Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

UJI TARIK DAN UJI IMPACT PADA KOMPOSIT SERAT SABUT KELAPA DENGAN VARIASI ARAH SERAT Muhammad Ramdhan; Bambang Junipitoyo; Wasito Utomo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serat sabut kelapa merupakan salah satu serat alami yang bisa di manfaatkan sebagai bahan komposit karena tidak menghantarkan arus listrik, tidak menghantarkan panas, kuat, bobot nya yang ringan, ramah lingkungan, dan biaya pembuatannya yang terjangkau. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan membandingkan seberapa kuat komposit serat sabut kelapa yang menggunakan serat searah, arah serat anyam, dan serat acak melalui uji tarik dan uji impact. Penelitian dimulai dari bulan November 2021 hingga bulan juli 2022. Pada bulan Agustus 2022 merupakan persiapan dan pelaksanaan ujian tugas akhir. Tempat penelitian ini dilakukan di engine shop prodi Teknik Pesawat Udara AMTO 147D Politeknik Penerbangan Surabaya. Pembuatan spesimen. Pembuatan spesimen komposit dengan serat sabut kelapa, dengan menggunakan resin polyester 157 dan katalis, menggunakan perbandingan serat 10% dan matriks 90% dengan menggunakan standar benda uji komposit ASTM D638-1 dan ASTM A370. Berdasarkan hasil pengujian tarik yang telah dilakukan pada ketiga variasi arah serat komposit tersebut dapat diketahui bahwa komposit dengan nilai tegangan tarik tertinggi di dapat oleh arah serat anyam dengan nilai rata rata tegangan 25,54 N/MM2 dan komposit dengan nilai rata rata regangan tertinggi di dapatkan oleh arah serat searah dengan nilai rata rata regangan 2,91% lalu pada pengujian impact komposit nilai tenaga patah dengan hasil tertinggi di dapatkan oleh komposit yang menggunakan arah serat acak dengan nilai rata rata tenaga patah 0,29 Joule/MM2.
PENGARUH PENAMBAHAN MAGNESIUM PADA SIFAT MEKANIS ALLUMUNIUM ALLOY 1100 MENGGUNAKAN VARIASI TEMPERATUR DAN WAKTU 120 MENIT AGING Ridwan Rifki Riyadi; Bambang Junipitoyo; Linda Winiasri
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Material dasar allumunium alloy sering dimanfaatkan pada industri penerbangan sebagai bahan struktur pesawat terbang karena mempunyai sifat ringan dan kekuatannya mudah dibentuk, untuk memperoleh sifat mekanis yang baik pada alumunium, perlu ditambahkan beberapa paduan. Dengan variasi aging dan temperatur dapat meningkatkan sifat mekanis dari alumunium alloy 1100. Pengujian dilakukan dengan cara melebur alumunium alloy 1100 kemudian dengan pencampuran kandungan kimia untuk kandungan magnesium setelah itu dilakukan variasi aging dan temperatur. Setelah dilakukan aging dan variasi temperatur dilakukan uji Tarik, uji kekerasan Vickers, dan uji Impact dari alumunium alloy 1100.  Hasil akhir yang dicapai dari penelitian ini yaitu pada pengujian Tarik didapat hasil tertinggi pada campuran zat magnesium (Mg) 5% dengan suhu 350℃ serta 120 menit aging dengan nilai 345,69 MPa. Penambahan zat magnesium juga meningkatkan sifat mekanis dari segi ketangguhan dan kekerasan material, terlebih dilakukannya proses aging pada material. Pada pengujian Vickers didapat nilai kekerasan rata-rata tertinggi pada campuran magnesium 5% suhu 350℃ dengan nilai 34,01 HVN. Lalu pada uji impact diperoleh nilai ketangguhan tertinggi pada campuran magnesium 4% dengan suhu 350℃ dengan nilai 0,0131 J/mm².
PENGARUH ELEMEN MAGNESIUM TERHADAP SIFAT MEKANIK ALUMINIUM 1100 DENGAN PERUBAHAN SUHU DAN WAKTU AGING Roy Pratama Suwanto; Bambang Junipitoyo; Linda Winiasri
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paduan aluminium banyak digunakan sebagai bahan utama struktur pesawat karena ringan dan mudah dibentuk, tetapi paduan aluminium 1100 juga mudah rapuh. Oleh karena itu, perlu dilakukan penambahan beberapa paduan untuk mendapatkan sifat mekanik aluminium yang baik. Paduan aluminium yang tepat diharapkan dapat meningkatkan sifat mekanik aluminium alloy 1100. Percobaan dilakukan dengan cara melebur paduan aluminium 1100 dan menambahkan campuran bahan kimia berupa unsur magnesium dan waktu penuaan atau aging serta perubahan suhu. Penambahan unsur magnesium dapat mengoptimalkan sifat mekanik paduan aluminium 1100. Sifat mekanik aluminium kemudian dianalisis salah satunya dengan menguji kekerasan vickers, kekuatan impak dan kekuatan tarik material. Hasil akhir dari penelitian ini adalah uji vickers dengan rata-rata kekerasan tertinggi sebesar 32.467 HVN pada paduan magnesium 5% dengan temperatur 200℃ dan waktu aging 120 menit. Pada pengujian impak yang bersangkutan diperoleh durabilitas tertinggi yaitu 0,0180 HI dalam 0% magnesium atau paduan aluminium murni. Hasil tertinggi diperoleh pada uji tarik sebesar 35,55 Mpa pada paduan magnesium 3% dalam temperatur 200℃ dengan waktu aging 60 menit.
RANCANGAN PEMBUATAN SPECIAL TOOL GRINDING VALVE SEATS UNTUK PISTON ENGINE LYCOMING IO-360 Achmad Sholehhudin; Suseno; Bambang Junipitoyo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Politeknik Penerbangan Surabaya menyediakan piston engine pesawat sebagai alat penunjang pembelajaran. Maka dari itu diperlukan beberapa special tool yang efisien sehingga alat lebih mudah digunakan dan dipahami oleh para taruna untuk pelaksanaan praktek salah satunya yaitu grinding valve seats, di hangar Politeknik Penerbangan Surabaya masih belum ada alat yang dapat digunakan untuk pelaksanaan grinding valve seatsnya. Tujuan dalam experiment ini adalah merancang special tool yang digunakan untuk melakukan grinding valve atau biasa disebut dengan skir klep pada intake valve dan exhaust valve. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental untuk penelitiannya karena menjelaskan tentang beberapa tahapan mengenai rancangan pembuatan dan juga pengujian alat. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah special tool grinding valve seat satu arah putaran yang disertai tumbukan. Untuk membandingkan hasil grinding valve yang baik dan lamanya waktu penyekiran, maka variasi putaran motor yang digunakan adalah 500 RPM, 750 RPM, dan juga 1000 RPM. Dari experiment ini menghasilkan special tool grinding valve seats. Untuk hasil pengujian yang didapat dari penelitian ini adalah semakin besar kecepatan putar motor maka semakin besar pula hasil pemakanan atau pengikisan valve seat nya. Hasil penyekiran terbaik yaitu tidak terjadinya kebocoran dan pengikisan paling sedikit yang terdapat pada kecepatan putaran motor 500 RPM.
PENGARUH PENAMBAHAN PROSENTASE ETHANOL DAN MODIFIKASI JENIS PISTON TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SATU SILINDER Bambang Junipitoyo; Moh. Fahmi Almansyah; Rifdian I.S; Bayu Dwi Cahyo
Jurnal Penelitian 66-74
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46491/jp.v8i1.1359

Abstract

In recent years, the world's need for fossil energy such as oil and gas will increase. Meanwhile, fossil energy reserves are decreasing. This is also due to the high number of motorized vehicles. With the growth of motorized vehicles as a mode of transportation and limited fossil fuels, it is necessary to develop renewable energy as an alternative energy. This is a step to reduce the use of fossil fuels. . Ethanol is an alternative fuel source derived from plants or vegetable sources. The high octane contained in ethanol can be used as a fuel mixture or as the fuel itself. This research was carried out experimentally to determine the effect of using ethanol on the power, torque, and efficiency of the engine. In carrying out this research the first steps required are fuel, ethanol, piston variations and a tool to obtain data, namely the Dynotest. The engine will observe changes in the aspects of power, torque and efficiency by using the addition of ethanol to pertalite and piston changes. The percentages used are 25%, 30%, 35%, 40%. The results of this study obtained the best Power, Torque and Fuel Efficiency which were obtained in tests of standard piston engines and piston changes and a mixture of ethanol and pertalite obtained when using piston changes with a compression ratio of 11: 1 with a maximum power of 8.15 HP, torque at 22.96 Nm and the best fuel efficiency is 0.235 ml/s.
Pelatihan Basic Wet Lay Up Composite Repair System Untuk Sekolah Vokasi Penerbangan Setyo Hariyadi; Bambang Junipitoyo; Sukahir Sukahir
Journal of Public Transportation Community 64-72
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adanya kemajuan di bidang teknologi semakin memudahkan manusia untuk melakukanaktifitasnya sehari-hari. Salah satu teknologi yang mengalami perkembangan pesat adalahteknologi di bidang penerbangan. Saat ini kita sudah bisa menikmati kecanggihan teknologi dibidang penerbangan. Pesawat terbang merupakan suatu kemajuan teknologi yang sangat luarbiasa bagi dunia, sejak manusia mulai menemukan cara untuk dapat terbang maka kemajuanteknologi dunia semakin pesat pula. Komposit adalah struktur material yang terdiri dari duakombinasi bahan atau lebih, yang dibentuk dalam skala makroskopik dan menyatu secarafisika. Bahan komposit pada umumnya,serat sebagai bahan pengisi dan pengikat serat-seratdisebut matrik. Keuntungan bahan komposit adalah kemampuan material tersebut mudahuntuk diarahkan sehingga kekuatannya dapat diatur hanya pada arah tertentu yang kitakehendaki. Material komposit memiliki sifat high strength dan densitas rendah yang sangatsesuai diterapkan dalam dunia industri penerbangan serta industri otomotif. Dalampengaplikasian material komposit memakai metode hand lay up. Penggunaan bahan kompositdalam skala besar pertama kali terjadi pada tahun 1985. Ketika itu Airbus A320 pertama kaliterbang dengan stabiliser horisontal dan vertikal yang terbuat dari bahan komposit. Airbustelah menggunakan komposit sampai dengan 15% dari berat total rangka pesawat untuk seriA320, A330 dan A340. Keberhasilan dalam pembuatan menggunakan bahan komposite iniperlu didukung dengan teknik atau cara penggunaan bahan itu sendiri. Pada pengabdianmasyarakat kepada sekolah vokasi penerbangan yang telah dilaksanakan ini. Kita mencobamenggunakan bahan komposte dan mengujinya apakah banyak kekurangan atau kelebihandalam penggunaan komposite.