Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK DITINJAU DARI SELF CONCEPT PADA MATERI LINGKARAN KELAS VIII SMP AL FATTAH SINGOSARI Nabila Safirotuz Zahiroh; Surahmat Surahmat; Isbadar Nursit
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 17, No 20 (2022): Jurnal Penelitian,Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.933 KB)

Abstract

Memiliki kemampuan komunikasi matematis dan self concept menjadi bagian terpenting dalam proses pembelajaran matematika. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan cara peserta didik dalam menyelesaikan soal kemampuan komunikasi matematis, serta tingkat kemampuan komunikasi matematis yang ditinjau dari self concept pada materi lingkaran kelas VIII. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian sebanyak 6 peserta didik. Instrumen penelitian ini meliputi angket self concept, tes kemampuan komunikasi matematis dan wawancara. Sumber data yang digunakan yakni peserta didik kelas VIII SMP Al Fattah Singosari. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan kesimpulan. 1) cara peserta didik dalam menyelesaikan soal tes kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari sekf concept peserta didik kelas VIII pada materi lingkaran yaitu : a) peserta didik dengan self concept tinggi  mampu menyelesaikan soal dengan baik artinya peserta didik mampu memenuhi seluruh indikator kemampuan komunikasi matematis, b) peserta didik dengan self concept sedang mampu menyelesaikan beberapa soal dengan tepat artinya peserta didik hanya mampu memenuhi 2 indikator kemampuan komunikasi matematis, c) peserta didik dengan self concept rendah belum mampu menyelesaikan soal dengan tepat yang artinya peserta didik belum mampu memenuhi semua indikator kemampuan komunikasi matematis. 2) tingkat kemampuan komunikasi matematis: a) peserta didik dengan self concept tinggi memiliki nilai rata-rata 82 yaitu masuk dalam kategori kemampuan komunikasi matematis tinggi, b) peserta didik dengan self concept sedang memiliki nilai rata-rata 62,4 yaitu masuk dalam kategori kemampuan komunikasi matematis sedang, c) peserta didik dengan self concept rendah memiliki nilai rata-rata 27,5 yaitu masuk dalam kategori kemampuan komunikasi matematis rendah. Kata kunci: Kemampuan komunikasi matematis, Self concept, Lingkaran
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL (HOTS) HIGH ORDER THINKING SKILL DITINJAU DARI MINAT BELAJAR PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMP BADRIDDUJA FULL DAY SCHOOL Sinta Dwiyana; Surahmat Surahmat; Anies Fuady
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 30 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.492 KB)

Abstract

Abstrak : NCTM (2020) mengatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki peserta didik, karena kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan salah satu tujuan dari pembelajaran matematika Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis dalam menyelesaikan soal HOTS (High Order Thinking Skill) ditinjau dari minat belajar pada materi himpunan kelas VII SMP Badridduja Full Day School. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif  kualitatif. Pemilihan subjek dilakukan dengan cara purposive (bertujuan). Subjek dalam penelitian ini peserta didik kelas VII B SMP Badridduja Full Day School.  Instrumen yang digunakan antara lain angket minat belajar, soal tes yang berupa soal HOTS (High Order Thinking Skill), dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini memperoleh kesimpulan peserta didik dengan klasifikasi minat belajar tinggi memiliki kemampuan pemecahan masalah yang tinggi dalam menyelesaikan soal HOTS yakni mampu memenuhi semua indikator menurut Polya, Peserta didik  dengan klasifikasi minat belajar sedang memiliki kemampuan pemecahan masalah yang sedang dalam menyelesaikan soal HOTS yakni mampu memenuhi 2 dari 4  indikator menurut Polya. Peserta didik dengan klasifikasi minat belajar rendah juga memiliki kemampuan pemecahan masalah yang rendah dalam menyelesaikan soal HOTS yakni mampu memenuhi 1 dari 4  indikator menurut Polya.Kata kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, HOTS (High Order Thinking Skill), Minat Belajar
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DITINJAU DARI SELF EFFICACY PESERTA DIDIK PADA MATERI PELUANG KELAS VIII SMP MA'ARIF PRIGEN Hidayatulloh Hidayatulloh; Surahmat Surahmat; Gusti Firda Khairunnisa
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 17, No 12 (2022): Jurnal Penelitian,Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.908 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan langkah-langkah peserta didik dalam menyelesaikan soal berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis matematis ditinjau dari self efficacy peserta didik pada materi peluang; dan (2) mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir kritis matematis ditinjau dari self efficacy peserta didik pada materi peluang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis deskriptif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 6 peserta didik kelas VIII SMP Ma’arif Prigen yang dipilih berdasarkan purposive (bertujuan) dan berdasarkan prinsip volunteer based (kesukarelaan), yaitu masing-masing 2 peserta didik kategori self efficacy tinggi, sedang, dan rendah untuk mengerjakan soal tes berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis matematis. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket self efficacy, tes kemampuan berpikir kritis matematis, dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peserta didik kategori self efficacy tinggi memiliki kemampuan berpikir kritis matematis yangn tinggi, karena mampu memenuhi semua indikator kemampuan berpikir kritis matematis dan memperoleh rata-rata hasil tes 89 (kategori tinggi); (2) peserta didik kategori self efficacy sedang memiliki kemampuan berpikir kritis matematis yang sedang, karena mampu memenuhi empat indikator kemampuan berpikir kritis matematis dan memperoleh rata-rata hasil tes 73 (kategori cukup/sedang); dan (3) peserta didik kategori self efficacy rendah memiliki kemampuan berpikir kritis matematis yang rendah, karena hanya mampu memenuhi satu indikator kemampuan berpikir kritis matematis dan memperoleh rata-rata hasil tes 24 (kategori rendah).Kata kunci: analisis, kemampuan berpikir kritis matematis, self efficacy, peluang.
ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PADA MATERI HIMPUNAN DITINJAU DARI MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII SMP ISLAM AL MAARIF 01 SINGOSARI Naila Rif'atul Ulya; Surahmat Surahmat; Sikky El Walida
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 17, No 7 (2022): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.594 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran matematis dan tingkat kemampuan penalaran matematis pada materi himpunan ditinjau dari minat belajar peserta didik kelas VII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Subjek dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas VII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari yang berjumlah 6 peserta didik. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari soal tes, angket, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa deskripsi kemampuan penalaran matematis pada materi himpunan ditinjau dari minat belajar adalah sebagai berikut. (a) Peserta didik dengan kategori minat belajar tinggi mampu menyajikan pernyataan matematika melalui tulisan atau gambar, mampu mengajukan dugaan, mampu memeriksa kesahihan suatu argumen, dan mampu menarik kesimpulan dari pernyataan. (b) Peserta didik dengan kategori minat belajar sedang mampu menyajikan pernyataan matematika melalui tulisan atau gambar. (c) Peserta didik dengan kategori minat belajar rendah belum mampu menyajikan pernyataan matematika melalui tulisan atau gambar, belum mampu mengajukan dugaan, belum mampu memberikan alasan terhadap kebenaran solusi, belum mampu memeriksa kesahihan suatu argumen, dan belum mampu menarik kesimpulan dari pernyataan. Sedangkan deskripsi tingkat kemampuan penalaran matematis pada materi himpunan ditinjau dari minat belajar peserta didik adalah: a) peserta didik dengan minat belajar tinggi mempunyai kemampuan penalaran matematis rendah dan tinggi, b) peserta didik dengan minat belajar sedang mempunyai kemampuan penalaran matematis rendah dan sedang, dan c) peserta didik dengan minat belajar rendah memiliki kemampuan penalaran matematis kategori rendah.Kata Kunci: kemampuan penalaran, himpunan, minat belajar
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN GAYA BELAJAR Ahmad Asyraful Anam; Surahmat Surahmat; Surya Sari Faradiba
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 12 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.421 KB)

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan cara yang dilakukan siswa untuk menyelesaikan soal kemampuan pemecahan masalah matematika berdasarkan gaya belajar dalam pembelajaran e-learning pada materi Statistika siswa kelas VIII-ICP MTs. Hasan Jufri Bawean; dan 2) mendeskripsikan tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika berdasarkan gaya belajar dalam pembelajaran e-learning pada materi Statistika siswa kelas VIII-ICP MTs. Hasan Jufri Bawean. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII MTs. Hasan Jufri Bawean sebanyak 22 siswa. Dan instrumen yang digunakan adalah angket gaya belajar, tes kemampuan pemecahan masalah matematika dengan pokok bahasan statistika, serta pedoman wawancara. Berdasarkan hasil penelitian kesimpulan yang diperoleh menunjukkan bahwa 1) Cara-cara siswa dalam menyelesaikan soal tes kemampuan pemecahan masalah matematika berdasarkan gaya belajar (Visual, Auditorial, Kinestetik). 2) Tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa berdasarkan gaya belajar siswa adalah: a) kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan gaya belajar visual memperoleh nilai rata-rata 62,5 (kategori rendah); b) kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan gaya belajar auditorial memperoleh nilai rata-rata 56,5 (kategori rendah);  dan c) kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan gaya belajar kinestetik memperoleh nilai rata-rata 61,5 (kategori rendah). Klasifikasi tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa didasarkan pada kriteria ketuntasan minimum (KKM) pada pelajaran matematika di MTs. Hasan Jufri.Kata kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Gaya Belajar, E-learning 
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS PADA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BENTUK ALJABAR KELAS VII MTs NUSANTARA PROBOLINGGO Cahyatun Eva Rifanti; Surahmat Surahmat; Alifiani Alifiani
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 19 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.327 KB)

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep matematis peserta didik yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks dengan konvensional, mendeskripsikan pamahaman konsep matematis peserta didik yang diajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks, dan mengetahui keterkaitan hasil analisis data kuantitatif dan kualitatif pemahaman konsep matematis antar peserta didik yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks. Pendekatan pada penelitian ini adalah penelitian kombinasi design sequensial explanatory. Pada penelitian kuantitatif menggunakan desain quasi experimental design dengan jenis desain The Non-Equivalent Pretest-Postest Control Grup Desain. Dengan populasi ialah seluruh peserta didik kelas VII MTs Nusantara Probolinggo yang terdiri dari tiga kelas dengan teknik pengambilan sampelnya menggunakan cluster random sampling, maka dinyatakan kelas VII A sebagai kelas eskperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol. Pada penelitian kualitatif menggunakan jenis penelitian deskriptif berupa kata-kata tertulis. Data yang digunakan pada penelitian ini ialah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitaif berupa hasil data pretest dan hasil posttest pemahaman konsep matematis yang dianalisis menggunakan uji-t. Data kualitatif berupa data observasi, wawancara, dan catatan lapangan. Pada uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep matematis peserta didik yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks dengan konvensional. Pencapaian indikator pemahaman konsep matematis peserta didik kategori tinggi, sedang, rendah pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Data kualitatif memperkuat dan mendukung data kuantitatif.Kata kunci: Pembelajaran matematika, pemahaman konsep matematis, model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks
PROFIL PEMAHAMAN KONSEP SISWA BERDASARKAN TEORI APOS DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF PADA MATERI SPLDV KELAS VIII MTs. AL KHOIROT Achmad Safikurrohman; Surahmat Surahmat; Tri Candra Wulandari
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 32 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.446 KB)

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pemahaman konsep matematis berdasarkan teori APOS ditinjau dari gaya kognitif pada materi SPLDV kelas VIII-D MTs. Al Khoirot dan mendeskripsikan pemahaman konsep matematis berdasarkan teori APOS siswa kelas VIII-D MTs. Al Khoirot pada materi SPLDV ditinjau dari gaya kognitif. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII-D MTs. Al Khoirot tahun ajaran 2021/2022 dengan jumlah siswa 31 orang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu; angket, tes, dan wawancara. Instrumen yang digunakan yaitu; kuisioner, soal tes, dan pedoman wawancara. Kuisioner gaya kognitif diberikan kepada 31 siswa. Dari 31 siswa Peneliti menetapkan tiga subjek penelitian yang dipilih. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik. Setelah data absah/valid maka dilakukan analisis data untuk memperoleh kesimpulan pemahaman konsep matematis berdasarkan setiap klasifikasi gaya kognitif. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa; 1) Hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematika siswa; a) Siswa dengan gaya kognitif field independent memenuhi tahap aksi, proses, objek; b) Siswa dengan gaya kognitif field intermediate memenuhi tahap aksi dan proses; c) Siswa dengan gaya kognitif field dependent hanya memenuhi tahap aksi teori APOS; 2) tingkat kemampuan pemahaman konsep matematika siswa berdasarkan gaya belajar siswa adalah: a) Siswa dengan gaya kognitif field independent tergolong sedang, dengan rerata nilai 68,3; b) Siswa dengan gaya kognitif field intermediate tergolong sedang, dengan rerata nilai 55,6; c) gaya kognitif field dependent tergolong rendah dengan rerata 42,5.Kata kunci: APOS, Gaya Kognitif, Pemahaman Konsep
ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DALAM MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI SELF CONCEPT SISWA DI MTs AL-AMIN PONCOKUSUMO MALANG Sukri Azizi; Surahmat Surahmat; Alifiani Alifiani
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 25 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.831 KB)

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis peserta didik pada materi persamaan garis lurus kelas VIII di MTs Al-Amin Poncokusumo ditinjau dari self concept. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sumber data yang diberi soal tes dan angket sebanyak 28 orang peserta didik, dan sumber data yang diwawancarai sebanyak 6 peserta didik dengan kriteria 2 peserta didik dengan self concept tinggi, 2 peserta didik dengan self concept sedang, dan 2 peserta didik dengan self concept rendah. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian tentang kemampuan koneksi matematis peserta didik ditinjau dari self concept peserta didik 1) Peserta didik dengan tingkat self concept tinggi, mampu mengkaitkan koneksi dalam topik matematika maupun antar konsep atau mengkaitkan antar topik dan juga keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 2) Peserta didik dengan tingkat self concept sedang beberapa indikator kemampuan koneksi matematis belum terpenuhi. 3) Peserta dengan tingkat self concept rendah, belum mampu mengkaitkan koneksi matematis seperti keterkaitan antar konsep ataupun koneksi antar topik dan keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 4) Pengklasifikasian tingkat self concept tinggi dengan nilai rata-rata 83, 3, pengklasifikasian tingkat self concept sedang dengan nilai rata-rata 70, 2, pengklasifikasian tingkat self concept rendah dengan nilai rata-rata 58, 4, Dilihat dari hasil rata-rata yang didapat pada klasifikasi self concept rendah didapat rata-rata yang tidak melampaui nilai KKM dan dapat dikategorikan dalam tingkat rendah. Sehingga dalam penelitian ini dapat diketahui behwa peserta didik yang mempunyai self concept rendah, maka kemampuan koneksi matematis peserta didik masuk dalam kategori rendah.Kata Kunci: koneksi matematis, self concept, persamaan garis lurus.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share pada Materi Relasi dan Fungsi Dwi Oktaviana; Surahmat Surahmat; Sikky El Walida
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol. 17 No. 21 (2022): Jurnal Penelitian,Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pemecahan masalah mengutamakan proses dan strategi yang dilakukan peserta didik dalam penyelesaian masalah daripada sekedar hasilnya. Di satu sisi pemecahan masalah matematika penting, namun di sisi lain peserta didik sering mengalami kesulitan dalam pemecahan masalah matematika. Selain itu peserta didik juga lemah dalam menganalisis soal, memonitor proses penyelesaian, dan mengevaluasi hasilnya. Dengan kata lain, peserta didik tidak mengutamakan teknik penyelesaian tetapi lebihmemprioritaskan hasil akhir. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik pada materi relasi dan fungsi melalui model pembelajaran think pair share kelas VIII SMP Negeri 3 Batu Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif,jenis kualitatif yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Proses pengambilan data dilaksanakan di SMP Negeri 3 Batu. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan 3 cara, yaitu observasi, tes dan wawancara. Setelah data diperoleh, kemudian dilakukan analisis data kualitatif yang terdiri dari: analisis sebelum di lapangan dan analisis selama di lapangan. Analisis selama dilapangan meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan hasil kesimpulan. Setelah itu dilakukan uji keabsahan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peserta didik dengan kemampuanpemecahan masalah matematis tinggi memenuhi empat indikator dengan baik, yaitu: mengidentifikasi elemen-elemen yang diketahui, yang ditanyakan, serta kelengkapan elemen yang dibutuhkan; merumuskan masalah matematis atau membuat model matematis; mengaplikasikan siasat untuk memecahkan permasalahan matematika; serta memaparkan atau menginterpretasikan hasil berdasarkan permasalahan awal. Peserta didik dengan kemampuan pemecahan masalah sedang memenuhi memenuhi indikatormengidentifikasi elemen-elemen yang diketahui, yang ditanyakan, serta kelengkapan elemen yang dibutuhkan dengan baik, indikator merumuskan masalah matematis atau membuat model matematis dan mengaplikasikan siasat untuk menyelesaikan permasalahan matematika dengan cukup baik; serta indikator memaparkan atau menginterpretasikan hasil berdasarkan permasalahan awal dengan kurang baik. Sedangkan peserta didik dengan kemampuan pemecahan masalah rendah memenuhi memenuhi indikator mengidentifikasi elemen-elemen yang diketahui, yang ditanyakan, serta kelengkapan elemen yang dibutuhkan dengan baik; indikator merumuskan masalah matematis atau merancang model matematis dengan cukup baik; serta indikator mengaplikasikan siasat untuk memecahkan permasalahan matematika dan memaparkan atau menginterpretasikan hasil berdasarkan permasalahan awal dengan kurang baik.Kata-kata Kunci : pemecahan masalah, think pair share, relasi dan fungsi. 
KEBIJAKAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN SARANA PRASARANA Irjus Indrawan; Desvi Dahlia; Surahmat Surahmat; Buana Mustikawati; Wulandari Wulandari
Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi dan Akuntansi Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi dan Akuntansi
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurimea.v5i1.869

Abstract

This research aims to analyze school operational assistance policies towards improving facilities and infrastructure. This research uses a descriptive qualitative research type by descriptively explaining qualitative data taken from various articles. The method used is systematic literature review (SLR). The results of this research show that the procurement of school facilities and infrastructure still requires clear and sufficient funding sources. Where before procuring all the facilities and infrastructure that will be used, you must make a clear plan for the needs and expenditure of money that will be used. Facilities and infrastructure that have been met can be put to good use to support the smooth running of learning and attention must be paid to their maintenance.