Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemberdayaan Karang Taruna Desa Bunga-Bunga dalam Menangkal Hoaks terkait COVID-19 Kurnia Harli; Heriyati Heriyati; Eva Yuliani; Masyita Haerianti; Muhammad Irwan; Irfan Irfan
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7 No 1 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7i1.2250

Abstract

During this pandemic, the spreading of hoaxes related to COVID-19 with provocative titles is out of control. Youth organizations as a forum for youth to develop themselves, grow awareness and social responsibility from, for, and by youths were expected to overcome social problems faced by taking an active role in increasing public awareness and vigilance, primarily related to the COVID-19 hoax. Therefore, through this empowerment activity, Desa Bunga-Bunga youth organizations as active internet consumers were expected to increase their ability to think critically in filtering and interpreting information received from the internet and educate others to minimize the existence of hoax-related to COVID-19 in the community. The method of this activity was lecture and discussion of effective communication, hoax, and COVID-19. The participants’ knowledge was assessed by pre-test and post-test. The participants’ understanding of hoax and COVID-19 increased while the communication topic decreased. In conclusion, the participants could sort out hoaxes related to COVID-19.
PELATIHAN KADER KESEHATAN DETEKSI DINI STUNTING PADA BALITA DI DESA BETTENG: Health Cadre Training About Early Detection Of Stunting Toddler In Betteng Village Eva Yuliani; Immawanti Immawanti; Junaedi Yunding; Irfan Irfan; Masyita Haerianti; Nurpadila Nurpadila
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2018): JPM | September 2018
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.544 KB) | DOI: 10.33023/jpm.v4i2.158

Abstract

Stunting merupakan pertumbuhan fisik tinggi badan yang tidak normal sesuai dengan umur. Stunting atau Bahasa lainnya adalah Gizi buruk kronik merupakan kondisi gizi buruk yang dialami semasa balita yang memiliki dampak yang buruk bagi tumbuh kembang anak. Deteksi dini stunting pada balita merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas anak dan bagian dari tugas para kader kesehatan. Oleh karena itu sangat diharapkan pemahaman dan keterampilan kader dalam melakukan deteksi dini stunting. Dalam hasil pendataan awal, didapatkan jumlah stunting cukup banyak di Desa Betteng yaitu >40%. Berdasarkan data tersebut Desa Betteng masuk dalam kategori kejadian stunting serius. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader kesehatan dalam melaksanakan deteksi dini stunting. Pelaksanaan kegiatan ini dengan cara memberikan pelatihan tentang stunting, dan cara mendeteksinya. Kesimpulan : peningkatan pemahaman kader kesehatan tentang deteksi dini stunting dapat dilakukan dengan penyuluhan dan pelatihan. Keywords: Stunting, kader kesehatan, Deteksi dini
Perbedaan Tingkat Stres Serangan Pertama dengan Serangan Berulang pada Pasien Stroke Masyita Haerianti; Junaedi Yunding; Muflih Muflih
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 9, No 1 (2023): JOURNAL NURSING CARE
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jnc.v9i1.700

Abstract

Latar Belakang: Stroke merupakan penyebab kematian nomor dua dan disabilitas nomor satu di dunia. Stroke menyebabkan penderita stroke mengalami dua kali serangan yakni serangan pertama dan serangan berulang. Stroke terjadi akibat pembekuan dan pecahnya pembuluh darah di otak yang jika tidak tertangani dengan baik akan menyebabkan stres. Tujuan: mengetahui perbedaan tingkat stres serangan pertama dengan serangan berulang pasien stroke. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik dengan metode cross-sectional study. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 48 responden. Instrumen yang digunakan yakni kuesioner karakteristik demografi dan kuesioner Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS 42) yang dianalisis dengan uji statistik Independent sampel T-Test. Hasil: Kelompok stroke serangan pertama mengalami stres normal (57.9%), sementara serangan berulang mengalami stres sedang (50.0%) dengan hasil uji beda rerata p= 0.017 (p<0.05) yang menunjukkan terdapat perbedaan rerata skor stres antara kelompok stroke serangan pertama dengan serangan berulang. Kesimpulan: Terdapat perbedaan rerata skor stres antara kelompok stroke serangan pertama dengan serangan berulang dengan rerata mayoritas serangan pertama mengalami stres normal, sementara serangan berulang mengalami stres ringan sampai sedang. Keluarga dan petugas kesehatan diharapkan dapat memberikan dukungan, edukasi dan terapi kepada pasien untuk mencegah terjadinya stroke berulang dan menurunkan tingkat stres untuk mencegah komplikasi buruk akibat stres seperti aterosklerosis.Kata kunci: Stres; Stroke Serangan Pertama; Stroke Serangan Berulang
PEMANFAATAN TERAPI RELAKSASI DZIKIR TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI DESA ULIDANG Masyita Haerianti; Indrawati Indrawati; Aco Mursid; Erviana Erviana; Risna Damayanti
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i1.33-38

Abstract

Data menunjukkan sebagian besar masyarakat Indonesia yang berada pada fase lansia mengalami penyakit kardiovaskuler seperti hipertensi. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi bagi kesehatan lansia seperti stroke, penyakit jantung koroner, dan gagal ginjal. Untuk mencegah komplikasi yang berkelanjutan dibutuhkan intervensi yang tepat. Salah satu intervensi yang dapat diberikan berupa terapi nonfarmakalogis seperti terapi dzikir. Dzikir merupakan bagian dari meditasi  transendetal yang melibatkan faktor keyakinan. Terapi yang melibatkan keyakinan yang dianut akan mempercepat terjadinya keadaan relaksasi. Semakin kuat keyakinan seseorang berpadu dengan respon relaksasi maka semakin besar pula efek yang didapat. Oleh karena itu tim pengabdian merasa perlu untuk memberikan pendidikan kesehatan mengenai terapi dzikir pada lansia untuk penanganan masalah hipertensi. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan para lansia tampak antusias dan menunjukkan keinginan untuk menerapkan terapi ini sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi tekanan darah tinggi yang dialami lansia. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat juga menunjukkan ada respon peningkatan pemahaman terkait tekanan darah tinggi dan terapi dzikir.