIC PAEDAGOGIC Vol 6, No 2 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36294/jmp.v6i2.2514

Abstract

AbstractThis study ass to describe the effectrvencss of students in solving logic problems ia terms of the mathematical communication skills of students in class X1 of SMA Swadaya in Academic Year  2020 / 2021 . the subjek of the study  are 14 student  of class X1 of private High School in Academic Year 2020/2021.The instrument in this research are 3 essay questions which refers to indicators of  mathematical communication skills. Determination of the sample is done using the total , Sampling technique, Based on the results of data processing, 12 students (85,7%) are belonged to “Hight" category because they are able to complate the three indicators of mathematical communication skills hingt, and 5 students (14,2%) are in medium Category, because they are sbic to complete the three indicators of mathematical communication ability well but are wrong in writing symbols. Keywords: Mathematical Logic, Mathematical Communication Skills, WhatsApp Media. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikann keefektifan siswa dalam menyelesaikan soal logika  ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa di kelas XI SMA Swasta SwadayaTahun Ajaran 2020/2021. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek dari penelitian ini adalah 20 siswa kelas X1 SMA Swasta Swadaya Tahun Ajaran 2020/2021. Instrumen soal yang digunakan dalam penelitian ini berupa 3 butir soal berbentuk essay yang mengacu pada indikator kemampuan komunikasi matematis. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Total Sampling.Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh sebanyak 12 siswa (85,7%) termasuk dalam kategori “Tinggi”  karena mampu menyelesaikan ketiga indikator kemampuan komunikasi mmatematis tersebut dengan sangat baik, dan 5 siswa (14,2%) termasuk dalam kategori “Sedang” karena mampu menyelesaikan ketiga indikator kemampuan komunikasi mmatematis tersebut dengan  baik namun salah dalam menulis simbol. 
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI SPLTV MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASE LEARNING (PBL) BERBASIS STEM Ely Syafitri; Sahat Saragih; E. Elvis Napitupulu; Elfira Rahmadani; Dewi Astuti
JURNAL MATHEMATIC PAEDAGOGIC Vol 6, No 2 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36294/jmp.v6i2.2440

Abstract

 AbstractThis study aims to analyze students' critical thinking skills on SPLTV material through a Problem Based Learning model based on Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). The type of research used is descriptive qualitative. The research instrument used a test method in the form of critical thinking description questions to analyze the achievement of critical thinking skills and a questionnaire to determine student responses to the implementation of STEM-based PBL on SPLTV material. Research results students have been able to solve problems with a complete score of 73% and reach indicators of critical thinking skills, namely: the ability to generalize, the ability to identify, the ability to formulate problems into mathematical models, the ability to deduce using principles and the ability to provide further explanations. There were 8 students or 27% in the incomplete category and did not reach the indicators of critical thinking skills in working on the questions. Meanwhile, based on the student response questionnaire, it shows that the student response questionnaire with an average percentage of 80.68%, so it can be concluded that students gave a positive response to the implementation of STEM-based PBL learning on SVLTP material with a reliability of 0.82. Student responses at the time of the interview showed that learning with the STEM-based PBL model is a new model and has never been applied by teachers in learning Keywords:  Critical Thinking Analysis, STEM-Based  PBL, SVLTP AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa pada materi SPLTV melalui model Problem Based Learning berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). Jenis penelitian yang digunakan adalah  kualitatif deskriptif. Instrumen penelitian menggunakan metode tes berupa soal uraian berpikir kritis untuk menganalisis ketercapaian kemampuan berpikir kritis dan angket untuk mengetahui respon siswa terhadap implementasi PBL berbasis STEM pada materi SPLTV. Hasil Penelitian siswa sudah mampu menyelesaikan soal dengan nilai tuntas 73% dan mencapai indikator kemampuan berpikir kritis yaitu : kemampuan menggeneralisasi, kemampuan mengidentifikasi, kemampuan merumuskan masalah ke model matematika, kemampuan mendeduksi dengan menggunakan prinsip dan kemampuan memberikan penjelasan lebih lanjut. Terdapat 8 orang siswa atau 27% dalam kategori tidak tuntas dan tidak mencapai indikator kemampuan berpikir kritis dalam mengerjakan soal. Sementara berdasarkan angket respon siswa menunjukkan  bahwa angket respon siswa dengan persentase rata-rata 80,68%, sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa memberikan respon positif terhadap implementasi pembelajaran model PBL berbasis STEM pada materi SVLTP dengan reliabititas sebesar 0,82. Tanggapan siswa pada saat wawancara menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model PBL berbasis STEM merupakan model yang baru dan belum pernah diterapkan guru pada pembelajaran Kata Kunci : Analisis Berpikir Kritis, PBL Berbasis STEM, SVLTP
ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMA PADA MATERI BARISAK DAN DERET ARITMATIKA Sri Kamulian; Syahriani Sirait; Ely Syafitri
JURNAL MATHEMATIC PAEDAGOGIC Vol 6, No 2 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36294/jmp.v6i2.2513

Abstract

AbstrakThis study aims to determine the ability of students mathematical representation on arithmetic sequences and series. This type of research is a qualitative approach. The research subjects were 15 students of class XI MIA 1 SMA Negeri 1 Air Batu T.A 2020/2021. The test instrument used in this study was in the form of 5 test questions referring to indicators of representational ability including: (1)visual representation ability, (2)mathematical expression representation ability, (3)written representation ability. Based on the results of the study, it was concluded that about 73% of students were able to work on visual representation  ability questions and about 27% were less able to work on visual representation problems. While mathematical expression skills, about 53% of students were able to work on mathematical expression representation skills and about 47% were less able to work on mathematical expression representation problems. And for written text abilities, about 33% of students were able to work on written text representation abilities, and about 67% more who have not been able to work on written text representation problems.  Keywords: Sequences and Series, Mathematical Representation Ability. AbtrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan representasi matematis siswa pada materi barisan dan deret aritmatika. Jenis penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah 15 siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Air Batu T.A 2020/2021. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian berupa 5 tes soal yang mengacu pada indikator kemampuan representasi diantaranya: (1)kemampuan representasi visual, (2)kemampuan representasi ekspresi matematis, (3)kemampuan representasi tertulis. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa sekitar 73% siswa mampu mengerjakan soal kemampuan representasi visual dan sekitar 27% lagi yang kurang mampu mengerjakan soal representasi visual. Sedangkan kemampuan ekspresi matematis, sekitar 53% siswa mampu mengerjakan soal kemampuan representasi ekspresi matematis dan sekitar 47% lagi yang kurang mampu mengerjakan soal representasi ekspresi matematis. Dan untuk kemampuan teks tertulis, sekitar 33% siswa mampu mengerjakan soal kemampuan representasi teks tertulis dan sekitar 67% lagi yang belum mampu mengerjakan soal representasi teks tertulis.
MENINGKATKAN ADVERSITY QUOTIENT SISWA MENGGUNAKAN AUTOGRAPH Ely Syafitri; Sahat Saragih; E. Elvis Napitupulu; KMS. Muhammad Amin Fauzi; anim anim; Elfira Rahmadani; Syahriani Sirait; Ismail Hanif Batubara
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 5, No 2 (2022): June 2022
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v5i2.905

Abstract

Abstract. This study aims to determine the difference in  adversity quotient between students who learn to use the Autograph learning media and students who receive conventional learning. The formulation of the problem in this study is "Is there a difference between the adversity quotient of students who learn to use Autograph learning media and students who receive conventional learning?". This research is a quasi-experimental research, where the teacher plays a direct role in the learning process and the researcher acts as an observer. The subjects in this study were students of class VIII MTs Al-Arifin Rahuning totaling 100 people and as a sample of class VIII-1 totaling 28 people. While the object of this research is the adversity quotient of students towards learning mathematics. Collecting data in this study using observation sheets and adversity quotient. To find out the results of this study, it was carried out using the t test and to determine whether or not there were differences in the adversity quotient of students towards learning mathematics. Based on the results of data analysis carried out, it was concluded that there was a difference in the adversity quotient between students who learned to use the Autograph learning media and students who received conventional learning with a tcount= 8.29 greater than ttable at the 5% significance level and significant 1% of 2.14 and 2.96.Keyword: Autograph, Adversity Quotient, Mathematic educationAbstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan adversity quotient antara siswa yang belajar menggunakan media pembelajaran Autograph dan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada perbedaan antara adversity quotient siswa yang belajar menggunakan media pembelajaran Autograph dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional?”. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, dimana guru berperan langsung dalam proses pembelajaran dan peneliti bertindak sebagai pengamat. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Al-Arifin Rahuning yang berjumlah 100 orang dan sebagai sampel kelas VIII-1 yang berjumlah 28 orang. Sedangkan objek penelitian ini adalah adversity quotient siswa terhadap pembelajaran matematika. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan adversity quotient. Untuk mengetahui hasil penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji t dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan adversity quotient siswa terhadap pembelajaran matematika. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, disimpulkan bahwa terdapat perbedaan adversity quotient antara siswa yang dibelajarkan menggunakan media pembelajaran Autograph dan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional denganhitung= 8,29 lebih besar dari ttabel sebesar 5 % tingkat signifikansi dan signifikan 1% sebesar 2,14 dan 2,96.
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, AKSIOLOGI DALAM PENDIDIKAN KARAKTER Elfira Rahmadani; Dian Armanto; Ely Syafitri; Reza Umami
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 4, No 3 (2021): October 2021
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v4i3.680

Abstract

Abstract: Character education is useful for building the character of each individual so that they can become individuals who can have benefits for the individual and the surrounding environment. This study examines and describes how to conceptualize the theoretical basis of character education and how to implement the theoretical basis of character education. This study examines and describes how to conceptualize the foundation of character education theory and how to implement the foundation of character education theory. The foundation of character education theory includes the foundation of ontology, epistemology foundation and axiology foundation. In this case the researcher can explain how the conceptualization and implementation of the foundation of ontology, epistemology and axiology of character education  Keyword: Ontology Platform, Epistemology, Axiology and Character Education 
AKSIOLOGI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (Kajian Tentang Manfaat dari Kemampuan Berpikir Kritis) Ely Syafitri; Dian Armanto; Elfira Rahmadani
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 4, No 3 (2021): October 2021
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v4i3.682

Abstract

Abstract: This study discusses the axiology of critical thinking, how the benefits of critical thinking skills in education and using the literature study method are carried out only based on written works, including research results, both published and unpublished. The purpose of this article is to provide additional knowledge for teachers and other researchers that critical thinking skills have many benefits for education so that later in the education unit they are able to realize their abilities to produce competent students according to educational goals. The results of the literature study on critical thinking skills seen in axiological studies related to ethical and aesthetic values show that by utilizing critical thinking skills students are able to build quality thinking so as to produce good learning. Developing thinking skills is very important because it will have an impact on students' daily lives.  Keywords: Critical Thinking Ability, Axiology Abstrak: Penelitian ini membahas tentang Aksiologi berpikir kritis, bagaimana manfaat dari kemampuan berpikir kritis dalam pendidikan dan menggunakan metode studi kepustakaan yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum dipublikasikan. Tujuan artikel ini adalah untuk memberi penambahan pengetahuan bagi guru maupun peneliti lain bahwa kemampuan berpikir kritis memiliki banyak kebermanfaatan untuk pendidikan agar  nantinya  ketika  di  satuan  pendidikan  mampu  merealisasikan kemampuan yang dimilikinya untuk menghasilkan peserta didik yang berkompeten sesuai tujuan pendidikan. Hasil dari studi kepustakaan kemampuan berpikir kritis dilihat dalam kajian aksiologi yang berkaitan dengan nilai etika dan estetika menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan  kemampuan  berfikir  kritis siswa mampu  membangun kualitas berfikir sehingga menghasilkan pembelajaran dengan baik. Mengembangkan kemampuan berpikir sangat penting  dikarenakan  akan  berdampak  kepada  kehidupan sehari-hari siswa.  Kata kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Aksiologi 
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Discovery Learning Pada Kurikulum 2013 Kelas X di SMA Negeri 1 Air Joman Dewi Astuti; Ely Syafitri
Jurnal MathEducation Nusantara Vol 2, No 2 (2019): July 2019
Publisher : Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.498 KB) | DOI: 10.32696/jmn.v2i2.81

Abstract

Penelitian berjenis kuasi eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis  yang terjadi pada siswa yang diberi pembelajaran discovery learning pada kurikulum 2013 dan pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Air Joman Kabupaten Asahan dengan sampel siswa dari dua kelas X masing-masing X-2 dan X-3.  Kemampuan awal matematika siswa digolongkan sesuai dengan nilai rapot. Instrumen yang digunakan dengan tes kemampuan berpikir kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang diajar dengan pembelajaran discovery learning pada kurikulum 2013 memiliki peningkatan kemampuan berpikir kritis yang lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional.  Ini terlihat dari rata-rata N-gain yang diperoleh di kelas eksperimen sebesar 0,13 sedangkan N-Gain kelas kontrol sebesar 0,12. Adapun interaksi antara pembelajaran dengan kemampuan awal diketahui bahwa faktor tersebut tidak memberikan kontribusi secara bersamaan pada peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa
Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Ditinjau Dari Kemampuan Penalaran Matematika di Kelas VI Mis Al Washliyah Pasar Lembu Dewi Astuti; Ely Syafitri
Jurnal MathEducation Nusantara Vol 4, No 2 (2021): July 2021
Publisher : Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.275 KB) | DOI: 10.32696/jmn.v4i2.156

Abstract

The Development of Animation-Based Learning on Students’ Numeracy Literacy Skills Syahriani Sirait; Ely Syafitri; Khairun Nisa
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 15, No 2 (2023): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v15i2.2858

Abstract

This research is to provide animation-based learning media to enhance the autonomous curriculum programme in the area of numeracy. The study's findings will be reliable and useful in the real world. The ADDIE paradigm is being used in this study of development. This study had three phases: The fourth-grade students of a state elementary school in Banjar during the 2022–2023 school year made up the study's population. The data was collected from a group of 35 fourth graders. The data was analysed using quantitative and qualitative methods. The Smart Apps Creator software is being used in this development study; ultimately, researchers use it to create animated educational materials. Expert validation results show that the data generated from these trials are quite valid, with an average of 90% accuracy. In addition, 93 % of students rated animation-based learning material as effective, while 90 % of teachers rated it as useful. Students then finish traditionally, scoring an average of 94% in the very effective category on the numeracy literacy test. This figure establishes animation as a realistic, practical, and successful learning medium for fourth-grade elementary school fractions.
EDUKASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI BERBASIS IT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF Khairun Nisa; Ely Syafitri; Pradita Sugesti; Suci Wulandari; Syifa Indria
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i1.335-341

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengatasi tantangan yang muncul dalam penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran di Universitas Asahan. Teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, namun pemanfaatannya dalam konteks pendidikan masih menghadapi berbagai hambatan. Edukasi mengenai peran teknologi dalam kegiatan belajar sangat penting untuk memastikan mahasiswa dapat memaksimalkan potensi teknologi demi peningkatan kualitas pembelajaran. Adapun hal-hal yang akan dilakukan yaitu mengedukasi mahasiswa mengenai peran teknologi dalam proses pembelajaran, memperjelas manfaatnya, dan mengurangi hambatan dalam penggunaannya dan memberikan pelatihan praktis untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menggunakan alat dan aplikasi teknologi terkini, mendorong mahasiswa untuk berinovasi dalam merancang metode pembelajaran yang lebih efektif dengan memanfaatkan teknologi, menggunakan teknologi untuk meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam proses pembelajaran, memfasilitasi diskusi, kolaborasi, dan akses ke sumber belajar, menunjukkan bagaimana teknologi dapat meningkatkan aksesibilitas materi pembelajaran bagi mahasiswa dengan berbagai kebutuhan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa di Universitas Asahan akan lebih siap dan mampu memanfaatkan teknologi secara optimal dalam proses pembelajaran, menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih dinamis, interaktif, dan inovatif.