Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Comparison of antioxidant activities of tespong herbal (Oenanthe javanica DC.) extract and nanoextract using DPPH method In Rahmi Fatria Fajar; Dewi Rahma Fitri; Nisa Fitriyani; Michael Chuanvin
Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 17 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jif.vol17.iss1.art1

Abstract

Background: Tespong herbs (O. javanica DC.) contain numerous chemical compounds considered beneficial for medications, including flavonoids, phenols, and tannins, which can function as antioxidants. Nanoparticles are materials with a size range of 1-1000 nanometers which can increase the bioavailability of drugs, thus accelerating the drug delivery system in the body.Objective: The aim of this study is to identify the characteristics of herbal extract and nanoextract of Tespong and to compare their antioxidant activity.Methods: Extraction of tespong herbs was done using maceration for three days, nanoextract was formulated using the ionic gelation method with herbal extract of tespong, chitosan, and Na-TPP. Antioxidant activity testing was carried out using the DPPH method.Results: The water content of tespong herbal extract was 1.78%, and the total ash content was 4.95%.  The tespong herbal nanoextract was 148.1nm in diameter with a polydispersity index of 0.362 and a zeta potential value of -39.16 mV. The IC50 values of tespong herbal extract and nanoextract were 65.424 ppm and 97.106 ppm, respectively, which fell into the strong category.Conclusion: Tespong herbal extract had a higher antioxidant activity compared to its nanoextract.Keywords:   Tespong herb, nanoextract, chitosan, Na-TPPIntisariLatar Belakang: Herba tespong (O. javanica DC.) memiliki banyak kandungan senyawa kimia yang bermanfaat dalam pengobatan diantaranya ialah senyawa flavonoid, fenol dan tanin yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Nanopartikel merupakan material dengan ukuran 1-1000 nanometer yang penggunaannya dapat ditujukan untuk meningkatkan bioavailabilitas obat sehingga mempercepat sistem penghantaran obat dalam tubuh.Tujuan: untuk mengetahui karakteristik ekstrak herba tespong, karakterisasi nanoekstrak herba tespong dan mengetahui perbandingan nilai aktivitas antioksidan ekstrak herba tespong dengan nanoekstrak herba tespong.Metode: Ekstraksi herba tespong menggunakan metode maserasi selama tiga hari, formulasi nanoekstrak menggunakan metode gelasi ionik terdiri dari ekstrak herba tespong, kitosan dan Na-TPP. Pengujian aktifitas antioksidan menggunakan metode DPPH.Hasil: Pengujian kadar air ekstrak menunjukkan angka 1,78% dan kadar abu total ekstrak sebesar 4,95%. Pada pengujian karakterisasi nanoekstrak herba tespong yang dibuat memiliki diameter rata-rata sebesar 148,1 nm dengan indeks polidispersitas sebesar 0,362 dengan nilai potensial zeta sebesar -39,16 mV. Nilai IC50 antioksidan ekstrak dan nanoekstrak herba tespong (O. javanica DC.) berturut –turut sebesar sebesar 65,424 ppm dan 97,106 ppm termasuk kategori kuat.Kesimpulan: Ekstrak herba tespong memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi dibandingkan nanoekstrak herba tespong.Kata Kunci: Herba tespong, nanoekstrak, kitosan, Na-TPP
Penyuluhan dan Sosialisasi Adab Bersin dan Batuk yang Baik dan Benar pada Siswa dan Guru Paud As-Syifa Tegal Bogor In Rahmi Fatria Fajar; Dewi Rahma Fitri; Iin Hardiyati
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 1 (2021): February, Pages 1-160
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i1.193

Abstract

Anak-anak sangat rentan terkena batuk dan pilek. Hal ini karena bakteri dan virus dapat terbang bebas setiap kali ada yang tidak menutup mulut dan hidung pada saat bersin maupun batuk. Adab batuk sangat diperuntukkan bagi yang sedang mengalami batuk atau bersin sehingga dapat meminimalisir terjadinya penularan penyakit terutama batuk. Tujuan kegiatan ini untuk memberi pemahaman dan pengetahuan mengenai adab bersin dan batuk yang baik dan benar serta perubahan sikap dan perilaku sebagai tindakan preventif kesehatan kepada masyarakat khususnya siswa/i dan guru PAUD. Observasi dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi masyarakat di Desa Tegal, Bogor Jawa Barat. Hasil yang didapat dari kegiatan ini adalah siswa/i PAUD dan guru mendapatkan informasi kesehatan mengenai adab bersin dan batuk yang baik dan benar dan dapat meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan serta meningkatnya perilaku hidup sehat dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Kesimpulan siswa/i dan guru PAUD dapat melakukan tindakan pencegahan penyakit menular dan meningkatkan derajat kesehatan menjadi lebih baik.
Penyuluhan Dagusibu Cara Penggunaan Obat Tetes yang Baik dan Benar pada Posyandu Anggrek Pondok Aren In Rahmi Fatria Fajar; Iin Hardiyati; Dewi Rahma Fitri
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 4 (2021): August Pages 725-1020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i4.414

Abstract

Masyarakat Indonesia mulai terbiasa menggunakan obat-obatan modern dan didukung informasi secara online dengan tujuan sebagai pengobatan, pencegahan maupun diagnosa suatu penyakit. Kebiasaan baru tersebut menimbulkan suatu dampak positif bagi kesehatan, salah satunya adalah tingkat kepedulian masyarakat terhadap kesehatan. Meningkatnya kepedulian terhadap kesehatan sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan tentang kesehatan salah satunya adalah cara penggunaan obat yang rasional. Tujuan dari kegiatan penyuluhan ini adalah dapat memberikan pengetahuan terhadap masyarakat tentang cara penggunaan obat tetes yang baik dan benar agar terhindar dari dampak buruk untuk kesehatan diri maupun lingkungan, menghindari penyimpanan obat yang salah serta pengangganan terhadap obat yang telah rusak. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah ceramah dan diskusi DAGUSIBU kepada masyarakat di Posyandu Anggrek Pondok Aren. Kesimpulan penelitian yakni bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang pengetahuan obat khususnya obat tetes meliputi masa penggunaan obat, penyimpanan dan cara penggunaan obat tetes yang benar.
Karakteristik Nanopartikel Ekstrak Etanol 70% Daun Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) dengan Metode Gelasi Ionik Dewi Rahma Fitri; Dedri Syafei; Cahya Purnama Sari
Jurnal Farmasi Higea Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v13i1.324

Abstract

Aplikasi teknologi nano dalam bidang farmasi mempunyai berbagai keunggulan antara lain dapat meningkatkan kelarutan senyawa, mengurangi dosis pengobatan dan meningkatkan absorbsi. Nanopartikel yang dibuat dari reaksi sambung silang antara kitosan dengan NaTPP memiliki efisieni penjerapan yang tinggi, kandungan zat aktif tinggi serta kestabilan yang baik. Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) tidak termasuk ke dalam tanaman pangan, sehingga pemanfaatannya sebagai bahan baku obat diharapkan tidak mengganggu stabilitas harga pangan maka perlu dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik nanopartikel ekstrak etanol 70% daun jarak pagar dengan kosentrasi kitosan 0,2% dan NaTPP 0,1% dengan beberapa perbandingan volume kitosan dan NaTPP 3:1, 2:1, 5:1 menggunakan metode gelasi ionic. Nanopartikel dibuat dengan 3 perbandingan volume larutan masing-masing formula 3:1, 2:1, 5:1. Berdasarkan hasil karakterisasi nanopartikel ekstrak etanol 70% daun jarak pagar pada parameter uji ukuran partikel, zeta potensial, dan morfologi partikel didapatkan perbandingan optimal pada formula 2:1 mempunyai rata-rata ukuran partikel 284,1  nm, indeks polidispersitas 0,460, nilai zeta potensial +34,5 mV dan bentuk morfologi dengan bentuk agregat longgar dan permukaan yang tidak rata.
Anti-Mosquito Lotion Formulation With 70% Ethanol Extract of Kawista Fruit As An Active Substance Dewi Rahma Fitri; In Rahmi Fatria Fajar; Siti Khoiri’atun Nikmah; Dedri Syafei
SANITAS: Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan Vol 13 No 1 (2022): SANITAS Volume 13 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36525/sanitas.2022.6

Abstract

Insektisida alami yang diketahui mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai pengendali hama dan serangga salah satunya adalah dari famili Rutaceae. Buah kawista (Limonia acidissima) termasuk kedalam family Rutaceae yang mengandung 44 komponen minyak atsiri analisa GC-Olfactometri. Pengunaan bahan alami dari ekstrak buah kawista (Limonia acidissima) sebagai zat aktif reppelent diharapkan lebih aman jika dibandingkan dengan bahan kimia N,N-Diethylmeta-toluamide (DEET). Pada penelitian ini akan diuji efektivitas antinyamuk lotion ekstrak etanol 70% buah kawista (Limonia acidissima) terkait lama waktu dan kemampuan daya tolaknya terhadap nyamuk Aedes aegypti. Daya proteksi lotion ekstrak etanol 70% buah kawista (Limonia acidissima) dihasilkan berdasarkan rumus daya proteksi pestisida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lotion ekstrak etanol 70% buah kawista memenuhi persyaratan uji organoleptis F1 berwarna putih susu dan F2 berwarna putih kecoklatan, kedua formula memiliki aroma khas buah kawista. Hasil uji homogenitas menunjukkan kedua formula homogen, hasil uji pH pada F1 dan F2 adalah 6,8 dan 5,5 dan uji viskositas F1 dan F2 masing-masing 20.800 cps dan 23.200 cps. Hasil uji efektivitas sediaan sebagai antinyamuk pada F2 dengan kosentrasi ekstrak etanol 70% buah kawista 3% memiliki daya proteksi sebesar 85%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol 70% buah kawista yang digunakan semakin besar persentase daya proteksinya
Penyuluhan dan Workshop Pembuatan Lulur Herbal Braco "Beras Kopi" sebagai Kosmetik Peremajaan Kulit In Rahmi Fatria Fajar; Iin Hardiyati; Dewi Rahma Fitri; Dede Komarudin
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 3 (2022): June, Pages 355-611
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i3.608

Abstract

Lulur adalah sediaan kosmetik tradisional yang diresepkan dari turun-temurun digunakan untuk mengangkat sel kulit mati, kotoran, dan membuka pori-pori sehingga pertukaran udara bebas dan kulit menjadi lebih cerah dan putih. Kosmetik bahan alam mencegah terjadinya efek buruk yang dihasilkan dari bahan kimia, sehingga dilihat dari segi keamanan pemilihan bahan alam ini dapat ditingkatkan. Tujuan dari kegiatan ini adalah menghasilkan lulur herbal peremajaan kulit mengandung bahan alam yang mudah didapatkan pada lingkungan sekitar. Metode pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan mengenai perawatan tubuh, bahan alam yang dapat dijadikan sebagai kosmetik serta workshop pembuatan lulur kepada masyarakat di RPTRA Manggis. Hasil pengabdian didapatkan masyarkat dapat mengetahui bahan alam pada kosmetik dan membuat lulur herbal mengandung beras dan kopi yang dapat digunakan sebagai peremajaan kulit. Kesimpulan bertambahnya pengetahuan dan skill masyarakat mengenai potensi bahan alam yang dapat digunakan sebagai kosmetik untuk perawatan tubuh.
Formulation Of Liquid Soap Based on Sea Grass (Eucheuma Cottonii) Used Olive Oil as An Oil Phase In Rahmi Fatria Fajar; Dewi Rahma Fitri; Roikhatun Roikhatun; Delviza Syari
SANITAS: Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan Vol 13 No 2 (2022): SANITAS Volume 13 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36525/sanitas.2022.18

Abstract

The potential of Indonesian marine biota products is very large to be processed into commercial commodities. One of them is seaweed Eucheuma cottonii which contains phenolic profiles, vitamin A, vitamin C, vitamin E and various minerals that play a role in healing and rejuvenating the skin. This liquid soap product contains the main ingredients of Eucheuma cottonii seaweed pulp and an olive oil soap base. Olive oil has a high content of oleic acid which is often used as a good antioxidant and moisturizing agent in the field of cosmetics. Objective to obtain a liquid bath soap formulation with the active ingredient of Eucheuma cottonii seaweed pulp using optimization of olive oil as an oil phase. Testing seaweed includes moisture content, ash content, content fat, protein content and heavy metal contamination. The method of making Eucheuma cottonii seaweed pulp is by blanching seaweed, soaking in 1:10 deonize water for 12 hours, draining, then homogenizing it with deonize water 1:2 for 3 minutes. The seaweed pulp is then formulated into liquid bath soap with the optimization of the best olive oil formula. The results showed that seaweed had 22.27% water content, 29.55% ash content, 0.53% fat content, 5.89% protein content and Pb < 0.25; Hg<0.1. Seaweed slurry obtained a clear mass and expands and can be used as a gelling agent. The soap formula obtained specific gravity 1.0894-1.1206 g / ml, pH value at range 6.26-6.43, viscosity in the number 420 cp - 2,800 cp and all preparations are physically and chemically stable during storage. Conclusion Eucheuma cottonii seaweed porridge can be formulated into soap and meets the requirements of liquid soap
Formulation Of Liquid Soap Based on Sea Grass (Eucheuma Cottonii) Used Olive Oil as An Oil Phase In Rahmi Fatria Fajar; Dewi Rahma Fitri; Roikhatun Roikhatun; Delviza Syari
SANITAS: Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan Vol 13 No 2 (2022): SANITAS Volume 13 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36525/sanitas.2022.18

Abstract

The potential of Indonesian marine biota products is very large to be processed into commercial commodities. One of them is seaweed Eucheuma cottonii which contains phenolic profiles, vitamin A, vitamin C, vitamin E and various minerals that play a role in healing and rejuvenating the skin. This liquid soap product contains the main ingredients of Eucheuma cottonii seaweed pulp and an olive oil soap base. Olive oil has a high content of oleic acid which is often used as a good antioxidant and moisturizing agent in the field of cosmetics. Objective to obtain a liquid bath soap formulation with the active ingredient of Eucheuma cottonii seaweed pulp using optimization of olive oil as an oil phase. Testing seaweed includes moisture content, ash content, content fat, protein content and heavy metal contamination. The method of making Eucheuma cottonii seaweed pulp is by blanching seaweed, soaking in 1:10 deonize water for 12 hours, draining, then homogenizing it with deonize water 1:2 for 3 minutes. The seaweed pulp is then formulated into liquid bath soap with the optimization of the best olive oil formula. The results showed that seaweed had 22.27% water content, 29.55% ash content, 0.53% fat content, 5.89% protein content and Pb < 0.25; Hg<0.1. Seaweed slurry obtained a clear mass and expands and can be used as a gelling agent. The soap formula obtained specific gravity 1.0894-1.1206 g / ml, pH value at range 6.26-6.43, viscosity in the number 420 cp - 2,800 cp and all preparations are physically and chemically stable during storage. Conclusion Eucheuma cottonii seaweed porridge can be formulated into soap and meets the requirements of liquid soap
Preparation and Evaluation Of Lip Balm Containing Apricot Seed Oil As Moisturizer Fajar, In Rahmi Fatria; Fitri, Dewi Rahma; Napitupulu, Fitra
SANITAS: Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan Vol 15 No 1 (2024): SANITAS Volume 15 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36525/sanitas.2024.422

Abstract

Lip balm is a preparation used or applied on the lips to protect the lips from adverse environmental effects and prevent dry lips. Apricot seed oil is one of the oils that contain essential fatty acids, namely linoleic acid and oleic acid, thus it can be used as an excellent skin moisturizer. Objective this study aims to make a lip balm preparation formula containing apricot seed oil as a lip moisturizer. The research method used was an experimental design which included testing the quality of the oil, making lip balm preparations with optimization of apricot oil concentration, evaluated the quality, safety, and efficacy. The results active ingredients of apricot oil contained linoleic acid, oleic acid, palmitic acid, α-linolenic acid, and stearic acid. All preparations met the quality requirements as a homogeneous lip balm preparation with a melting point of 58oC - 60oC, pH 5.80 - 6.06. Safe to use and non-irritating. Optimization concentrations of 2.5%, 5%, 7.5%, and 10% have the effectiveness of moisturizing lips with an average percentage of increase in lip moisture after 4 weeks of use, namely 18.6%, 28.8%, 45.4%, and 65.6%. Conclusion apricot seed oil can be formulated as lip balm preparations that met quality requirements and have been tested to be safe for use. Lip balm preparations containing 10% apricot seed oil have been able to increase moisture on the lips.
Preservative Efectiveness Test of Dry Water Extract of Gambier (Uncaria Gambir Roxb.) In Cream Type of Cosmetics fitri, Dewi Rahma; Prophet, Santy; Komarudin, Dede; Fatria Fajar, In Rahmi; Riyanto, Arief
SANITAS: Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan Vol 14 No 2 (2023): SANITAS Volume 14 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36525/sanitas.2023.423

Abstract

Gambier is an endemic plant that can grow properly such as in Indonesia it has been empirically used for natural coloring, antiinfection and burns wound healing. Gambier used as antimicrobials because its catechins compound. Catechins mechanism as antimicrobial are break the cell wall or cell membrane of bacteria, other mechanism is to precipitate of protein because the catechins properties is same with phenolic compound. This research aims to know the preservative effectivity of dry water extract of gambier (Uncaria gambir Roxb.) in cream type of cosmetics. Research methods are total plate count, yeast and mold count, logs and percentage of preservative effectivity test. The data of the result there are: gambier extract in Pseudomonas aeruginosa cream shows the preservative requirement at 2%, 2,5% and 3% concentrations with 100% of reduction and 3 logs reductions on 14th days testing; gambier extract in Staphylococcus aureus cream shows the preservative requirement at 3% concentrations with 100% of reduction and 3 logs reductions on 7th days of the test; gambier extract in Enterobacter aerogenes cream shows the preservative requirement at 2%, 2,5%, 3% and 3,5% concentrations with 100% of reduction and 3 logs reductions on 28th days of the test; gambier extract in Candida albicans cream shows the preservative requirement at 2%, 2,5% and 3% concentrations with 100% of reduction and 3 logs reductions on 7th days of the test; gambier extract in Aspergillus niger cream shows the preservative requirement at 2,5% and 3% concentrations with 100% of reduction and 3 logs reductions on 7th days of the test. Dry water extract of gambier has the potential that can be used as a microbial preservative in cream type of cosmetics