Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Isoflavone supplementation reduced serum sex hormone-binding globulin concentration in postmenopausal women Parwanto, ML. Edy; Indrawati, Yanti; Setiawan, Herman
Universa Medicina Vol 31, No 1 (2012)
Publisher : Faculty of Medicine, Trisakti University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/UnivMed.2012.v31.52-62

Abstract

IntroductionThe bone loss that occurs with ageng in postmenopausal women is related to a decrease in serum levels of bioavailable estrogen and testosterone, which are mainly bound to sex hormone-binding globulin (SHBG) and albumin. Phytoestrogens are thought to exert hormonal effects in the body due to their structural resemblance to 17â-estradiol. The objective of this study was to evaluate the effect of isoflavone supplementation on levels of SHBG in postmenopausal women aged 47- 60 years. Methods A study of pre and post test design with controls was conducted in 70 women aged 47- 60 years. Subjects were randomly divided into 2 groups, the isoflavone group received 100 mg isoflavones/day + calcium 500 mg/day and the control group calcium 500 mg/day for 6 months. Measurement of bone mineral density was performed prior to supplementation, and serum SHBG levels before and after supplementation. Results Supplementation of isoflavones for 6 months reduced the SHBG levels by 31.1% in the isoflavone group (p=0.000), whereas supplementation of calcium for 6 months did not affect the levels of SHBG in the control group (p=0.359). Supplementation of isoflavones for 6 months reduced SHBG levels of postmenopausal women in the isoflavone group with either osteopenia (p=0.028) or osteoporosis (p=0.008).Conclusion Supplementation of isoflavones for 6 months decreased the SHBG levels of postmenopausal women in the isoflavone group with osteopenia and osteoporosis. Our findings suggest that phytoestrogens may significantly decreased SHBG levels in postmenopausal women.
FORMULASI SALEP ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN TEMBELEKAN (LANTANA CAMARA L) Parwanto, ML Edy; Senjaya, Hardy; Edy, Hosea Jaya
PHARMACON Vol 2, No 3 (2013): pharmacon
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tembelekan (Lantana camara L) is a wild plant that its leaves contain chemicals such asphenols, flavonoids and alkaloids. Chemical constituents in tembelekan allegedly hasantibacterial ability against Staphylococcus epidermidis. This research aims to create anantibacterial ointment to the active substance ethanol extract of leaves tembelekan.Antibacterial ointment tembelekan ethanol extract of the leaves made in two concentrations,namely 20% and 24%. Conducted quality testing ointment is organoleptic test, homogeneitytest, test and test pH value dispersive power. Quality test results conducted on theconcentration ointment with two parameters meet the organoleptic test, test and test pH valuehomogeneity. Tembelekan leaf extract ointment ethanol concentration of 20% and 24% didnot meet the quality parameters to test dispersive power.Keywords: Ethanol Leaf Extract tembelekan, ointments, test quality.
Usia Dan Jumlah Rokok Meningkatkan Tekanan Darah Widyatama, Haryo Ganeca; Kusumaningrum, Dietha; Parwanto, ML Edy; Widyasyifa, Salsabila Ayu; Rahmayanti, Dina; Gondoyuwono, Hartanto
JIKI Jurnal Ilmiah Kesehatan IQRA Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jiki.v8i2.183

Abstract

Tekanan darah merupakan hasil dari aktivitas pemompaan jantung. Tekanan darah yang tinggi disebut dengan hipertensi. Hipertensi sendiri terjadi apabila tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mm Hg. prevalensi hipertensi di Kabupaten Tangerang adalah sebesar 65%. faktor, yang mempengaruhi teknanan darah antara lain umur, jenis kelamin, faktor genetik, dan faktor lingkungan yang meliputi obesitas, konsumsi rokok, konsumsi alkohol, konsumsi garam atau natrium, aktifitas fisik, dan stress. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok pada usia 35-55 tahun dengan angka kejadian hipertensi atau peningkatan tekanan darah. Rancangan penelitian menggunakan metode observational analytic dengan pendekatan cross sectional. Uji chi-square digunakan untuk menguji hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Lokasi penelitian berada di RW 03, Desa Pabuaran, Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Berdasarkan hasil analisis data, terdapat hubungan antara variabel umur dengan peningkatan tekanan darah (p=0.000), sedangkan riwayat hipertensi dalam keluarga tidak berhubungan dengan peningkatan tekanan darah (p=0.12). Periode merokok berhubungan dengan peningkatan tekanan darah (p=0.028) dan juga jumlah batang rokok yang dihisap per hari berhubungan dengan peningkatan tekanan darah (p=0.004). Jenis rokok tidak ada hubungannya dengan peningkatan tekanan darah (p=0.082).
Virus Corona (SARS-CoV-2) penyebab COVID-19 kini telah bermutasi Parwanto, ML Edy
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2021.v4.47-49

Abstract

Telah dikemukakan bahwa virus corona menjadi penyebab COVID-19.(1) Virus corona yang dimaksud yaitu SARS-CoV-2, sedangkan COVID-19 kependekan dari corona virus disease-19. COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 yang muncul awal Desember tahun 2019 di Wuhan, China. Sifat virus corona tersebut mudah menginfeksi manusia dan mudah menyebar hampir keseluruh penjuru dunia. Oleh karena itu terjadilah wabah (pandemi) COVID-19.
PENYULUHAN DAN PELAYANAN KESEHATAN SEBAGAI UPAYA MEMPERBAIKI MANAJEMEN HIPERTENSI PADA LANSIA DI KELURAHAN JEMBATAN LIMA KECAMATAN TAMBORA JAKARTA Sisca Sisca; Monica Dwi Hartanti; Dyah Ayu Woro Setyaningrum; Indah Widya Lestari; Florinda Ilona; Julian Chendrasari; ML Edy Parwanto
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 1, Nomor 2, Juli 2020
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1484.194 KB) | DOI: 10.25105/juara.v1i2.7394

Abstract

Angka kejadian hipertensi meningkat seiring dengan meningkatnya usia. Perubahan fungsi dan struktur pada sistem vaskuler perifer diperkirakan menjadi penyebab tingginya prevalensi hipertensi pada lansia. Manajemen hipertensi secara holistik yang terpusat pada pasien diperlukan untuk mencegah terjadinya kematian akibat gagal jantung. Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan hipertensi pada lansia di Kecamatan Tambora Jakarta Barat. Dengan menggunakan kuesioner, tingkat pengetahuan tentang hipertensi diukur pada 48 peserta di tempat tersebut. Pengukuran tekanan darah juga dilakukan untuk mendeskripsikan tingkat kejadian hipertensi di tempat tersebut. Tingkat pengetahuan tentang hipertensi para peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat kurang baik dan berdampak pada meningkatkan risiko hipertensi. 52% peserta memiliki tekanan darah normal sedangkan 48% peserta terdiagnosis hipertensi. Faktor risiko berdasarkan data demografi peserta juga didapatkan dengan hasil usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan serta jenis pekerjaan meningkatkan risiko hipertensi secara bermakna. Dari hasil PKM ini dapat disimpulkan bahwa kurangnya tingkat pengetahuan hipertensi khususnya pada lansia dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi. Agar dapat meningkatkan kualitas penanganan hipertensi pada lansia di Kelurahan Jembatan Lima Kecamatan Tambora Jakarta barat, maka disarankan agar diadakan penyuluhan dan grup diskusi antar lansia.
Gambaran Tingkat Tekanan Darah dan Prevalensi Penyakit Suatu Desa di Pandeglang Parwanto, ML Edy; David, David; Widyatama, Haryo Ganeca; Sisca, Sisca
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 5, Nomor 1, Januari 2024
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/juara.v5i1.5676

Abstract

AbstrakHipertensi atau darah tinggi biasanya ditandai dengan peningkatan tekanan darah diatas normal, yaitu > 140/90 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan komplikasi penyakit lain.Provinsi Banten memiliki prevalensi penderita hipertensi sebanyak 27.6% kasus. Desa Karyawangi memiliki penduduk sebanyak 2.881 orang dan memiliki fasilitas kesehatan puskesmas 1 buah dan posyandu sebanyak 6 buah. Masalah kesehatan dapat timbul akibat tidak meratanya fasilitas kesehatan dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada. Tujuan: mengetahui gambaran tingkat tekanan darah dan prevalensi penyakit di desa Karyawangi sebagai gambaran kepada pihak pemerintah setempat untuk dilakukan intervensi berikutnya dalam rangka membangun desa sehat. Metode: Kegiatan PKM ini dilakukan dengan metode berupa pengobatan gratis.  Khalayak yang disasar adalah masyarakat umum di wilayah kerja desa Karyawangi yang datang ke tempat pengoatan gratis. Dari hasil pemeriksaan oleh dokter umum didapatkan diagnosis suatu penyakit yang digunakan sebagai gambaran tingkat tekanan darah dan prevalensi tekanan darah di desa Karyawangi. Hasil: Tingkat tekanan darah pada tingkat normal yang paling banyak ditemukan. Prevalensi penyakit terbanyak adalah hipertensi grade II, hipertensi grade I, dan ISPA. Kesimpulan: Mayoritas tingkat tekanan darah pada tingkat normal. Penduduk dengan tingkat tekanan darah pre hipertensi perlu dicermati terus menerus karena walaupun belum dalam tingkat hipertensi, resiko menderita penyakit kardiovaskuler juga dapat terjadi. Dengan mengetahui gambaran tingkat tekanan darah dan prevalensi penyakit terbanyak di desa Karywangi, puskesmas setempat dapat melakukan intervensi yang terarah. Hal yang paling mudah adalah melakukan penyuluhan kepada masyarakat dengan metode ceramah.
Krim ekstrak daun Lantana camara Linn. 4% stabil setelah disimpan selama 1 tahun Muhammad Refan Mahardhitya; ML Edy Parwanto
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.50-57

Abstract

LATAR BELAKANGTumbuhan mengandung metabolit sekunder yang dapat berpotensi sebagai antioksidan, diantaranya adalah alkaloid, flavonoid, senyawa fenol, steroid, dan terpenoid. Lantana camara Linn. (tembelekan) merupakan tanaman liar yang tumbuh tanpa perawatan khusus yang digunakan masyarakat secara empiris untuk mengobati beberapa macam penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan kadar flavonoid krim ekstrak daun L. camara Linn. 3%, 4%, 5% setelah disimpan selama 1 tahun. METODEPenelitian ini merupakan studi observasional dengan desain potong lintang yang menggunakan krim ekstrak daun L. camara Linn. 3%, 4% dan 5%. Pengukuran pH, daya sebar dan uji organoleptik dilakukan di Laboratorium Biologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti, sedangkan pengukuran kadar flavonoid dilakukan di Laboratorium Pengujian Penelitian Terpadu UGM. Pengukuran kadar flavonoid terhadap ketiga sampel tersebut menggunakan spektrofotometer. Data yang diperoleh diuji normalitas dan homogenitasnya. Apabila data normal dan homogen dilanjutkan dengan uji one way anova, apabila data tidak normal dan atau tidak homogen dilakukan uji Kruskall-Wallis dengan tingkat kemaknaan 0,05. HASILKrim ekstrak daun L. camara Linn. 3%, 4% dan 5% memiliki pH yang sama yaitu 6. Daya sebar krim ekstrak daun L. camara Linn. 3% sebesar 2.44 senti meter (cm), sedangkan untuk krim ekstrak daun L. camara Linn. 4% sebesar 2.12 cm dan krim ekstrak daun L. camara Linn. 5% sebesar 2.29 cm. Hasil uji organoleptik terhadap krim ekstrak daun L. camara Linn. 3%, 4% dan 5% memperlihatkan bentuk sediaan setengah padat, warna hijau tua dan bau khas ekstrak. Setelah disimpan selama 1 tahun, perubahan kadar flavonoid pada krim ekstrak daun L. camara Linn. 3%, 4% dan 5% masing-masing sebesar +85.6%, -1.07% dan +54.7% (p=0.001). KESIMPULANSetelah disimpan selama 1 tahun, krim ekstrak daun L. camara Linn. 3%, 4% dan 5% memiliki pH 6, masing-masing krim memiliki daya sebar dan organoleptik yang sama. Krim ekstrak daun L. camara Linn. 4% paling stabil dibanding krim ekstrak daun L. camara Linn. 3% dan 5%.
Protein pengikat hormon seks: sex hormone binding globulin (SHBG) dan aksi steroid seks Assangga Guyansyah; ML Edy Parwanto
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2019.v2.45-50

Abstract

Jumlah gen pada manusia sekitar 30 000 gen, salah satunya yaitu gen SHBG (sex hormone binding globulin). Telah terbukti bahwa protein merupakan produk gen. Gen yang diekspresikan berarti mengkode sintesis protein. Pada studi ini mempelajari tentang protein sex hormone binding globulin (SHBG) yang merupakan produk gen SHBG. Gen SHBG terletak pada kromosom 17 p 3.1 di setiap sel tubuh kita. Gen SHBG pada hepatosit mengkode protein SHBG, protein tersebut selanjutnya disekresikan ke sistem sirkulasi. Gen SHBG di dalam hepatosit memiliki kesamaan dengan gen androgen binding protein (ABP) di sel Sertoli dalam testis. Jumlah gen pada manusia sekitar 30 000 gen, salah satunya yaitu gen SHBG (sex hormone binding globulin). Telah terbukti bahwa protein merupakan produk gen. Gen yang diekspresikan berarti mengkode sintesis protein. Pada studi ini mempelajari tentang protein sex hormone binding globulin (SHBG) yang merupakan produk gen SHBG. Gen SHBG terletak pada kromosom 17 p 3.1 di setiap sel tubuh kita. Gen SHBG pada hepatosit mengkode protein SHBG, protein tersebut selanjutnya disekresikan ke sistem sirkulasi. Gen SHBG di dalam hepatosit memiliki kesamaan dengan gen androgen binding protein (ABP) di sel Sertoli dalam testis. Dalam sisntesis protein SHBG maupun ABP ada 2 tahap yaitu tahap sintesis prekursor protein dan tahap selanjutnya pematangan prekursor protein di badan Golgi dengan proses glikosilasi. Protein SHBG maupun ABP memiliki funsgi sama yaitu memperantarai aksi hormon steroid seks ke sel sasaran. Ikatan antara SHBG dengan steroid tersebut bersifat reversibel dan berafinitas tinggi untuk mengikat androgen (dehidrotestosteron/DHT, testosteron, 3α-androstenediol), sedangkan ikatan terhadap estrogen aktif maupun estradiol dengan afinitas yang lebih rendah. Aksi steroid seks ke sel sasaran telah terbukti dengan 2 cara yaitu cara pertama dengan berdifusi melewati membran sel sasaran dan cara kedua dengan sistem transduksi sinyal yang diperantarai oleh reseptor SHBG (R-SHBG) pada permukaan sel sasaran. Protein SHBG di dalam sistem sirkulasi memiliki fungsi untuk mengikat hormon steroid seks dan memperantarai aksi hormon tersebut ke sel sasaran di luar testis, sedangkan ABP berfungsi memperantarai aksi hormon steroid seks di dalam testis.
Pemanfaatan tanaman Tagetes erecta Linn. dalam kesehatan Hosea Jaya Edy; ML Edy Parwanto
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2019.v2.77-80

Abstract

Untuk mengembangkan obat baru, dewasa ini para peneliti berusaha untuk meneliti kandungan bahan alam, diantaranya kandungan zat dalam T. erecta Linn. Ekstrak etanol daun T.erecta Linn. diperoleh 17 senyawa dengan kandungan terbesar adalah senyawa neophytadiene diikuti 9,12,15-oktadecadienoic acid-methyl ester, hexadecanoic acid-methyl ester, palmitic acid, 9,12-oktadecadienoic acid, linolenic acid­-metil ester dan heptadecanoic acid. Tanaman T.erecta Linn. atau yang biasa dikenal dengan sebutan bunga tahi kotok memiliki kandungan kimia yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Bagian dari tanaman T.erecta Linn. yang telah diekstrak dengan berbagai macam pelarut juga telah terbukti memiliki sifat antioksidan, efek antibakteri dan mampu menyembuhkan luka. Ekstrak dari bagian tanaman T.erecta Linn. juga telah berhasil diformulasikan menjadi berbagai bentuk sedian farmasi seperti gel, krim, lotion antinyamuk dan juga pewarna rambut. Sedian farmasi dengan zat aktif ekstrak T.erecta Linn. tersebut terbukti memiliki efek yang baik dan tidak merugikan subyek uji.
Aktivitas antimikroba dan potensi penyembuhan luka ekstrak tembelekan (Lantana camara Linn.) Hosea Jaya Edy; ML Edy Parwanto
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2020.v3.33-38

Abstract

Salah satu tanaman yang digunakan secara turun-temurun dalam pengobatan adalah tembelekan (Lantana camara Linn.). L. camara Linn. mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi bahan baku obat karena jumlahnya yang sangat banyak dan mudah dibudidayakan. Hasil ekstraksi L. camara Linn. diketahui mengandung alkaloid, terpenoid, flavonoid, steroid, polifenol, tanin. Ekstrak L. camara Linn. juga telah dibuat atau diformulasikan dalam berbagai jenis sediaan farmasi dalam bentuk semisolid seperti salep, krim maupun gel. Ekstrak methanol daun L. camara Linn. memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli. Ekstrak daun L. camara Linn. menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, etanol juga memperlihatkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Gram positif (Staphylococcus pyogenesis dan Micrococcus luteus) dan bakteri Gram negatif (Vibrio cholera dan Shigella dysenteriae). Selain itu, sediaan farmasi ekstrak L. camara Linn. juga memperlihatkan aktivitas antimikroba terhadap Salmonella typhi, Vibrio alginolyctus dan S. aureus. Aktifitas antifungi dari ekstrak etanol daun L. camara Linn. juga telah diuji terhadap jamur Trichophyton concentricum L. Sediaan farmasi ekstrak L. camara Linn. juga telah diuji aktifitas penyembuhan luka pada kulit hewan uji.