Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Keefektifan pembelajaran berdasarkan masalah pada bangun ruang sisi datar ditinjau dari penguasaan SK, motivasi, dan minat siswa SMP Heny Sri Astutik
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 4, No 1: May 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.336 KB) | DOI: 10.21831/jrpm.v4i1.12722

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran berdasarkan masalah dan keefektifan pembelajaran berdasarkan masalah dibandingkan dengan pembelajaran langsung pada pembelajaran bangun ruang sisi datar ditinjau dari ketercapaian standar kompetensi, motivasi, dan minat belajar di SMP.Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan pretest-posttest nonequivalent group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 4 Kertosono, kabupaten Nganjuk dan diambil secara acak dua kelas sebagai sampel yaitu kelas VIII-E dan VIII-H. Untuk menguji keefektifan pembelajaran, dianalisis menggunakan uji one sample t-test. Untuk menguji bahwa pembelajaran berdasarkan masalah lebih efektif dari pada pembelajaran langsung, dianalisis menggunakan MANOVA yang dilanjutkan dengan uji t-Benferroni dan untuk mendeskripsikan peningkatan dianalisis menggunakan uji score gain ternormalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  pembelajaran berdasarkan masalah efektif dan pembelajaran berdasarkan masalah lebih efektif daripada pembelajaran langsung, serta rata-rata skor gain ternormalisasi pembelajaran berdasarkan masalah lebih tinggi daripada pembelajaran langsung ditinjau dari penguasaan standar kompetensi, motivasi, dan minat belajar siswa SMP.Kata Kunci: keefektifan, pembelajaran berdasarkan masalah, ketercapaian standar kompetensi, motivasi belajar, minat belajar, bangun ruang sisi datarThe Effectiveness of the Problem-Based Learning on Plane Solid Figure in Terms of Mastery of Competency Standard, Learning Motivation and Learning Interest of Junior High School Students AbstractThis study aims to describe the effectiveness of the problem-based learning approach and problem-based learning approach compared with direct instruction approach in a plane solid figure in terms of achievement of competency standard, learning motivation and learning interest of junior high school students. This study was a quasi-experimental study employing the pretest-posttest nonequivalent control group design. The research population comprised years VIII students in SMP Negeri 4 Kertosono, Nganjuk Regency and two classes, class VIII-E and VIII-H were randomly selected as the research sample. To test the effectiveness of the problem-based learning approach, the one sample t-test were used. Then, to test the more effectiveness of the problem-based learning approach than the direct instruction approach, the MANOVA was carried out and then continued by the t-Bonferroni test, and to describe increase the data were analyzed using the normalized gain score. The result of the study show that the problem-based learning approach effective and the problem-based learning approach is more effective than the direct instruction approach, and the means normalized score gain the problem-based learning approach is more than direct instruction approach in term of achievement of competency standard, learning motivation, and learning interest of elementary Scholl students. Keywords: effectiveness, problem-based learning, achievement of competency standard, motivation learning, learning interest, plane solid figure
Teachers’ perceptions of ethnomathematics in Sorong Regency, West Papua Bambang Heriyanto; Heny Sri Astutik
Ethnomathematics Journal Vol 2, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.212 KB) | DOI: 10.21831/ej.v2i2.41134

Abstract

The purpose of this study was to describe the knowledge of teachers in Sorong Regency on the concept of ethnomathematical approach, the role of ethnomathematical approach, the implementation of the ethnomathematical approach, the implementation characteristics of ethnomathematical approach, and ethnomathematics knowledge of West Papua. This is qualitative research with qualitative descriptive methods. Data were collected using a questionnaire distributed through Google Form. The study selected several teachers as the research respondents to answer the existing problems in accordance with the research objectives. The results showed that in terms of conceptual knowledge, most teachers had been aware of ethnomathematics and had known the purpose of the ethnomathematical approach, but they had no idea about the principles, advantages, and weaknesses of the ethnomathematical approach. Judging from the role of the ethnomathematical approach, most teachers stated that ethnomathematics helped guide students in their learning, helped students appreciate unexpected useful discoveries, helped them to reflect from their learning and provided them with opportunities to collect information needed to solve math problems, think logically, consistently, systematically, and to take notes carefully. As seen from the implementation of the ethnomathematical approach, most of the teachers had never implemented the ethnomathematical approach in the classroom, and they had no idea about the principles of implementation, ethnomathematical learning strategies, ethnomathematical learning resources, and management of the learning environment in ethnomathematics approach. Based on the implementation characteristics of the ethnomathematical approach, most teachers had no idea about the instruments, content, and cooperation in ethnomathematics learning. Meanwhile, in terms of ethnomathematics knowledge, most of the West Papuan teachers had never heard of the application of ethnomathematical learning using sero kokas, traditional Papuan Tifa tools, Papuan bow and arrow, Papuan noken, and ethnomathematical artifacts from Papua for classroom learning.
Keefektifan Penerapan Problem Based Learning Ditinjau Dari Motivasi, Minat Dan Hasil Belajar Siswa Smp/Mts Se-Kabupaten Sorong Heny Sri Astutik; Mukhlas Triono
Jurnal Pendidikan Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.921 KB) | DOI: 10.36232/pendidikan.v6i1.100

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan problem based learning dan keefektifan problem based learning dibandingkan dengan direct instruction pada pembelajaran bangun ruang sisi datar ditinjau dari motivasi, minat, dan hasil belajar di SMP.Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan pretest-posttest nonequivalent group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP se-Kabupaten Sorong dan diambil secara acak dengan teknik stratified random sampling yaituMTs Al-Ma’arif 1 Aimas dan SMP IT Nurul Yaqin Kabupaten Sorong. Untuk menguji keefektifan pembelajaran, dianalisis menggunakan uji one sample t-test. Untuk menguji bahwa problem based learning lebih efektif dari pada direct instruction, dianalisis menggunakan MANOVA yang dilanjutkan dengan uji t-Benferroni dan untuk mendeskripsikan peningkatan dianalisis menggunakan uji score gain ternormalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problem based learning efektif dan problem based learning lebih efektif daripada direct instruction, serta rata-rata skor gain ternormalisasi problem based learninglebih tinggi daripada direct instruction ditinjau dari motivasi, minat, dan hasil belajar siswa SMP se-Kabupaten Sorong.
Keefektifan Penerapan “Tekoteka” Ditinjau dari Peningkatan Kemampuan Berhitung Permulaan di Sekolah Dasar Se-Kabupaten Sorong Yannika Nidiasari; Surya Putra Raharja; Heny Sri Astutik
Jurnal Pendidikan Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.957 KB) | DOI: 10.36232/pendidikan.v9i1.561

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat keefektifan penerapan teknologi sederhana alat peraga matematika (Tekoteka) ditinjau dari peningkatan kemampuan berhitung permulaan di sekolah dasar se-Kabupaten Sorong. Subjek penelitian ada 3 sekolah, yaitu: SD Inpres 26 Klamono Kabupaten Sorong sebanyak 15 peserta didik, SDN 12 Maladuk Kabupaten Sorong sebanyak 10 peserta didik, dan SD YPK Ebenhaezer Klawana Kabupaten Sorong sebanyak 15 peserta didik. Jenis penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan desain penelitian pretest posttest noneqivalen group. Hasil data sebelum perlakuan di SD Inpres 26 Klamono Kabupaten Sorong memiliki nilai rata-rata 35,23, nilai maksimal 55, nilai minimal 20 sementara hasil data setelah perlakuan memiliki nilai rata-rata 79,33, nilai maksimal 90, dan nilai minimal 70. Hasil data sebelum perlakuan di SDN 12 Maladuk Kabupaten Sorong memiliki nilai rata-rata 39,00, nilai maksimal 60, nilai minimal 25 sementara hasil data setelah perlakuan memiliki nilai rata-rata 81,67, nilai maksimal 95, nilai minimal 75. Hasil data sebelum perlakuan di SD YPK Ebenhaezer Klawana Kabupaten Sorong memiliki nilai rata-rata 36,60, nilai maksimal 55, nilai minimal 20 sementara hasil data setelah perlakuan memiliki nilai rata-rata 80,00, nilai maksimal 90, nilai minimal 70. Berdasarkan hasil tersebut penerapan ‘Tekoteka’ efektif ditinjau dari peningkatan kemampuan berhitung permulaan di sekolah dasar se-Kabupaten Sorong.
IMPLEMENTASI GERAKAN ‘’GUDEK MEDAN’’(GURU DENGAN MEDIA PEBELAJARAN) BERBASIS ICT DI KABUPATEN SORONG Heny Sri Astutik; Bambang Heriyanto
Jurnal Abdimasa Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2018): Jurnal ABDIMASA Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.466 KB)

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah mengoptimalkan fasilitas ICT di sekolah untuk media pembelajaran yang inovatif, pengetahuan tentang desain dan produksi media pembelajaran khususnya menggunakan videoscrib, dan Pengetahuan tentang desain pembelajaran inovatif menggunakan teknologi komputer dan teknologi multimedia. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu Ceramah materi, diskusi pada tiap materi yang disampaikan, dan praktek peserta diminta untuk melakukan praktek/latihan. Langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan yaitu sosialisasi pembentukan, pembekalan, asosiasi, menyusun program pelatihan kepada mitra, diskusi tujuannya adalah untuk mengetahui permasalahan dan potensi yang ada pada sekolah-sekolah terkait media teknologi, pelatihan dan pendampingan tentang desain dan produksi media ajar menggunakan aplikasi Videoscribe, dan pelatihan dan pendampingan penyebar luasan hasil pada tahap ini guru-guru mitra yang telah mengikuti pelatihan menyebarluaskan hasil dengan melatih guru-guru SMP Se-Kabupaten Sorong untuk membuat video animasi mengguanakan aplikasi videoscribe. Adapun hasil yang telah dicapai pada tahap ini adalah pengetahuan tentang desain dan produksi media pembelajaran khususnya menggunakan videoscrib dengan indikator berupa peserta mampu mempresentasikan dan melatih membuat video ajar menggunakan aplikasi videoscrib dan juga memproduksi video ajar, menerapan sistem pembelajaran berbasis ICT di sekolah masing-masing, terampil membuat stop motion animasi gerak sebagai bahan ajar guru dan iklan promosi sekolah. Untuk mengukur keberhasilan kegiatan program GUDEK MEDAN (Guru dengan media pembelajaran) mengacu pada 11 indikator keberhasilan, selama pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dapat dilihat dari Tabel Ketercapaian Target Luaran. Kesesuaian jenis dan jumlah luaran yang telah dihasilkan serta persentase hasil terhadap keseluruhan target kegiatan.
E-COMERCE MOBILE SEBAGAI SARANA MEMBANGUN JARINGAN WIRAUSAHA UNTUK PEMASARAN PRODUK DI KABUPATEN SORONG Eko Tavip Maryanto; Heny Sri Astutik; Syamsulrizal Syamsulrizal
Jurnal Abdimasa Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2020): JURNAL ABDIMASA Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.63 KB)

Abstract

Kegiatan pengebdian ini bertujuan untuk mengatasi permaslahan yang di alami oleh masyarakat terkait dengan para wirausahawan pemula dalam mengembangkan bisnisnya melalui teknologi informasi yang berbentuk e-comerce mobile. Kegiatan dilaksanakan di Kabupaten Sorong yang diikuti oleh seluruh penerima bantuan dana dari Kemenkom dan dan UKM, masyarakat yang belum produktif, komoditas, dan masyarakat yang tidak produktif yang ada di kabupaten sorong. Metode yang digunakan dalam kegiatan yaitu Pendidikan, Pelatihan, Penyebarluasan, dan Pendampingan. Kegiatan ini pun mendapatkan respon baik, baik dari peserta dan Pihak dinas Koperasi dan Usaha kecil menengah. Hasil pelaksanaan kegiatan yang didapat setelah mengikuti pelatihan tersebut yaitu peserta pelatihan mempunya sebuah toko kecil di smarphonnya (e-commerce) serta peserta mempunya bekal dan tau cara memeasarkan produk produknya melalui digital smartphone.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP Ridya Tri Wahyuningsih; Heny Sri Astutik; Mukhlas Triono
THEOREMA: The Journal Education of Mathematics Vol 3 No 1 (2022): THEOREMA: The Journal Education of Mathematics
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.092 KB) | DOI: 10.36232/theorema.v3i1.2606

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan instrumen HOTS dalampembelajaran matematika untuk peserta didik kelas VIII di SMP. Tujuan penelitian iniadalah (1) mengembangkan instrumen HOTS di SMP.; (2) memvalidasi instrumenHOTS melalui validasi ahli dan guru. Validasi ahli dilakukan denganmengkonsultasikan rancangan produk pengembangan kepada dosen ahli. Validasi gurudilakukan berdasarkan revisi. Penelitian ini menggunakan model Design BasedResearch. Pengembangan model ini terdiri dari 4 tahap yaitu 1) identifikasi dan analisismasalah oleh peneliti peneliti dan praktisi secara kolaboratif 2) mengembangkan solusiyang didasarkan pada teori, design principle yang ada dan inovasi teknologi 3)melakukan proses berulang untuk menguji dan memperbaiki solusi secara praktis 4)melakukan refleksi untuk menghasilkan design principle serta meningkatkanimplementasi dari solusi. Hasil penelitian berupa 1) 15 butir soal HOTS; 2) validasioleh para ahli menyatakan sangat valid dengan perolehan skor penilaian oleh ahlimateri sebesar 4,4 dengan kategori sangat baik dan ahli bahasa sebesar 5 dengankategori sangat baik, sedangkan dalam validasi guru rata-rata perolehan skor penilaiansebesar 4,3 dengan kategori sangat baik.
Interest and learning achievement of mathematics on blended learning in West Papua Heny Sri Astutik; Yus Mochamad Cholily; Akhsanul In’Am; Suhartini Sumadi
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8 No 3 (2022)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v8i3.1958

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui minat dan hasil belajar mahasiswa melalui blended learning. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester II Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Papua Barat, Indonesia yang berjumlah 31 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes dan non tes dengan Instrumen yang digunakan adalah angket minat belajar dan Tes hasil belajar, serta dokumentasi. Hasil Belajar secara umum rata-rata nilai mahasiswa adalah 76 yang menunjukkan bahwa interpretasi nilai mahasiswa adalah “AB” atau 3.50 dan rata-rata indikator pencapaian kompetensi pada mata kuliah kalkulus integral keseluruhan berada pada kategori tinggi. Hasil analisis total angket minat belajar diperoleh hasil 90,91% berada pada kategori sangat tinggi. Persentase rata-rata tiap indikator minat berada pada rentang kategori Sangat Tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa blended learning dapat membangkitkan minat dan perhatian mahasiswa serta berdampak positif terhadap hasil belajar, sehingga dalam menerapkan blended learning semua komponen pendukung harus diperhatikan untuk menciptakan pengalaman belajar yang optimal.
Sosialisasi Bangunan Sederhana Tahan Gempa Untuk Masyarakat Pulau Arar Kabupaten Sorong Heny Sri Astutik; Eko Tavip Maryanto; Mellany Rahayu Ning Tyas; Adinda Anisa; Nur Indah Hana; Arum Yunita Dewi
Jurnal Abdimasa Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 1 (2023): Jurnal ABDIMASA Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Arar memiliki wilayah yang terdiri atas daratan rendah, dikelilingi hutan mangrove, pasir putih, dan lautan yang rawan terjadi gempa bumi. Gempa bumi yang terjadi bukan bencana yang secara lagsung menimbulkan korban jiwa, namun bangunan yang runtuh adalah penyebab utama timbulnya korban dari gempa bumi. Kerusakan bangunan diakibakan oleh bencana alam disebabkan oleh bahan yang rendah dan teknik membangun yang tidak sesuai dengan kaidah konstruksi bangunan. Menjadi perhatian yang cukup serius bagi semua masyarakat akan bahaya gempa yang terjadi, sehingga dilakukannya sosialisasi bangunan sederhana tahan gempa guna memberikan pemahaman atau memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bagaimana pentingnya memiliki bangunan tempat tinggal yang memiliki struktur tahan gempa. Tujuannya agar masyarakat merasa aman jika terjadi gempa besar yang terjadi di Pulau Arar Kabupaten Sorong dan jika terjadi kerusakan bangunan tidak terjadi pada strukturnya jadi dapat menghemat biaya. Metode pelaksanaan program dimulai dengan pembentukan tim, perumusan tujuan, identifikasi stakeholder, pengumpulan dan analisis kebutuhan, penentuan priorotas solusi masalah, persiapan, implementasi, pendampingan, review dan evaluasi, penentuan kebutuhan dan sasaran baru. Adapun hasil dari sosialisasi ini masyarakat memiliki acuan dalam membangun bangunan sederhana tahan gempa. Program pengabdian ini bekerjasama dengan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Centre) Kabupaten Sorong.
The Evaluation of Implementation Strengthening Character Education's Program at Junior High School in Sorong Regency Heny Sri Astutik; Roni Andri Pramita
Indonesian Journal of Mathematics Education Vol. 6 No. 2 (2023): Indonesian Journal of Mathematics Education
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/ijome.v6i2.1016

Abstract

Strengthening Character Education (PPK) is one of the Nawacita points that was proclaimed so that the national character education process must be carried out actively by education providers in developing the learning process by carrying out the process of internalization and appreciation of the character values ​​reflected in the curriculum. This research aims to determine teachers' understanding regarding the Strengthening Character Education program, implementation, and results of the PPK program in mathematics subjects at Sorong Regency Middle Schools, Southwest Papua, Indonesia. This was evaluation research using Stake’s Countenance Evaluation Model. The research subjects were all junior high school teachers and students in Sorong Regency. The research sample was determined using the purposive sampling technique. Three schools were selected from all junior high schools in Sorong Regency, one each with A, B, and C accreditation, with a total sample of 695 consisting of 648 students and 47 teachers. The evaluation of program implementation was reviewed based on teachers' understanding, implementation, and results of implementing the PPK program. Data collection was carried out through documentation, interviews, and questionnaires. The study showed that 1) teachers' understanding and planning regarding the PPK in mathematics subjects is in the good category; and 2) the implementation of the PPK in mathematics subjects is still not running optimally. These results can be used to recommend improvements to the character education program.