Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

ANALISIS PERBANDINGAN NILAI DERAJAT KEJENUHAN MENGGUNAKAN MODEL GREENSHIELD, GREENBERG DAN UNDERWOOD TERHADAP MKJI 1997 PADA JALAN PERKOTAAN TIPE 2/2 UD (STUDI KASUS RUAS JALAN SALEH SUNGKAR AMPENAN KOTA MATARAM) ROHANI ROHANI; HASYIM HASYIM
GANEC SWARA Vol 17, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v17i3.554

Abstract

If the population increases and the total traffic flow also increases without being matched by an adequate increase and improvement of road infrastructure, it will result in an increase in the degree of saturation which is a parameter in determining the performance of a road section. One of the roads affected by the population growth is the Saleh Sungkar road which is an urban road type 2/2 UD.   The Greenshield, Greenberg and Underwood models are the 3 models used to determine the relationship between volume (flow), speed (speed) and density (density). The relationship between flow, speed and density is used to determine or determine the mathematical value of the capacity of a road section and the degree of saturation. This study aims to determine the comparison of the degree of saturation of Jalan Saleh Sungkar which is an urban road using the Greenshield, Greenberg and Underwood models against MKJI 1997.              From the results of the analysis, it was obtained that the degree of saturation using the Indonesian Road Capacity Manual (MKJI 1997) was 0.53, so Jalan Saleh Sungkar was at the level of sevice "C" (stable flow, but the speed and motion of the vehicle were controlled, the driver was limited in choosing the speed). Meanwhile, the degree of saturation based on the Greenshield model is 0.55, the Greenberg model is 0.72 and the Underwoods model is 0.60. Both MKJI 1997 and the three models are still at level of service "C".
PERBANDINGAN TINGKAT KEPATUHAN PROTOKOL COVID-19 OPERATOR OJEG ONLINE DAN OJEG KONVENSIONAL DI KOTA MATARAM I WAYAN SUTEJA; SURYAWAN MURTIADI; ROHANI ROHANI; I GDE PUTU WARKA; HARTANA HARTANA
GANEC SWARA Vol 16, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v16i1.279

Abstract

Transportation in general has a major influence on individuals, society, economic development, and socio-politics of a region. Operational aspects must be planned properly so that online motorcycle taxi services and conventional motorcycle taxis can carry out their functions as Modern City Transportation economically, efficiently and effectively. In this post-pandemic period, we know that there are differences in the characteristics of online motorcycle taxis and conventional motorcycle taxis in providing services to their users.By conducting survey research based on the level of explanation is descriptive research, to obtain characteristic data the researcher has distributed questionnaires to 400 respondents who are online motorcycle taxi users and 400 respondents who are conventional motorcycle taxi users. The two characteristics turned out to be quite similar to each other. The total population of motorcycle taxi users is 486,715 (Mataram City in figures, 2019). By using the formula for calculating the number of samples from Slovin (Statistical Formula, 2012) and a 95% confidence level, the total sample size is 400 respondents.The results of the synthesis of these two characteristics can be conveyed as follows: Gender of users is dominated by women as much as 58.8%, the purpose of the trip is dominated by work and shopping trips 51.87%, the mode before switching is dominated by motorcycle modes as much as 59.5%, connecting trips The distance to the base is dominated by a distance of 0-1 km, the connecting trip from the stop to the destination is dominated by a distance of 0-1 km using walking mode
EVALUASI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL TIPE 422 DAN TIPE 424M (STUDI KASUS : SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL JALAN TGH IBRAHIM KHOLIDI, KECAMATAN KEDIRI, KABUPATEN LOMBOK BARAT) HASYIM HASYIM; ROHANI ROHANI
GANEC SWARA Vol 17, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v17i3.551

Abstract

The unsignalized four-way intersection in Kediri is located in the Kediri Subdistrict of West Lombok Regency and is one of the unsignalized intersections situated very close to the center of community activities. Additionally, there is an educational center in the vicinity, and the traffic conditions at this intersection are quite congested on a daily basis. The mobility level of both individuals and goods, using both light and heavy vehicles, is visibly high at this intersection. A median strip is the central part of the road that physically separates opposing traffic flows. Therefore, the use of a median strip on the road significantly impacts traffic flow efficiency, by reducing delays, queue probabilities, side hindrances, decreasing accident rates, and providing comfort for road users, thereby making road users feel safe and organized. Thus, the government is planning to construct a road median.This study analyzes the performance of an unsignalized intersection before and after the installation of a median, covering aspects such as volume, side constraints, queue probabilities, delays, and saturation levels, using the 1997 Indonesian Highway Capacity Manual (MKJI) methodology.The analysis results for the unsignalized intersection before median installation show a capacity of 3061.5 vehicles per hour, a saturation level of 0.970 (Service Level D), a delay of 14.885 seconds per vehicle, a queue probability of 36.361%, and side constraints amounting to 881.9 incidents per hour. On the other hand, for the unsignalized intersection tipe after median installation, it exhibits a capacity of 3330.5 vehicles per hour, a saturation level of 0.729 (Service Level C), a delay of 12.654 seconds per vehicle, a queue probability of 21.942%, and side constraints amounting to 629.2 incidents per hour.The performance of the four-way intersection in Kediri on TGH Ibrahim Kholidi Road, in the Kediri Subdistrict of West Lombok Regency, was lower before the median installation compared to the tipe of intersection after median installation.
Pembinaan Dan Pengenalan Budaya Lalu Lintas Pada Anak Usia Dini Dengan Metode Bermain Sambil Belajar Bagi Siswa Paud Kumara Asih Di Kota Mataram I Wayan Suteja; Suryawan Murtiadi; Rohani; I Gde Putu Warka; IAO Suwati Sideman; Made Mahendra; Hasyim; Salehudin
Portal ABDIMAS Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal PORTAL ABDIMAS
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/portalabdimas.v1i1.2367

Abstract

Salah satu permasalahan dalam transportasi adalah kecelakaan lalu lintas. Salah satu penyebabnya adalah ketidak-tertiban dari sikap pengendara sepeda motor di ruas jalan karena akan mengganggu kendaraan lain berpotensi untuk menyebabkan kejadian kecelakaan dan pelanggaran lalulintas meningkat dari tahun ke tahun. Pengendara motor di Kota Mataram dari sejak usia dini sampai mampu mengendarai kendaraan bermotor belum memiliki pemahaman yang baik tentang tata cara berlalulintas yang tertib di jalan raya serta berkeselamatan yang tinggi. Pembelajaran pengenalan perangkat keselamatan berlalulintas dijalan raya sejak usia dini adalah suatu bagian yang cukup penting dilakukan, sehingga pada saat mereka dewasa dan sebagai pengendara atau pengguna sepeda motor sudah memiliki pemahaman berkeselamatan dan kemampuan pengendalian kendaraan secara lebih baik. Metode pemberian pembelajaran atau penyuluhan tentang pengenalan fasilitas keselamatan berlalulintas di jalan raya dan tata cara berlalulintas dijalan, melalui cara bermain sambil belajar, tentu adalah metode efektif dalam penyampaian target capaian yang diharapkan. Namun karena masih usia dini, ada sedikit kesulitkan dalam menarik fokus perhatian mereka yang lebih lama. Metode seperti ini untuk anak usia dini harus terus-menerus disampaikan secara berkesinambungan agar potensi pelanggaran dalam berkendaraan dijalan raya yang berdampak pada kecelakaan saat mereka dewasa dapat diminimalisir, sehingga secara tidak langsung terciptanya tertib berlalulintas di wilayah Kota Mataram dapat lebih terwujud.
Penguatan Etos Budaya Tertib Berlalulintas dan Keselamtan di Jalan Raya pada Kelompok Pengendara Pelajar SMA di Kabupaten Lombok Barat I Wayan Suteja; IAO Suwati Sideman; Hasyim; Rohani; Shofia Rawiana; Tri Sulistiyowati
Portal ABDIMAS Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal PORTAL ABDIMAS
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/portalabdimas.v1i2.3403

Abstract

Salah satu permasalahan dalam transportasi adalah kecelakaan lalulintas. Kecelakaan diartikan sebagai tiap kejadian yang tidak direncanakan dan tidak terkontrol yang dapat disebabkan oleh manusia, situasi, faktor lingkungan, ataupun kombinasi dari hal hal tersebut yang mengganggu proses kerja otak dan dapat menimbulkan cidera ataupun tidak, kesakitan, kematian, kerusakan property ataupun kejadian yang tidak diinginkan lainnya, sehingga kecelakaan lalulintas merupakan indikator utama tingkat keselamatan jalan raya. Jalan dengan kelengkapan fasilitas keselamatan (road safety) baik dalam bentuk marka, rambu, delineator, guardrail dan sebagainya dibangun untuk memberikan tingkat keselamatan yang tinggi bagi pengguna jalan, namun kurangnya kepedulian masyarakat (pengendara) terhadap keselamatan berlalulintas di jalan raya, mengakibatkan fasilitas tersebut menjadi sia sia belaka. Berdasarkan data dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Nusa Tenggara Barat Resor Lombok Barat, terlihat bahwa dari tahun 2021- 2022 kecelakaan dan pelanggaran yang melibatkan sepeda motor cukup tinggi, dimana jumlah kecelakaan dan pelanggaran lalulintas yang melibatkan sepeda motor sampai lebih dari 85% (>85%) dan melibatkan pengendara sepeda motor dengan usia 16 – 29 tahun mencapai 67%. Hal ini memberikan indikasi bahwa ketidak-tertiban dari sikap pengendara sepeda motor di ruas jalan yang cendrung dapat mengganggu kendaraan lain, serta dapat berpotensi untuk menyebabkan kejadian kecelakaan dan pelanggaran lalulintas dari tahun ke tahun cukup signifikan, baik dari sisi jumlah kejadian maupun dari tingkat kejadiannya. Pengendara dengan usia 16 – 29 tahun ini adalah kelompok remaja, pemuda atau pelajar, sehingga sasaran pelaksanaan kegiatan dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang etos budaya tertib dan etos keselamatan berlalulintas di jalan raya bagi kelompok pelajar (SMA) harus terus disampaikan secara berkesinambungan agar pelanggaran dalam berkendaraan dijalan raya yang berdampak pada kecelakaan dapat diminimalisir. Kegiatan ini dilakukan di SMA N.01 Kediri Kabupaten Lombok Barat, sebagai salah satu upaya dalam rangka pencapaian peningkatan rasa kesadaran berkeselamatan di jalan yang lebih baik dapat dicapai, sehingga secara tidak langsung terciptanya tertib berlalulintas di wilayah Kabupaten Lombok Barat dapat terwujud
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JASA OJEK ONLINE DI KOTA MATARAM: Analysis of Factors Affecting the Demand of Online Motorbike Taxi Service in Mataram Yogie Prakasa; Rohani Rohani; Hasyim Hasyim
Spektrum Sipil Vol 6 No 1 (2019): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v6i1.154

Abstract

Jasa transportasi di Kota Mataram menjadi sangat penting ketika masyarakat melakukan berbagai aktivitas. Semakin bertambahnya masyarakat Kota Mataram maka semakin pesat perkembangan jasa angkutan. Jasa Ojek Online sebagai salah satu sarana transportasi terbaru yang berkembang di kota Mataram untuk menunjang mobilitas penduduk. Penelitian ini menggunakan data primer yang didapatkan dengan cara membagikan kuesioner di beberapa kawasan di Kota Mataram. Variabel bebas yaitu tarif, jarak, pendapatan, jumlah anggota keluarga dan kepemilikan kendaraan pribadi serta variabel terikat yaitu permintaan jasa ojek online di Kota Mataram. Analisis data menggunakan regresi linear berganda kemudian data diolah dengan menggunakan SPSS 24. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel tarif, variabel pendapatan, variabel jumlah anggota keluarga berkorelasi positif terhadap permintaan jasa ojek online di Kota Mataram, sedangkan variabel jarak dan variabel kepemilikan pribadi berkorelasi negatif. Adapun secara keseluruhan variabel independen berpengaruh sebesar 77.8%, sisanya 22.2% dipengaruhi oleh faktor lain.
PENENTUAN BLACK SPOT BERDASARKAN ANGKA EKIVALEN KECELAKAAN DAN PENYUSUNAN DATABASE BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN LOMBOK BARAT: Determination of Black Spot based on an Accident Equivalent Value and Developing Geographic Information System Database in West Lombok District Bayu Handika; Rohani Rohani; Hasyim Hasyim
Spektrum Sipil Vol 6 No 2 (2019): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v6i2.159

Abstract

Kecelakaan lalu lintas adalah sesuatu yang bersifat acak dan tentunya ingin selalu dihindari oleh setiap penggunan jalan, namun terkadang kecelakaan lalu lintas ini terjadi karena prasarana jalan yang buruk atau kelalaian dari pengguna jalan itu sendiri. Dari data Kecelakaan Lalu Lintas di Provinsi Nusa Tenggara Barat, untuk wilayah Lombok Barat selama empat tahun terakhir terjadi penurunan dan peningkatan jumlah peristiwa kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian analisis lokasi rawan kecelakaan dan penyusunan database berbasis Sistem Informasi Geografis. Langkah awal dengan pencarian data sekunder di Polres Lombok Barat berupa data kecelakaan 3 tahun terakhir yang terjadi di ruas jalan Lombok Barat. Data tersebut selanjutnya di analisis menggunakan metode pembobotan dengan parameter AEK, BKA, dan UCL sehingga tersusunnya program database lokasi rawan kecelakaan berbasis Sistem Informasi Geografis. Dari hasil analisis dan penyusunan database, maka didapatkan black spot pada ruas jalan di Kabupaten Lombok Barat selama 3 tahun terakhir terletak pada ruas jalan TGH Ibrahim Alkhalidi, Jalan Raya Senggigi, Jalan Yos Sudarso, Jalan Baypass BIL, yang didominasi tipe tabrak depan-depan, dengan jenis kendaraan terlibat adalah motor dan korban mengalami luka ringan. Dengan ditentukannya black spot ini, diharapkan dapat menjadikan informasi dalam pengambilan keputusan bagi pemegang kebijakan untuk mengurangi jumlah kecelakaan.
Peningkatan Kesiapsiagaan Menghadapi Gempa dan Tsunami Melalui Simulasi pada Siswa SD di Kabupaten Lombok Tengah Humairo Saidah; I Dewa Gede Jaya Negara; Rohani Rohani; Nurchayati Nurchayati; Tri Rachmanto
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol. 6 No. 1 (2024): April, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Jurusan Teknik Mesin FT Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jkp.v6i1.170

Abstract

SDN 1 Tampah dan SMPN8 Satap adalah dua sekolah dalam satu atap yang ada di Dusun Tampah Desa Mekar Sari, Kabupaten Lombok Tengah. Lokasi sekolah ini berdekatan dengan pantai Selatan Lombok yang rawan gempa disertai tsunami. Jumlah siswa yang banyak dan keadaan gedung sekolah yang mulai rusak menambah tingkat kerawanan sekolah ini jika sewaktu-waktu terjadi gempa dan tsunami. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya dilakukan pembekalan untuk peningkatan kesiapsiagaan siswa dan guru melalui penyuluhan dan simulasi. Kegiatan penyuluhan dan simulasi bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Lombok Tengah dengan khalayak sasaran siswa kelas 6 SD dan seluruh siswa SMP serta para guru. Kegiatan berlangsung dengan lancar dan tertib, dan diikuti dengan penuh antusias oleh guru dan siswa. Kegiatan ini telah memberikan pengetahuan dasar tentang cara menyelamatkan diri jika gempa terjadi saat di sekolah. Baik para guru maupun siswa sangat merasakan manfaat dari kegiatan ini dan bertambah pengetahuan dan kesiapsiagaannya menghadapi bencana gempa dan tsunami.
Inventarsasi UMKM Desa Tanjung Dalam Mendukung Pengembangan Potensi Ekonomi Kreatif Pedesaan I Wayan Suteja; Hasyim; Rohani; Salehudin; Didi Supriadi A; Hartana; Guruhsetra T., R., H
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 3 (2024): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i3.9036

Abstract

Desa Tanjung memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi kreatif,pedesaan terutama di bidang kuliner. Kekayaan dan ragam kuliner tradisional yang unik dengan cita rasa yang khas dan sumber daya alam yang melimpah merupakan peluang emas untuk pengembangan dan peningkatan poteni ekonomi pedesaan dalam uapaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi pertumbuhan UMKM di Desa Tanjung dalam pengembangan, penguatan dan peningkatan potensi ekonomi kreatif pedesaan. Inventarisasi UMKM pedesaan adalah upaya untuk mengklasifikasi kegiatan usaha kecil dan menengah masyarakat desa agar lebih mudah dan terukur pengembangan program penguatan yang dapat diakukan lebih lanjut. Metode penelitian yang digunakan adalah studi lapangan dan analisis deskriptif. Penelitian ini lebih ditekankan pada penguatan dan pengklasifikasian konsep ekonomi kreatif pedesaan dengan mengindentifikasi, mengklasterisasi sektor-sektor UMKM yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Penelitian ini juga membahas dampak tumbuhnya ekonomi kreatif terhadap pembangunan ekonomi pedesaan, termasuk kontribusi ekonomi kreatif terhadap terbukanya lapangan kerja dan kemampuan terhadap inovasi produk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman yang lebih baik tentang potensi pertumbuhan ekonomi UMKM yang berbasis kreatif serta implikasinya bagi kemajuan ekonomi dan pembangunan desa.
Penguatan Watak dan Budaya Tertib Berlalulintas Pada Usia Dini Dengan Metode Bermain Sambil Belajar Bagi Siswa TK Dwijendra di Kota Mataram I Wayan Suteja; Hasyim; Rohani; I A O Suwati Sideman; Salehudin; Didi Supriadi Agustawijaya; Made Mahendra; Hartana; Ngudiyono
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 3 (2024): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i3.9039

Abstract

Menurut definisi Dewan Keamanan Nasional (1996), kecelakaan adalah rangkaian peristiwa yang tidak disengaja yang terjadi di jalan umum atau lokasi lain yang digunakan untuk lalu lintas kendaraan dan mengakibatkan kematian, cedera, atau kerusakan harta benda. Menurut Austroad (2002) dalam Indriastuti, A.K. et al. (2008), faktor manusia (pengemudi) secara umum menjadi faktor utama yang memberikan kontribusi paling besar terhadap kecelakaan lalu lintas. Data dari Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat menunjukkan bahwa antara tahun 2015 dan 2023, telah terjadi lebih dari 1600 kejadian kecelakaan yang berhubungan dengan sepeda motor, yang mencakup lebih dari 76% (>75%) dari seluruh pelanggaran lalu lintas yang berhubungan dengan sepeda motor. Mayoritas pengendara ini adalah laki-laki. Tingkat kematian akibat insiden ini lebih dari 400 orang per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku pengendara sepeda motor di jalan raya yang tidak dapat diprediksi dan tidak dapat diatur dapat berkontribusi terhadap peningkatan jumlah pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas setiap tahunnya. Peningkatan sikap mental pengemudi diperlukan untuk mengatasi tiga penyebab utama terjadinya kecelakaan: kecerobohan, kurang disiplin, dan melebihi batas kecepatan. Sejak kecil hingga mampu mengemudikan kendaraan bermotor (memiliki Surat Izin Mengemudi), pengemudi di Kota Mataram masih memiliki pemahaman yang terbatas mengenai praktik berkendara yang aman dan pola lalu lintas yang tertib. Penting bagi anak-anak untuk mempelajari cara menggunakan peralatan keselamatan lalu lintas di jalan raya agar seiring dengan bertambahnya usia mereka dan menjadi pengendara atau pengguna sepeda motor (di atas usia 17 tahun), mereka sudah semakin mahir dalam mengendalikan mobil dan memiliki kesadaran yang lebih besar terhadap kendaraan. keamanan. Memperkenalkan pengetahuan keselamatan pada anak kecil sejak dini dapat membantu mereka lebih siap dalam berkendara di jalan raya nantinya. Pendekatan pengajaran tata tertib lalu lintas dan fasilitas keselamatan jalan melalui bermain sambil belajar tentunya merupakan cara yang berhasil untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Namun, mungkin agak sulit untuk mempertahankan perhatian mereka dalam jangka waktu lama, karena mereka masih sangat muda. Teknik-teknik seperti ini kepada anak kecil perlu terus diajarkan agar dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pelanggaran lalu lintas saat berkendara di jalan raya yang berdampak pada kecelakaan ketika sudah dewasa. Hal ini secara tidak langsung akan berdampak pada potensi terciptanya ketertiban lalu lintas di kawasan Kota Mataram dan sekitarnya.