Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Kajian kecenderungan tuberkulosis di Kabupaten Minahasa Tenggara periode 2015-2017 Siwi, Imelda; Ratag, Gustaaf A. E.; Kuhon, Frelly V.
JURNAL KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN TROPIK JKKT Volume 6 Nomor 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Tuberculosis (TB) is an infection caused by Mycobacterium tuberculosis. TB is one of the main problems for global health  and is the cause of morbidity for millions each year. Indonesia ranked third on the highest incident of TB after India and China based on WHO 2017 report.Aim: This study is aimed to identify TB trends in Southeast Minahasa district from 2015 – 2017.Methods: This study is a  descriptive study using cross sectional design to identify TB trends in Southeast Minahasa district from 2015-2017. This study used quantitative and qualitative as research method.Result: On 2015 to 2017 there is an increased incidence of tuberculosis from 140 to 189 cases. The main cause of the increasing TB cases are poverty in various community group on developing countries, failure of TB programs, demographic changes due to increasing world population and changes on population age structures, etc. Several factors that are related to Lungs TB are source of transmission, contact history with TB patients, level of exposure, basil virulence, low immunity system related to genetic factors, nutritional state, physiological factors, age, diet, immunization, housing conditions, work and economic status.Conclusion: Incidence rate of TB from 2015 to 2017 increased from 140 cases to 189 cases and mostly occur in men. Patients knowledge about transmission and prevention of lung TB is still lacking. Knowledge, attitude and behaviour is affected by age, education, social and environment factors. Lung TB patients know that duration of the treatment is 6 months without breaks in taking the medicines.
PERAN SERTA MASYARAKAT SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PROGAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMP NEGERI 1 MANADO Sitepu, Hendra; Ratag, Gustaaf A. E.; Siagian, Iyone T.
eBiomedik Vol 3, No 3 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.3.3.2015.10147

Abstract

Abstract: One of the strategic efforts to improve the quality of Indonesian human is education and health efforts, so that these efforts can best be done through educational institutions. School as a venue for the teaching and learning process should be "Health Promoting School", meaning that schools can improve the health of the school citizens. UKS as a vehicle to improve the ability of healthy life and the health of students and create a healthy environment, it has Trias UKS program that includes health education, health care and fostering the life of a healthy school environment. Therefore, the promotion and development UKS as health and education efforts must be carried in an integrated, planned, purposeful and responsible in instilling, grow, develop and lead to live, please, and implement the principles of healthy living in the lives of young people everyday. This study was conducted to determine the school community participation in the implementation of UKS program at SMPN 1 Manado. This research is a qualitative research. The results showed that the role of the public schools and the implementation of UKS program at SMPN 1 Manado has not reached the desired goal, this is due to the lack of coordination between the public schools and the challenges and obstacles that come from within and from outside the school. Implementation of socialization which continue - being so understanding of the UKs be well received is necessary. Mainly from the Health Center staff and institutions - institutions associated with UKS.Keywords: the participation of the school community, UKS, school health, SMP Negeri 1, UKS executiveAbstrak: Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia adalah upaya pendidikan dan kesehatan, sehingga upaya ini paling tepat dilakukan melalui institusi pendidikan. Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar harus menjadi “Health Promoting School”, artinya sekolah yang dapat meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya. UKS sebagai salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat, maka program UKS mempunyai Trias UKS yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan UKS sebagai upaya pendidikan dan kesehatan harus di laksanakan secara terpadu, berencana, terarah dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan dan membimbing untuk menghayati, menyenangi dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran serta masyarakat sekolah dalam pelaksanaan program UKS di SMP Negeri 1 Manado. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran serta masyarakat sekolah dan pelaksanaan program UKS 798Sitepu, Ratag, Siagian: Peran serta masyarakat...di SMP Negeri 1 Manado belum mencapai tujuan yang diinginkan, hal ini dikarenakan kurangnya koordinasi antara masyarakat sekolah dan adanya tantangan dan hambatan yang berasal dari dalam maupun dari luar sekolah. Pelaksanaan sosialisasi yang terus – menerus sehingga pemahaman tentang UKS dapat diterima dengan baik sangatlah perlu dilakukan. Terutama dari petugas Puskesmas dan instansi – instansi yang terkait dengan UKS.Kata kunci: peran serta masyarakat sekolah, UKS, SMP Negeri 1 Manado, pelaksana UKS
Peluang Pelaksanaan dan Tantangan Pengembangan Hospital without Walls pada Pelayanan Kebidanan dan Kandungan di RSUD Noongan Mewengkang, Mario L.; Ratag, Gustaaf A. E.; Posangi, Jimmy
e-CliniC Vol 9, No 2 (2021): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v9i2.36903

Abstract

Abstract: Hospitals as the health referral facilities play an important role in decreasing the maternal mortality rate (MMR) since they also belong to the personal health service as a whole including mother child health care. This study was aimed to analyze the implementation opportunities and challenges of developing ‘hospital without walls’ program in obstetrics and gynaecology services at RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Noongan. This was a qualitative study. Informants in this study were taken from three places, as follows: the hospital, namely the Director of the Hospital and obstetrician-gynaecologist doctors; puskesmas (primary health center), namely the heads of puskesmas; and the community. Data were collected through in-depth interviews and direct observation. The results indicated that ‘hospital without walls’ in obstetrics and gynaecology services at RSUD Noongan had the opportunity to be implemented because this program had been partly applied by the hospital and it had a good impact on the hospital, health center, and the community as well as PONED-PONEK collaboration. The challenges of imple-menting this program at RSUD Noongan were the existence of cold cases caused by gatekeeper failure, lack of health facilities and human resources at the puskesmas, and insubstantial collaboration between PONED-PONEK. In conclusion, ‘hospital without walls’ program in obste-trics and gynaecology services can be implemented at RSUD Noongan with awareness to the possible challenges in its development.Keywords: opportunity and challenge; hospital without walls; obstetrics and gynecology services Abstrak: Rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan rujukan paripurna berperan penting dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) termasuk pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peluang pelaksanaan dan tantangan pengembangan program hospital without walls pada pelayanan kebidanan dan kandungan di RSUD Noongan. Jenis penelitian ialah kualitatif. Informan penelitian diambil dari tiga tempat yaitu: RSUD Noongan (Direktur Rumah Sakit dan dokter spesialis obstetri dan ginekologi); puskesmas (kepala puskesmas); dan masyarakat. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi langsung. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa hospital without walls pada pelayanan kebi-danan dan kandungan di RSUD Noongan berpeluang untuk dilaksanakan karena sebagian pro-gram ini telah diterapkan oleh rumah sakit dan juga berdampak baik bagi rumah sakit, puskesmas dan masyarakat, serta kolaborasi PONED-PONEK. Tantangan pelaksanaan program ini di RSUD Noongan yaitu adanya cold case yang merupakan kegagalan gatekeeper, fasilitas kesehatan dan sumber daya manusia (SDM) yang masih kurang di puskesmas, serta kolaborasi PONED-PONEK belum optimal. Simpulan penelitian ini ialah program hospital without walls pada pelayanan kebidanan dan kandungan berpeluang untuk dilaksanakan di RSUD Noongan dengan memperhatikan tantangan pengembangan.Kata kunci: peluang dan tantangan; hospital without walls; pelayanan kebidanan dan kandungan
ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RSUD KOTA KOTAMOBAGU Fernando M Mongkau; Gustaaf A. E. Ratag; Aaltje E. Manampiring
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 9 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.882 KB) | DOI: 10.24843/coping.2021.v09.i01.p06

Abstract

Kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia, dan sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pentingnya pemenuhan kepuasan pasien di RSUD Kota Kotamobagu untuk meningkatkan kapasitas layanan dan status RSUD Kota Kotamobagu yang dalam tahap pembentukan BLUD, Kepuasan publik dapat dipenuhi dengan mengkaji 5 dimensi dalam pelayanan kesehatan yaitu reliability, assurance, tangible, empathy dan responsiveness. Tujuan penelitian memperoleh informasi mendalam tentang tingkat kepuasan pasien rawat inap kelas III di RSUD Kota Kotamobagu. Penelitian ini dilakukan menggunakan jenis kualitatif dengan pendekatan deskriptif menggunakan metode in-depth interview. dilakukan pada Bulan Oktober hingga Februari 2021, di RSUD Kota Kotamobagu, Informan dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di ruang rawat inap sebanyak 18 pasien, informan pasien yang diambil sebagai sampel dengan teknik accidental sampling. Analisis data menggunakan teknik content analysis. Hasil penelitian menunjukan dimensi reliabilitas masih adanya dokter spesialis yang tidak tepat waktu dalam pemeriksaan pasien, dimensi daya tanggap, kurangnya kesopanan dan keramahan petugas terhadap pasien dan dimensi bukti fisik sarana dan prasarana rumah sakit yang belum lengkap.Terdapat tiga hal yang belum berjalan secara maksimal sehingga berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Tiga hal tersebut adalah lebih ditingkatkan lagi ketepatan waktu dokter spesialis dalam pemeriksaan pasien, kurangnya kesopanan dan keramahan petugas terhadap pasien dan sarana dan prasarana yang belum lengkap. Kata Kunci: Kepuasan Pasien, Kualitas Pelayanan, Rawat Inap
Gambaran kualitas hidup remaja perokok SMA Negeri 3 Manado di masa pandemi COVID-19 Alan Hopni Sasube; Windy M. V. Wariki; Gustaaf A. E. Ratag
JURNAL KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN TROPIK JKKT Volume 10 Nomor 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The COVID-19 pandemic has caused health and education emergencies that have an impact on the lives of teenage students, resulting in significant changes in teenage lifestyles, such as the desire to consume alcohol, cigarettes, and others. However, the most crucial impact that is felt is the creation of snoring behavior among adolescents. Smoking behavior has a negative impact on the quality of life of adolescents, which causes problems in the adolescent's environment. From this phenomenon, researchers conducted research in order to find out the picture of the quality of life of young smokers at SMA Negeri 3 Manado during the COVID-19 pandemic. This research used a quantitative descriptive with convenience sampling techniques within the limits of the inclusion criteria. The research tools used were the WHOQOL-BREF and GSHS 2015 questionnaires in electronic form. The results of the 85 respondents show that average quality of life scores include domains: physical, psychological, social relationships, and environmental, they’re all in the range of 40 to 80. The subjects of the research were an average of 15 – years – old, who has only begun smoking at age of 14 with the frequency of smoking being 10 - 29 days, and had family members who smoke cigarettes. The research conclusion is the overview of the quality of life in the physical, psychological, social relationship, and environment domains of 85 teenagers smokers mostly have the moderate quality of life.Keywords: smoking behavior, quality of life 
Peluang dan Tantangan Hospital Without Walls Pelayanan Kesehatan Anak Marieska Youhland Waworuntu; Gustaaf A. E. Ratag; Joyce Lapian
Indonesian Journal of Public Health and Community Medicine Vol. 1 No. 3 (2020): Juli 2020
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/ijphcm.1.3.2020.29270

Abstract

Latar belakang: Kegiatan hospital without wall bagian pelayanan kesehatan anak yang memiliki peluang yaitu: pelayanan pediatri terpadu yang merupakan pusat rujukan kasus-kasus kompleks yang tidak dapat ditangani oleh tenaga kesehatan di level yang biasa. Penelitian ini bertujuan Untuk menganalisis kemungkinan pelaksanaan hospital without walls pelayanan kesehatan anak melalui peluang dan tantangan atau hambatan yang ada. Metode: Desain penelitian kualitatif (grounded research) atau grounded theory untuk menemukan teori baru. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam kepada informan penelitian yaitu: Direktur rumah sakit, dokter-dokter spesialis, kepala-kepala Puskesmas, dan masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan anak.  Hasil: Peluang dan kemungkinan pelaksanaan konsep ini terbukti melalui informasi bahwa rumah sakit dan dokter sepesialis sudah melakukan pelayanan hospital without walls lebih khusus di bidang pelayanan kesehatan anak. Menurut hasil penelitian juga konsep ini dapat memberikan berbagai keuntungan bagi rumah sakit melalui promosi pelayanan rumah sakit, peningkatan jumlah kunjungan dan membantu dalam menunjang akreditasi rumah sakit. Hambatan lain dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu pada sistem pembiayaan oleh BPJS yang belum mendukung kegiatan seperti ini. Sebab selain menghambat pelaksanaan konsep ini hal-hal tersebut dapat memberikan kerugian bagi dokter spesialis anak sebagai pemberi pelayanan kesehatan kepada anak dan juga dapat memberikan kerugian bagi masyarakat dalam hal ini bagi orang tua sebagai pengguna pelayanan kesehatan anak. Kesimpulan: Hospital without walls pelayanan kesehatan anak dapat dilakukan dan memiliki banyak peluang. Disarankan bagi rumah sakit untuk menjalin komunikasi dan kerja sama dengan pemerintah, perusahaan asuransi, BPJS, serta FKTP yang ada untuk mendukung pelaksanaan kegiatan dengan konsep ini.