Perkembangan industri skincare di Indonesia yang meningkat signifikan, dengan pertumbuhan pasar mencapai 12,3% per tahun, mendorong kebutuhan akan aplikasi perawatan kulit yang user-friendly. Namun, banyak UMKM skincare seperti DRW Skincare di Karawang masih menghadapi kendala dalam hal pengalaman pengguna (UX), seperti navigasi yang membingungkan dan kurangnya fitur personalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang ulang antarmuka pengguna (UI/UX) aplikasi DRW Skincare dengan menerapkan metode Design Thinking guna meningkatkan kepuasan pengguna dan engagement.Metode penelitian terdiri dari lima tahapan Design Thinking: (1) Empathize, melalui wawancara mendalam dan survei terhadap pengguna untuk mengidentifikasi pain points; (2) Define, dengan membuat persona pengguna (contoh: wanita usia 18–35 tahun) dan user journey map; (3) Ideate, menghasilkan solusi seperti fitur rekomendasi berbasis jenis kulit dan simplifikasi checkout; (4) Prototype, mengembangkan wireframe dan high-fidelity design menggunakan Figma; serta (5) Test, melakukan usability testing terhadap 20 pengguna. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam usability aplikasi: success rate tugas pengguna naik menjadi 85%, waktu checkout berkurang dari 120 detik menjadi 45 detik, dan skor kepuasan pengguna (SUS) mencapai 4,3/5. Fitur seperti skin assessment dan navigasi berbasis skin concern berhasil meningkatkan engagement sebesar 40%. Temuan ini membuktikan efektivitas Design Thinking dalam menyelesaikan masalah UI/UX, sekaligus mendukung digitalisasi UMKM skincare. Rekomendasi untuk pengembangan selanjutnya meliputi integrasi teknologi augmented reality dan kolaborasi dengan dermatologis.