Articles
PENINGKATAN SOFTSKILL GURU SEKOLAH DASAR DALAM MENGENALI GEJALA AWAL DYSCALCULIA MELALUI PELATIHAN DYSCALCULIA SCREENING
Faradiba, Surya Sari;
Hasana, Siti Nurul
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (31.837 KB)
|
DOI: 10.31764/jmm.v5i4.4836
Abstrak: Dyscalculia dialami 3-7% populasi dunia. Siswa dyscalculia akan mengalami penurunan prestasi akademik yang signifikan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan ketrampilan delapan orang guru SD Negeri Pisangcandi 3 Malang dalam mengenali gejala awal dyscalculia. Semakin awal siswa menyadari dyscalculia yang dialaminya, maka akan semakin mudah mengatasinya. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka tim pengabdi menggunakan metode pelatihan dyscalculia screening pada bulan Februari 2021 secara daring dan luring dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Kegiatan pelatihan diawali dengan memberikan angket terkait konsep dyscalculia. Selanjutnya, pada sesi terakhir pelatihan, tim pengabdi memberikan angket berbeda dengan topik yang sama. Hasil akhir kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa semua peserta pelatihan telah mengikuti kegiatan secara utuh dengan baik. Peningkatan pemahamanan guru dapat dilihat dari hasil angket awal dengan nilai rata-rata 57,5 menjadi 79,5 di akhir pelatihan. Angket awal dan akhir memuat pertanyaan yang berbeda, namun dibangun dari indikator yang sama. Sebelum digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat, angket telah melalui proses validasi oleh tiga orang ahli. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa peningkatan pemahaman guru rata-rata sebesar 22%.Abstract: Dyscalculia affects 3-7% of the world's population. Dyscalculia students will experience a significant decrease in academic achievement. The purpose of this community service activity is to improve the skills of eight teachers of SD Negeri Pisangcandi 3 Malang in recognizing the early symptoms of dyscalculia. The earlier students realize the dyscalculia they are experiencing, the easier it will be to overcome them. The service team used the dyscalculia screening training method in February 2021 online and offline by observing strict health protocols to achieve this goal. The training activity began by giving a questionnaire related to the concept of dyscalculia. Furthermore, at the last training session, the service team gave a different questionnaire with the same topic. The final results of community service activities showed that all training participants had participated in the activities as a whole well. The teacher's understanding can be seen from the increasing score of the questionnaire—the initial questionnaire results with an average value of 57.5 to 79.5 at the end of the training. The initial and final questionnaires contain different questions but are built on the same indicators. Before being used in community service activities, the questionnaire has gone through a validation process by three experts. The results of the service show that the average increase in teacher understanding is 22%.
PENINGKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SAK EMKM PADA PENGRAJIN TOPENG MALANG
Faradiba, Surya Sari;
Sari, Arista Fauzi Kartika;
Hidayanti, Ika
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 5 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (448.95 KB)
|
DOI: 10.31764/jmm.v5i5.5264
Abstrak: Rai Malang adalah salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Malang yang saat ini sedang terdampak akibat pandemi covid-19. Untuk dapat tetap bertahan di masa pandemi, pemerintah memberikan batuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada UMKM yang telah memenuhi syarat salah satunya yaitu UMKM yang telah memiliki laporan keuangan sesuai standar keuangan SAK EMKM. Pelatihan penyusunan laporan keuangan SAK EMKM dalam kegiatan pengabdian masayarakat ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan Rai Malang; mengetahui posisi dana baik sumber maupun penggunaannya; membuat sistem anggaran yang baik; dan mengetahui aliran uang tunai dalam periode tertentu. Kegiatan pelatihan dilaksanakan secara daring pada tanggal 18 Juli 2021 diikuti oleh 10 orang. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah ceramah untuk menyampaikan konsep materi, praktik menyelesaikan satu siklus akuntansi dalam bentuk kasus. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa para peserta mampu menyerap rata-rata 60% materi pelatihan yang diberikan. Para peserta juga merasa puas dan memandang bahwa pelatihan SAK EMKM ini bermanfaat.Abstract: Rai Malang is one of the Micro, Small, and Medium Enterprises (MSME) in Malang City, which is currently affected by the COVID-19 pandemic. To survive amid a pandemic, the government provides People's Business Credit (KUR) to MSMEs that have met the requirements, one of which is MSMEs that already have financial reports according to SAK EMKM financial standards. The training for preparing SAK EMKM financial reports in this community service activity aims to determine the financial performance of Rai Malang; knowing the position of funds both source and use; create a good budget system, and knowing the cash flow in a certain period. The training activity was carried out online on July 18, 2021, attended by ten people. The implementation method used in this community service activity is a lecture to convey the concept of the material, the practice of completing an accounting cycle in a case. The monitoring and evaluation results showed that the participants were able to absorb an average of 60% of the training materials provided. The participants were also satisfied and saw that the SAK EMKM training was helpful.
PSEUDO ABSTRAKSI REFLEKTIF DALAM MENYELESAIKAN MASALAH BARISAN BILANGAN
Surya Sari Faradiba;
Anies Fuady;
Desy Nofita Sari
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2020): Histogram
Publisher : STKIP Andi Matappa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31100/histogram.v4i2.685
This research is a descriptive study. The research objective was to describe the reflective abstraction process experienced by students. The research subject was a class VIII student. The sampling technique used was purposive sampling. The subjects were chosen because they considered their communication skills which were quite good compared to their peers, making it easier for researchers to explore data. In addition, the selected subjects were students with very satisfying academic achievements compared to their classmates. This study examines and explains the reflective abstraction that the subject does in solving the number sequence problem. The focus of research is the process of reflective abstraction which includes interiorization, coordination, reversal, encapsulation, and generalization. The results showed that the reflective abstraction stage did not guarantee arriving at the correct solution. In this study the subject performs all stages of reflective abstraction starting from interiorization, coordination, reversal, encapsulation, and generalization, but the final solution is wrong. This phenomenon is said to be pseudo-reflective abstraction or pseudo-reflective abstraction.
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DENGAN PENDEKATAN METAPHORICAL THINKING PADA PEMBELAJARAN DARING MATERI ARITMATIKA SOSIAL
Nur Nabilah Syahrur Rohmah;
Intan Dwi Cahyani;
Oryza Lisativani Fatimah;
Surya Sari Faradiba
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS LAMPUNG Vol 9, No 4 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This research is motivated by the low understanding of students' mathematical concepts, especially on social arithmetic material. The purpose of this study was to describe the stages of the metaphorical thinking approach method and the magnitude of the increase in students' conceptual understanding of social arithmetic material. The data collection method used in this classroom action research (CAR) includes written tests and observations in each cycle. The research instruments used were lesson plans, worksheets, question sheets, and observation sheets for the implementation of learning in each cycle. The research subjects were students of class VII in one of the madrasah tsanawiyah in Lamongan as many as 23 students. Based on the results of data analysis, the classical student activity assessment increased 23.85% from 66.25% to 90.1%. Student test results also increased by 34.8%, namely from cycle I it reached 47.8% and cycle II reached 82.6%, with the results achieved can be declared complete, and it can be concluded that in online mathematics learning there is an increase in understanding concept in class VII madrasah tsanawiyah in Lamongan by using the application of Metaphorical Thinking. Keywords: concept understanding; metaphorical thinking; online learningDOI: http://dx.doi.org/10.23960/mtk/v9i4.pp386-396
TEORI BEBAN KOGNTIF DALAM KECEMASAN MATEMATIKA
Layli Hidayah;
Isdiyana Kusuma Ayu;
Surya Sari Faradiba
JIPMat Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/jipmat.v2i2.1973
Kecemasan sebagai perasaan tidak menyenangkan ditandai dengan adanya rasa khawatir, gelisah, bingung dan tertekan. Dalam konteks pendidikan, konstruk kecemasan dapat ditemukan dalam beberapa bentuk, salah satunya adalah kecemasan terhadap matematika, atau yang lebih dikenal dengan istilah kecemasan matematika. Efek negatif dari kecemasan matematika dapat ditemui pada semua jenjang pendidikan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kecemasan matematika dengan beban kognitif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, Data diperoleh melalui penyebaran angket. Penelitian ini menghasilkan suatu kesimpulan bahwa kecemasan matematika berkorelasi positif beban kognitif intrinsic, extraneous, maupun germane, dimana nilai korelasi tertinggi ada pada korelasi kecemasan dengan beban kognitif intrinsic, yaitu sebaesar 0,739.
Mathematics pre-service teacher's metacognitive failure in mathematics online learning
Alifiani Alifiani;
Surya Sari Faradiba
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 8, No 2: November 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/jrpm.v8i2.43366
This study aims to reveal the metacognitive failures experienced by mathematics pre-service teachers based on their mistakes when solving problems in online learning during the pandemic era. This case study involved 29 participants who attended the mathematical problem test and cognitive style test, the two participants were categorized based on their cognitive style: Field Dependence (FD) and Field Independence (FI). The instrument used was a mathematical problem test to collect data on metacognitive that adapted from Stewart and a cognitive styles test to categorize the cognitive style that adapted from the Group Embedded Figures Test (GEFT). An interview was conducted to determine the nature of mathematical error based on metacognitive failure. The description of data analysis and interpretation of the meaning of the findings applied the text analysis. The results showed the different metacognitive failures of the two participants. The metacognitive failure of FI student was categorized as metacognitive blindness and the FD student was categorized as metacognitive stagnation, a new condition of metacognitive failure that was found in this study.
PENINGKATAN SOFTSKILL GURU SEKOLAH DASAR DALAM MENGENALI GEJALA AWAL DYSCALCULIA MELALUI PELATIHAN DYSCALCULIA SCREENING
Surya Sari Faradiba;
Siti Nurul Hasana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (460.128 KB)
|
DOI: 10.31764/jmm.v5i4.5041
Abstrak: Dyscalculia dialami 3-7% populasi dunia. Siswa dyscalculia akan mengalami penurunan prestasi akademik yang signifikan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan ketrampilan delapan orang guru SD Negeri Pisangcandi 3 Malang dalam mengenali gejala awal dyscalculia. Semakin awal siswa menyadari dyscalculia yang dialaminya, maka akan semakin mudah mengatasinya. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka tim pengabdi menggunakan metode pelatihan dyscalculia screening pada bulan Februari 2021 secara daring dan luring dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Kegiatan pelatihan diawali dengan memberikan angket terkait konsep dyscalculia. Selanjutnya, pada sesi terakhir pelatihan, tim pengabdi memberikan angket berbeda dengan topik yang sama. Hasil akhir kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa semua peserta pelatihan telah mengikuti kegiatan secara utuh dengan baik. Peningkatan pemahamanan guru dapat dilihat dari hasil angket awal dengan nilai rata-rata 57,5 menjadi 79,5 di akhir pelatihan. Angket awal dan akhir memuat pertanyaan yang berbeda, namun dibangun dari indikator yang sama. Sebelum digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat, angket telah melalui proses validasi oleh tiga orang ahli. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa peningkatan pemahaman guru rata-rata sebesar 22%.Abstract: Dyscalculia affects 3-7% of the world's population. Dyscalculia students will experience a significant decrease in academic achievement. The purpose of this community service activity is to improve the skills of eight teachers of SD Negeri Pisangcandi 3 Malang in recognizing the early symptoms of dyscalculia. The earlier students realize the dyscalculia they are experiencing, the easier it will be to overcome them. The service team used the dyscalculia screening training method in February 2021 online and offline by observing strict health protocols to achieve this goal. The training activity began by giving a questionnaire related to the concept of dyscalculia. Furthermore, at the last training session, the service team gave a different questionnaire with the same topic. The final results of community service activities showed that all training participants had participated in the activities as a whole well. The teacher's understanding can be seen from the increasing score of the questionnaire—the initial questionnaire results with an average value of 57.5 to 79.5 at the end of the training. The initial and final questionnaires contain different questions but are built on the same indicators. Before being used in community service activities, the questionnaire has gone through a validation process by three experts. The results of the service show that the average increase in teacher understanding is 22%.
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR MELALUI PENDAMPINGAN BERBASIS LITERASI
Surya Sari Faradiba;
Betty Rahmawati;
Ikrima Adzkury Nabilla;
Rega Ananda Aini Pradana;
Rodita Bella Robba;
Siftia Dewi Febriantika;
Tasya Wulandari
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 6 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (481.765 KB)
|
DOI: 10.31764/jmm.v5i6.5614
Abstrak: Gerakan literasi numerasi merupakan suatu gerakan yang dicanangkan pemerintah Indonesia sejak 2016 untuk menyadarkan dan mengembangkan kemampuan literasi numerasi peserta didik maupun masyarakat. Namun, dalam implementasinya banyak siswa yang masih belum memiliki kemampuan literasi numerasi yang cukup. Salah satunya adalah siswa di SDN 2 Candi Ponorogo. Tujuan pelaksanaan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berlangsung di SDN 2 Candi melalui pendampingan berbasis literasi numerasi. Kegiatan pendampingan terdiri dari tiga metode, yakni pembelajaran matematika di dalam kelas, pembelajaran matematika di luar kelas, dan pembelajaran matematika dengan menggunakan adaptasi teknologi. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini diperolah bahwa sebelum kegiatan pengabdian terdapat 65% siswa yang nilainya masih di bawah KKM, setelah kegiatan pendampingan pembelajaran jumlah siswa yang nilainya di bawah KKM menjadi 40%. Abstract: The numeracy literacy movement is a movement launched by the Indonesian government since 2016 to raise awareness and develop the numeracy literacy skills of students and the community. However, in its implementation, many students still do not have sufficient numeracy literacy skills. One of them is a student at SDN 2 Candi Ponorogo. The purpose of implementing this community service is to improve the quality of learning that takes place at SDN 2 Candi through numeracy-based assistance. Mentoring activities consist of three methods, namely learning mathematics in the classroom, learning mathematics outside the classroom, and learning mathematics using technology adaptation. The results of this community service activity showed that before the service activity there were 65% of students whose scores were still below the KKM, after the learning assistance activities the number of students whose scores were below the KKM was 40%.
Pelatihan dan Pendampingan Deteksi Dini Dyscalculia pada Guru SDN Pisang Candi 3 Kota Malang Menggunakan Dyscalculia Detection Card (DDC)
Surya Sari Faradiba;
Siti Nurul Hasana;
Okta Pita Dian Sari
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 4 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : STKIP Andi Matappa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31100/matappa.v4i1.1091
Pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pengetahuan tentang dyscalculia pada guru SDN Pisang Candi 3 Malang. Kegiatan pengabdian terdiri dari pelatihan dan pendampingan yang telah dilaksanakan pada 9 – 27 Februari 2021. Materi pelatihan yang diberikan meliputi diagnosis Dyscalculia berdasarkan DSM V, ciri-ciri umum siswa dengan dyscalculia, dan terapi tindak lanjut bagi siswa dyscalculia. Sementara itu, materi pendampingan terkait deteksi dini dyscalculia dengan bantuan Dyscalculia Detection Card (DDC) yang telah dikembangkan oleh tim pengabdi. DDC merupakan flash card yang terdiri dari 5 seri, meliputi: (1) kemampuan membedakan kanan dan kiri; (2) pemahaman prinsip kardinalitas; (3) pemahaman konsep lebih dari, kurang dari dan sama dengan; (4) kemampuan melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan sederhana; (5) kemampuan melakukan operasi perkalian dasar. Siswa yang membutuhkan tindak lanjut adalah siswa yang tidak memenuhi kriteria skor lebih dari 75 dalam tiga kali tes yang dilaksanakan dalam kondisi lingkungan yang berbeda. Hasil dari kegiatan ini, 13 orang guru yang telah mengikuti pelatihan dan pendampingan mampu praktik deteksi dini dyscalculia pada 35 siswa, dimana 4 orang siswa diantaranya membutuhkan tindak lanjut karena menunjukkan tanda-tanda awal dyscalculia.
PENGARUH EXPERIENTIAL LEARNING PADA MOTIVASI BELAJAR (STUDI PADA MAHASISWA KELAS OPERATIONS RESEARCH, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS ISLAM MALANG)
Surya sari Faradiba
Jurnal Pendidikan Matematika (JPM) Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Matematika (JPM)
Publisher : Universitas Islam Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (336.638 KB)
|
DOI: 10.33474/jpm.v1i1.812
Perubahan paradigma dalam pembelajaran dari metode Teacher Centered Learning (TCL) menjadi Student Centered Learning (SCL) merupakan salah satu cara dalam meningkatkan kompetensi lulusan yang mampu bersaing dalam AEC 2015. Salah satu metode pembelajaran dalam SCL adalah metode pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning), yaitu suatu metode pembelajaran dengan cara mengkonstruksi pengetahuan melalui transformasi pengalaman. Ketika individu terlibat aktif dalam proses belajarnya maka individu tersebut akan belajar jauh lebih baik. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan desain The One Group Pretest-Posttest. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampel acak stratifikasi proporsional dengan melibatkan sampel sebanyak 60 mahasiswa. Hal ini dilakukan mengingat kemampuan akademis mahasiswa sangat beragam. Teknik pengambilan data dilakukan melalui alat ukur berupa kuesioner, observasi, dan wawancara langsung. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas pada alat ukur motivasi belajar diperoleh 30 aitem valid, dengan tingkat alpha (α) sebesar = 0,933. Berdasarkan hasil uji-t diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar pada mahasiswa setelah dilakukan intervensi metode pembelajaran berbasis pengalaman (. Metode pembelajaran berbasis pengalaman dalam penelitian ini dapat menjadi acuan untuk meningkatkan motivasi belajar pada mata kuliah lain yang sejenis.