Claim Missing Document
Check
Articles

Perancangan Sistem Pengisi Dan Penyalur Daya Baterai Pada Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Maulana Ariandy; Sony Sumaryo; Estananto Estananto
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya, listrik yang dihasilkan berasal dari energy matahari. Namun, pembangkit listrik tenaga surya memiliki kelemahan yaitu pada saat malam hari ataupun musim hujan, Pembangkit Listrik Tenaga Surya akan sulit untuk menghasilkan listrik. Oleh karena itu diperlukan pembangkit listrik lain yang dapat menjadi sumber daya back up. Listrik PLN merupakan sumber energi yang mudah didapat dan umum digunakan oleh masyarakat Indonesia. Sehingga dapat dikombinasikan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk dapat bekerja sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid. Pada tugas akhir ini, dirancang suatu pembangkit listrik tenaga hybrid yang dapat selalu menyuplai listrik arus DC untuk beban DC sehingga dapat digunakan kapan saja sesuai kebutuhan. Analisis yang dilakukan akan terfokus pada analisis daya masuk dan keluar pada baterai. Daya masuk berasal dari solar panel dan PLN sedangkan daya keluar akan disalurkan ke beban DC. Akan digunakan sensor arus dan sensor tegangan untuk memantau daya masuk dan daya keluar pada baterai. Pada penelitian kali ini, diharapkan daya baterai dapat bertahan meskipun beban mengalami fluktuasi. Sesuai dengan pengujian yang telah dilakukan, dengan menggunakan sensor tegangan yang memiliki akurasi rata-rata 98,4% dan sensor arus dengan error rata-rata 1,78 % diperoleh nilai daya pengisian oleh panel surya yaitu sekitar 4,45 Watt dengan arus masukan sekitar 0,37 Ampere. Total daya beban yang diuji yaitu 13,68 Watt. Dan berdasarkan pengujian, sistem hybrid yang telah dirancang dapat dikatakan berhasil. Kata kunci: Hybrid, Baterai, AC, DC, Fluktuasi, Sensor
Desain Dan Implementasi Sistem Kontrol Level Air Pada Usaha Carwash Dengan Sms Sebagai Media Komunikasi Berbasis Arduino Adytia Lukman Hakim; Ekki Kurniawan; Estananto Estananto
eProceedings of Engineering Vol 4, No 1 (2017): April, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha car wash (tempat cuci mobil) merupakan salah satu alternatif pemilihan jenis usaha yang menjanjikan, namun usaha tersebut memiliki masalah utama yaitu penggunaan air yang tidak terpantau serta penggunaan air yang tidak efektif dan efisien dimana sering sekali terjadi habis nya air pada tangki penampung air. Perancangan sistem pemantau ketinggian level air ini di rancang menggunakan sensor ultrasonik, arduino uno, modul GSM, pompa DC, motor servo, relay 5v, warning LED dan flow meter. Setelah kendali fuzzy direalisasikan kemampuan sistem untuk mencapai set point adalah 0.085 cm/detik dan sensor ultrasonik mengalami eror sebesar 2.21%. Diharapkan sistem yang penulis buat ini dapat membantu para pelaku usaha car wash dalam mengontrol ketinggian level air secara otomatis serta dapat mengetahui total mobil yang telah di cuci dari penggunaan air yang terpakai. Kata kunci : carwash, sensor air, pompa air, ultrasonik, mikrokontroler, arduino, flow meter, modul GSM, wavecom M1306B, fastrack
Perancangan Kendali Nutrisi pada Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) dengan Metode PID Muhammmad Ikhlas; Sony Sumaryo; Estananto Estananto
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Ketersediaan tanah yang terbatas membuat lahan-lahan pertanian semakin sempit, terhimpit oleh pengunaan lahan untuk pemukiman, perdagangan dan industri, ini dapat dilihat dari petumbuhan manusia yang masih belum teratasi. Hal ini merupakan permasalah utama yang dapat menghambat kegiatan pertanian, terutama untuk tanaman hortikultura khususnya tanaman sayuran. Berkurangnya lahan tanam ini menyebabkan rumah tangga usaha pertanian di Indonesia pada tahun 2003-2013 mengalami penurunan dari 16.937.617 menjadi 10.602.147 menurut Badan Pusat Statistika [1]. Penambahan nutrisi untuk memenuhi unsur hara pada hidroponik NFT biasanya di lakukan secara manual dan pengecekan yang tidak menentu. Nilai Electrical conductivity (EC) yang menjadi satuan ukur nutrisi yang terkandung dalam air akan di ukuran dengan menggunakan sensor EC. Sistem akan mengatur waktu terbukanya Solenoid Valve yang mengaliri nutrisi berupa AB mix ataupun air ke bak penampungan pada Hidroponik NFT dengan menggunakan metode PID. Hasil akhir dari perancangan sistem ini adalah nutrisi yang mengalir pada Hidroponik dapat dikontrol dengan mengukur nilai EC. Dengan menggunakan kandugan A&B mix yang bernilai 3 mS/cm. Selain itu, pengukuran yang dihasilkan dapat dipercaya 95% dengan berdasarkan hasil Uji-T dan Uji-F. Serta hasil pengaruh nilai electrical conductivity terhadap tanaman Pakcoy menghasilkan tanaman berbeda dari segi jumlah daun, panjang akar dan tinggi tanaman. Kata Kunci : Hidroponik NFT, Sensor EC meter, Solenoid valve, PID Abstract Limited land space makes soils for farming became smaller, squeezed by land used for housing, trading and industry, it could be seen by the population growth that has not been taken care of. This has been the main problem that hamper farming activites, especially for horticulture plants specifically vegetables. the reduction of planting lands caused household farming bussinesses in Indonesia in the year of 2003-2013 declined from 16.937.617 to 10.602.147 according to Statistical Center Body [1]. The adding of nutrition on NFT hydroponic usually done manually with uncertain checking. Electrical Conductivity (EC) value is the used unit of measure that is contained in the water will be measured by EC sensor. system will control Solenoid Valve open time that flow AB mix nutrients or water into the NFT hydroponic bucket using PID method. The final result of this system is the control of nutrients flow on the hydroponic by measuring the EC value. By using A&B mix with 3 mS/cm. after that, produced measurement is believed to reach 95% by using T-Test anad F-Test.Also the effect of Electrical conductivity towards Pakcoy plants produce different results viewed from the number of leaves, length of roots and length of plant. Keywords: Hydroponic NFT, EC meter sensor, Solenoid Valve, PID.
Implementasi Discrete Cosine Transform (dct) Pada Field Programmable Gate Array (fpga) Untuk Aplikasi Kompresi Citra Taufik Yumna; Rita Purnamasari; Estananto Estananto
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak DCT adalah transformasi data yang mengubah dari domain waktu ke domain frekuensi, yang mampu memisahkan informasi pada frekuensi rendah hingga frekuensi tinggi. Manfaat dari transformasi ini cukup banyak, namun yang terasa saat era digital saat ini adalah pada kompresi citra. Dengan bantuan transformasi ini dapat mengurangi besar data yang dikandung oleh citra tanpa merusak kulaitas citra tersebut. Pada tugas akhir ini penulis telah merancang sistem DCT dengan N=8 dan N=2 dan berhasil diimplementasikan pada FPGA Altera Cyclone II – EP2C20F484C7. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa DCT dapat diimplementasikan pada FPGA dan hasilnya tidak jauh beda dengan perhitungan menggunakan MATLAB. Sistem ini dirancang menggunakan bahasa VERILOG yang merupakan bahasa hardware yang dimengerrti oleh FPGA, pemilihan bahasa ini untuk memudahkan dalam mengkodekan perhitungan sistem DCT. Sistem ini dikodekan menggunakan Quartus Lite 16.0.0.2.1.1 dan disimulasikan dengan MODELSIM lalu kemudian disintesa pada FPGA. Hasil keluaran dari FPGA akan dibandingkan dengan hasil keluaran dari MATLAB. Setelah disimulasikan dan didapatkan hasilnya, sistem disintesa ke board FPGA Altera Cyclone II – EP2C20F484C7. Dari hasil simulasi yang dapat diimplementasikan pada board FPGA Altera Cyclone II – EP2C20F484C7 hanya DCT dengan N=2 karena DCT dengan N=8 memakan resource memory yang cukup besar yaitu 3285% sedangkan sistem DCT dengan N=2 sebesar 92%. Dari hasil simulasi juga didapatkan perbandingan waktu delay dan BER antara perhitungan menggunakan MATLAB dan FPGA. Hasilnya adalah waktu delay yang dibutuhkan oleh MATLAB untuk menghitung DCT dengan N=8 adalah 0.10894 s dan dengan N=2 adalah 0.12107 s sedangkan waktu yang dibutuhkan oleh FPGA untuk menghitung DCT dengan N=8 adalah 0.00000024 s dan dengan N=2 adalah 0,00000136 s. BER yang dihasilkan antara MATLAB dengan FPGA adalah 0.2930 untuk DCT dengan N=2 dan 0.0503 untuk DCT dengan N=8. Kata kunci : Discrete Cosine Transform, Kompresi Citra, Field Programmable Gate Array. Abstract DCT is a data transform that converts from time domain to frequency domain, it capables to separating informations from low frequency to high frequency. The benefits of this data transform quite a lot, because with the help of this data transform can reduce the amount of data contained by the image without damaging the image's quality. In this final project the author has designed DCT system with N = 8 and N = 2 and successfully implemented on FPGA Altera Cyclone II - EP2C20F484C7. This study aims to prove that DCT can be implemented on FPGA and the result is not much different from the calculation using MATLAB. This system is designed using VERILOG language which is a hardware language dimeringrti by FPGA, this language selection to facilitate in coding calculation of DCT system. The system is encoded using Quartus Lite 16.0.0.2.1.1 and simulated with MODELSIM and then synthesized on FPGA. The output of the FPGA will be compared with the output of MATLAB. Once simulated and obtained the result, the system is synthesized to the Altera Cyclone II FPGA board - EP2C20F484C7. From the simulation results that can be implemented on the Altera Cyclone II FPGA board - EP2C20F484C7 only DCT with N = 2 because DCT with N = 8 consumes a large resource memory of 3285% while the DCT system with N = 2 is 92%. From the simulation results also obtained comparison of time delay and BER between calculations using MATLAB and FPGA. The result is the time delay required by MATLAB to calculate DCT with N = 8 is 0.10894 s and with N = 2 is 0.12107 s whereas the time required by FPGA to calculate DCT with N = 8 is 0.00000024 s and with N = 2 is 0, 00000136 s. The BER produced between MATLAB and FPGA is 0.2930 for DCT with N = 2 and 0.0503 for DCT with N = 8. Keywords: Discrete Cosine Transform, Image Compression, Field Programmable Gate Array
Inverter Berbeban 15 Kilo Ohm Menggunakan Powerbank 5 Volt 16000 Mah Sebagai Sumber Daya Dengan Keluaran Gelombang Sinusoidal 50 Hz 20 Vrms Muhammad Arif Wicaksono; Sigit Yuwono; Estananto Estananto
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Inverter yang diproduksi oleh pabrik saat ini, biasanya menggunakan sumber daya atau sumber energi yang tinggi, yakni dengan tegangan masukan minimum 12 VDC, 24 VDC, atau 48 VDC dengan tegangan keluaran efektif sebesar 120 VAC, 220 VAC dengan frekuensi 50 Hz /60 Hz. Sumber daya tersebut seringkali diperoleh dari baterai berjenis starting battery atau deep-cycle battery. Perihal tentang persoalan pada inverter saat ini adalah belum adanya inverter yang portable menggunakan sumber daya rendah dengan keluaran gelombang sinusoidal. Maka dalam penelitian tugas akhir ini penulis menawarkan sebuah solusi yakni perancangan inverter menggunakan sumber daya/ sumber energi dari powerbank 5 VDC 16000 mAh dengan keluaran gelombang sinusoidal 50 Hz 40 Vpp. Metode perancangan inverter pada penelitian tugas akhir ini menggunakan MOSFET sebagai switching dan menggunakan full-bridge sebagai topologi inverter. Penelitian tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi inverter dengan menggunakan sumberdaya powerbank dan menjadi inverter yang portable sehingga kedepannya dapat digunakan untuk beban yang membutuhkan sinyal sinusoidal seperti kompor listrik, dan dapat digunakan juga untuk keperluan mendaki. . Kata kunci : inverter, sinusoidal, powerbank, sumberdaya rendah Abstract The current factory-generated inverters, typically use high power sources or energy sources, with a minimum input voltage of 12VDC, 24VDC, 48VDC with an effective voltage output of 220 VAC with a frequency of 50Hz/60Hz. These power sources are usually obtained from starting battery or deep-cycle battery. The problem of inverter currently that portable inverter using a low power source with a sine wave output is not available. So in this research conducted inverter design using power source/ energy source from powerbank 5 VDC 16000 mAh with 50 Hz 40 Vpp sine wave output. Inverter design method in this final project research using MOSFET as switching and using full-bridge as inverter topology. This final project research is expected to be an inverter using powerbank resources and become a portable inverter so in the future can be used for loads that require sinusoidal signals such as electric stoves, and can be used also for climbing purposes. Keywords: inverter, sinusoidal, powerbank, low power source
Sistem Identifikasi Iris Mata Dengan Metode Independent Component Analysis Dan Klasifikasi K-nearest Neighbor Eky Yuliansyah; Rita Magdalena; Estananto Estananto
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Iris mata adalah bagian mata yang berwarna yang membantu pupil untuk melihat dengan jelas dan mengatur masuknya pencahayaan. Iris adalah indikator biometrik. Untuk itu iris dapat dijadikan sebagai identifikasi untuk mengetahui seseorang yang memiliki pola iris tersebut. Iris memiliki pola yang berbeda pada tiap orangnya sehingga besar kemungkinan seseorang dapat diketahui dari pola iris matanya. Dalam tugas akhir ini penulis membahas mengenai teknik untuk mengidentifikasi pemilik dari citra iris mata yang telah diambil citra iris matanya. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi citra iris mata. Pada tugas akhir ini penulis menggunakan metode Independent Component Analysis dengan algoritma FastICA dan klasifikasi menggunakan K-Nearest Neighbor yang diawali dengan proses preprocessing yang terdiri dari operasi grayscale, cropping, resize, radius agar citra dapat diambil bagian irisnya saja. Hasil penelitian tugas akhir ini didapatkan nilai akurasi identifikasi iris mata adalah 85,1429% dengan waktu komputasi 2,3954 detik dengan menggunakan statistik mean, standar deviasi dan skewness. Sangat diharapkan dengan kemampuan sistem ini dapat membantu kebutuhan manusia untuk mengidentifikasi seseorang atau bahkan untuk dijadikan sistem keamanan yang sangan baik. Kata kunci : Identifikasi, K-Nearest Neighbor, Independent Component Analysis, MATLAB, Iris mata.
Algoritma Multiplikasi Kecepatan Tinggi Dengan Matematika Vedic Putri Ghina Khusnul Fuadah; Iswahyudi Hidayat; Estananto Estananto
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Prosesor berkecepatan tinggi pada sistem komputasi sangat bergantung pada proses operasi matematika, karena operasi matematika merupakan salah satu blok perangkat keras utama dari sebagian besar sistem DSP (Digital Signal Processing). Multiplikasi merupakan operasi dasar matematika yang paling mendominasi waktu eksekusi pada prosesor jika dibandingkan operasi lainnya. Makalah ini menyajikan teknik multiplikasi berkecepatan tinggi 8x8 bit yang sangat berbeda dengan sistem multiplikasi konvensional, karena metode yang diusulkan berlandasan pada struktur Vertical dan Crosswise dari matematika Vedic. Matematika Vedic memfasilitasi beberapa solusi sampai batas tertentu. Sistem multiplikasi dirancang menggunakan matematika Vedic, dikodekan dalam bahasa VHDL (Very High Speed Integrated Circuit Hardware Description Language) serta diimlementasikan menggunakan board FPGA Altera DE-1. Hasil analisa dan implementasi dibandingkan dengan metode multiplikasi konvensional dan metode Booth radix-4 untuk menunjukan peningkatan efisiensi yang signifikan dalam waktu delay. Waktu delay berkurang sebesar 1,231 clock untuk slow model dan 0,413 clock untuk fast model dibandingkan dengan waktu delay menggunakan metode konvensional. Kata kunci: Matematika Vedic, VHDL, Multiplikasi, FPGA, delay, Ripple Carry Adder, Arsitektur. Abstract In computing systems, high-speed processors rely on mathematical operations. Mathematical operations are part of the main hardware block of most digital signal processing systems. Multiplication is basic mathematical operation that dominates the processor execution time when compared to other operations. This paper presents high-speed 8x8 bit multiplication technique that is very different from conventional multiplication systems, since the proposed method is based on Vertical and Crosswise structures of Vedic mathematics. Vedic Mathematics facilitates some solutions to some extent. The proposed multiplication system using Vedic math is encoded in VHDL (Very High Speed Integrated Circuit Hardware Description Language) and implemented using the Altera DE-1 FPGA board. The results of the analysis and implementation are compared with conventional multiplication method and Booth radix-4 method to show significant efficiency improvement in time delay. The delay time is reduced by 1,231 clock for slow model and 0,413 clock for fast model compared to the delay time if using conventional methods. Keywords: Vedic Mathematic, VHDL, multipliers, FPGA, delay, Ripple Carry Adder, architecture.
Perancangan Dan Implementasi Sistem Pengairan Otomatis Pada Tanaman Kacang Hijau Berdasarkan Kelembapan Tanah Humus R Rezza Rahadian; Ekki Kurniawan; Estananto Estananto
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam bidang pertanian tanaman merupakan objek penting yang akan diuji datanya untuk menemukan kondisi optimal tanaman tersebut hidup. Kondisi tanah merupakan faktor penting bagi tanaman untuk berkembang, namun manusia masih kesulitan untuk mengumpulkan data dari tanaman sehingga pada saat penyiraman atau pengairan kondisi tanah diabaikan. Untuk mengatasi kendala tersebut maka dibuatlah sistem pengairan otomatis berbasis mikrokontroler. Pengairan dari pompa akan diatur oleh sistem berdasarkan interval atau durasi yang telah ditentukan dalam perangkat lunak. Sensor mendapatkan nilai kelembapan tanah dan diolah oleh sistem untuk ditampilkan datanya sehingga bisa terlihat kondisi kelembapan tanah yang diuji. Tanaman yang diuji dalam penelitian ini adalah kacang hijau. Ada 4 sistem yang dibuat berdasarkan waktu penyiraman. Sistem 2 terbukti dapat mendistribusikan air sebanyak 25 ml sesuai dengan kebutuhan tanaman kacang hijau perharinya sehingga dapat tumbuh secara optimal. Waktu penyiraman dilakukan pada saat pukul tujuh pagi sebanyak 13 ml dan 12 ml air pada pukul empat sore. Ketinggian tanaman kacang hijau mencapai 5,2 cm pada hari ketiga dan 8,5 cm pada hari keempat. Sistem ini dapat digunakan untuk semua tanaman selama kebutuhan air tanaman perharinya diketahui, sehingga kita dapat mengatur waktu dan jumlah air yang akan didistribusikan. Kata Kunci : Tanaman, Sensor, Kelembapan Tanah, Sistem, Pengairan Otomatis, Kacang Hijau Abstract In agriculture, plant is an important object for research. The data will be collected and analyzed to find the optimal conditions for the plant to live. Soil conditions are important factor for plants to grow, but humans still encounter difficulty to collect data from plants so when watering or irrigating plant, soil conditions are ignored. To overcome these problem, the automatic watering system based on microcontroller was built. Watering from the pump was set up by system based on interval or duration that specified in the software. Sensors get moisture value of the soil and processed by the system so it can display the data of soil. The plant in this study were mung beans. There are 4 systems that were created based on watering time. System 2 was proven to be able to distribute 25 ml of water according to the needs of mung beans plants per day so that it can grow optimally. Watering time begin at seven in the morning with 13 ml of water and 12 ml of water at four in the afternoon. The height of bean sprouts reached 5.2 cm on day three and 8.5 cm on day four. This system can be used for all plants as long as the water needs of the plant are known in one day, so we can adjust the time and amount of water in the system. Keyword : Plants, Soil Moisture, System, Automatic Irrigation, Mung Beans
Pemantauan Ketersediaan Ruang Parkir Dengan Teknologi Zigbee Fajri Fajri; Iswahyudi Hidayat; Estananto Estananto
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring banyaknya kebutuhan akan kendaraan, saat ini Sangat sulit menemukan ruang kosong di area parkir, terutama pada akhir pekan atau hari libur. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menemukan ruang parkir selama akhir pekan atau lokasi liburan dapat mengambil lebih dari 10 menit untuk sekitar 66% dari pengunjung. Selain itu, kurangnya ketersedian area parkir juga menjadi permasalahan utama dalam kasus ini. Berdasarkan kasus di atas penulis membuat sebuah alat yang berjudul Monitoring Parking Space with Zigbee. Fungsi utama alat ini untuk memberikan informasi kepada pengendara berapa banyak ruang parkir yang masih tersedia di area parkir tersebut yang di tampilkan di LCD yang di letakan di depan pintu parkir.selain itu, alat ini di harapkan mampu membedakan kendaraan berdasarkan ukuran panjang kendaraan yang dideteksi menggunkan sensor LDR yang di tempatkan sebelum pintu masuk,sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya kemacetan di dalam area parkir dan menghemat waktu bagi pengendara untuk mencari tempat parkir yang lain jika area parkir yang di kunjungi telah penuh. Pada pengujian alat ini, ada 2 aspek yang menjadi fokus utama, yaitu kinerja sensor dan zigbee. Dari hasil pengujian terhadap keberhasilan sensor didapatkan setiap sensor yang digunakan dapat bekerja dengan tinkat akurasi 100%, sedangakan dari pengujian waktu baca terhadap sensor didapatkan kesimpulan semakin dekat kendaraan dengan sensor maka semakin cepat hasil pembacaan sensor, yaitu 2,745 detik untuk jarak 1 cm terhadap sensor, 2,76 detik untuk jarak 2 cm, 4,16 detik untuk jarak 3 cm dan 4,435 detik untuk jarak 4 cm. Untuk pengujian terhadap jarak baca yang bisa dilakukan oleh zigbee adalah dengan jarak minimal sekitar 0,1 meter yang artinya dengan jarak yg sangat dekat dan jarak maksimal pembacaan adalah 9,3 meter. Kata kunci : Zigbee, Arduino Mega 2560 dan LCD
Prototipe Otomatisasi Rumah Menggunakan Telepon Genggam Dengan Teknologi Nirkabel Untuk Penyandang Disabilitas Puspa Darmira; Porman Pangaribuan; Estananto Estananto
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disabilitas merupakan ketidakmampuan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan tertentu dalam rentang dianggap normal bagi manusia, sebagian besar akibat penurunan kemampuan dalam berjalan. Seseorang yang mengalami masalah disabilitas, khusunya penyandang kelainan tubuh atau tuna daksa akan sulit untuk bergerak secara leluasa. Hal ini dikarenakan para penyandang tuna daksa memiliki keterbatasan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kegiatan tersebut seperti menyalakan atau mematikan perangkat elektronik di dalam rumah. Pada tugas akhir ini dirancang sebuah prototipe otomatisasi rumah menggunakan telepon genggam dengan teknologi nirkabel. Alat ini terdiri dari mikrokomputer Raspberry Pi 3. Penerapan sistem ini berbasis Android menggunakan jaringan wireless. Alat ini memiliki tiga fitur yaitu melakukan perintah on/off perangkat elektronik, mengatur brightness dimana HPL (High Power LED) sebagai indikator, sensor reed switch untuk mengecek keadaan pintu dalam status open/closed serta solenoid door lock yang memiliki fungsi locked/unlocked pada pintu. Sistem ini dapat membantu penyandang disabilitas dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa ketiga fitur diatas dapat bekerja dengan baik sesuai dengan hasil yang diharapkan. Berdasarkan hasil survey, penyandang disabilitas sangat terbantu dengan sistem ini, meskipun memiliki kendala jaringan internet yang berakibatkan adanya perbedaan delay pada status open/closed pintu. Kata kunci : Raspberry Pi 3, nirkabel, perangkat elektronik, HPL, Android