Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

ISOLASI MIKROBA PENGHASIL ENZIM GLUKOAMILASE PADA TANAH LIMBAH PENGGILINGGAN PADI DI DAERAH JATI MAUK TANGERANG Febri Hidayat; Ekadipta Ekadipta; Adinda Riskia Indriani Putri
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v3i2.5894

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan mikroba potensial penghasil enzim glukoamilase. Enzim glukoamilase bekerja menghidrolisis amilum atau pati menjadi glukosa. Dalam industri glukoamilase dipakai pada proses produksi sirup glukosa dan sirup fruktosa. Dengan demikian, pengolahan hasil alam indonesia yang mengandung amilum atau pati misalnya beras, singkong, dll dapat dilakukan secara optimal. Adapun cara penapisan mikroba, dilakukan dengan cara membiakan mikroba yang terdapat pada tanah tumpukan limbah pada media Nutrien Agar (NA)-Pati dan Potato Dextrose Agar (PDA)-Pati. Pada meda yang ditumbuhi koloni diberi larutan lugol. Adanya daerah bening disekitar koloni menandakan bahwa koloni mikroba tersebut menghasilkan enzim amilase. Koloni kemudian diisolasi dan dimurnikan dengan cara goresan. Adanya glukosa pada media menandakan bahwa mikroba menghasilkan enzim glukoamilase. identifikasi glukosa pada media dilakukan dengan uji fehling dan metode Kromatografi lapis tipis.  Hasil menunjukkan bahwa Pada tanah limbah penggilinggan padi didaerah Jati Mauk Tangerang dengan menggunakan metode ini tidak ditemukan bakteri yang positif dapat menjadi mikroba penghasil enzim glukoamilase. Namun ditemukan dua jenis jamur yang potensial penghasil enzim glukoamilase.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN GABUNGAN EKSTRAK ETANOL KULIT PETAI DAN BIJI PETAI (Parkia speciosa Hassk.) DENGAN METODE DPPH Eka Dipta; Febri Hidayat; Okta Sari Naimah
Jurnal Inkofar Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Politeknik Meta Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.332 KB) | DOI: 10.46846/jurnalinkofar.v1i2.104

Abstract

Tanaman petai (Parkia speciosa Hassk.) memiliki potensi sebagai antioksidan alami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari gabungan ekstrak etanol kulit petai dan biji petai. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi dengan pelarut etanol 70%, kemudian ekstrak dilakukan identifikasi golongan senyawa kimia. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH dengan senyawa pembanding vitamin C. Kemampuan antioksidan diukur berdasarkan penurunan absorbansi DPPH pada panjang gelombang 517 nm setelah penambahan ekstrak dengan menggunakan spektrofotometri UV-Visible. Identifikasi golongan senyawa kimia pada ekstrak etanol biji petai mengandung flavonoid,alkaloid, trepenoid, tannin, glikosid, fenol. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit petai memiliki IC50 10,413 mg/ml dan hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol biji petai memiliki IC50 339,741mg/ml. Gabungan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit petai dan biji petai adalah sebesar 27,254mg/ml. Sedangkan Vitamin C memiliki IC50 6,37mg/ml. Kesimpulannya gabungan ekstrak etanol kulit dan biji petai memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat.
Kualitas Pemberian Informasi Obat pada Pelayanan Resep Berdasarkan Kepuasan Pasien BPJS Puskesmas Kecamatan Cilandak Ekadipta Ekadipta; Muhammad Sadikin; Muhammad Rizqi Yusuf
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 16 No. 02 Desember 2019
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v16i2.4920

Abstract

Pelayanan kefarmasian di puskesmas berperan penting dalam pelaksanaan upaya kesehatan bagi masyarakat, yaitu dengan pelaksanaan pemberian informasi obat untuk mendukung penggunaan obat. Pemberian informasi obat harus jelas agar pasien puas. Kualitas pelayanan kesehatan yang baik apabila dilakukan dengan standar dan menimbulkan kepuasan bagi pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pemberian informasi obat pada pelayanan resep berdasarkan kepuasan pasien BPJS rawat jalan di Unit Pelayanan Obat, Puskesmas Kecamatan Cilandak periode Agustus 2018. Desain penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menerapkan Permenkes nomor 74 tahun 2016 dan Permenpan nomor 14 tahun 2017. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa kualitas pemberian informasi obat secara keseluruhan mendapatkan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebesar 77,21 dengan mutu B dan kualitas baik. Berdasarkan karakteristik responden yang menyatakan kualitas baik yaitu jenis kelamin perempuan, usia 19-49 tahun dan 50-59 tahun, pendidikan terakhir SMP ke atas. Kualitas kurang baik dinyatakan oleh jenis kelamin laki-laki dan pendidikan terakhir SD ke bawah. Berdasarkan perunsur dengan kualitas sangat baik diperoleh pada sediaan, dosis, cara pakai, dan indikasi. Kualitas baik diperoleh pada nama obat. Kualitas kurang baik diperoleh pada cara penyimpanan dan efek samping. Kualitas tidak baik diperoleh pada kontraindikasi, stabilitas, dan interaksi obat.
Pengaruh Antara Pendidikan, Pekerjaan, dan Pengetahuan mengenai COVID-19 Terhadap Kepatuhan Penerapan PSBB dengan Menggunakan Metode Path Analysis di Wilayah JaBoDeTaBek Ekadipta Ekadipta; Febri Hidayat; Dede Komarudin; Priyonggo Artaji; Isngunaenah Isngunaenah; Mita Sukamdiyah
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 8, No 1 (2021): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (JUNI)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v8i1.4390

Abstract

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan agar warga khususnya yang berada di zona merah membatasi aktivitasnya, terlebih lagi ke luar kota untuk mencegah penyebaran COVID-19 lebih lanjut di wilayah lain (zona hijau). Penelitian ini bertujuan apakah terdapat pengaruh baik langsung maupun tidak langsung antara pendidikan dan pekerjaan melalui pengetahuan mengenai COVID-19 terhadap kepatuhan pelaksanaan penerapan PSBB di wilayah JaBoDeTaBek. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif dan instrument penelitian yang digunakan adalah kuisioner. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling yang bertujuan untuk membagi sampel kedalam wilayah JaBoDeTaBek. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berdomisili di wilayah JaBoDeTaBek sebanyak 27.957.194 jiwa dengan jumlah sampel yang diambil sebesar 400 responden. Penelitian ini menggunakan analisis  multivariate dengan metoda two equation path analysis model untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung. Hasil yang didapat adalah pendidikan memiliki pengaruh signifikan secara tidak langsung melalui pengetahuan mengenai COVID-19 terhadap kepatuhan penerapan PSBB (0,094). Sementara pekerjaan memiliki pengaruh signifikan secara tidak langsung melalui pengetahuan mengenai COVID-19 terhadap kepatuhan penerapan PSBB (-0,009). Sedangakan, pengetahuan mengenai COVID-19 mempunyai pengaruh langsung sebesar 0,566 terhadap kepatuhan penerapan PSBB.
Perencanaan Jamban Sehat untuk Rumah Studi Kasus Desa Weninggalih Kabupaten Bogor Andri Arthono; Eka Dipta
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 11 No 1 (2022): Juni
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.542 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v11i1.186

Abstract

Rumah yang layak untuk tempat tinggal harus memenuhi berbagai syarat salah satunya adalah syarat kesehatan, sehingga penghuninya tetap sehat. Salah satu hal penting yang harus ada pada sebuah rumah adalah jamban atau kamar mandi. Jamban yang tidak layak memudahkan terjadinya penyebaran penyakit tertentu seperti penyakit diare. Perencanaan dan pembuatan dari jamban keluarga ini wajib mengikuti kriteria sesuai dengan standar yang ada seperti tata letak, sumber air, konstruksi, dan juga materialnya. Dengan adanya jamban keluarga yang memenuhi kriteria, maka akan dapat terwujud masyarakat yang sehat, sebagai upaya untuk menerapkan pola hidup sehat untuk masyarakat yang di canangkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan sanitasi serta kesehatan lingkungan pada desa Weninggalih, Kabupaten Bogor. Metode Penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan survey lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan mendatangi rumah satu persatu, dimana komponen fisik yang dilihat difokuskan pada kamar mandi serta fasilitas penunjangnya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rumah yang berada di desa Weninggalaih masih sangat jauh dari kata layak. Hal ini terlihat dari konstruksi rumah berlantai tanah dan cenderung berhawa lembab. Selain itu, dinding menggunakan bilik yangmengakibatkan udara dari luar akan dengan mudah masuk termasuk juga berbagai hewan kecil, atap yang cenderung rendah, kemudian tidak adanya kamar mandi yang layak. Oleh karena itu, direkomendasikan kepada aparat setempat untuk memperbaiki fasilitas disetiap rumah warga termasuk membuat jamban disetiap rumah, membuat  saluran drainase dan juga sumur resapan untuk mereduksi limbah rumah tangga,termasuk memberikan jarak ruang antara rumah dengan kandang hewan ternak
EVALUASI WAKTU TUNGGU RESEP OBAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ASSYIFA KOTA TANGERANG Ekadipta Ekadipta; Muhammad Zuhriyanto; Siti Nurahayu
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Vol 19, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.745 KB) | DOI: 10.31942/jiffk.v19i1.6682

Abstract

Hospital is an important health service center and is needed to meet health needs. This study aims to evaluate the waiting time for prescription non-concoction and concoction medicines based on the hospital's minimum service standards and their effect on general outpatient satisfaction at the Pharmacy Installation of RSIA Assyifa, Tangerang. This study used a descriptive research design of outpatients who redeemed non-concoction and concoction medicines. Calculation of the waiting time for prescription services for non-concoction and concoction medicine is using a digital clock. Satisfaction was measured using a questionnaire which was analyzed multivariate. The samples taken in the study were 222 respondents. The results showed that the average waiting time for prescription of non-concoction medicine (8.9 minutes) and concoction medicine (16.6 minutes) had met the standards set by the hospital's SPM in the pharmaceutical sector according to the Minister of Health of the Republic of Indonesia NO. 129 of 2008 and by RSIA Assyifa. The results in the multivariate analysis obtained t = 10.126 and the standard coefficient of 0.88, indicating that waiting time has a strong positive effect on patient satisfaction with prescription of non-concoction and concoction medicine services at RSIA Assyifa. 
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DI PUSKESMAS TAKTAKAN KOTA SERANG Kusno Haryanto; Ekadipta Ekadipta; Siti Suherla
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 8 No 1 (2023): Volume 8 Nomor 1 Maret 2023
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v8i1.396

Abstract

Penyakit infeksi menjadi sebuah permasalahan kesehatan yang penting untuk keluarga di sekitar terutama di Indonesia selaku negara yang berkembang. Obat yang terkadang diresepkan oleh dokter serta dipergunakan dalam menanggulangi permasalahan itu di antaranya antibiotik. Resistensi bakteri kepada antibiotik yang ada pada semua dunia dengan cepat, memberikan penurunan terhadap efikasi antibiotik yang telah terjadi perubahan sejarah pengobatan dan telah melakukan penyelamatan terhadap jutaan nyawa manusia. Krisis resistensi bakteri kepada antibiotik utama pokok tersebut dikarenakan oleh pemamfaatan antibiotik yang berlebihan dan tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku penggunaan antibiotik pada puskesmas Taktakan, Kota Serang. Jenis penelitian yang dipergunakan merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional study. Populasi pada riset ini merupakan pasien yang berkunjung pada puskesmas Taktakan Kota Serang Banten pada bulan April 2021 dengan ukuran sampel sebesar 100 responden. Analisis data univariat terhadap pengetahuan, prilaku, dan sikap dilakukan berdasarkan arikunto. Sedangkan pengujian analisis multivariate dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi pearson product moment. Berdasarkan uji univariat didapat bahwa 37% responden masih memiliki pengetahuan yang kurang terhadap penggunaan antibiotik. Walaupun memiliki pengetahuan yang kurang responden mampu memiliki perilaku yang cukup (44%) dan bersikap baik (54%) dalam penggunaan antibiotik. Sedang hasil uji multivariate menunjukan bahwa pengetahuan dan sikap yang dimiliki responden berhubungan dengan perilaku dalam penggunaan antibiotik.
UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL 70% DAUN PATIKAN KEBO (Euphorbia hirta L.) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) Dede Komarudin; Iin Hardiyati; Febri Hidayat; Eka Dipta; Nada Widiyanti; Siva Fauziah; Adityo Hartono
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.709 KB) | DOI: 10.59969/jfk.v2i1.19

Abstract

Daun patikan kebo (Euphorbia hirta L.) merupakan jenis tanaman yang termasuk dalam keluarga Euphorbiales. Daun patikan kebo (Euphorbia hirta L.) memiliki banyak kegunaan sebagai obat-obatan diantaranya sebagai antiinflamasi, peluruh air seni, dan menghilangkan rasa gatal. Untuk menilai keamanan daun patikan kebo (Euphorbia hirta L.) dalam pemanfaatannya diperlukan pengujian terlebih dahulu yang dirancang untuk mengetahui tingkat keamanan dalam penggunaanya. Uji toksisitas akut oral dilakukan untuk menentukan dosis atau konsentrasi yang diberikan dengan sekali penggunaan (tunggal) atau beberapa kali dalam 24 jam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai LD50 dan kategori toksisitas ekstrak etanol 70% daun patikan kebo (Euphorbia hirta L.) pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus). Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental yaitu dengan penampilan data-data ekstraksi serta pengujian toksisitas terhadap tikus untuk mendapatkan nilai LD50. Berdasarkan metode Thomson dan weil nilai LD50 ekstrak etanol 70% daun patikan kebo (Euphorbia hirta L.) sebesar 1,45 g/KgBB dengan nilai kiasaran LD50 ekstrak etanol daun patikan kebo sebesar 0,62 g/KgBB–3,37 g/KgBB Sehingga dapat dikategorikan memiliki tingkat toksik.
EDUKASI PEMANFAATAN RIMPANG LENGKUAS (A. galanga) SEBAGAI SOLUSI UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL DI DESA TENJO, BOGOR Rini Yanuarti; Nurfitriyana; Ekadipta; Cindi Septiani; Shafa Tasha Salsadillah; Ginanjar Pratama; Aris Munandar; Diah Kusmardini
SEMINAR NASIONAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 5 No 1 (2023): SNPPM 5 Universitas Muhammadiyah Metro
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Tenjo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Desa Tenjo memiliki potensi sumber daya alam yang melimpanh, salah satunya di sektor pertanian. Hasil pertanian yang banyak ditanam salah satunya adalah tanaman biofarmaka yaitu lengkuas (A. galanga). Produktivitas rimpang lengkuas (A.galanga) cukup tingga tetapi memiliki harga jual yang rendah. Harga jual lengkuas (A. galanga) saat ini sudah mencapai Rp.500/Kg, sehingga banyak masyarakat yang kesulitan dalam meningkatkan nilai jual dari rimpang lengkuas (A. galanga). Kegiatan ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat di Desa Tenjo tentang pemanfaatan rimpang lengkuas (A. galanga) sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan nilai jual. Pengabdian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan (koordinasi dengan ketua Karang Taruna), Penyuluhan (optimalisasi manfaat rimpang lengkuas (A. galanga) dan pelatihan pengolahan) dan evaluasi (survei dan kuisioner). Hasil yang diperoleh dari kegiatan penyuluhan ini adalah meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai optimalisasi manfaat dan pengolahan rimpang lengkuas (A. galanga). Selain itu rata-rata peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat yaitu sebesar 54% (optimalisasi manfaat rimpang lengkuas (A. galanga)) dan 53% (pengolahan rimpang lengkuas (A. galanga)).
Pengaruh Pengetahuan Masyarakat Terhadap Tingkat Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter Pada Cipocok Jaya, Serang Ekadipta Ekadipta; Mutawalli Syahid Latief; Nurul Farida
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 2 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v11i2.2914

Abstract

Saat ini antibiotik dapat dibeli dengan mudah di apotek meskipun tanpa resep dokter, salah satu alasannya adalah persaingan bisnis antar apotek yang ujungnya bertujuan untuk meningkatkan omset apotek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh  pengetahuan masyarakat terhadap tingkat penggunaan antibiotik tanpa resep dokter di Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan data yang diambil dari wawancara  tentang penggunaan antibiotik. Populasi adalah seluruh masyarakat yang pernah menggunakan antibiotik, dengan jumlah sampel sebanyak 400 responden. Analsis data dihitung menggunakan analisis frekuensi dari sepuluh pertanyaan tingkat pengetahuan mengenai antibiotik, dimana jawaban benar bernilai 1 dan jawaban salah bernilai 0. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan masyarakat dalam menggunakan antibiotik menunjukan hasil yang kurang baik.  Dimana tingkat penggunaan antibiotik pada masyarakat didapatkan bahwa 53,75% responden menggunakan antibiotik dengan resep dokter, sedangkan 46,25% responden menggunakan antibiotik tanpa resep dokter. Berdasarkan demografis responden jenis kelamin tertinggi pengguna antibiotik tanpa resep adalah wanita (33,50%) dan pada rentang usia pengguna antibiotik tertinggi adalah 20-35 tahun (31%). Pekerjaan tertinggi responden yang menggunakan antibiotik tanpa resep adalah karyawan swasta (21,75%) dengan tingkat pendidikan tertinggi adalah responden lulusan SD (17,5%).