Articles
PENGEMBANGAN LITERASI MATEMATIKA SEKOLAH DALAM PERSPEKTIF MULTIPLE INTELLIGENCES
Fathani, Abdul Halim
EDU SAINS Vol 4, No 2 (2016): VOLUME 4 NOMOR 2 DESEMBER 2016
Publisher : IAIN Palangkaraya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (814.927 KB)
Dewasa ini, masyarakat dituntut mampu memanfaatkan pengetahuannya secara optimal agar lebih cerdas dan kritis dalam menerima dan mengolah informasi. Hal ini sangat penting untuk menunjang pemecahan masalah yang semakin kompleks. Menjawab tuntutan sekaligus kebutuhan zaman inilah, pendidikan memegang peran penting dalam menyiapkan generasi bangsa yang berkompeten, termasuk di dalamnya adalah penguasan matematika dan pemahamannya secara holistik. Matematika menjadi pondasi dalam pengembangan sains dan teknologi. Oleh karena itu, masyarakat dengan segala keunikan kecerdasan individunya (mulptiple intelligences) harus memiliki kemampuan literasi matematika yang memadai. Masyarakat dituntut mampu memanfaatkan matematika secara teoritis dan aplikatif. Semua pelaku pendidikan matematika harus terus melakukan ijtihad demi peningkatan kemampuan literasi matematika.Katakunci: Matematika Sekolah, Literasi matematika, Matematika Realistik, Multiple Intelligences
Uji Validasi E-Module Matakuliah Kalkulus I untuk Mengoptimalkan Student Centered Learning dan Individual Learning Mahasiswa S-1
Sunismi, Sunismi;
Fathani, Abdul Halim
JURNAL REVIEW PEMBELAJARAN MATEMATIKA Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : UIN Sunan Ampel Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15642/jrpm.2016.1.2.174-191
This research describes the validation calculus 1 e-module so as to optimize student centered learning and individual student learning S-1. This research uses descriptive research with 3 practitionerâs subject, and 20 students of S-1. Data collection technique used questionnaire rating scale e-module. This type of data is quantitative and qualitative data. The data analysis technique is descriptive analysis and reflective analysis. Expert assessment of design and media, e-module is expressed very valid with the validity of 90.07%. Expert assessment of content, e-modules otherwise very valid by the validity of 91.23%. E-module declared valid by an average of validity 88.55%. The trial results are limited small group of 20 students, e-module declared valid by the validity of 85.11%. In general, calculus 1 e-module course declared valid by an average of 89.01%, so it can be concluded decent e-module is used to optimize student centered learning and individual student learning S-1.
Pembelajaran Matematika bagi Santri Pondok Pesantren Berbasis Kecerdasan Majemuk
Fathani, Abdul Halim
ANARGYA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muria Kudus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (496.282 KB)
Matematika, penting dipelajari. Tidak hanya oleh siswa di sekolah umum saja, melainkan juga para santri yang sedang belajar di pondok pesantren. Matapelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik sejak usia dini untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Beberapa ilmu yang dipelajari para santri di pondok pesantren jelas membutuhkan ilmu matematika. Dalam sejarah pendidikan di Indonesia, pondok pesantren telah terbukti memberikan pengaruh yang positif terhadap pembangunan nasional dalam bidang pendidikan. Santri pondok pesantren dituntut untuk mampu mengintegrasikan "standar isi" pesantren (ilmu-ilmu agama) dan sains kealaman (natural sciences), yang termasuk di dalamnya adalah ilmu matematika. Namun, tidak semua santri mendapatkan kesempatan belajar matematika secara menyenangkan. Padahal, dalam paradigma kecerdasan majemuk, pada hakikatnya setiap individu (termasuk santri) itu memiliki kecerdasan matematik dengan derajat kecenderungan yang bervariasi. Kecerdasan majemuk ini sebagai modalitas belajar dan mempengaruhi kualitas penyelenggaraan pembelajaran matematika. Oleh karena itu, pendidik matematika di pondok pesantren perlu melakukan upaya perbaikan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran matematika sehingga dapat memfasilitasi berbagai kemudahan dan kenyamanan santri dalam belajar matematika
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK EKSTROVERT DAN INTROVERT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF
Hanana, Roudatul;
Rukmigarsari, RR Ettie;
Fathani, Abdul Halim
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2019): Histogram
Publisher : STKIP Andi Matappa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (499.098 KB)
|
DOI: 10.31100/histogram.v3i2.488
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Apakah ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik ekstrovert yang diberi dan yang tidak diberi model pembelajaran generatif; (2) Apakah ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik introvert yang diberi dan yang tidak diberi model pembelajaran generatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan rancangan penelitian true eksperimen dengan jenis pretest-possttest control group design, dalam desain ini terdapat dua kelas yakni kelas eksperimen diberi perlakuan model pembelajaran generatif dan kelas kontrol tidak diberi perlakuan model pembelajaran generatif. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IAI 1 dan XI IAI 2. Teknik analisis data pada penelitian ini diantaranya adalah: (1) Uji Normalitas; (2) Uji perbandingan data pretest; (3) Uji perbandingan data posttest. Berdasarkan analisis data kuantitatif dengan menggunakan Software SPSS 23 diperoleh kesimpulan (1) Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik ekstrovert yang diberi () dan yang tidak diberi () model pembelajaran generatif; (2) Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik introvert yang diberi () dan yang tidak diberi () model pembelajaran generatif.
SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA COLLABORATIVE PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL (SPLTV)
Ummah, Mar'ah Rohmatul;
Fathani, Abdul Halim
Buana Matematika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 8 No 2 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1089.431 KB)
|
DOI: 10.36456/buanamatematika.v8i2:.1730
Collaborative problem solving mathematics learning model aim for add new variation releated mathematics learning model which has been done by teachers. This learning model is new learning model which comes from a combination collaborative learning model and problem solving learning method. Based on the collaborative learning model supported by cognitive theory, social constructivism theory, and motivation theory. While the problem solving learning method supported by theory that refers to Polya steps. In addition to theories that support this learning model, a learning model includes approach, strategy, method, technique, and learning tactics. Collaborative problem solving learning model includes the following: (1) student centered approach; (2) discovery learning strategy and deductive learning strategy; (3) problem solving learning method; (4) study group technique; and (5) task LKPD tactics. After the collaborative problem solving learning model is formed, then the next step is making learning model syntax. Syntax of collaborative problem solving learning model is: (1) engagement; (2) exploration; (3) transformation; (4) solution; (5) presentation; and (6) reflection.
PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH KONTEKSTUAL BAGI PESERTA DIDIK KELAS X-IPA SMA ISLAM HASYIM ASY’ARI BATU PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL
Mustangin;
Abdul Halim Fathani;
Teguh Sugiharto
Buana Matematika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 9 No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (622.726 KB)
|
DOI: 10.36456/buanamatematika.v9i2:.2236
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah kontekstual peserta didik kelas X-IPA SMA Islam Hasyim Asyari Batu Tahun Pelajaran 2018/2019 melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan 2 kali pertemuan setiap siklusnya. Setiap siklus terdiri dari beberapa tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Siklus pertama dan kedua membahas materi pokok sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV). Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X-IPA SMA Islam Hasyim Asyari Batu Tahun Pelajaran 2018/2019 yang terdiri atas 24 peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah kontekstual peserta didik.
KESALAHAN KONSTRUKSI KONSEP MATEMATIKA DAN SCAFFOLDING-NYA
Ni’mah, Rivatul;
Sunismi, Sunismi;
Fathani, Abdul Halim
Edudikara: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : IPTPI Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32585/edudikara.v3i2.96
Belajar matematika merupakan proses mengonstruksi pengetahuan dengan cara mengaitkan suatu konsep matematika yang satu dengan konsep matematika yang lain. Dalam mengonstruksi konsep matematika siswa sering mengalami kesulitan. Kesulitan tersebut seringkali tercermin dalam bentuk kesalahan yang dibuat oleh siswa. Adapun bentuk-bentuk kesalahan konstruksi konsep matematika meliputi: (1) pseudo construction, (2) lubang konstruksi, (3) mis-analogical construction, dan (4) mis-logical construction. Scaffolding yang dapat digunakan untuk mengatasi kesalahan konstruksi konsep matematika tersebut di antaranya: (1) environmental provisions, (2) explaining, reviewing, and restructuring, dan (3) developing conceptual thinking.
Efektivitas Bahan Ajar Terintegrasi PPK, Literasi Dan Learning and Innovation Skills (4C’s) pada Mata Kuliah Kalkulus I
Sunismi Sunismi;
Abdul Halim Fathani;
Muhammad Baidawi
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 6, No 2 (2021): Vol 6, No 2 (2021): Volume 6 Nomor 2, Mei 2021
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (811.358 KB)
|
DOI: 10.28926/briliant.v6i2.581
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas bahan ajar terintegrasi PPK, literasi dan, learning and innovation skills (4C’s) pada mata kuliah kalkulus I. Pendekatan penelitian menggunakan quasi eksperimental research. Dengan desain nonequivalent control group design. Penelitian ini dilaksanakan di Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unisma tahun akademik 2019/2020. Sampel ditentukan dengan teknik convenience sampling terpilih 2 kelas berjumlah 57 mahasiswa. Perlakuan kelompok eksperimen dalam pembelajaran menggunakan bahan ajar kalkulus I terintegrasi PPK, literasi dan, learning and innovation skills (4C’s), sedangkan kelompok kontrol menggunakan hand out kalkulus I dari dosen. Instrumen yang digunakan adalah soal tes berpikir tingkat tinggi (berpikir kritis dan kreatif). Analisis data dilakukan dengan uji independent sample t test dua pihak untuk menguji perbedaan rerata dan uji independent sample t test satu pihak untuk uji efektivitas bahan ajar. Hasil penelitian dengan uji t dua pihak diperoleh terdapat perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi (berpikir kritis dan berpikir kreatif) mahasiswa yang dalam pembelajaran menggunakan bahan ajar terintegrasi PPK, literasi dan, learning and innovation skills (4C’s) dibanding dengan yang menggunakan hand out dosen pada mata kuliah kalkulus I. Demikian juga berdasarkan uji independent sample t test satu pihak dihasilkan bahwa bahan ajar terintegrasi PPK, literasi dan, learning and innovation skills (4C’s) lebih efektif dibanding hand out dosen pada mata kuliah kalkulus I untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi mahasiswa.
Paradigma Positive Thinking: Upaya Menyelenggarakan Proses Terbaik dalam Pembelajaran Matematika Sekolah
Abdul Halim Fathani
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 5, No 2 (2020): Volume 5 Nomor 2, Mei 2020
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (543.215 KB)
|
DOI: 10.28926/briliant.v5i2.446
Fakta selama ini, lembaga pendidikan berkompetisi untuk memperoleh masukan (input) yang unggul, sementara sebagian lainnya, rela mendapat masukan sisa yang notabene berkualitas rendah. Kita tidak perlu berdebat mana yang lebih baik. Tetapi, akan lebih bijak mencari solusi apa yang kita hadapi ketika menyelenggarakan pembelajaran matematika di kelas. Solusinya adalah menyelenggarakan proses pembelajaran matematika secara baik. Salah satunya adalah mengimplementasikan paradigma berpikir positif (positive thinking) dalam pembelajaran matematika. Faktanya, masih ada sebagian peserta didik yang masih berpikir negatif terhadap matematika, yang bisa berdampak pada fobia matematika. Paradigma berpikir positif (positive thinking) bisa menjadi solusi pemecahan alternatif untuk membangkitkan gairah peserta didik dalam belajar matematika.
PARADIGMA PEMBELAJARAN DALAM PERSPEKTIF TARBIYAH ULUL ALBAB DAN MULTIPLE INTELLIGENCES
Abdul Halim Fathani
El-QUDWAH El-Qudwah (10-2014)
Publisher : lp2m-uin malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (246.705 KB)
Oleh: Abdul Halim Fathani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Malang Email: ah.fathani@gmail.com Abstract Education is the nature of the development process so learners are able to form an ideal of human personality (ulul albab). The theory of multiple-intelligences have assured to every educator that each learners is a bright child, owned by type of intelligence as innate or developed because of the culture. Learning paradigm designed tarbiyah ulul-albab, must be able to internalize aspects of dhikr, fikr, and amal shaleh that develop four forces: spiritual depth, morality, breadth of knowledge, and professional maturity.