Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

HUBUNGAN STATUS GIZI ANAK DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 1 – 3 TAHUN DI DESA GLAGAHWARU KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN 2007 Nasriyah Nasriyah; Islami Islami; Heni Asmawati
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 2 (2011): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan masa balita merupakan masa kritis dalam pembentukan sumber daya yang berkualitas. Pertumbuhan dan perkembangan balita dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Keadaan kurang gzi berasosiasi dengan keterlambatan motorik.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 1-3 tahun di Desa Glagahwaru Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan survei dengan pendekatan cros sectional. Sampel yang menjadi subyek penelitian adalah 28 anak usia 1-3 tahun di Desa Glagahwaru Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Pengambilan data menggunakan DDST (Denver Development Screening Test), analisa menggunakan uji statistik Rank Spearment.Selanjutnya dari 14 anak yang berstatus gizi lebih, gizi kurang dan gizi buruk 5 anak mempunyai perkembangan motorik kasar dengan mengalami kemajuan dan berhasil melampaui tugas dan 9 anak mempunyai perkembangan motorik kasar dengan mengalami peringatan dan keterlambatan. Hasil uji statistik menggunakan Rank Spermant didapatkan nilai p=0,01 jika dibandingkan dengan α=0,05, maka nilai p(0,01)< α (0,05) artinya ada hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak.Disimpulkan ada hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 1-3 tahun di Desa Glagahwaru Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Disarankan agar orang tua lebih meningkatkan status gizi terhadap anak agar perkembangan motorik kasar anak lebih optimal.Kata Kunci      : Status gizi, perkembangan motorik kasar, anak usia 1-3 tahunKepustakaan   : 36 (1999-2008)penelitian ini adalah berjumlah 45 orang hasil ini didapatkan dari perkiraan rata-rata yang diambil dari tiap bulan.yang diambil dengan tehnik random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan metode pengumpulan data adalah angket. Analisa data untuk menguji hipotesa digunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian : Dari sejumlah 45 WUS, sebagaian besar pada kelompok umur antara 17 – 24 Tahun sebesar 65 % , 53,3 % berpendidikan SLTP sederajat dan 44,4 % berpendidikan SLTA  sederajat , dari 45 WUS 51 % tidak bekerja, 49 % mempunyai pekerjaan tetap. Dari sejumlah 45 WUS yang mau mengimunisasikan TT2 sebanyak 36  orang ( 80 % ), sedangkan yang tidak mau mengimunisasikan TT2 ada 9 orang ( 20 % )Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat pendidikan WUS dengan kemauan Imunisasi TT2 sesuai dengan hasil uji statistik Spearman,s rho sebesar 0,001
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA KECELAKAAN ANAK DI RUMAH DESA SUMBER GIRANG RW 1 LASEM REMBANG Islami Islami; Nor Asiyah; Najib Budi Wardoyo
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 1 (2011): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Sebuah penelitian baru mengatakan bahwa 1 dari 9 anak-anak kecil setiap tahunnya mengalami kecelakaan ringan maupun serius, di dalam rumah. Diperkirakan setiap tahun di Amerika Serikat terdapat 2.100 anak-anak meninggal dan 4 juta mengalami kecelakaan.Para ibu yang tidak pernah bersekolah mengalami kematian balita 35% dibandingkan dengan ibu yang pernah bersekolah, tapi tidak menyelesaikan sekolah dasarnya. Perbedaan itu menjadi sangat mencolok mencapai 97% dibandingkan para ibu yang berhasil menyelesaikan pendidikan sekolah dasarnya.Tujuan : Penelitian ini secara umum bertujuan diketahuinya hubungan  tingkat   pendidikan  dengan   tingkat pengetahuan ibu tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan anak di rumah  Adapun tujuan khusus untuk mengetahui tingkat pendidikan ibu dan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tenteng P3K anak di rumahMetode : Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian survey analitik metode Cross Sectional sampling dengan cara pendekatan observasi point time approach Populasi : Dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat RW 1 di desa Sumbergirang Lasem Rembang sebanyak 89 orang. Hasil : Adapun hasil tingkat pendidika ibu yang  tertinggi 44 responden (49,4 %) kategori sedang,terendah 9 responden (10,1%) kategori tinggi.hasil tingkat pengetahuan ibu tertinggi 46 responden (51,7%) kategori tinggi, terendah 12 responden (13,5%) kategori rendah. nilai chi-square tabel pada df : 4 tingkat signifikasi 5 % (9,488) dilakukan perbandingan chi-square hitung dan chi-square tabel dimana chi-square hitung  (51,090) > chi-square tabel (9,488) dengan taraf signikasi 5 %, sedangkan berdasarkan probabilitas terlihat bahwa nilai Asymp-Sig = 0,000 atau probabilitas < 0,05, sehinga ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan dengan tingkat pengetahuan ibu mengenai Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan anak di rumah.nilai koefisien kontingensi 0,687 > 0.5 sehingga mempunyai hubungan yang kuat. Kesimpulan : Hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan diRW 1 desa Sumbergirang Lasem Rembang adalah cukup kuat hal ini dapat diihat dari hasil perhitungan chi-square yang telah dilakukan
IMPLIKASI COVID-19 PADA PERSALINAN nasriyah nasriyah; Islami Islami; Nor Asiyah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 2 (2021): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v12i2.968

Abstract

Covid-19 merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus. Sampai saat ini Covid-19 masih mewabah di seluruh dunia bahkan Indonesia merupakan salah satu Negara yang sangat terdampak oleh virus ini. Dampak yang diakibatkan oleh Covid-19 meluas mulai dari sektor pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Covid-19 menular sangat cepat dan menyerang pada semua usia dan kalangan bahkan dapat menyerang pada masa reproduksi yaitu pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir. Meskipun belum ada bukti kuat terkait penularan Covid-19 terhadap ibu hamil dan bersalin, namun pada kenyataannya angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi akibat Covid-19 cukup tinggi. Hampir dua juta kasus kematian bayi baru lahir terjadi setiap tahunnya, dengan satu kematian bayi setiap 16 detik, demikian menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Penelitian ini bertujuan untuk melihat implikasi atau dampak Covid-19 pada persalinan. Metode penelitian menggunakan artikel review dari jurnal. Pencarian jurnal dilakukan sejak tanggal 15-20 Februari 2021 dengan kata kunci Implikasi Covid-19 pada persalinan, referensi yang digunakan sebagai sumber berjumlah 12 jurnal yang diambil dari jurnal PubMed dan Web Page. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu bersalin dengan Covid-19 tidak dapat menularkan kepada bayi yang baru saja dilahirkan, tetapi ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa kehamilan dengan Covid-19 meningkatkan risiko terjadinya persalinan prematur dan persalinan dengan sectio secaria. Untuk mencegah penularan dari ibu ke bayi yang telah dilahirkan maka direkomendasikan untuk menerapkan protokol kesehatan dengan cara melakukan pemisahan ibu dan bayi.
APLIKASI INISIASI MENYUSU DINI PADA IBU BERSALIN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DEPRESI PASCA PERSALINAN DI KAB. KUDUS TAHUN 2013 Sri Karyati; Islami Islami
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 5, No 1 (2014): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekitar 22 % ibu bersalin beresiko mengalami depresi pasca persalinan, 14 % resiko itu meningkat dan 19,3  persen  dari  mereka  berpikir  untuk  menyakiti  diri  mereka  sendiri dan/atau  menyakiti  sampai membunuh bayinya. Peningkatan rasa percaya diri ibu dan kontak batin ibu dengan bayinya melalui IMD dipercaya dapat menurunkan depresi pasca persalinan. Populasi  penelitian  ini  ibu  bersalin  spontan  di  Puskesmas  dengan  pelayanan PONED  di  Kabupaten Kudus sebanyak 420 orang. Jumlah sampel 66 orang yang diambil secara insidential sampling. Metode penelitian menggunakan intervensi semu (quasi experiment), rancangan post test with control group dengan intervensi pelaksanaan IMD. Analisa data dilakukan dengan uji t-test independent.Hasil penelitian didapatkan rata-rata usia responden 24,52 tahun, paritas responden 1,69, dan tidak ada responden  yang  mengalami  depresi  dengan  rata-rata  skore  EPDS  5,25.  Rata-rata  skore  EPDS kelompok IMD 4,32 dan pada kelompok control adalah 6,03. Dengan uji t test independen didapatkan p 0,045. Simpulan penelitian ini, berdasarkan uji statistic terdapat perbedaan signifikan skore EPDS antara ibu yang dilakukan  IMD dengan yang tidak dilakukan  IMD. Ibu yang dilakukan  IMD  memiliki peluang mengalami depresi pasca persalinan lebih kecil dibanding yang tidak dilakukan IMD
STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN LAMA MENYUSUI Islami Islami; Herman Susanto; Sri Endah Rahayuningsih
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 4, No 1 (2013): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status sosial ekonomi merupakan salah satu faktor yang berkontribusi pada status kesehatan seseorang. Masyarakat dengan pendidikan dan sosial ekonomi yang rendah cenderung tidak memprioritaskan perilaku sehat seperti perilaku pencegahan penyakit, perilaku pemeliharaan kesehatan dan perilaku mencari pengobatan, termasuk perilaku pemberian ASI. Penelitia ini bertujuan untuk mengetahui korelasi status sosial ekonomi dengan lama menyusui. Metode penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan observasional cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui di kecamatan Kaliwungu, Kota, Dawe, Jekulo dan Undaan Kabupaten Kudus yang memenuhi kriteria inklusi dengan teknik pengambilan sampel gugus bertahap dan diperoleh 140 responden. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2012. Data yang telah dikumpulkan dianalisis statistik univariabel, bivariabel dengan uji korelasi Lambda. Penghasilan dinilai berdasarakan jumlah biaya pengeluaran per bulan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terdapat korelasi antara penghasilan dengan lama menyusui (r =0.393  p= <0.001), tidak terdapat korelasi antara pendidikan  dengan lama menyusui (r = 0.075 p= 0.180) dan tidak terdapat korelasi antara pekerjaan dengan lama menyusui ( r = 0.047 p= 0.249). Simpulan dalam penelitian ini adalah  tingkat pendidikan dan pekerjaan tidak memengaruhi lama menyusui, sedangkan penghasilan yang tinggi membuat ibu tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menyusui.
HUBUNGAN ANTARA METODE PERSALINAN NORMAL DENGAN GANGGUAN BUANG AIR BESAR PADA MASA NIFAS DI BPM RATIJAH TELUK WETAN KECAMATAN WELAHAN KABUPATEN JEPARA Diah Andriani Kusumawati; Islami Islami
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 6, No 2 (2015): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa Nifas atau puerperium adalah periode waktu dimana organ – organ reproduksi kembali  pada keadaan sebelum hamil dan memerlukan  waktu 6 minggu dari mulai bayi keluar. Metode persalinan normal merupakan  fisiologis keluarnya janin dari  jalan  lahir  (vagina) dan  setelah  itu  ibu  memasuki  tahapan - tahapan  masa nifas  (puerperium) dimulai setelah  kelahiran  plasenta dan berakhir  ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum  hamil  berlangsung  selama kira-kira 6 minggu. Gangguan pada hari ke 2 – 3 diantaranya  adalah gangguan buang air besar (BAB) dalam  masa nifas pada umumnya adalah malnutrisi (muteh), di samping penyebab medis, faktor  usia, pendidikan  tingkat  pengetahuan sosial ekonomi, sosial budaya dan sikap ibu sehingga mengakibatkan proses involusi jadi terhambat.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan cross sectional yaitu variabel sebab (Independent Variabel) dan variabel akibat (Dependent Variabel) yang terjadi pada obyek penelitian di ukur atau dikumpulkan secara simultan atau dalam waktu bersamaan. ). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang berjumlah 30 ibu nifas.Berdasarkan hasil uji chi square  r hitung (17,260) > chi square r tabel (5,991) dengan df: 2 dengan taraf signifikan 5% dan p value 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat hubungan antara metode persalinan normal dengan gangguan buang air besar pada masa nifas. Hubungan antara metode persalinan normal dengan gangguan BAB kuat, karena contingency coefficient  r Hitung > r  Tabel ( 0,604 > 0,5) .         Tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan informasi atau konseling tentang masalah gangguan buang air besar pada masa nifas dan cara - cara untuk mengatasi masalah tersebut.
HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI (PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN) BIDAN TERHADAP KETEPATAN RUJUKAN PADA KASUS PREEKLAMSI DI KABUPATEN KARAWANG Rahayu Dwikanthi; Islami Islami
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 6, No 3 (2015): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preeklamsia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal di Indonesia, yang sebenarnya kematian karena preeklamsi ini bisa dicegah dengan adanya deteksi dini pada saat pemeriksaan kehamilan. Salah satu strategi  penurunan AKI di Indonesia adalah memantapkan sistem rujukan, dalam hal ini dibutuhkan tenaga kesehatan yang kompeten. Rujukan pada kasus preeklamsi yang tepat, baik rujukan dini, berencana maupun rujukan tepat waktu, dalam kondisi yang baik serta tepat waktu ke fasilitas rujukan akan mampu menyelamatkan jiwa para ibu. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis korelasi antara kompetensi Bidan dengan ketepatan rujukan pada kasus Preeklamsi.Metode penelitian ini adalah mixed  methods  model sequential explanatory. Populasi adalah semua bidan yang berpraktik di wilayah kerja Kabupaten Karawang, yang  melakukan rujuk kasus Preeklamsi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang. Penentuan sampel kuantatif dilakukan dengan menggunakan teknik  sampling kuota,  penelitian kualitatif  digunakan purposive sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 95 orang Bidan. Data Kualitatif dikumpulkan melalui  Focus Group Discussion (FGD). Penelitian  dilakukan di RSUD Kabupaten Karawang dan tempat praktik bidan di wilayah kerja Kabupaten Karawang  pada bulan Juni s.d.Agustus 2012Hasil penelitian menunjukkan ketepatan rujukan pada kasus Preeklamsi pada bidan berpengetahuan tinggi 42,1%, pada sikap yang mendukung 62,1% dan bidan berketerampilan tinggi 33,6%.  kompetensi (pengetahuan, sikap dan keterampilan) bidan dengan ketepatan rujukan sebesar 31,5%. Kompetensi (pengetahuan, sikap dan keterampilan) berhubungan dengan ketepatan rujukan dengan nilai p = 0,031.  Selain pengetahuan, sikap dan keterampilan, dukungan sosial dan akses pelayanan kesehatan juga berkontribusi terhadap ketepatan rujukan.Simpulan dalam penelitian ini kompetensi (pengetahuan, sikap dan keterampilan) Bidan berhubungan dengan  ketepatan rujukan pada kasus Preeklamsi. Keterampilan dan pengetahuann memiliki peranan paling tinggi terhadap kompetensi.
PENGETAHUAN TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN Queen Khoirun Nisa’ Mairo; Islami Islami
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 5, No 2 (2014): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa  remaja  merupakan  suatu  periode  rentan  kehidupan  manusia  yang  sangat  kritis terutama  terkait  dengan  kesehatan  reproduksinya.  Salah  satu  faktor  yang  berpengaruh terhadap  kesehatan  reproduksi  remaja  putri  adalah  pengetahuan.  Pondok  pesantren merupakan  lembaga  pendidikan  Islam  tertua  yang bercirikan  religious  dan  asrama  yang beberapa  diantaranya  tertutup  dari  informasi  luar,.  Pondok  pesantren  salafiyah  seperti pondok  pesantren  Darul  Falah  Pusat  merupakan  salah  satunya.  Tujuan   penelitian  ini adalah untuk mengetahui korelasi antara pengetahuan dengan kesehatan reproduksi remaja putri di pondok pesantren.Jenis  penelitian  ini  adalah  observasional  analitik  dengan  rancangan  cross  sectional. Subjek  penelitian  adalah  remaja  putri  di  pondok  pesantren  Darul  Falah  Pusat  Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur sebanyak 50 responden yang berusia 14-18 tahun. Analisis univariabel dilakukan dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariabel dengan Sperman Hasil  analisis  data  menunjukkan  bahwa  remaja  yang  bermasalah  dalam  kesehatan reproduksi  76%  dan  24%  tidak  bermasalah,  dan  faktor  pengetahuan   (r=0,002)  memiliki korelasi dengan kesehatan reproduksi remaja putri di pondok pesantren. Dari  penelitian  ini  disimpulkan  bahwa  kesehatan  reproduksi  remaja  putri  di  pondok pesantren yang bermasalah masih tinggi, seperti keputihan dan kebersihan organ reproduksi dengan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi masih rendah.
HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG DUKUNGAN SUAMI DENGAN STRES PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK RETARDASI MENTAL DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) KALIWUNGU KUDUS Diah Andriani Kusumastuti; Islami Islami; Dyah Ayuning Tyas
Indonesia Jurnal Kebidanan Vol 4, No 1 (2020): INDONESIA JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijb.v4i1.999

Abstract

Latar Belakang : Memiliki anak yang normal baik fisik maupun mental adalah harapan bagi semua orang tua namun jika dalam perkembangan anaknya mengalami suatu gangguan, maka orang tua akan menjadi sedih. Salah satu gangguan pada masa kanak-kanak yang menjadi ketakutan orang tua adalah retardasi mental. Peran orang tua dalam mengasuh anak retardasi mental dan hubungan anak retardasi mental dengan orang tua sangatlah penting dibandingkan dengan hubungan anak yang intelegensinya normal dengan orang tuanya. Tujuan : untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan stres pada ibu yang memiliki anak retardasi mental di SLB Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus tahun 2017/2018.  Metode :. Penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak retardasi mental tingkat SD di SLB Kaliwungu Kudus yang berjumlah 85 ibu, dengan sampel yang diteliti sejumlah 30 ibu. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik random sampling. Hasil Penelitian : Dari 30 responden menunjukkan dukungan sosial keluarga tinggi 17 responden (56,7%) dan dukungan sosial keluarga rendah 13 responden (43,3%). Sedangkan stres pada ibu rendah19 responden (63,3%) dan stres pada ibu tinggi 11 responden (36,7%). Terdapat hubungan hubungan dukungan sosial keluarga dengan stress pada ibu yang memiliki anak retardasi mental di SLB Kaliwungu Kudus dengan p value 0,001 (p value < 0,05). Kesimpulan : Ada hubungan dukungan sosial keluarga dengan stress pada ibu yang memiliki anak retardasi mental di SLB Kaliwungu Kudus.
HUBUNGAN ANTARA UMUR, PARITAS, RIWAYATENYAKIT DAN STATUS GIZI DALAM KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA Islami Islami; Noor Cholifah
Indonesia Jurnal Kebidanan Vol 1, No 2 (2017): INDONESIA JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijb.v1i2.1191

Abstract

Latar Belakang: Hingga saat ini BBLR masih merupakan masalah di seluruh dunia karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian pada masa bayi baru lahir. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya BBLR antara lain faktor internal meliputi umur ibu, paritas, jarak kelahiran, kesehatan ibu, kadar Hb, ukuran antropometri ibu hamil dan faktor eksternal meliputi kondisi lingkungan, masukan   makanan ibu selama hamil, jenis perkerjaan, tingkat pendidikan ibu dan bapak (kepala keluarga) dan tingkat sosial ekonomi. Tujuan : Mengetahui hubungan antara umur, paritas, riwayat penyakit dan status gizi dalam kehamilan dengan Kejadian BBLR di RSI Sultan Hadlirin Jepara Metode: Penelitian ini adalah korelasi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu bersalin di RSI Sultan Hadlirin Jepara dalam 1 tahun sebanyak 69 bayi. Sampel 59 orang, analisis data menggunakan chi square. Hasil penelitian Tidak ada hubungan antara umur dengan kejadian BBLR di RSI Sultan Hadlirin Jepara (p value = 0,775 dan RR = 0,037), Ada hubungan antara paritas dengan kejadian BBLR di RSI Sultan Hadlirin Jepara (p value = 0,001 dan RR = 0,686), Tidak ada hubungan antara riwayat penyakit dengan kejadian BBLR di RSI Sultan Hadlirin Jepara (p value = 0,57 dan RR = 0,240). Ada hubungan antara status gizi dalam kehamilan dengan Kejadian BBLR di RSI Sultan Hadlirin Jepara (p value = 0,008 dan RR = 0,325).