Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

KARAKTERISTIK USAHA MANDIRI BUDIDAYA IKANNILA PADA KERAMBA JARING TANCAP DI DESA ERISKECAMATAN ERIS KABUPATEN MINAHASA Rumondor, Glody; Rantung, Steelma V.; Kotambunan, Olvie V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28139

Abstract

AbstractThe purpose of this research is to explain and describe the characteristics of the independent businessof tilapia aquaculture in the net cages in Eris Village, Eris District, Minahasa Regency. The aspects examined in this study include sources of capital, labor and marketing. The research method used is a survey. The population in this study are fish farmers with independent businesses, they are those who run their own businesses and are not incorporated in business groups. Samples were taken as many as 10 respondents from a population of 35 independent farmers. Determination of the sample is done by purposive sampling that will be determined by the researcher himself for farmers who are considered in accordance with predetermined respondent criteria. In this study, the respondents are farmers who have been doing business for more than 5 years. Data obtained in the field are discussed in a descriptive qualitative and quantitative descriptive manner.Key words:Eris village, characteristics, independent business, aquaculture, net fishing cages AbstrakTujuan penelitian yaitu untuk menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik usaha mandiri budidaya ikan nila pada keramba jaring tancap di Desa Eris Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa. Aspek-aspek yang diteliti dalam penelitian ini meliputi sumber modal, tenaga kerja dan pemasaran.Metode penelitian yang digunakan yaitu survei.Populasi dalam penelitian ini adalah pembudidaya ikan dengan usaha mandiri yaitu mereka yang melaksanakan usaha sendiri dan tidak tergabung dalam kelompok usaha. Sampel diambil sebanyak 10 responden dari populasi pembudidaya mandiri sebanyak 35 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu akan ditentukan sendiri oleh peneliti bagi pembudidaya yang dianggap sesuai dengan kriteria responden yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini ditetapkan yang menjadi responden adalan pembudidaya yang sudah melakukan usaha di atas 5 tahun. Data yang diperoleh di lapangan dibahas secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.Kata kunci: Desa Eris, Karakteristik, Usaha Mandiri, Budidaya, Keramba Jaring Tancap
AGROBISNIS PERIKANAN TANGKAP SERO DI DESA JAYAKARSA KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Arnoldus, Pangalila J.B.; Andaki, Jardie A.; Rantung, Steelma V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28133

Abstract

AbstractThe purpose of this research is to find out how Sero Capture Fisheries Agribusiness in Jayakarsa Village, West Likupang District, North Minahasa Regency. This research was carried out in Jayakarsa Village, Likupang Barat District, North Minahasa Regency, North Sulawesi Province for approximately 5 months, from August to December 2019.The method used in this study is the census method using structured questions in the form of questionnaires containing questions that will be given to respondents to measure variables, relate between existing variables and can be in the form of experiences and opinions of respondents. Data collected through 2 sources, namely primary data and secondary data. Data analysis of the results of this study is quantitative and qualitative analysis and simple financial analysis.The results of the research and discussion can be concluded: 1) Ago business in sero capture fisheries in Jayakarsa Village, West Likupang District, North Minahasa Regency consists of: pre-production (building sero fishing gear); production (preparing everything before the sero fisherman goes down to the sea including checking the completeness of the equipment to get to the location); production / capture (collect catches); handling catches (sorting and packaging); and marketing (the fish obtained are sold directly to buyers who have been waiting at the pier, selling to consumers in the Jayakarsa Village and consumers of neighboring villages); and 2) The total cost for sero capture fisheries in Jayakarsa Village, Likupang Barat District, North Minahasa Regency is Rp. 8,552,000, - with revenues of Rp. 28,080,000, - and a profit of Rp. 19,528,000 per year.Keywords: fisheries agribusiness, sero, income, profit, marketing AbstrakTujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana Agrobisnis Perikanan Tangkap Sero di Desa Jayakarsa Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jayakarsa Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara kurang lebih 5 bulan, yaitu dari bulan Agustus-Desember 2019.Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode sensus dengan menggunakan pertanyaan terstruktur yaitu berupa kuisioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan kepada responden untuk mengukur variabel-variabel, berhubungan diantara variabel yang ada serta dapat berupa pengalaman dan pendapat dari responden. Data yang dikumpulkan melalui 2 sumber yaitu data primer dan data sekunder. Analisis data hasil penelitian ini yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif serta analisis keuangan secara sederhana.Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: 1) Agrobisnis perikanan tangkap sero di Desa Jayakarsa Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara terdiri atas: pra-produksi (membangun alat tangkap sero); produksi (menyiapkan segala sesuatu sebelum nelayan sero turun ke laut meliputi pemeriksaan kelengkapan alat untuk menuju lokasi); produksi/penangkapan (memungut hasil tangkapan); penanganan hasil tangkapan (sortir dan pengemasan); dan pemasaran (ikan yang diperoleh dijual langsung ke pembeli yang sudah menunggu di Dermaga, menjual ke konsumen Desa Jayakarsa dan konsumen desa tetangga); dan 2) Biaya Total untuk usaha perikanan tangkap sero di Desa Jayakarsa Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara sebesar Rp. 8.552.000,- dengan pendapatan sebesar Rp. 28.080.000,- serta keuntungan sebesar Rp. 19.528.000,- per-tahun.Kata kunci : Agrobisnis perikanan, sero, pendapatan, keuntungan, pemasaran
ANALISIS RANTAI NILAI PADA USAHA PERIKANAN TANGKAP CUMI-CUMI DI DESA BULUTUI KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Daud, Miracle C.B.; Rantung, Steelma V.; Aling, Djuwita R.R.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 8, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.8.1.2020.28333

Abstract

AbstractThe purpose of this study is to determine the marketing chain in the squid capture fisheries business, look at marketing margins and analyze the value chain in the squid capture fisheries business in Bulutui Village, West Likupang District, North Minahasa Regency. The basic research used is a case study. This research will look at a case regarding the value chain of squid capture fisheries in Bulutui Village, West Likupang District, North Minahasa Regency. The respondents in this study consisted of fishing fishermen, collectors, retailers and consumers (restaurants). Each population was sampled using the Purposive Sampling method, the total population of squid catch fishermen was 20 people. Purposive sampling is a technique for taking samples not based on random, regional or strata, but based on the existence of considerations that focus on specific objectives (Arikunto 2006). research in Bulutui Village, West Likupang Subdistrict, North Minahasa Regency, there are 2 squid marketing chains, namely from capture fishermen, collectors, retailers, consumers. and the second chain is from fishermen, traders and directly to consumers. The added value obtained in the first channel is Rp. 46,572 and the second channel Rp. 39,374. The marketing margin on the first channel is greater than the second margin, the marketing margin on channel one is Rp.18,000 and the marketing margin on the second channel is Rp.10,000Keywords: Bulutui Village, Squid, value chain AbstrakTujuan Penelitian ini mengetahui rantai pemasaran pada usaha perikanan tangkap cumi-cumi, melihat Margin pemasaran dan menganalisis rantai nilai pada usaha perikanan tangkap Cumi-Cumi di Desa Bulutui Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara. Dasar penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian ini akan dilihat kasus mengenai rantai nilai usaha perikanan tangkap cumi-cumi di Desa Bulutui Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara. Reponden dalam penelitian ini terdiri atas nelayan penangkap, pedagang pengumpul, pedagang pengecer, dan konsumen (Restoran). Tiap-tiap populasi  diambil sampel dengan menggunakan metode Purposive Sampling, jumlah populasi nelayan penangkap cumi-cumi adalah sebanyak 20 orang. Purposive sampling adalah teknik mengambil sampel dengan tidak berdasarkan random, daerah atau strata, melainkan berdasarkan atas adanya pertimbangan yang berfokus pada tujuan tertentu (Arikunto 2006). penelitian di Desa Bulutui kecamatan Likupang Barat kabupaten Minahasa Utara terdapat 2 rantai pemasaran cumi-cumi yaitu dari nelayan penangkap, pedagang pengumpul, pedagang pengecer, konsumen. dan rantai yang kedua yaitu dari nelayan, pedagang pengumpul dan langsung ke konsumen.Nilai tambah yang diperoleh pada saluran yang pertama sebesar Rp. 46.572 dan saluran yang kedua sebesar Rp. 39.374. Margin pemasaran pada saluran yang pertama lebih besar dari margin yang kedua, marjin pemasaran pada saluran satu yaitu sebesar Rp.18.000 dan marjin pemasaran yang ada pada saluran ke dua sebesar Rp.10.000Kata Kunci : Desa Bulutui, Cumi-Cumi, rantai nilai
ANALISIS NILAI TUKAR NELAYAN PADA USAHA PUKAT PANTAI DI KELURAHAN TANDURUSA KECAMATAN AERTEMBAGA KOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA Baiki, Anasthasya G.M; Jusuf, Nurdin; Rantung, Steelma V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 8, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.8.1.2020.28976

Abstract

AbstractThis study aims to determine the exchange rate of coastal trawlers in Tandurusa Village, Aertembaga District. This research was conducted in Tandurusa Village, Aertembaga Subdistrict, Bitung City, North Sulawesi Province in August 2019 to December 2019. Based on the results of the study found: (1) The exchange rate of fishermen in the total income and income of fisheries by fishermen owning trawlers is 3.91 and 19.63 means that fishermen can cover the needs of subsistence and fisheries business costs. (2) The fisherman exchange rate on total fisheries income and income by tonaas is 3.00 and 39.26 meaning that fishermen are able to cover subsistence needs and fishery business costs. (3) The exchange rate of fishermen for the total income and income of fishermen by working fishermen is 1.78 and 11.08, which means that fishermen are able to cover the needs of subsistence and fishery business costs. (4) Observations and calculations in September and October 2019 did not increase and decrease in NTN, with (iNTN) of 100. So, based on an analysis of NTN calculations already> 1, it means that the acceptance of the family of beach trawlers in Tandurusa Village, Aertembaga District, Kota Bitung, North Sulawesi Province is currently able to meet subsistence needs (basic needs).Keywords: beach nets, NTN, INTN, subsistence needs AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai tukar nelayan pukat pantai yang ada di Kelurahan Tandurusa Kecamatan Aertembaga. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tandurusa, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara pada bulan Agustus 2019 sampai Desember 2019. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan: (1) Nilai tukar nelayan pada total pendapatan dan pendapatan perikanan oleh nelayan pemilik pukat pantai sebesar 3,91 dan 19,63 artinya nelayan mampu menutupi kebutuhan subsisten dan biaya usaha perikanan. (2) Nilai tukar nelayan pada total pendapatan dan pendapatan perikanan oleh tonaas sebesar 3,00 dan 39,26 artinya nelayan mampu menutupi kebutuhan subsisten dan biaya usaha perikanan. (3) Nilai tukar nelayan pada total pendapatan dan pendapatan perikanan oleh nelayan pekerja sebesar 1,78 dan 11,08 artinya nelayan mampu menutupi kebutuhan subsisten dan biaya usaha perikanan. (4) Pengamatan dan perhitungan pada bulan September dan Oktober 2019 tidak mengalami kenaikan dan penurunan NTN, dengan (iNTN) sebesar 100. Jadi, berdasarkan analisis perhitungan NTN sudah >1, artinya penerimaan keluarga nelayan pukat pantai di Kelurahan Tandurusa, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara untuk saat ini sudah mampu memenuhi kebutuhan subsisten (kebutuhan dasar).Kata Kunci: pukat pantai, NTN, INTN, kebutuhan subsisten
SISTEM AGROBISNIS PERIKANAN TANGKAP PANAH (JUBI) DI DESA BULUTUI KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Ujung, Kristiandi; Rantung, Steelma V.; Longdong, Florence V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 8, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.8.1.2020.28970

Abstract

AbstractThe purpose of this study are, 1. Describe the Agribusiness system of Arrows Fishing (Jubi), ranging from preparation, capture to marketing, 2. Describe the benefits of the Arrows fishing business (Jubi). The method used in this research is survey. Data is collected by sampling which is taking a portion of the existing population. Sampling is done by purposive sampling. The data collected consists of primary and secondary data. The data obtained in this study were analyzed descriptively qualitatively and descriptively quantitative, and to calculate the profit (π) of this business used cost analysis (TC) and income analysis (TR). The arrangement of the Arrow Arbitrage Agribusiness system (Jubi) in Bulutui Village, namely: (1). Facilities and infrastructure subsystems include boats and fishing gear and procurement of inputs, namely gasoline, oil, batteries and cigarettes; (2). Production subsystem includes, fishing is done for one day, searching areas to conduct fishing operations, 1-3 fishermen divers and guard fishermen 1-2 people, 2-3 hours long diving, 30-40 minutes rest time and in one week there made four arrests; (3). Marketing subsystem, the results of capture directly sold to collectors in the village; (4). Supporting subsystems include capital institutions (banks). The results showed that the net income of the boat owner for a single share of the results is Rp. 13,716,000 and net income from the Panah (Jubi) capture fishery business in Bulutui Village averaged around Rp. 487,388,000 / year with the main catches are yellow tail fish, Bobara fish, Kuli surgeon fish, Cockatoo Fish, Black Goropa fish, Snapper fish, Lobster, Squid and Octopus.Keywords: Capture Fisheries Agribusiness System, Arrow (Jubi), Bulutui                                                                                                                                          AbstrakTujuan dari penelitian ini yaitu, 1. Menggambarkan sistem Agrobisnis Perikanan Tangkap Panah (Jubi), mulai dari persiapan, penangkapan sampai pada pemasaran, 2. Menggambarkan keuntungan dari usaha perikanan tangkap Panah (Jubi). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survei. Pengambilan data dilakukan secara sampling yaitu mengambil sebagian dari populasi yang ada. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif, dan untuk menghitung keuntungan (π) dari usaha ini digunakan analisis biaya (TC) dan analisis pendapatan (TR). Susunan sistem agrobisnis perikanan tangkap Panah (Jubi) yang ada di Desa Bulutui, yaitu: (1). Subsistem sarana dan prasarana meliputi perahu dan alat tangkap serta pengadaan input yaitu bensin, oli, baterai dan rokok; (2). Subsistem produksi meliputi, penangkapan ikan dilakukan selama satu hari, pencarian daerah untuk melakukan operasi penangkapan, nelayan penyelam 1-3 orang dan nelayan penjaga 1-2 orang, lama penyelaman 2-3 jam, waktu istirahat 30-40 menit dan dalam satu minggu ada empat kali melakukan penangkapan; (3). Subsistem pemasaran, hasil penangkapan langsung dijual kepengumpul yang ada di desa; (4). Subsistem pendukung meliputi lembaga permodalan (Bank). Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan bersih dari pemilik perahu untuk sekali pembagian hasil yaitu Rp. 13.716.000 dan pendapatan bersih dari usaha perikanan tangkap Panah (Jubi) di Desa Bulutui rata-rata berkisar Rp. 487.388.000/tahun dengan hasil tangkapan utama berupa ikan Lolosi, ikan Bobara, ikan Kuli Pasir, Ikan Kakatua, ikan Goropa Hitam, ikan Kakap, Lobster, Suntung dan Gurita.              Kata Kunci : Sistem Agrobisnis Perikanan Tangkap, Panah (Jubi), Bulutui
MANAJEMEN USAHA RESTORAN IKAN ( Studi Kasus River Side Resto And Cafe Kelurahan Manembo-Nembo Kecamatan Matuari Kota Bitung) Mandak, Chiquita N.Y.; Rantung, Steelma V.; Sondakh, Srie J.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 4, No 7 (2016): (April 2016)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.4.7.2016.13950

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen usaha restoran ikan yang ada di River Side Resto and Cafe, meliputi manajemen produksi, manajemen pemasaran dan manajemen keuangan.Metode dasar dalam penelitian ini adalah studi kasus, sedangkan pengumpulan datanya dilakukan secara sengaja (Purposive Sampling).Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder sedangkan analisisnya menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif.Hasil pembahasan menunjukkan bahwa manajemen usaha yang ada di restoran ini belum berjalan dengan baik, karena susunan organisasinya masih bersifat individual. Kata kunci : Manajemen, Usaha, Restoran ikan Abstract The study aims to know management business a fish restaurant on the River Side Resto and Cafe, including production management, marketing management and financial management. Basic method in this research is a case study, while data collection by deliberately (purposive sampling). The data are collected in the form of data, primary and the secondary while analysis using analysis of the sort of descriptive set of qualitative analysis and descriptive quantitative. The discussion showed that management business in this restaurant hasn’t been going well, because his organization is still individuals. Keyword : Management, business, fish restaurant
ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMUM PERUSAHAAN AGRIBISNIS DI BURSA EFEK INDONESIA Masloman, Ikrama; Dien, Christian R.; Rantung, Steelma V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 1, No 1 (2013): (April 2013)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.1.1.2013.13306

Abstract

Abstract Investment decision process is an understanding of the relationship between risk and return that is expected by an investor. An investor who will invest reasonably to derive the maximum possible benefit. In general economics and special science of investing there is an assumption that investors are rational beings. Rational investor would choose stocks that provide maximum return or minimum risk, and this attitude is held by the risk averse. This study is conducted by using secondary data obtained from the Center for Capital Market Reference or Pusat Referensi Pasar Modal (PRP. M) in IDX (Indonesia Stock Exchange) at the Jakarta headquarters and representative offices Manado. The company is a joint field agribusiness studied in the period February 2011 - February 2012. The processed data is taken from the data in the study JCI, stock prices and dividends. Data were analyzed using a model of a single index. This model analyzes the variables of share and market in shaping the optimal portfolio The method of data analysis in this study using the value Excess Return to Beta (ERB) of each stock, and then narrow down the value of the shares with Cutoff Point (Ci). When ERB > Ci then, the stock is included in the optimal portfolio. However, if the ERB < Ci, then the stock is not included in the optimal portfolio. The study was being conducted in April-May 2012. The results showed that 4 of 9 shares of Agribusiness, namely Agro Astra Lestari Tbk, bahtera Adimina Samudera Tbk, inti Agri Resources Tbk, and Multibreeder Adirama are classified as an optimum portfolio, which has a positive value of ERB that is greater than Ci, or the rate of return over of the risks that may be encountered by the portfolio. Keywords: Investment process, stock Exchange, agribusiness   Abstrak Tahapan dalam memutuskan suatu investasi tidak dapat dipisahkan dari hubungan antara risk and return yang diharapkan oleh seorang investor. Investor yang akan melakukan investasi beralasan ingin memperoleh keuntungan yang semaksimal mungkin. Dalam ilmu ekonomi pada umumnya dan ilmu investasi pada khususnya terdapat asumsi bahwa investor adalah mahkluk yang rasional. Investor yang rasional akan memilih saham yang memberikan maximum return atau minimum risk, dan sikap ini dimiliki oleh para risk averse. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRP.M) di BEI (Bursa Efek Indonesia) di kantor pusat Jakarta dan kantor perwakilan Manado. Perusahaan yang diteliti merupakan perusahaan dibidang argibisnis yaitu pada periode Februari 2011 – Februari 2012. Data yang diolah dalam penelitian diambil dari data IHSG, harga saham, dan deviden. Data yang dianalisis menggunakan model indeks tunggal (single index model). Model ini menganalisa tentang variabel saham dan pasar dalam membentuk portofolio optimum. Metode Analisis data dalam penelitian ini menggunakan nilai Excess Return to Beta (ERB) masing-masing saham, kemudian melakukan pembatasan nilai saham dengan Cut off Point (Ci). Bila ERB > Ci maka, saham tersebut termasuk dalam portofolio optimum. Namun, bila ERB < Ci, maka saham tersebut tidak termasuk dalam portofolio optimum. Penelitian sudah dilaksanakan pada April-Mei 2012. Hasil penelitian menunjukan bahwa 4 dari 9 saham Agribisnis , yaitu Agro Astra Lestari Tbk, bahtera Adimina Samudra Tbk, inti Agri Resources Tbk, dan Multibreeder Adirama tergolong sebagai portofolio optimum, dimana memiliki nilai ERB yang positif serta lebih besar dari Ci, atau tingkat return lebih besar dari resiko yang mungkin dihadapi portofolio tersebut. Kata Kunci: proses investasi, bursa saham, agribusiness
ANALISIS GENDER PADA USAHA PERIKANAN TANGKAP PUKAT PANTAI DI KELURAHAN TANDURUSA KECAMATAN AERTEMBAGA KOTA BITUNG Tambani, Stacey M.J; Rantung, Steelma V.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 8, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.8.2.2020.30624

Abstract

AbstractBased on the results of the study it can be concluded that: (a) The beach seine fishing business in Tandurusa Village, gender activities during the capture process and after the fishing operation have no difference, because female fishermen are able to work in this business. Activities that are not carried out by female fishermen only when spreading nets located at sea; (b) Gender equality in the beach seine business in Tandurusa Village, Aertembaga Subdistrict is divided into profit sharing, employment opportunities, business capital, and resource equality. Both male and female fishermen in this business are equal, because both male and female fishermen are able to carry out the same work, earn wages, work opportunities and be able to manage the available resources.Keywords: Gender, Beach Seine, Tandurusa  AbstrakBerdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: (a) Dalam usaha perikanan tangkap pukat pantai yang ada di Kelurahan Tandurusa, aktivitas gender disaat proses penangkapan maupun setelah operasi penangkapan tidak memiliki perbedaan, karena nelayan perempuan mampu bekerja dalam usaha ini. Aktivitas yang tidak dilakukan nelayan perempuan hanya pada saat menebar jaring yang berlokasi dilaut; (b) Kesetaraan gender pada usaha pukat pantai di Kelurahan Tandurusa, Kecamatan Aertembaga terbagi pada sistem bagi hasil, kesempatan kerja, modal usaha, dan kesetaraan sumberdaya. Nelayan laki-laki maupun nelayan perempuan dalam usaha ini setara, karena baik nelayan laki-laki atau nelayan perempuan mereka mampu melaksanakan pekerjaan yang sama, mendapatkan upah, kesempatan kerja dan mampu mengelola sumber daya yang ada.Kata kunci : Gender, Pukat Pantai, Tandurusa
DAMPAK COVID-19 TERHADAP USAHA SOMA PAJEKO DI DESA DALUM KECAMATAN SALIBABU KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD PROVINSI SULAWESI UTARA Mamentiwalo, Marlen Vita; Rantung, Steelma V.; Wasak, Martha P.; Longdong, Florence V.; Kotambunan, Olvie V.; Tombokan, John L.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 9, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.9.1.2021.34617

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to determine how the impact of Covid-19 on labor, marketing and income in the Malalugis soma pajeko business in Dalum Village, Salibabu District, Talaud Islands Regency, North Sulawesi Province.The method in this study was a census on 2 Soma Pajeko business owners and 8 crew members (Ship's crew) using structured questions in the form of a questionnaire, while the data collected were primary data and secondary data. The analysis in this research is quantitative and qualitative analysis.The results of research and discussion of Covid-19 affect the soma pajeko business in Dalum Village, there are workers who have to find side jobs to increase family income. Fish on the market decreased, which is usually 6000-7000 per kg, but due to Covid-19 the price of fish became 5000 per kg as a result, the income in the Soma Pajeko business decreased.Income at the Soma Pajeko business 1. Thanks to the business, which usually net income per trip is Rp. 16,200,000 because the selling price of fish in the market decreases, the income also decreases to Rp. 13,500,000. While in the Soma Pajeko 2. Malalugis business, which usually net income is Rp. 54,000,000 per trip. Due to the covid-19, income has decreased to Rp. 45,000,000 per trip. Covid-19 has no effect on the number of catches but on the marketing of the catch.Keywords: Covid-19, Soma Pajeko, Dalum Village AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dampak Covid- 19 terhadap tenaga kerja, pemasaran dan pendapatan pada usaha soma pajeko Malalugis di Desa Dalum Kecamatan Salibabu Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara.Metode dalam penelitian ini adalah sensus pada 2 pemilik usaha soma pajeko dan 8 ABK (Anak Buah Kapal) dengan menggunakan pertanyaan terstruktur yaitu berupa kuisioner, sedangkan data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Analisis dalam penelitian ini yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif.Hasil penelitian dan pembahasan Covid-19 mempengaruhi usaha soma pajeko yang ada di Desa Dalum ada tenaga yang harus mencari pekerjan sampingan untuk menambah pendapatan keluarga.Pemasaran ikan harus terhambat akibat adanya Pembatasan Sosial Berkala Besar (PSBB) akibatnya ada ikan yang mengalami kemunduran mutu, harga ikan di pasaran menurun yang biasa 6000-7000 per kg tapi karena ada covid-19 harga ikan menjadi 5000 per kg akibatnya pendapatan pada usaha soma pajeko mengalami penurunan.Pendapatan pada usaha soma Pajeko 1.Berkat Usaha yang biasanya hasil bersih per trip adalah Rp.16.200.000 dikarenakan harga jual ikan dipasaran menurun pendapatan juga menurun menjadi Rp.13.500.000. sedangkan pada usaha soma pajeko 2. Malalugis yang biasanya hasil bersih Rp.54.000.000 per trip Karena adanya covid-19 pendapatan menurun menjadi Rp.45.000.000 per trip. Covid-19 tidak berpengaruh pada Jumlah tangkapan tapi pada pemasaran hasil tangkapan.Kata Kunci: Covid-19, Soma Pajeko, Desa Dalum
KEADAAN USAHA SOMA PAJEKO (SMALL PURSE SEINE) ERA NEW NORMAL DI DESA SALIBABU KECAMATAN SALIBABU KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Tarempas, Meike; Durand, Swenekhe S.; Rantung, Steelma V.; Aling, Djuwita R.R.; Kotambunan, Olvie V.; Manu, Gaspar D.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 9, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.9.1.2021.34613

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to determine and analyze how the business situation of the new normal era soma pajeko (small purse seine) in Salibabu Village, Salibabu District. When the research started from September 2020 to December 2020. The method in this study was a census using structured questions in the form of a questionnaire, while the data collected was through primary data and secondary data. The analysis in this research is quantitative and qualitative analysis. New Normal conditions are also felt in capture fisheries business activities in North Sulawesi, and this also affects the fisheries business in Salibabu Village, Salibabu District, Talaud Islands Regency. However, due to the pandemic in the New Normal Era, demand from the fisheries sector company Talaud has decreased by 30-40 percent and resulted in frozen warehouses for storage of fishery products to become full. As a result, the company reduces the supply of raw materials. The total cost for the soma pajeko capture fishery business in Salibabu Village, Salibabu District, Talaud Islands Regency is Rp. 259,000,000 with an income of Rp. 780,000,000 and a profit of Rp. 521,000,000 per year.Keywords: Soma Pajeko's business, New Normal situation, Salibabu Village.AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana keadaan usaha soma pajeko (small purse seine) era new normal di Desa Salibabu Kecamatan Salibabu. Waktu penelitian dimulai September 2020 sampai Desember 2020. Metode dalam penelitian ini adalah sensus dengan menggunakan pertanyaan terstruktur yaitu berupa kuesioner, sedangkan data yang dikumpulkan yaitu melalui data primer dan data sekunder. Analisis dalam penelitian ini yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif. Kondisi New Normal ikut dirasakan pada aktifitas usaha perikanan tangkap di Sulawesi Utara, dan ini juga mempengaruhi usaha perikanan yang ada di Desa Salibabu Kecamatan Salibabu Kabupaten Kepulauan Talaud. Namun akibat pandemi di Era New Normal, permintaan dari perusahaan sektor perikanan Talaud mengalami penurunan hingga 30-40 persen dan mengakibatkan gudang beku untuk penyimpanan produk perikanan menjadi penuh. Dampaknya, perusahaan mengurangi pasokan bahan baku. Total biaya untuk usaha perikanan tangkap soma pajeko di Desa Salibabu Kecamatan Salibabu Kabupaten Kepulauan Talaud sebesar Rp. 259.000.000, dengan pendapatan sebesar Rp.780.000.000, serta keuntungan sebesar Rp.521.000.000. per tahun.Kata kunci: Usaha Soma Pajeko, Era New Normal, Desa Salibabu