Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

PENGARUH COVID-19 TERHADAP USAHA PENGOLAHAN IKAN ROA ASAP DI DESA KINABUHUTAN KECAMATAN LIKUPANG BARATKABUPATEN MINAHASA UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA Udampo, Mitrani; Suhaeni, Siti; Rarung, Lexy K.; Durand, Swenekhe S.; Rantung, Steelma V.; Mantiri, Rose O.S.E.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 9, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.9.1.2021.34610

Abstract

AbstractThis study aims to find out about financially analyze the smoked roa fish processing business in Kinabuhutan Village before the Covid-19 and during New Normal, then compare it to determine whether there is an effect of Covid 19 on smoked roa fish processing business in Kinabuhutan Village. The method used was the survey method and the data collection method used the census method because the population was smoked roa fish processing only 3 people. The data collected consisted of primary data and data only. Primary data was collected through surveys and interview. Meanwhile, secondary data from sources related to this study. The data analysis used qualitative descriptive analysis and quantitative descriptive analysis. The quantitative descriptive analysis uses financial analysis such as Operating Profit (OP). Net Profit (NP), Profit Rate (PR). Rentability, Benefit Cost Ratio (BCR), Break Even Point (BEP) and Payback Period (PP). Based on the results of the analysis of data before the existence of Covid 19 regarding Operating Profit (OP) = Rp. 3,053,120,000, Net Profit (NP) = Rp. 3,052,233,400; Profit Rate (PR) = 68%; Benefit Cost Ratio (BCR) = 1.68; Rentability = 14,488%; Sales BEP = Rp. 2,162,439; BEP Unit = 108 clips and a payback period of only 3 days, it can be concluded that the smoked roa fish processing business is very feasible and very promising. Based on the results of the analysis of the data during New Normal, there is absolutely no difference with the time before the Covid 19. smoked roa fish processing business in Kinabuhutan Village. KeyWords: Financial Analysis, smoked roa fish. Kinabuhutan AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara finansial usaha pengolahan ikan roa asap di Desa Kinabuhutan sebelum adanya Covid-19 dan saat New Normal, kemudian membandingkannya untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Covid 19 terhadap usaha pengolahan ikan roa asap di Desa Kinabuhutan. Metode yang digunakan adalah metode Survei dan metode pengambilan data menggunakan metode sensus karena populasinya adalah pengolah ikan roa asap yang hanya 3 orang. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder, adapun cara pengumpulan data primer melalui survei dan wawancara, sedangkan data sekunder dengan mengutip dari sumber yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Adapun analisis deskriptif kuantitatif menggunakan analisis finansial seperti Operating Profit (OP), Net Profit (NP), Profit Rate (PR), Rentabilitas, Benefit Cost Ratio (BCR), Break Even Point (BEP) dan Payback Period (PP). Berdasarkan hasil analisis tentang data sebelum adanya Covid 19 mengenai Operating Profit (OP) = Rp.3.053.120.000, Net Profit (NP) ; Profit Rate (PR) = 68%; Benefit Cost Ratio (BCR) = 1,68; Rentabilitas = 14.488%;  ; BEP Satuan = 109 jepit dan Payback Period yang hanya 3 hari, dapat disimpulkan bahwa usaha pengolahan ikan roa asap sangat layak untuk dijalankan dan sangat menjanjikan. Berdasarkan hasil analisis tentang data saat New Normal sama sekali tidak ada bedanya dengan pada saaat sebelum adanya covid 19. Setelah dibandingkan hasil analisis data sebelum adanya Covid 19 dengan saat New Normal ternyata sama dan tidak ada perubahan sehingga dapat disimpulkan bahwa Covid 19 tidak mempunyai pengaruh terhadap usaha pengolahan ikan roa asap di Desa Kinabuhutan.Kata Kunci: Analisis Finansial, Ikan roa asap, Kinabuhutan
KARAKTERISTIK USAHA MANDIRI BUDIDAYA IKAN NILA PADA KERAMBA JARING TANCAP DI DESA ERIS KECAMATAN ERIS KABUPATEN MINAHASA Stevanus, Tobias; Aling, Djuwita R.R.; Rantung, Steelma V.; Dien, Christian R.; Rarung, Lexy K.; Watung, Julian Ch.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 9, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.9.1.2021.34621

Abstract

AbstractThe purpose of this research is to explain and describe the Characteristics of tilapia farming partnership business in fixed net cages in Eris Village, Eris District, and Minahasa Regency. The aspects that will be examined in this research include the characteristics of the source of capital, the partnership pattern of tilapia aquaculture in live net cages, and the characteristics of the marketing system.The method used in this research is a survey. Surveys are research conducted to obtain facts from existing symptoms and seek factual information about social, economic, or political institutions of a group or individual.The population in this study were fish cultivators with a partnership business, namely those who carried out a partnership business and did not work alone. Samples were taken as many as 10 respondents from a population of 31 people Partnership cultivators. The sample was determined by purposive sampling, which is to be determined by the researcher for cultivators who are considered under the criteria of the respondents that have been set. In this study, it was determined that the respondents were cultivators who had been doing business for more than 5 years. The data obtained in the field were discussed descriptively qualitatively and descriptively quantitatively.The results of the study concluded: 1) The activity of tilapia cultivators is divided into 2) the first is before harvest, where the cultivators provide feed every week, starting at 8:00 in the morning until late in the evening and eating break at 12:00 PM, the total working hours are not fixed, because each worker must complete their respective tasks, and the second is after harvest where the cultivators sell and also supply the needs of their respective partner companies, the partner companies are the Bitung fishery factory, the large tilapia fish cultivators in Eris Village, Manado fish factory, Kotamobagu fish factory, South Minahasa fish factory, and fish factory in Bolaang Mongondow. 2) Several tilapia aquaculture entrepreneurs in Eris Village get capital to build a business from a bank, their capital, and some also get funds from their partners. 3) The partnership pattern run by tilapia fish cultivators in live net cages in Eris Village uses 2 partnership patterns, the first is general trading where the owner (group of partners) is a tilapia cultivator who sells the products needed by the partner company, then the production results will be sold to consumers (industry), and the second is a subcontract, where the owner (partner group) produces the components needed by the partner company, there are also several owners who act as partner companies.Keywords: Characteristics, Tilapia Cultivation, Fixed Net Cages, Business Partnership, Eris Village  AbstrakTujuan dari penelitian ini, yaitu untuk menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik usaha Kemitraan budidaya ikan nila pada keramba jarring tancap di Desa Eris Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa. Aspek-aspek yang diteliti dalam penelitian ini meliputi, karakteristik sumber modal, dan pola kemitraan usaha budidaya ikan nila pada keramba jarring tancap, dan karakteristik sistem pemasaranMetode yang dipakai dalam penelitian ini adalah survei. Survei adalah penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok atau individu.Populasi dalam penelitian ini adalah pembudidaya ikan dengan usaha kemitraan yaitu mereka yang melaksanakan usaha kemitraan dan tidak bekerja secara sendiri. Sampel diambil sebanyak 10 responden dari populasi pembudidaya Kemitraan sebanyak 31 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu akan ditentukan sendiri oleh peneliti bagi pembudidaya yang dianggap sesuai dengan kriteria responden yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini ditetapkan yang menjadi responden adalan pembudidaya yang sudah melakukan usaha di atas 5 tahun. Data yang diperoleh di lapangan dibahas secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) Aktivitas pembudidaya ikan nila terbagi 2, yang pertama adalah sebelum panen, dimana pembudidaya menyediakan pakan setiap minggu, mulai kerja jam 8:00 pagi hari sampai sore hari dan istirahat makan jam 12:00, total jam kerja tidak tetap karena setiap tenaga kerja harus menyelesaikan tugasnya masing-masing, dan yang kedua adalah sesudah panen dimana pembudidaya menjual dan juga memasok kebutuhan dari perusahaan mitra masing-masing, perusahaan mitra merupakan pabrik perikanan bitung, pembudidaya ikan nila besar di Desa Eris, pabrik ikan Manado, pabrik ikan Kotamobagu, pabrik ikan Minahasa Selatan, dan pabrik ikan di Bolaang Mongondow. 2) Ada beberapa pengusaha budidaya ikan nila di Desa Eris mendapatkan modal untuk membangun usaha dari bank, modal sendiri, dan ada juga yang mendapatkan dana dari mitra mereka. 3) Pola kemitraan yang dijalankan oleh pembudidaya ikan nila pada keramba jarring tancap di Desa Eris menggunakan 2 pola kemitraan, yang pertama adalah dagang umum dimana pemilik(kelompok mitra) adalah pembudidaya ikan nila menjual hasil yang di butuhkan oleh perusahaan mitra, kemudian hasil produksi tersebut akan dijual kepada konsumen(industri), dan yang kedua adalah subkontrak, dimana pemilik(kelompok mitra) memproduksi komponen-komponen yang diperlukan oleh perusahaan mitra, ada juga beberapa pemilik yang berperan sebagai perusahaan mitra.Kata kunci : Karakteristik, Budidaya Ikan Nila, Keramba Jaring Tancap, Usaha Kemitraan, Desa Eris
DAMPAK COVID-19 TERHADAP USAHA PEMASARAN IKAN ROA ASAP DI DESA KINABUHUTAN KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA Aramana, Jesika; Suhaeni, Siti; Longdong, Florence V.; Sondakh, Srie J.; Rantung, Steelma V.; Rumampuk, Natalie D.C.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 9, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.9.1.2021.34616

Abstract

AbstractThis study aims to find out about to determine how many marketing channels, marketing margins and selling price of smoked roa fish before the existence of Covid-19 and during New Normal in Kinabuhutan Village to see the impact of Covid 19 on the marketing of smoked roa fish in Kinabuhutan. The method used is the survey method. The population in this study were producers and traders of smoked roa fish from Kinabuhutan Village. The data collection method uses the census method for producers and purposive sampling for traders. The total number of respondents was 15 people (3 producers, 4 middlemen and 8 retailers). Primary data collection methods use surveys and interviews as well as secondary data by quoting existing data.Based on the results of the study, it is known that the marketing channels for smoked roa fish originating from Kinabuhutan Village before the Covid-19 and when New Normal did not change, there were still 4, namely Channel 1 from producers to intermediary traders to retailers and finally to consumers; Channel 2 from Producers to Intermediary Traders and directly to consumers; Channel 3 from Producers to Retailers continues to consumers and the last Channel 4 is from Producers directly to Consumers. The results of the margin analysis show that Channel 4 is the most efficient channel because it has a margin equal to 0, that is, what consumers pay is the same as what producers receive. The existence of Covid 19 has no impact on the marketing of smoked roa fish originating from Kinabuhutan Village, because the number of production and marketing channels that exist are the same between before the existence of Covid 19 and during Normal Nev. Likewise, the selling price of smoked roa fish has remained unchanged.Keywords: Impact of Covid-19, Smoke Roa, Marketing, Kinabuhutan AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah saluran pemasaran, margin pemasaran dan harga jual ikan roa asap sebelum adanya Covid-19 dan saat New Normal di Desa Kinabuhutan untuk melihat dampak yang ditimbulkan Covid 19 terhadap pemasaran ikan roa asap di Kinabuhutan. Metode yang digunakan adalah metode Survei. Populasi dalam penelitian ini adalah produsen dan pedagang ikan roa asap yang berasal dari Desa Kinabuhutan. Metode pengambilan data meggunakan metode sensus untuk produsen dan purposive sampling untuk pedagang. Jumlah renponden seluruhnya adalah 15 orqng (3 produsen, 4 pedagang perantara dan 8 pedagang pengecer). Metode pengumpulan data primer menggunakan survey dan wawancara serta data sekunder dengan mengutip data yang sudah ada.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa saluran pemasaran ikan roa asap yang berasal dari Desa Kinabuhutan sebelum adanya Covid-19 dan saat New Normal tidak ada perubahan yaitu tetap ada 4, yaitu Saluran 1 dari Produsen ke pedagang perantara terus ke pedagang pengecer dan terakhir ke konsumen; Saluran 2 dari Produsen ke Pedagang Perantara dan langsung ke konsumen; Saluran 3 dari Produsen ke Pedagang Pengecer terus ke konsumen dan yang terakhir Saluran 4 yaitu dari Produsen langsung ke Konsumen. Hasil dari analisis margin diketahui bahwa Saluran 4 merupakan saluran yang paling efisien karena mempunyai margin sama dengan 0 yaitu yang dibayarkan konsumen sama dengan yang diterima produsen. Adanya Covid 19 tidak berdampak terhadap pemasaran ikan roa asap yang berasal dari Desa Kinabuhutan, karena jumlah produksi dan saluran pemasaran yang ada sama antara sebelum adanya Covid 19 maupun saat Nev Normal. Demikian juga harga jual ikan roa asap tetap, tidak berubah sama sekali.Kata Kunci: Dampak Covid-19, Roa Asap, Pemasaran, Kinabuhutan
ANALISIS FINANSIAL USAHA BUDIDAYA IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) DI DESA TUMBAK MADANI KECAMATAN PUSOMAEN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA PROVINSI SULAWESI UTARA Tamaheang, Ana N.; Pangemanan, Jeannette F.; Rantung, Steelma V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.v9i2.36921

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to analyze financially the cultivation of seabass (Lates calcarifer) is feasible or not feasible to run in Tumbak Madani Village, Pusomaen District, Southeast Minahasa. Data collection was carried out by observation, namely direct observation at the research location, the population in this study were fishermen who had a seabass (Lates calcarifer) cultivation business, the total population was 6 business owners. Based on the results of the analysis of the seabass cultivation business in Tumbak Madani Village, Pusomaen District, it is feasible to run because the operating profit (OP) value is Rp.12.700.000 net profit or absolute profit Rp.10.188.000, profit rate is 37 %, the value of the benefit cost ratio (BCR) is more than 1, namely 1.37, business profitability is in the good category because > 76% is 95%, the break event point sales is Rp. 7,389,705 and the BEP unit is 148 kilograms, with a period of time. return or payback period of 12.6 months or 1 year 6 months. Keywords: Financial analysis, seabass, Tumbak Mandani Village AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis secara finansial usaha budidaya ikan kakap putih (Lates calcarifer) ini layak atau tidak layak untuk dijalankan di Desa Tumbak Madani Kecamatan Pusomaen Minahasa Tenggara. Pengumpulan data dilakukan secara observasi yaitu pengamatan secara langsung di lokasi penelitian populasi dalam penelitian ini adalah nelayan yang memiliki usaha budidaya ikan kakap putih (Lates calcarifer), populasi seluruhnya berjumlah 6 orang pemilik usaha tersebut. Berdasarkan hasil analisis usaha budidaya ikan kakap putih di Desa Tumbak Madani Kecamatan Pusomaen ini layak untuk dijalankan karena nilai operating profit (OP) yaitu Rp.12.700.000 nilai net profit atau keuntungan absolut Rp.10.188.000, profit rate atau tingkat keuntungan yaitu 37%, nilai benefit cost ratio (BCR) lebih dari 1 yaitu 1,37, rentabilitas usaha berada dalam kategori baik karena > 76% yaitu 95%, break event point penjualan sebesar Rp.7.389.705 dan BEP satuan 148 kg, dengan jangka waktu pengembalian atau payback period 12,6 bulan atau 1 tahun 6 bulan. Kata Kunci: Analisis finansial; ikan kakap putih; Desa Tumbak Mandani
ANALISIS FINANSIAL USAHA BAGAN DI DESA KINABUHUTAN KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA Daruit, Marselina; Pangemanan, Jeannette F.; Rantung, Steelma V.; Aling, Djuwita R.R.; Andaki, Jardie A.; Sondakh, Calvyn
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.9.2.2021.35193

Abstract

AbstractKinabuhutan Village is one of the coastal villages located in West Likupang District, North Minahasa Regency, and North Sulawesi Province. The majority of the residents of Kinabuhutan Village work as fishermen and most are traditional fishermen. One of the traditional fishing gear used is the Bagan to catch anchovy (Engraulidae) or in the local language called white fish.This study aims to determine whether the chartering business in Kinabuhutan Village is profitable or not. The method used in this study is a survey method, namely critical observation or investigation to obtain good information on a particular issue.Data analysis was carried out quantitatively descriptively through the data processing stage in the form of tables and data interpretation. The financial analysis used is to calculate Operating Profit, Net Profit, Profit Rate, Benefit Cost Ratio, Profitability, Break Even Point and Pay Back Period.Based on the results of the analysis, it can be concluded that the chartering business in Kinabuhutan Village is profitable, with a net profit per year of Rp. 15,613,750; the value of the profit rate is positive, namely 80%; Profitability <100% ie 40%; BCR value > 1 is 1.88%; sales proceeds Rp. 35,000,000 and the catch (175 kg) is above the sales BEP (Rp. 18,707,474) as well as the unit BEP (106,899 kg) and the Payback Period is 2.54 years. Keywords: financial analysis; chart; Kinabuhutan AbstrakDesa Kinabuhutan merupakan salah satu desa pesisir yang terletak di Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara. Mayoritas penduduk Desa Kinabuhutan bekerja sebagai nelayan dan kebanyakan merupakan nelayan tradisional. Salah satu alat tangkap tradisional yang digunakan adalah Bagan untuk menangkap ikan Teri (Engraulidae) atau dalam bahasa daerah disebut ikan putih.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usaha bagan di Desa Kinabuhutan itu menguntungkan atau tidak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu.Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif melalui tahap pengolahan data berupa tabel dan interpretasi data. Analisis finansial yang digunakan yaitu dengan menghitung Operating Profit, Net Profit, Profit Rate, Benefit Cost Ratio, Rentabilitas, Break Even Point dan Pay Back Period.Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa usaha bagan di Desa Kinabuhutan menguntungkan, dengan keuntungan bersih per tahun sebesar Rp. 15.613.750; nilai profit ratenya positif yaitu 80%; Rentabilitasnya <100% yaitu 40%; nilai BCR >1 yaitu 1,88%; hasil penjualan Rp. 35.000.000 dan hasil tangkapan (175 kg) di atas BEP penjualan (Rp. 18.707.474) maupun BEP satuan (106.899 kg) dan Payback Periodnya 2,54 tahun. Kata Kunci: analisis finansial; bagan; Kinabuhutan
Kajian kualitas air untuk menunjang perikanan budidaya Danau Moaat, Provinsi Sulawesi Utara Paputungan, Firgiawan; Pangemanan, Novie P. L.; Tumbol, Reiny A.; Undap, Suzanne L.; Tumembouw, Sipriana S.; Rantung, Steelma V.
e-Journal BUDIDAYA PERAIRAN Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/bdp.10.2.2022.37130

Abstract

The purpose of this study was to measure several physical and chemical parameters of Mooat Lake waters and to assess the feasibility of water quality in Mooat Lake waters to support aquaculture.Primary data were obtained from direct sample measurements in the field (in situ) and laboratory analysis. In situ sample measurement data consisted of temperature, degree of acidity (pH), dissolved oxygen (DO), and turbidity. Sampling of water at all research stations used a modified bottle that was labeled accordingly as a water sample holder. After the water sample is taken in the field, stored in a cooler, then taken to the Laboratory of Environmental Health Engineering and Disease Control (BTKLPP) class 1 Manado and the Manado BARISTAND Laboratory for examination of levels of Nitrite (NO2), Nitrate (NO3), Ammonia (NH3) , and Phosphate (PO4). Based on research data of several water quality parameters measurements and analysis show that temperature (26,17oC), Turbidity (11,20 NTU), pH (5,6), DO (8,31), nitrite (0,04005 mg/l), nitrate (0,705 mg/l), ammonia (0,145 mg/l), and phosphate (1,005 mg/l). These results show that the waters of Mooat Lake is still feasible and meets the water quality standard values to support aquaculture activities. Furthermore, it is strengthened by the analysis of the suitability of the location for the development of aquaculture which shows that the water quality conditions of Mooat Lake are classified as suitable.
Analisis Rantai Pemasaran Pada Usaha Pancing Tonda di Desa Jiko Kecamatan Motongkad Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Sarendeng, Jovani Y.; Rantung, Steelma V.; Pangemanan, Jeannette F.; Dien, Christian R.; Kotambunan, Olvie V.; Durand, Swenekhe S.
AKULTURASI Vol. 12 No. 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.v12i2.55907

Abstract

Abstract The purpose of this study was to determine how many marketing channels and marketing margins of the catch of the Trolling Trolling business in Jiko Village. The method used in this study is the survey method. The survey method is a critical observation or investigation to obtain good information on a particular problem in a particular area or location that is patterned to obtain the required information. The data collected consists of primary data and secondary data. The collection of primary data in this study was carried out through direct observation and interviews by researchers in the field guided by a questionnaire. Secondary data was obtained from existing sources such as the village office and so on. There are 3 marketing channels for the Trolling Trolling business in Jiko Village, namely: Channel I (fishermen to retailers); Channel II (fishermen - collectors - companies); and Channel III (fishermen - collectors - smoked fish processors). Calculation of marketing margin, fisherman share and efficiency level in existing marketing channels, marketing channel I total margin of Rp10,000/kg, fisherman share 75% and marketing efficiency level of 2.81%, then marketing channel II total margin, Rp25,000 fisherman share 68.18% and marketing efficiency level of 2.27% then marketing channel III, total marketing margin of Rp15,000/kg fisherman share 60%, marketing efficiency level of 4.5%. Marketing pattern of channel I is classified as efficient because the margin is the smallest, fisherman share is the largest and marketing efficiency level is <5% compared to marketing channel patterns II and III besides that marketing channel pattern I is the shortest marketing channel.  Keywords: analysis; marketing chain; trolling rod   Abstrak Tujuan penelitian ini ialah mengetahui berapa banyak saluran pemasaran dan margin pemasaran hasil tangkapan usaha Pancing Tonda di Desa Jiko. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode survei adalah suatu pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu yang dipolakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi dan wawancara secara langsung oleh peneliti di lapangan yang dipandu dengan kuesioner. Data sekunder diperoleh dari sumber yang telah ada seperti di kantor desa dan sebagainya. Ada 3 saluran pemasaran usaha Pancing Tonda di Desa Jiko,yaitu : Saluran I (nelayan ke pedagang pengecer); Saluran II (nelayan – pedagang pengumpul – perusahaan); dan Saluran III (nelayan – pedagang pengumpul – pengolah ikan asap). Penghitungan margin pemasaran, fisherman share dan tingkat efisiensi pada saluran pemasaran yang ada, saluran pemasaran I jumlah margin Rp10.000/kg, fisherman share 75% serta tingkat efisiensi pemasaran 2,81%, selanjutnya saluran pemasaran II jumlah margin, Rp 25.000 fisherman share 68,18% dan tingkat efisiensi pemasaran 2,27% kemudian saluran pemasaran III, jumlah margin pemasaran Rp 15.000/kg fishermanshare 60%, tingkat efisiensi pemasaran 4,5%. Pola pemasaran saluran I tergolong efisien karena margin paling kecil, fisherman share paling besar serta tingkat efisiensi pemasaran <5% dibandingkan dengan pola saluran pemasaran II dan III disamping itu pola saluran pemasaran I merupakan saluran pemasaran yang paling pendek. Kata Kunci: analisis, rantai pemarasan, pancing tonda
Analisis Margin Saluran Pemasaran Hasil Tangkapan Nelayan Soma Pajeko di Desa Tumbak Kecamatan Pusomaen Kabupaten Minahasa Tenggara Sambouw, Kevin R.; Sondakh, Srie J.; Suhaeni, Siti; Pangemanan, Jeannette F.; Rantung, Steelma V.; Tambani, Grace O.
AKULTURASI Vol. 12 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.v12i1.56148

Abstract

Abstract Tumbak Village is one of the coastal villages in Pusomaen District, Southeast Minahasa Regency. Most of the people of Tumbak Village work as fishermen, one of the fishing gear used by fishermen in Tumbak Village is Soma pajeko which is the term for purse seine. The objectives of the study were (1) to find out the number of marketing channels for the catches of soma pajeko fishermen in Tumbak Village, (2) to find out the marketing margin for the catches of soma pajeko fishermen in Tumbak Village. The basic method that will be used in this study is a survey. The population in this study are fishermen who own soma pajeko in Tumbak Village and the traders who market them. Data collection used Snowball Sampling with a sample size of 13 people. The data collected consisted of primary data and secondary data. Data collection was carried out through observation, documentation and interviews guided by a questionnaire. The data obtained were analyzed descriptively qualitatively and quantitatively Based on the results of the study, it is known that the marketing channels for the catches of Soma Pajeko fishermen in Tumbak Village are only two marketing channels, namely: from fishermen to intermediary traders to retailers and finally to consumers; from fishermen to retailers directly to consumers. The results of the margin analysis carried out on the two marketing channels for fish caught by Soma Pajeko fishermen in Tumbak Village showed that the marketing margin on both marketing channels was the same, namely IDR 10,000 or 47.62%. The length of the marketing channel for fish caught by fishermen in Tumbak Village does not affect the level of income of fishermen, but it greatly affects the profits of traders. The shorter the marketing channel, the more profitable it is for retailers, but the margin or price difference received by fishermen and paid by consumers remains the same, namely IDR 10,000.  Keywords: marketing; marketing system; Tumbak Village   Abstrak Desa Tumbak merupakan salah satu desapesisir yang ada di Kecamatan Pusomaen Kabupaten Minahasa Tenggara. Masyarakat Desa Tumbak sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai nelayan,salah satu alat tangkap yang digunakan nelayan Desa Tumbak adalah Soma pajeko yang merupakan istilah pukat cincin atau purse seine. Tujuan penelitian adalah (1) Mengetahui banyaknya rantai saluran pemasaran hasil tangkapan nelayan soma pajeko yang ada di Desa Tumbak, (2) Mengetahui Margin pemasaran hasil tangkapan nelayan soma pajeko yang ada di Desa Tumbak. Metode dasar yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu survei. Popolasi dalam penelian ini adalah nelayan pemilik soma pajeko di Desa Tumbak dan para pedagang yang memasarkannya. Pengambilan data menggunakan Snowball Sampling dengan jumah sampel 13 orang. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara yang dipandu dengan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa saluran pemasaran hasil tangkapan nelayan Soma Pajeko di Desa Tumbak hanya ada dua saluran pemasaran yaitu: dari nelayan ke pedagang perantara ke pedagang pengecer terakhir ke konsumen; dari nelayan ke   pedagang pengecer   langsung ke   konsumen. Hasil analisis margin yang dilakukan pada kedua saluran pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan soma pajeko di Desa Tumbak diketahui bahwa margin pemasaran pada kedua saluran pemasaran itu sama yaitu Rp10.000 atau 47,62%. Panjang pendeknya saluran pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan di Desa Tumbak tidak mempengaruhi tingkat pendapatan nelayan, namun sangat berpengaruh terhadap keuntungan para pedagang. Semakin pendek saluran pemasaran semakin menguntungkan bagi pedagang pengecer, namun margin atau beda harga yang diterima nelayan dengan yang dibayarkan konsumen tetap sama yaitu Rp10.000. Kata kunci: pemasaran; sistem pemasaran; Desa Tumbak
Kontribusi Pendapatan Perempuan Pekerja terhadap Pendapatan Keluarga di PT. Jaya Bitung Mandiri Kelurahan Aertembaga Satu Kecamatan Aertembaga Kota Bitung Tetengean, Melissa C.; Rantung, Steelma V.; Tambani, Grace O.; Pangemanan, Jeannette F.; Durand, Swenekhe S.; Andaki, Jardie A.
AKULTURASI Vol. 12 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.v12i1.56309

Abstract

Abstract Many fishery processing companies in Bitung City employ women. The work done by women provides additional income for the family. Income in the form of wages/salaries, either per month or additional income to meet daily needs. This is the author's concern in examining how the contribution of female workers' income to family income. The method used in this study is to use the purposive sampling method which is carried out with several considerations so that the data obtained is more accurate. The sample interviewed was 15 employees who were married and the population in this study were female workers. Data collection was carried out through observation, interviews, questionnaires, and documentation, both photo documentation and taking written documents at PT. Jaya Bitung Mandiri. The analysis used is quantitative descriptive analysis and qualitative descriptive analysis. Based on this study, it can be concluded that: 1) The average income of female workers at PT. Jaya Bitung Mandiri Bitung City, which is IDR 53,107,200 per year; 2) the average family income of female workers at PT. Jaya Bitung Mandiri Bitung City, which is IDR 106,695,200 per year; and the average contribution of female workers' income at PT. Jaya Bitung Mandiri Bitung City to family income, which is 49.77%. Keywords: fish processing; income; female workers; contribution   Abstrak Perusahaan pengolahan hasil perikanan di Kota Bitung banyak mempekerjakan perempuan. Pekerjaan yang dilakukan oleh perempuan memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga. Pendapatan dalam bentuk upah/gaji, baik per bulan maupun pendapatan tambahan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini menjadi perhatian penulis dalam meneliti bagaimana kontribusi pendapatan pekerja perempuan terhadap pendapatan keluarga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode purposive sampling yang dilakukan dengan beberapa pertimbangan agar data yang diperoleh lebih tepat. Sampel yang diwawancarai berjumlah 15 karyawan yang sudah berumah tangga dan populasi dalam penelitian ini yaitu perempuan pekerja. Pengumpulan data dilakukan melalui obeservasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi baik itu dokumentasi foto maupun pengambilan dokumen tertulis pada PT. Jaya Bitung Mandiri. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Rata-rata pendapatan perempuan pekerja di PT. Jaya Bitung Mandiri Kota Bitung, yaitu sebesar Rp53.107.200 per tahun; 2) rata-rata pendapatan keluarga perempuan pekerja di PT. Jaya Bitung Mandiri Kota Bitung, yaitu sebesar Rp106.695.200 per tahun; dan rata-rata kontribusi pendapatan perempuan pekerja di PT. Jaya Bitung Mandiri Kota Bitung terhadap pendapatan keluarga, yaitu sebesar 49,77%. Kata kunci: pengolahan ikan; pendapatan; perempuan pekerja; kontribusi
Gender pada Usaha Pengolahan Ikan di PT. Jaya Bitung Mandiri di Kelurahan Aertembaga Satu Kecamatan Aertembaga Kota Bitung Walukow, Gabryela M.; Pangemanan, Jeannette F.; Aling, Djuwita R.R.; Andaki, Jardie A.; Durand, Swenekhe S.; Rantung, Steelma V.
AKULTURASI Vol. 12 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.v12i1.57422

Abstract

Abstract Economic fisheries development is an activity that utilizes natural resources which is directed towards the main targets of meeting food needs, increasing employment opportunities, increasing foreign exchange earnings, and maintaining a sustainable business and environment. The development of the fisheries and marine sector as part of national development aims to ensure that every fisheries and marine activity can be carried out by the Indonesian people, both production activities and marketing processing. Gender is the characteristics and behavior attributed to men and women which are formed socially and culturally. Gender can be defined as a situation where individuals who are born biologically as male and female then acquire social characteristics as male and female through the attributes of masculinity and femininity which are often supported by values or systems and symbols in the society concerned. The basic method used in this research is the data collection technique using a purposive sampling method which is carried out with several considerations so that the data obtained will be more precise. The sample interviewed consisted of 22 employees from the population determined at each processing unit. Data collection was carried out through observation, interviews, questionnaires and documentation, both photo documentation and taking written documents at PT. Jaya Bitung Mandiri. The analysis used is quantitative descriptive analysis and qualitative descriptive analysis. Based on the results of the research and discussion, it can be concluded: 1) there are gender differences in each fish processing business at PT. Jaya Bitung Mandiri Bitung City starting from the sorting, processing, tally, cold storage section; 2) reproductive activities in the processing business between men and women at PT. Jaya Bitung Mandiri has the same percentage of 50% of each task and responsibility according to existing abilities and skills.  Keywords : gender; fish processing business; fish factory workers   Abstrak Ekonomi pembangunan perikanan adalah kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam yang diarahkan dengan sasaran utama pencukupan kebutuhan pangan, peningkatan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan devisa, dan pemeliharaan usaha serta lingkungan yang lestari. Pembangunan sektor perikanan dan kelautan sebagai bagian dari pembangunan nasional bertujuan untuk mengusahakan agar setiap kegiatan perikanan dan kelautan dapat dilakukan oleh bangsa Indonesia baik kegiatan produksi, pengolahan maupun pemasaran. Gender adalah sifat dan perilaku yang dilekatkan pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara sosial maupun budaya. Gender dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana individu yang lahir secara biologis sebagai laki–laki dan perempuan yang kemudian memperoleh pencirian sosial sebagai laki-laki dan perempuan melalui atribut – atribut maskulinitas dan feminitas yang sering didukung oleh nilai-nilai atau sistem dan simbol di masyarakat yang bersangkutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik pengambilan data adalah dengan menggunakan metode purposive sampling yang dilakukan dengan beberapa pertimbangan agar data yang diperoleh akan lebih tepat. Sampel yang di wawancarai berjumlah 22 karyawan dari populasi yang ditentukan pada setiap unit pengolahan. Pengumpulan data dilakukan melalui obeservasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi baik itu dokumentasi foto maupun pengambilan dokumen tertulis pada PT. Jaya Bitung Mandiri. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil   penelitian   dan   pembahasan   dapat   disimpulkan: 1) terdapat perbedaan gender pada setiap usaha pengolahan ikan di PT. Jaya Bitung Mandiri Kota Bitung mulai dari bagian sortir, processing, tally, cold storage; 2) kegiatan reproduktif usaha pengolahan antara laki-laki dan perempuan di PT. Jaya Bitung Mandiri memiliki Persentase yang sama 50% dari tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang ada. Kata Kunci : gender; usaha pengolahan ikan; pekerja pabrik ikan