Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Sosialisasi Suplemen Makanan Kepada Lansia Di Klinik Pratama Rawat Jalan Medan Artha Yuliana Sianipar; Marbun, Eva Diansari; Syukur Berkat Waruwu; Alfi Sapitri; Realita Lifiani
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia pasti akan mengalami proses penuaan seiring berjalannya waktu. Menurunnya fungsi organ-organ tubuh pada masa tua pasti akan dialami oleh setiap orang yang sudah berumur lebih dari 45 tahun. Oleh karena itu, selain asupan makanan dan gizi yang cukup, para lansia diharapkan juga untuk menkonsumsi suplemen makanan yang akan mendukung kesehatannya. Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker melakukan kegiatan pengabdian masyarakat khususnya kepada para lansia di Klinik Pratama Rawat Jalan yang berada di Jalan Bakti Luhur, Kelurahan Dwikora Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan ataupun sosialisasi terhadap para lansia terhadap pentingnya asupan suplemen makanan yang mengandung vitamin dan mineral serta melibatkan mahasiswa dan dosen Program Studi Pendidikan Apoteker. Metode sosialisasi yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan pemberian suplemen makanan kepada para lansia. Materi disampaikan melalui presentasi power point, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi atau tanya jawab. Setelah itu, dilakukan pemberian suplemen makanan. Hasil dari kegiatan ini adalah para lansia yang berada di sekitar jalan Bakti luhur Medan Helvetia dapat menerima pengetahuan tentang manfaat suplemen bagi para lansia.
Formulasi Sediaan Krim Masker Wajah Sebagai Pelembab Dari Kombinasi Ekstrak Umbi Bit (Beta Vulgaris L) Dan Sari Buah Mentimun (Cucumis Sativus L) Yesika Br Regar; Siti Maimunah; Alfi Sapitri
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 5 (2022)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bit (Beta vulgaris L) adalah tanaman yang banyak terdapatdi Eropa, Asia serta di Amerika Kandungan betasianin pada buah bit ini bermanfaat sebagai zat anti kanker, karena zat tersebut dapat menghancurkan sel tumor dan kanker. Sedangkan mentimun adalah salah satu sayuran buah yang banyak di konsumsi masyarakat Indonesia dalam bentuk segar. Buah mentimun mengandug saponin, protein, kalsium, fosfor, belerang, vitamin A, B, dan C. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui umbi bit (Beta Vulgaris L) dan buah mentimun (Cucumis sativus L) dapat diformulasikan kedalam sediaan masker wajah sebagai pelembab. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental meliputi karakteristik, skrining fitokimia, ekstraksi dengan metode maserasi dan juicer, formulasi sediaan krim, pembuatan sediaan krim masker wajah, dan pengujian aktivitas kelembaban. Konsentrasi yang digunakan yaitu 2, 4 dan 8%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua sediaan krim masker wajah bersifat homogen dengan tipe emulsi minyak dalam air (m/a) dengan pH 6,75-6,99 , stabil selama 4 minggu penyimpanan pada suhu ruang (25ᵒC) dengan rentang viskositas berkisar antara 1.600 - 2.400 mPas. Uji iritasi menunjukkan hasil negatif terhadap parameter reaksi iritasi. Disimpulkan bahwa ekstrak umbi bit (Beta vulgaris L) dan sari buah mentimun (Cucumis sativus L) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan krrim masker wajah sebagai pelembab dan penggunaan sedian masker ekstrak umbi bit (Beta vulgaris L) dan sari buah mentimun (Cucumis sativus L) selama 4 minggu membuktikan adanya peningkatan kondisi kulit tangan suka relawan, terutama peningkatan kadar air kulit tangan, memperkecil ukuran pori, terdapat jumlah keriput. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak umbi bit (Beta vulgaris L) dan sari buah mentimun (Cucumis sativus L) menunjukkan efektivitas paling baik sebagai krim masker wajah sebagai pelembab kulit pada konsentrasi 8%.
Peningkatan Mutu Ketahanan Jamu Tradisional Pada Kelompok Karya Jaya Tebing Tinggi Siti Maimunah; Alfi Sapitri; Siska Handayani; Rivo Hasper Dimentha
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan kegiatan program PKM untuk memberdayakan, menguatkan partisipasi anggota Kelompok Jamu Karya Jaya dalam proses pengolahan, pengemasan, hilirisasi produk. Metode pendekatan yang digunakan edukasi secara luring, menjalin kerjasama dengan mitra, metode pendidikan, teknologi tepat guna, metode sosialisasi, pelatihan pengemasan. Hasil pengabdian masyarakat ini mendapatkan respon baik dari mitra, dengan bersedianya mereka untuk membantu menyampaikan informasi ke anggotanya, mitra memahami pentingnya proses higienis dan keamanan pangan saat proses penjamah makanan, produksi, dan pengemasan agar yang mereka berikan ke masyarakat produk yang higienis, aman, dan sehat.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Budidaya Tanaman Obat (TOGA) Sebagai Upaya Peningkatan Apotek Hidup di Kecamatan Medan Helvetia, Kelurahan Dwi Kora Kota Medan Devina Chandra; Eva Diansari Marbun; Manuppak Irianto Tampubolon; Alfi Sapitri; Febriana Rianti Br Siagian; Sindy Yupani Br Sembiring
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 7 (2025): JULI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, termasuk kekayaan tanaman obat yang berpotensi sebagai sumber pengobatan tradisional. Budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di lingkungan rumah tangga menjadi salah satu upaya pemanfaatan tanaman obat tersebut. Penelitian ini bertujuan memberdayakan masyarakat di Kecamatan Medan Helvetia, Kelurahan Dwi Kora, Kota Medan melalui pengembangan TOGA sebagai apotek hidup yang berkelanjutan. Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) digunakan dalam tiga tahapan, yaitu survei awal untuk mengidentifikasi kondisi sosial dan pemahaman masyarakat, edukasi dan pelatihan mengenai manfaat, teknik budidaya, serta pengolahan TOGA, serta pendampingan intensif disertai penyerahan bibit tanaman kepada warga. Hasil menunjukkan adanya peningkatan antusiasme dan keterampilan warga dalam menanam dan merawat tanaman obat. Evaluasi keefektifan sosialisasi dilakukan melalui perbandingan pretest dan posttest yang mengukur pemahaman masyarakat tentang pengertian, jenis, manfaat, dan cara pengolahan TOGA. Nilai rata-rata pretest sebesar 65,86 meningkat menjadi 75,88 pada posttest, dengan peningkatan pengetahuan sebesar 15,21%. Hasil ini menunjukkan bahwa program sosialisasi dan pelatihan efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, sehingga mendukung pengembangan TOGA sebagai apotek hidup yang berkelanjutan di wilayah tersebut.
STANDARISASI PARAMETER SPESIFIK DAN NON SPESIFIK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) DARI DESA KLUMPANG Zikri Ulfata; Ester Aura Excelsis Valentine Sihombing; Anggi Dwi Enjelita Gultom; Intan Putryani Gulo; Elfi Mardiah; Lestari Gurning; Eva Diansari Marbun; Alfi Sapitri
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 9 (2025): September 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Satu dari sekian tanaman obat tradisional yang dapat digunakan sebagai bahan baku obat herbal adalah daun sirih merah (Piper crocatum). Berdasarkan pedoman Farmakope Herbal Indonesia edisi II (2017), tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji parameter spesifik dan non-spesifik ekstrak etanol daun sirih merah asal Klumpang. Kadar zat terlarut air dan etanol, skrining fitokimia, identifikasi morfologi, organoleptik, makroskopis, dan mikroskopis merupakan contoh pengujian parameter spesifik. Kriteria non-spesifik yang diuji adalah: kadar abu total, kadar abu tak larut asam, susut pengeringan, dan kadar air. Hasil memperlihatkan bahwa mayoritas karakteristik yang dievaluasi, seperti kadar air (1,333%), susut pengeringan (5,5%), kadar abu total (1%), dan kadar larut etanol (25%), terpenuhi oleh ekstrak dan berada dalam rentang yang dapat diterima. Namun, persentase abu yang tidak larut dalam asam (0,35%) dan kadar larut dalam air (5,51%) masih di bawah batas minimum yang ditetapkan. Terkait dengan hal itu, meskipun mayoritas parameter sudah terpenuhi, diperlukan optimalisasi proses ekstraksi dan pemantauan pada kualitas bahan baku untuk menjamin konsistensi dan mutu simplisia daun sirih merah.
Functional Food Processing Application as PMT (Providing Additional Food) for BADUTA in the Program to Support the Movement to Prevent Stunting in Medan Deli District Vivi Asfianti; Denny Satria; Ahmad Hafizullah Ritonga; Ahmad Fadli; Alfi Sapitri
GANDRUNG: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): GANDRUNG: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/gandrung.v5i1.3216

Abstract

Stunting is a form of growth failure due to the accumulation of inadequate nutrition that lasts for a long time starting from pregnancy until the age of 24 months, characterized by body length or height being below standard, based on the PB/U or TB/U index, the results of these measurements are at the threshold < -2 SD, =-3 SD (short) and <-3 SD (very short). Based on WHO data (2020), the prevalence of stunting in children under five in the world is 149.2 million or around 22%, the national prevalence of stunting in 2022 is 21.6%, the prevalence of stunting in North Sumatra (January 2023) reaches 21.1%, ranked 17th from 34 provinces with the highest number of stunted children in Indonesia. The prevalence of stunting in Medan City (as of April 1 2023) is 298 children under five. Data obtained from the Medan Deli District Family Planning Coordinator, currently there are 28 stunted toddlers and 30 stunted toddlers, of the 28 stunted toddlers, 1 toddler has 'graduated' from stunting. The aim of this service is to apply functional food processing as PMT (Supplemental Food Provision) for BADUTA as an effort to support the Stunting Prevention Movement Program in accordance with PERPRES (2021) No. 72. In the outreach activities, pretest and posttest evaluation activities were carried out to determine the level of knowledge of participants regarding the provision of additional protein-rich functional food (PMT) in the form of cereal cookies to stunted toddlers and those at risk of stunting by providing simple choice questions that they had to answer. The results of the service obtained are functional stunting food products in the form of cookies containing porang flour and moringa
Edukasi Bahan Tambahan Pangan Pada UKM di Kota Medan Siti Maimunah; Alfi Sapitri; Dyna Grace Romatua Aruan; Andre Prayoga
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 8 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan tambahan pangan (BTP) adalah bahan yang biasanya sengaja diberikan ke dalam makanan untuk menambah cita rasa, daya simpan lebih lama dan tidak memiliki nilai gizi. Lokasi pengabdian masyarakat dilakukan di Jl. Sei Petani No.9, Medan, yang dilaksanakan pada Juli 2024. Tujuan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah untuk menginformasikan kepada UKM yang tergabung dalam komunitas APJI akan pentingnya mengetahui bahan tambahan Pangan (BTP) yang aman atau tidak dalam produksi bahan pangan. Metode pendekatan yaitu penyuluhan kepada UKM tentang bahan tambahan pangan. Pelaksanaan kegiatan diikuti 20 peserta, diskusi dan Tanya jawab selama penyuluhan. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa peserta di edukasi dengan harus terbiasa melihat label kemasan terutama bahan tambahan pangan yang akan dipakai ke produk mitra dengan melihat izin BPOM, masa kadaluarsanya, dan mencantumkannya di label kemasan produknya. 20% UKM belum terbiasa melihat label pada kemasan, 40% terbiasa membaca label dalam kemasan dan mencantumkan informasi di label pengemasan, dan semua tidak menggunakan bahan tambahan pangan melainkan denga perlakuan suhu dan fisik seperti proses pembekuan, pengasapan, pengerigan, pemberian gula dan garam dalam jumlah yang banyak. Kesimpulannya metode penyuluhan, edukasi, serta tanya jawab bisa memberikan motivasi kepada UKM dalam menambah informasi dan pengetauan peserta terhadap BTP yang aman, diperbolehkan dalam jumlah yang sudah di tentukan, dan bukan bahan BTP