Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemanfaatan Kotoran Sapi Sebagai Biogas Menggunakan Digester Fixed Dome untuk Pembangunan Berkelanjutan Masyarakat Pedesaan Soeprijanto, Soeprijanto; Prajitno, Danawati Hari; Puspita, Niniek Fajar; Subyakto, Agung; Setiawan, Budi
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 8, No 1 (2024): Mei
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2024.v8i1.2351

Abstract

Desa Kalipucang, Kecamatan Tutur, Pasuruan, Jawa Timur, terletak dekat dengan kaki gunung Bromo. Masyarakatnya kebanyakan hidup bertani dan beternak sapi. Kebanyakan peternak memelihara sapi perah untuk menghasilkan susu. Permasalahan yang dihadapi oleh peternak adalah terkait limbah kotoran sapi. Kebanyakan kotoran sapi hanya dibuang ke lingkungan dan sebagian kecil dimanfaatkan sebagai pupuk. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis teknologi tepat guna bertujuan untuk pembangunan berkelanjutan dan penguatan ekonomi berbasis biomassa dalam bentuk pengonversian limbah kotoran sapi menjadi biogas sebagai energi terbarukan sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desa. Program ini dapat memfasilitasi keberlanjutan lingkungan dan sosial ekonomi yang mengarah pada pengurangan emisi gas metana dan pengurangan akumulasi limbah padat. Produksi biogas diperoleh melalui proses digestion kotoran sapi menggunakan digester fixed dome dengan volume sekitar 8 m3 terbuat dari konstruksi bangunan pasir, batu bata, dan semen. Di atas dome dipasang pipa gas yang terhubung ke kompor untuk keperluan memasak di dapur perumahan. Pipa gas juga dihubungkan dengan alat manometer, diletakkan di dapur untuk melihat dan mengontrol produksi biogas yang dihasilkan. Kotoran sapi sebanyak 80 kg dicampur dengan air (rasio 1:1) dan diaduk hingga homogen kemudian diumpankan ke dalam digester secara semikontinu. Setelah diinkubasikan selama 1 minggu, produksi biogas dapat diamati dengan melihat perbedaan tekanan yang ada pada manometer. Volume biogas yang dihasilkan setiap hari sebesar 500 liter dan dapat dimanfaatkan oleh 2 keluarga atau selama 8 jam untuk kegiatan memasak. Manfaat yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat berbasis produk adalah terutama peternak sapi dapat menghasilkan biogas dengan memanfaatkan kotoran sapi sebagai sumber energi yang murah, bersih, dan mudah dikendalikan untuk berbagai keperluan dengan basis teknologi tepat guna.
Konversi Minyak Biji Nyamplung (Callophyllum Inophyllum Linn) Menjadi Biofuel dengan Katalis Berbasis NiMo/γ-Al2O3 Febriyanti, Elva; Roesyadi,  Achmad; Prajitno, Danawati Hari
BERKALA SAINSTEK Vol 8 No 3 (2020)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bst.v8i3.17959

Abstract

Keterbatasan bahan bakar fosil sebagai salah satu sumber energi yang tidak dapat diperbarui di Indonesia menjadikan wacana untuk menciptakan sumber alternatif dari bahan baku lain yang jumlahnya masih melimpah dan dapat diperbarui. Salah satu bahan bakar alternatif yang paling menjanjikan adalah biofuel, penelitian dibidang biofuel sejauh ini terus berkembang dengan memanfaatkan beragam lemak nabati untuk mendapatkan bahan bakar alternatif (biofuel) dan dapat diperbaharui dengan menggunakan metode Hydrocracking. Penelitian ini mempelajari pengaruh temperatur reaksi pada proses hydrocracking dari minyak biji nyamplung menjadi biofuel berdasarkan parameter yield, konversi dan selektivitas dari komponen produk biofuel. Penelitian dilakukan dalam dua tahapan yaitu preparasi katalis dan proses hydrocracking minyak nyamplung. Gamma alumina (γ-Al2O3) dipreparasi terhadap logam Ni dan Mo menggunakan metode dry impregnation (impregnasi kering) selanjutnya dikarakterisasi dengan Energy Dispresion X-Ray Spectroscopy (EDX) menunjukkan bahwa kadar pada γ-Al2O3 (8,78 wt%) dan logam Ni (1,47 wt%), Mo (1,44 wt%), untuk luas permukaan dari γ-Al2O3 diperoleh dari analisa Brunauner Emmet Teller (BET) yaitu 120.765 – 185.491 m2.g-1 dan ukuran pori rata-rata adalah 0,229 cc/g. Proses hydrocracking menggunakan reaktor batch dengan serangkaian eksperimen dengan tekanan antara 10-15 bar dan rentan temperature 300-350 oC selama 2 jam, dengan volume minyak nyamplung 300 ml dan katalis yang digunakan 10% dari volume minyak. Produk cair yang diperoleh dianalisis menggunakan GCMS (Gas Chromatography-Mass Spectrophotometry) untuk mengidentifikasi produk hidrokarbon sebagai gasoline, kerosen, dan gasoil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konversi tertinggi diperoleh pada katalis NiMo/γ-Al2O3 rasio (2:1) sebesar 80,82% dan selektivitas gasoil 81,48% pada temperature 350 oC, dan selektivitas n-parafin 49%. Sehingga minyak Callophyllum Inophyllum L. dapat direkomendasikan sebagai sumber minyak nabati yang tidak bersaing dengan bahan pangan (non-edibel oil) untuk menghasilkan gasoil sebagai bahan bakar transportasi yang ramah lingkungan.
Produksi Biogas dari Jerami Padi Menggunakan Cairan Rumen dan Kotoran Sapi Anwar, Hasrul; Widjaja, Tri; Prajitno, Danawati Hari
CHEESA: Chemical Engineering Research Articles Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/cheesa.v4i1.7406.1-10

Abstract

Jerami padi adalah salah satu limbah pertanian yang melimpah di Indonesia yang dapat digunakan sebagai sumber lignoselulosa untuk produksi biogas. Salah satu metode untuk meningkatkan produksi biogas adalah dengan menambahkan cairan rumen dan kotoran sapi. Penelitian ini membandingkan produksi biogas pada cairan rumen sapi (JP-R) dan campuran cairan rumen dan kotoran sapi (JP-RKS). Percobaan ini dilakukan dalam reaktor batch anaerob selama 30 hari dengan volume kerja 3,6 L pada suhu mesofilik. Parameter yang diukur pada penelitian ini seperti asam lemak volatil (VFA), Chemical Oxygen Demand (COD), total padatan (TS), volatil padatan (VS), dan komposisi biogas. COD JP-R dan JP-RKS masing-masing adalah 54,21 % dan 49,44%. Yield metana untuk JP-R dan JP-RKS masing-masing adalah 0,48 Nm3/kgCODremoval dan 0,015 Nm3/kgCODremoval. Komposisi biogas pada JP-R  adalah 47,97% CH4, 7% CO2 dan 0,44% H2, sedangkan pada JP-RKS komposisi biogas adalah 23,34% CH4, 10,06% CO2, dan 0,39% H2.
Implementasi Mesin Stripping Untuk Menghasilkan Benang dan Komposit Serat Daun Nanas di Desa Bedali Kabupaten Kediri Soeprijanto, Soeprijanto; Ningrum, Eva Oktavia; Puspita, Niniek Fajar; Prajitno, Danawati Hari; Septiana, Devika Nurlaela; Adani, Muhammad Afaf; Hermawan, Yoseph Meidyanto; Rahman, Nisrina Amatur; Asrori, Mohamad Fakhri
Sewagati Vol 9 No 4 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v9i4.2327

Abstract

Desa Bedali, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, merupakan suatu desa yang memiliki lahan nanas ± 75 Ha. Desa Bedali merupakan salah satu dari beberapa desa penghasil nanas, yang  memiliki rumpun nanas yang cukup banyak, dan merupakan salah satu sumber penghasilan utama. Pada saat pasca panen, kebanyakan petani hanya mengambil buah nanas, namun banyak daun nanas yang hanya dibakar dan dijadikan sebagai kompos. Oleh kerena itu, Tim KKN Abmas Teknologi Tepat Guna (TTG) berbasis produk telah melakukan inovasi untuk  pengolahan lebih lanjut residu daun nanas tersebut, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi lebih tinggi. KKN Abmas merupakan suatu kegiatan dengan melibatkan mahasiswa, KKN Abmas berinovasi untuk merancang suatu alat yang dapat digunakan untuk memanfaatan residu daun nanas, berupa alat stripping merupakan lanjutan dari alat sebelumnya yaitu alat opening, untuk mengolah serat halus menjadi lebih halus, oleh karena itu alat stripping ini sangat dibutuhkan dalam memproduksi benang dari serat yang diperoleh dari daun nanas. Kemudian, serat halus yang dihasilkan dapat dibuat sebagai bahan baku kerajinan seperti pembuatan komposit, benang dan kain. Pelaksanaan KKN Abmas ini dilakukan dengan memberikan sosialisasi kepada kelompok tani, Balitbangda, Dinas Perdagangan di Desa Bedali, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Rencana kegiatan Abmas selanjutkan akan memberikan pelatihan Pembuatan zat warna untuk pewarnaan benang, dan kain hasil proses tenun kepada kelompok tani di Kabupaten Kediri.
Peningkatan Kompetensi Guru-Guru SMK Jawa Timur dalam Bidang Aplikasi Mikrobiologi Industri Guna Pendidikan Berkualitas dan Berkelanjutan Altway, Saidah; Zuchrillah, Daril Ridho; Suprapto, Suprapto; Qomariyah, Lailatul; Prajitno, Danawati Hari; Puspita, Niniek Fajar; Soeprijanto, Soeprijanto; Pudjiastuti, Lily; Humaidah, Nurlaili
Sewagati Vol 9 No 4 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v9i4.2358

Abstract

Mikrobiologi memiliki peran penting dalam berbagai sektor industri, mulai dari pangan, farmasi, hingga bioteknologi. Mikroorganisme berkontribusi signifikan dalam proses fermentasi untuk produksi makanan dan minuman. Selain itu, peran dalam sektor pengolahan limbah, mikroorganisme digunakan untuk bioremediasi, yaitu penguraian limbah dan polutan menjadi bahan yang tidak berbahaya, mendukung praktik industri yang lebih berkelanjutan. Dengan berkembangnya pemanfaatan mikroorganisme dalam dunia industri, Departemen Teknik Kimia Industri melakukan pengabdian masyarakatya dengan mengadakan pelatihan aplikasi mikrobiologi kepada guru-guru SMK bidang teknik kimia seluruh Jawa Timur yang merupakan sebagai upaya meningkatkan kompetensi kepada guru-guru SMK bidang teknik kimia di Jawa Timur. Pelatihan ini telah berlangsung 17 Juli – 28 Agustus 2024 yang berkolaborasi dengan praktisi industri biodiesel serta ditutup dengan mengunjungi beberapa SMK di Jawa Timur. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berhasil ditandai dengan peningkatan pemahaman para peserta dan keikutsertaan peserta dalam melaksanakan akutualisasi diri.