Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Citra Diri Profesi Arsitek di Media Sosial TikTok: Studi Kasus terhadap Personal Branding Ariq Naufal pada Akun @Riqmann Pegary Paras putri; Retno Dyah Kusumastuti
Brand Communication Vol. 1 No. 3 (2022): Komunikasi Era Media Baru
Publisher : Prisani Cendekia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ariq Naufal is an architect who works as a content creator on TikTok. Through his content, Ariq Naufal provides information and education about architecture close to ordinary people's lives. Therefore, this study seeks to explain more about the self-image of an architect on social media through the formation of personal branding that he does. The research method used in this study is a qualitative method that seeks to explore and explain the meaning that comes from a social problem and uses a case study approach in which it seeks to develop and evaluate an in-depth analysis of a problem. Data collection techniques used in this study were observation and interviews. The researcher used four stages of data analysis belonging to Miles & Huberman, whose contents were data collection, data reduction, data presentation, and concluding/verification. To analyze the personal branding built by Ariq on TikTok social media, the researcher uses Peter Montonya's eight personal branding concepts and a dramaturgical approach. The study found that Ariq had implemented the eight personal branding concepts on his TikTok account. Besides that, Ariq has also built a positive self-image as an architect who shares information about architecture on TikTok
Does The Sexual Violence The Fault Of Man Or The Fault Of Woman's Stupidity? When Religious Commodification and Offensive Marketing Go Hand in Hand Kusumastuti, Retno Dyah; Istiyanto, S. Bekti
ETTISAL : Journal of Communication Vol. 8 No. 2 (2023): ETTISAL : Journal of Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor collaboration with ISKI (Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi Indo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/ejoc.v8i2.11643

Abstract

Religious commodification, especially Islamic commodification has been rampant in modern times. This phenomenon also emboldens brands with religious symbolism to conduct offensive marketing, namely Rabbani. This research further investigates the integration of religious commodification and offensive marketing conducted by the Rabbani brand. This research utilized a qualitative and descriptive approach through the case study of Rabbani offensive marketing. The findings of this research are Rabbani has benefitted from religious commodification practices. This in turn emboldens Rabbani to engage in offensive marketing by attacking Muslim women who did not wear the veil. This research implies that religious commodification could also bring a negative impact, especially if this practice is coupled with offensive marketing. Thus, consumers need to be more critical and not easily convinced by the offerings of products that rely on religious commodification, especially if these products use unethical marketing practices such as offensive marketing.
SOSIALISASI DAN EDUKASI PEMBIAYAAN MOBIL SYARIAH BAGI PENGURUS MASJID KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN BUMN Faizi, Faizi; Kusumastuti, Retno Dyah; Kusuma, Airlangga Surya; Widodo, Purwanto; Levianto, Jubei
ABDI KAMI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7 No 2 (2024): (Oktober 2024)
Publisher : LPPM Institut Agama Islam (IAI) Ibrahimy Genteng Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69552/abdi_kami.v7i2.2606

Abstract

Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam memiliki potensi yang besar menjadi pusat pengembangan keuangan syariah, termasuk pembiayaan mobil syariah. Namun, perkembangan pembiayaan mobil syariah sendiri masih relatif kecil. Salah satu permasalahan yang menghambat perkembangan pembiayaan mobil syariah adalah rendahnya tingkat literasi keuangan syariah masyarakat. Selain itu, masyarakat juga masih menganggap pembiayaan mobil syariah sama dengan pembiayaan mobil konvensional. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman pembiayaan mobil syariah di masyarakat. Agar lebih efektif, pelatihan tersebut sebaiknya ditujukan ke pihak-pihak yang memiliki pengaruh di masyarakat, seperti pengurus masjid. Dengan pelatihan tersebut diharapkan pemahaman pengurus masjid terkait pembiayaan mobil syariah dapat meningkat, dan pengurus masjid dapat meneruskan pengetahuan mengenai pembiayaan mobil syariah ke masyarakat luas. Untuk melaksanakan pelatihan tersebut, tim pengabdian UPN Veteran Jakarta selanjutnya bekerja sama dengan Forum Silaturrahim Takmir Masjid Kementerian/Lembaga dan BUMN mengadakan sosialisasi pembiayaan mobil syariah bagi pengurus masjid. Metode kegiatan pengabdian ini menggunakan metode ceramah sebagai metode untuk sosialisasi pembiayaan mobil syariah, yang selanjutnya dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Selanjutnya diharapkan pengurus masjid dapat meneruskan pengetahuan mengenai pembiayaan mobil syariah kepada masyarakat luas sehingga pemahaman mengenai pembiayaan mobil syariah di masyarakat juga meningkat.
The Role of Transformational Leadership and Communication in Community-based Tourism: The Case of Dieng Culture Festival Kusumastuti, Retno Dyah
Brand Communication Vol. 3 No. 4 (2024): Konten Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Publisher : Prisani Cendekia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70704/bc.v3i4.325

Abstract

Community-based tourism is conceived as a bottom-up tourism management, centered and managed by the local community. Dieng Culture Festival is a tourism event established by the local community in line with the community-based tourism concept. The establishment of this event is possible with transformational leadership and extensive communication performed by the founder of the Dieng Culture Festival and Pokdarwis Dieng Pandawa, Mr. Alif Faozi. This research aims to investigate further the role of transformational leadership and communication in the establishment of the Dieng Culture Festival. This research utilized a qualitative and descriptive approach through the perspective of Mr. Alif Faozi. The findings of this research are that the role of transformational leadership and extensive communication is instrumental in the establishment and success of the Dieng Culture Festival. This is because transformational leadership and extensive communication are essential to building strong community participation and providing resources and knowledge from the Dieng local community and external parties that enabled the establishment and success of the Dieng Culture Festival. This research implies that tourism events could also be successfully established by local communities in line with community-based tourism. This could be achieved through strong local leadership and extensive communication with the local community members and external parties.
Religious Commodification and Deceptive Marketing Go Hand in Hand: The Case of Kampoeng Kurma Jubei Levianto; Retno Dyah Kusumastuti
International Journal of Economics Development Research (IJEDR) Vol. 4 No. 4 (2023): International Journal of Economics Development Research (IJEDR)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ijedr.v5i2.4554

Abstract

Religious commodification, especially Islamic commodification has been rampant in modern times. This phenomenon also emboldens companies with religious symbolism to conduct deceptive marketing, namely The Kampoeng Kurma Group. This research aims to investigate further the integration of religious commodification and deceptive marketing conducted by The Kampoeng Kurma Group. This research utilized a qualitative and descriptive approach through the case study of The Kampoeng Kurma Group's deceptive marketing. The findings of this research are The Kampoeng Kurma Group has benefitted from religious commodification practices. This in turn emboldens The Kampoeng Kurma Group to engage in deceptive marketing by offering its customers high and illogical investment returns, despite its lack of legal documents and business capabilities. This research implies that religious commodification could also bring a negative impact, especially if this practice is coupled with deceptive marketing. Thus, consumers need to be more critical and not easily convinced by the offerings of products that rely on religious commodification, especially if these products use unethical marketing practices such as deceptive marketing.      
ANALISIS KEGIATAN PUBLIC RELATION PEMERINTAH DESA CIMANGGU DALAM MENANGGULANGI PANDEMI COVID-19 Kusumastuti, Retno Dyah; Maryam, Siti; Kuswanti, Ana; Kusuma, Airlangga Surya
KOMUNIKATA57 Vol. 2 No. 2 (2021): KOMUNIKATA57
Publisher : FISIP IBI-K57 Prodi Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55122/kom57.v2i2.272

Abstract

Kegiatan public relation merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi masyarakat dari bahaya pandemi Covid-19, termasuk pemerintah desa. Fokus dari penelitian ini adalah mengenai kegiatan public relation Pemerintah Desa Cimanggu dalam rangka penanganan krisis pandemi Covid-19. Fenomena ini dikaji karena kegiatan public relation yang dilakukan oleh pemerintah desa juga memiliki peran penting dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan lebih lanjut mengenai kegiatan public relation Pemerintah Desa Cimanggu dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang digunakan merupakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui wawancara dan kajian literatur. Metode analisis data yang digunakan yaitu reduksi, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi. Hasil penelitian menemukan bahwa Pemerintah Desa Cimanggu menerapkan bauran jenis-jenis komunikasi tertentu pada kegiatan public relation dalam menanggulangi pandemi Covid-19, yaitu komunikasi diseminasi, komunikasi melalui opinion leader, komunikasi interpersonal, dan komunikasi visual.
SOSIALISASI DAN EDUKASI FINTECH PEMBIAYAAN SYARIAH BAGI PENGURUS MASJID KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN BUMN Faizi, Faizi; Kusumastuti, Retno Dyah; Kusuma, Airlangga Surya; Widodo, Purwanto; Levianto, Jubei
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.35123

Abstract

Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam memiliki potensi yang besar menjadi pusat pengembangan keuangan syariah, termasuk fintech pembiayaan syariah. Namun perkembangan fintech pembiayaan syariah sendiri masih relatif kecil. Salah satu permasalahan yang menghambat perkembangan fintech pembiayaan syariah adalah rendahnya tingkat literasi fintech syariah masyarakat. Selain itu masyarakat juga masih menganggap fintech pembiayaan syariah sama dengan pinjol ilegal yang memiliki reputasi buruk. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman fintech pembiayaan syariah di masyarakat. Agar lebih efektif, sosialisasi tersebut sebaiknya ditujukan ke pihak-pihak yang memiliki pengaruh di masyarakat, seperti pengurus masjid. Diharapkan dengan sosialisasi tersebut, pemahaman pengurus masjid terkait fintech pembiayaan syariah dapat meningkat, dan pengurus masjid dapat meneruskan pengetahuan mengenai fintech pembiayaan syariah ke masyarakat luas. Untuk melaksanakan sosialisasi tersebut, tim pengabdian UPN Veteran Jakarta selanjutnya bekerjasama dengan Forum Silaturrahim Takmir Masjid Kementerian/Lembaga dan BUMN untuk mengadakan sosialisasi fintech pembiayaan syariah bagi pengurus masjid. Metode kegiatan pengabdian ini menggunakan metode ceramah sebagai metode untuk sosialisasi fintech pembiayaan syariah, yang selanjutnya dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Kedepannya diharapkan pengurus masjid dapat meneruskan pengetahuan mengenai fintech pembiayaaan syariah ke masyarakat luas, sehingga pemahaman fintech pembiayaan syariah di masyarakat juga meningkat.