Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Spatial And Temporal Analysis Of Sea Surface Temperature Variability And Chlorophyll-A Over Two Decades In North Sulawesi Waters Buana, Muhammad Candra; Patty, Wilhelmina; Mantiri, Rose O. S. E.; Budiman, Johnny; Rimper, Joice R.T.S.L.; Rangan, Jety K.; Sumilat, Deiske Adeliene
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 12 No. 2 (2024): ISSUE JULY-DECEMBER 2024
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v12i2.55621

Abstract

Sulawesi waters are directly affected by the dynamics that occur in the Pacific Ocean. The ENSO phenomenon that occurs in the Pacific Ocean can also be felt in the waters of the Sulawesi Sea. The dynamics of oceanographic parameters can cause climate change. The extreme impact of climate change is mainly the occurrence of rising temperatures and seasonal shifts. The purpose of this study is to analyze the variability of spatial and temporal anomalous distribution of sea surface temperature and chlorophyll-a. This study used monthly AQUA Modis image data, conducted by analyzing the spatial and temporal distribution of sea surface temperatures during the two decades of the period 2003 - 2022. This analysis is based on abnormal values obtained from subtracting parameter values from historical values (the average value of all data). The results of spatial variability analysis of sea surface temperature and chlorophyll –show anomalous variations occur in the western and transitional season periods I, while in the eastern season and transition II positive anomalous values dominate the eastern waters negative anomalies dominate the western waters opposite to chlorophyll – a. This study showed that there was an increase in sea surface temperature slope by 0.000840C / year while in chlorophyll - a there was a decrease in slope by 0.00072mg / m3 / year. Keywords: Spatial, Temporal, SPL, Chlorophyll – a, Climate Change. Abstrak Perairan Sulawesi mendapatkan pengaruh secara langsung dari dinamika yang terjadi di Samudera Pasifik. Fenomena ENSO yang terjadi di Samudera Pasifik juga dapat dirasakan dampaknya di perairan Laut Sulawesi. Dinamika parameter oseanografi dapat menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Dampak ekstrem dari perubahan iklim terutama adalah terjadinya kenaikan temperatur serta pergeseran musim. Tujuan penelitian ini Menganalisis Variabilitas distribusi anomali spasial dan temporal dari suhu permukaan laut dan klorofil – a, Penelitian ini menggunakan data citra AQUA Modis bulanan, dilakukan dengan menganalisis sebaran spasial dan temporal suhu permukaan laut selama dua dekade periode 2003 - 2022. Analisa ini didasarkan pada nilai anomali yang didapat dari pengurangan nilai parameter dengan nilai historis (rerata nilai seluruh data). Hasil analisis variabilitas spasial suhu permukaan laut dan klorofil – a menunjukan variasi anomali terjadi pada periode musim barat dan peralihan I , sedangkan pada musim timur dan peralihan II nilai anomali positif mendominasi perairan sebelah timur anomali negatif mendominasi perairan sebelah barat sebaliknya dengan klorofil – a. Penelitian ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan slope suhu permukaan laut sebesar 0,000840C/ tahun sedangkan pada klorofil - a terjadi penurunan slope sebesar 0,00072mg/m3/tahun. Kata kunci: Spasial, Temporal, SPL, Klorofil – a, Perubahan Iklim.
Prediksi Hasil Tangkapan Ikan Cakalang dengan Metode Regresi Linear dan Recurrent Neural Network: Prediction of Skipjack Tuna Catches Using Linear Regression and Recurrent Neural Network Methods Tarumingkeng, Theofilio; Sompie, Sherwin; Jacobus, Agustinus; Patty, Wilhelmina
Jurnal Teknik Informatika Vol. 19 No. 03 (2024): Jurnal Teknik Informatika
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jti.v19i3.53973

Abstract

Abstrak – Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) merupakan salah satu sumber daya ikan pelagis yang melimpah di Laut Sulawesi. Tujuan penelitian ini adalah memprediksi produksi hasil tangkapan ikan Cakalang dengan menerapkan metode Regresi Linear dan Recurrent Neural Network (RNN). Penelitian dilaksanakan dari Maret 2023 sampai Desember 2023. Data yang digunakan adalah hasil tangkapan cakalang yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tumumpa, Sulut dari 2018 sampai 2023. Data faktor lingkungan diambil dari situs web Marine Copernicus dan Climate Copernicus pada bulan Juni 2023, di 14 titik pengamatan. Model dibuat dengan meggunakan library Scikit-learn dan library Keras yang telah disertakan dalam library Tensorflow.  Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan diantara beberapa variabel lingkungan yakni antara variabel SPL dan variabel klorofil, yang bersifat negatif. Namun hubungan antara variabel lingkungan yang dianalisis dan hasil tangkapan ikan cakalang, terlihat relatif rendah, yakni hanya dapat dijelaskan kurang dari 25%, selebihnya karena pengaruh faktor lain. Hasil permodelan menunjukan bahwa variabel prediktor yang digunakan (SPL, Klorofil, Angin Laut, dan Arus Laut) memiliki pengaruh yang kurang signifikan (kurang dari 50%) terhadap hasil tangkapan ikan Cakalang. Kinerja kedua model masih belum memuaskan dalam memprediksi hasil tangkapan ikan Cakalang.
Rekayasa Atraktor Cahaya Pada Gill Net Dasar Untuk Peningkatan Jumlah Hasil Tangkapan Kelompok Nelayan Marginal Sario Tumpaan Kecamatan Sario, Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara: Application of Light Attractors on Bottom Gill Nets to Increase the Catch of Fishermen Groups in Sario Tumpaan, Manado City) Patty, Wilhelmina; Pangalila, Fransisco; Silooy, Fanny
Vivabio: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 6 No. 3 (2024): VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.v6i3.58494

Abstract

The use of trap fishing gear using coral reefs as ballast and camouflage efforts cause damage to coral reefs (Iskandar 2011). Several types of fish and other aquatic biota have positive phototactic properties towards light, so that light attractors can be used as lures (bait) for fishing targets and have a great influence on increasing the effectiveness of fishing gear. The results of research by Reppie and Patty (2016), show that there is a significant influence of the use of light attractors on the operation of trap fishing equipment. For this reason, the results of this research will be applied to fishermen through community service activities in the form of mentoring and training for trap fishermen in Kampung Ambong. The aim of this service is to apply a light attractor to traps for trap fishermen in Likupang Village, Kampung Ambong, East Likupang District, Kab. North Minahasa, North Sulawesi. So that through community service activities in the form of assistance and training in the science and technology of making fish traps with light attractors, the number of fish catches can be increased, fishermen's income and business can develop by applying light attractors to the construction of fish traps. ABSTRAK Lokasi Kelompok nelayan mitra Marjinal di Kelurahan Sario Tumpaan Kec, Sario Kota manado, tergolong kelompok nelayan tradisional. Jumlah hasil tangkapan mitra 5 – 10 kg per trip. Hal ini dirasakan sangat sedikit karena tidak seimbang dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk operasi penangkapan yang terletak kira kira 2 mil dari pesisir. Selain itu teknik penangkapan alat gillnet ini bersifat pasif. Cara operasi penangkapan yang bersifat pasif seperti ini, tentunya perlu mendapatkan rekayasa teknologi yang tepat guna serta mudah diterapkan, supaya jumlah ikan akan lebih banyak tertarik mendatangi lokasi alat tersebut. Umumnya jenis ikan dan biota perairan lainnya memiliki sifat fototaksis positif terhadap cahaya, sehingga light attractor dapat dimanfaatkan sebagai pemikat terhadap sasaran penangkapan dan sangat berpengaruh untuk meningkatkan efektivitas alat tangkap yang bersifat pasif, seperti gillnet. Tujuan pengabdian ini adalah memperkenalkan dan menerapkan teknologi atraktor cahaya pada gill net dasar untuk meningkatkan kualitas kemampuan alat tangkap nelayan sehingga dapat meningkatkan jumlah hasil tangkapan nelayan mitra. Metoda yang digunakan adalah rekayasa lampu LED COB Celub,  sebanyak 1 (satu) unit,  dengan spesifikasi 12 V, 60 Watt. dengan  cahaya  berwarna putih. Sumber arus yakni batrei kering 4 V, 1.6 AH terdiri dari 4 unit yang disusun secara seri dan menggunakan pemberat timah. Rekayasa teknologi atraktor cahaya Lampu LED COB Celub yang dirakit di Laboratorium Rekayasa Perikanan Tangkap FPIK Unsrat. Operasi penangkapan dilakukan bersama nelayan mitra selama 3 (tiga) trip, yakni tgl 21 september, 25 September dan 27 september 2024. Pemasangan jaring yang yang memakai lampu dan tanpa lampu diletakan dengan jarak 1-2 m. Peggunaan atraktor Cahaya lampu LED COB celup pada alat tangkap jaring gill net dasar ternyata lebih banyak dalam jumlah hasil tangkapan dan jumlah jenis ikan yang tertangkap.
Variability Of Chlorophyll-A and Sea Surface Temperature in The Maluku Sea During El Nino Period 2023 Leksono, Anindito; Patty, Wilhelmina; Manu, Lusia; Rumengan, Inneke Fenny Melke; Budiman, Johny; Lumuindong, Frans
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 13 No. 1 (2025): ISSUE JANUARY-JUNE 2025
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v13i1.57199

Abstract

Oceanographic factors such as Sea Surface Temperature (SST) and Chlorophyll-a (Chl-a) during El Nino can make fishing easier. The research aims to analyze the variability of SST and Chl-a in the Maluku Sea during El Nino 2023 and determine the influence of El Nino on upwelling in the Maluku Sea. The method used uses SST from Remote Sensing data which has been validated using observation and Chl-a data. Rainfall data is used to ascertain the climatic conditions of the North and South Maluku Sea regions. Validation of remote sensing SST data with observations has a correlation coefficient of 0.677. The research results show that in the West Monsoon of North Maluku, the SST was 29.1ºC and Chl-a 0.24 mg/m3 due to the influence of La Nina 2022 as shown by the rainfall in February of 199 mm. During the transition monsoon, the SST in the North Maluku Sea is 29.3 ºC higher than the South 29.8ºC. The East Monsoon SST in the Southern Maluku Sea experiences a decrease in temperature reaching 27.9 ºC and Chl-a of 075 mg/m3. Transition Monsoon II SST is 30ºC and Chl-a 0.21 mg/m3. The research concludes that the El Nino phenomenon that will occur in 2023 will affect upwelling in the Maluku Sea by 84%. There is a mismatch between the Chl-a peak in August SST and the SPL peak that occurred in September. When El Nino 2023 occurs, Chl-a is higher in the southern part of the Maluku Sea compared to the northern part, as is the SST. Keywords: SST, Chl-a, East monsoon, El Nino, Upwelling Abstrak Mengetahui faktor oseanografi seperti Suhu Permukaan Laut (SPL) dan Klorofil-a (Chl-a) saat El Nino dapat mempermudah penangkapan ikan. Tujuan penelitian untuk menganalisis variabilitas SPL dan Chl-a di Laut Maluku saat terjadi El Nino 2023 dan mengetahui pengaruh El Nino terhadap upwelling di Laut Maluku. Metode yang digunakan menggunakan data Penginderaan Jauh SPL yang telah di validasi menggunakan data obsevasi dan Chl-a. data curah hujan digunakan untuk memastikan kondisi iklim wilayah Laut Mauluku bagian Utara dan Selatan. Validasi data SPL penginderaan jauh dengan observasi memiliki korefisien korelasi sebesar 0.677. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada Musim Barat Laut Maluku bagian Utara dengan SPL 29.1ºC dan Chl-a 0.24 mg/m3 dikarenakan pengaruh La Nina 2022 yang ditunjukkan dari curah hujan bulan Februari sebesar 199 mm. Saat Musim peralihan SPL di Laut Maluku bagian Utara 29.3 ºC lebih tinggi dari bagian Selatan 29.8ºC. Musim Timur SPL di Laut Maluku bagian Selatan mengalami penurunan suhu mencapai 27.9 ºC dan Chl-a sebesar 075 mg/m3. Musim Peralihan II SPl sebesar 30ºC dan Chl-a 0.21 mg/m3. Kesempulan penelitain adalah ini Fenomena El Nino yang terjadi pada tahun 2023 mempengaruhi upwelling di laut maluku sebasar 84%. Terjadi ketidak seuaian antara puncak Chl-a bulan Agustus SPL dengan puncak SPL yang terjadi bulan September. Saat terjadi El Nino 2023 Chl-a lebih tinggi di Laut Maluku bagian Selatan jika dibandingkan bagian Utara, begitu pula dengan SPL. Kata kunci: SPL, Chl-a, Musim Timur, El Nino, Upwelling
Comcot 1.7 Modeling To Estimate The Maximum Height And Arrival Time Of The Tsunami In Tombariri Sub-District Bakri, Abu; Angmalisang, Ping Astony; Kemer, Kurniati; Patty, Wilhelmina; Pamikiran, Revols Dolfi CH; Taher, Nurmeilita
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 13 No. 1 (2025): ISSUE JANUARY-JUNE 2025
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v13i1.57487

Abstract

Tombariri Sub-District is located on the North Coast of the Minahasa Peninsula, directly opposite the North Sulawesi Subduction. North Sulawesi subduction has the potential for earthquakes with a targeted magnitude of M8.5 that can generate tsunamis. In addition, Tombariri Sub-District has a fairly large population density and is located on the coast. This causes the Tombariri Sub-District to be highly vulnerable to tsunami hazards. This study aims to determine the tsunami's estimated maximum height and arrival time. The modeling method in this study is through the Comcot 1.7 application with the worst-case scenario of North Sulawesi Subduction M8.5. The results of this study showed that the maximum height of the tsunami reached 6.17 m. The estimated time of tsunami arrival in Tombariri District ranges from 5-10 minutes. The results of this study can be used as a means of mitigating tsunami disasters. Keywords: Comcot, Tsunami Modeling, Inundation, Numeric Simulation Abstrak Kecamatan Tombariri terletak di wilayah Pesisir Utara Semenanjung Minahasa yang berhadapan langsung dengan Subduksi Sulawesi Utara. Subduksi Sulawesi Utara memiliki potensi gempabumi dengan magnitudo tertarget M8.5 yang dapat membangkitkan tsunami. Selain itu, Kecamatan Tombariri memiliki kepadatan penduduk yang cukup besar dan berada di wilayah pesisir. Hal ini menyebabkan Kecamatan Tombariri memiliki tingkat kerawanan terhadap bahaya tsunami yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi ketinggian maksimum dan waktu tiba tsunami. Metode pemodelan dalam penelitian ini melalui aplikasi Comcot 1.7 dengan skenario terburuk Subduksi Sulawesi Utara M8,5. Hasil dari penelitian ini menunukkan bahwa tinggi maksimum tsunami mencapai 6,17 m. Estimasi waktu tiba tsunami di Kecamatan tombariri berkisar antara 5 - 10 menit. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana mitigasi bencana tsunami. Kata Kunci : Comcot, Pemodelan tsunami, Simulasi Numerik.